Igir Al-Qatiri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
 
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
'''Igir Al-Qatiri''' menyatakan kelahirannya pada hari, bulan, serta tahun yang ganjil. yakni pada hari Rabu 27 Mey tahun 1975 dengan nama lengkap Irham Muchsin Al Qatiri. Adalah Sastrawan asal Papua yang memiliki banyak perpaduan darah dalam tubuhnya. Yakni berdarah Papua, Ternate, Cina dan Arab. Kelahirannya merupakan sebuah sumbangan terbesar bagi referensi literasi dunia sastra Papua. Ia tinggal di Polimak III, Jayapura Selatan, [[Kota Jayapura]] yang sudah menghasilkan 36 buku sudah termasuk buku tunggal serta kolaborasi dan 1.731 puisi dimana karya sastra diterbitkan secara nasional maupun internasional. Tulisan-tulisannya merupakan kritik sosial yang dikemas dalam selubung kata-kata cinta yang indah manis merayu. Akan tetapi terkadang menyengat laksana lebah menuju jantung penguasa. Karya-karyanya menjadi bahan rujukan penilitian bagi para mahasiswa fakultas sastra baik itu negeri maupun swasta di Papua dan luar Papua. Yang tertarik tentang Papua Untuk menulis skripsi maupun tesis mereka.<ref>{{Cite web|url=https://www.cendananews.com/2017/03/ahli-listrik-ini-menjadi-sastrawan-terkenal-di-papua.html|title=Ahli Listrik Ini Menjadi Sastrawan Terkenal di Papua|date=2017-03-21|website=Cendana News|language=id-ID|access-date=2020-02-26}}</ref>
 
'''Igir Al-Qatiri''' menyatakan kelahirannya pada hari, tanggal, bulan, serta tahun yang ganjil. yakni pada hari Rabu 27 Mey tahun 1975 dengan nama lengkap Irham Muchsin Al Qatiri. Adalah Sastrawan asal Papua yang memiliki banyak perpaduan darah dalam tubuhnya. Yakni berdarah Papua, Ternate, Cina dan Arab. Kelahirannya merupakan sebuah sumbangan terbesar bagi referensi literasi dunia sastra Papua. Karena ia satu-satunya sastrawan yang paling produktif menghasilkan karya sastra di Papua. Ia tinggal di Polimak III, Jayapura Selatan, [[Kota Jayapura]] yangHingga kini ia sudahtelah menghasilkan 36 buku sudah termasuk buku tunggal serta kolaborasi dan 1.731 puisi dimana karya sastra diterbitkan secara nasional maupun internasional. Tulisan-tulisannya merupakan kritik sosial yang dikemas dalam selubung kata-kata cinta yang indah manis merayu. Akan tetapi terkadang menyengat laksana lebah menuju jantung penguasa. Karya-karyanya menjadi bahan rujukan penilitian bagi para mahasiswa fakultas sastra baik itu negeri maupun swasta di Papua dan luar Papua. Yang tertarik tentang Papua Untuk menulis skripsi maupun tesis mereka.<ref>{{Cite web|url=https://www.cendananews.com/2017/03/ahli-listrik-ini-menjadi-sastrawan-terkenal-di-papua.html|title=Ahli Listrik Ini Menjadi Sastrawan Terkenal di Papua|date=2017-03-21|website=Cendana News|language=id-ID|access-date=2020-02-26}}</ref>
 
Ia menempuh pendidikan di SD, SMP, dan jenjang sekolah pendidikan atas di Kota Jayapura. Ia menempuh pendidikan di [[Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 3 Jayapura]] Kotaraja Jurusan Teknik Listrik.
 
Ia adalah anak kedua dari lima bersaudara buah cinta dari pasangan Muchsin dan Khadijah. Ayahnya bernama Muchsin Mursalim (Alm) bin Husain bin Syekh Usman Lahmadi Al-Qatiri asal Ternate keturunan Cina Arab yang wafat tahun 2007 sedangkan ibunya bernama Khadijah Arfan Khari yang juga berdarah campuran asal [[Sorong]], [[Raja Ampat]], [[Papua Barat]] serta Cina Sarmi.
 
Setelah lulus STM tahun 1994 hingga kini Ia bekerja sebagai teknisi listrik di Jayapura bahkan berkeliling Papua.
Bangunan-bangunan megah seperti Hotel-hotel, Pertokoan, Rumah-rumah ibadah yang ada di Kota Jayapura,serta perkantoran pemerintahan [[Provinsi Papua]], dan Pemda Papua..... Yang berdiri kokoh bagian dari saksi yang membisu tentang jejak langkah seorang Igir Al, Qatiri dalam mewarnai dunia kelistrikan di Papua.
 
== Aktivitas ==
Selain seorang sastrawanseniman aksara Igir juga seorang aktivis lingkungan yang begitu vokal menyuarakan tentang lingkungan. Itu sebabnya banyak karyanya meninggalkan jejak tentang lingkungan. Pada tahun 2011 Igir merilis buku Menelusuri Jejak Langkah Sang Legenda ''[[Black Brothers]].'' Berkat bantuanya pada tahun 2015 ia merintis untuk memanggil kembali grup legendaris Black Brother masuk kembali ke Indonesia. Ia juga merupakan salah seorang yang ikut memprakarsai terbentuknya sebuah komunitas seni yang memiliki masa paling besar di Papua yakni KORK (Komunitas Rasta Kribo Papua) Pada tahun 2016, atas kerinduan Igir supaya Sastrawan Papua bersatu, akhirnya Ia mendirikan Pilamo Aksara yaitu komunitas sastra Papua. Ia juga aktif dalam pertemuan-pertemuan sastra di Papua bersama sahabat-sahabatnya serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan lain.<ref>{{Cite web|url=https://jaringacara.id/mice/100-sastrawan-peserta-festival-sastra-yogyakarta-joglitfest-2019.html|title=Inilah Nama-Nama 100 Sastrawan Peserta Festival Sastra Yogyakarta JOGLITFEST 2019|date=2019-09-27|website=WARTA AGENDA ACARA {{!}} PAWARTA ADICARA JARINGACARA|language=id-ID|access-date=2020-02-27|archive-date=2020-02-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20200227011823/https://jaringacara.id/mice/100-sastrawan-peserta-festival-sastra-yogyakarta-joglitfest-2019.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite webnews|url=https://jogja.tribunnews.com/2019/09/26/joglitfest-2019-hadirkan-lebih-dari-100-sastrawan|title=Joglitfest 2019 Hadirkan Lebih dari 100 Sastrawan|websitework=Tribun Jogja[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id-ID|access-date=2020-02-27|first=Susilo Wahid|last=Nugroho}}</ref>
 
== Hobi ==
Baris 33 ⟶ 35:
*
 
[[Kategori:Tokoh Papua Barat]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]