Pengguna:Fazoffic/bak pasir/Kematian Muhammad: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(8 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
* '''Versi [[Pengguna:Fazoffic]]''',
## Bagian pembuka lebih pendek dan ringkas
## Hal-hal yang penting disimpan di subbagian-subbagian yang tersedia dan terkadang dibuatkan subbagian baru.
## Setiap bagian disesuaikan dengan isinya dan terkadang diterjemahkan dari artikel lain.
## Memiliki referensi berbentuk {{tl|sfn}} yang terhubung langsung ke bibliografi.
{{Collapse|1=[[Berkas:Muhammad Salat.svg|jmpl|ka|Nama Muhammad dalam aksara Tuluth, salah satu jenis [[kaligrafi|kaligrafi Islam]]]]
{{Muhammad}}
Baris 13 ⟶ 18:
;Racun
Literatur [[Islam Sunni]] menyebutkan bahwa sebelum kematiannya, Muhammad diracuni oleh seorang wanita [[Orang Yahudi|Yahudi]] [[Khaibar]] yang bernama Zainab binti al-Harits.<ref>{{cite book|date=2019|url=https://books.google.co.id/books/about/Sirah_Nabawiyah_Ibnu_Hisyam.html?hl=id&id=sBizDwAAQBAJ&redir_esc=y|title=Sirah Nabawiyah - Ibnu Hisyam|publisher=Qisthi Press|page=578|translator=Ikhlas Hikmatiar|url-status=live}}</ref> Racun tersebut diletakkan pada daging yang dihidangkannya kepada Muhammad.<ref name=NU>{{Cite web|url=https://islam.nu.or.id/post/read/88769/zainab-binti-al-harits-perempuan-yahudi-yang-meracuni-rasulullah|title=Zainab binti al-Harits, Perempuan Yahudi yang Meracuni Rasulullah|website=islam.nu.or.id|date=14 April 2018|access-date=17 Juli 2021|archive-date=2021-07-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210720151728/https://islam.nu.or.id/post/read/88769/zainab-binti-al-harits-perempuan-yahudi-yang-meracuni-rasulullah|dead-url=yes}}</ref
Berbeda dari Muslim Sunni, pihak [[Syiah|Muslim Syi’ah]] menyangkal cerita mengenai racun yang dikonsumsi Muhammad adalah penyebab kematiannya.<ref>{{cite web|first=Syekh|last=Al-Habib|title=Can you prove that Aisha and Hafsa assasinated the Prophet (pubh)?|date=2021-11-01|url=https://alhabib.org/en/can-you-prove-that-aisha-and-hafsa-assassinated-the-prophet/|website=alhabib.org|access-date=2023-04-07}}</ref> Syi'ah justru menyebutkan dalam riwayat mereka bahwa kematian Muhammad
<h2>Firasat</h2>
Baris 149 ⟶ 154:
Setelah kematian Muhammad, komunitas Muslim tidak siap menghadapi kehilangan pemimpinnya dan banyak yang mengalami keterkejutan yang mendalam. Di antara para [[sahabat Muhammad]], respon [[Umar bin Khattab|Umar]] adalah yang paling keras menentang kematian Muhammad, [[ath-Thabari]] melaporkan bahwa Umar berdiri dan mengatakan: ''"Beberapa orang munafik mengklaim bahwa Muhammad telah meninggal dunia, demi Allah, ia tidak meninggal dunia, tetapi pergi menemui Allah sebagaimana [[Musa|Musa bin Imran]] yang menghilang dari umatnya selama 40 hari. Musa kembali setelah dikatakan dia telah meninggal dunia. Demi Allah, Rasul akan kembali dan memotong tangan dan kaki orang-orang yang mengatakan bahwa ia telah meninggal dunia!."''<ref>{{cite book |author= Al Tabari |title= The History of Al-Tabari Volume 9: The Last Years of the Prophet|url= https://www.muslim-library.com/english/the-history-of-al-tabari-volume-9-the-last-years-of-the-prophet/|isbn= 0-88706-692-5 |archive-url=https://i.ibb.co/ckLCzjz/Umar-on-Muhammad-Death.jpg |page= 184|archive-date= 20 Juli 2021}}</ref> Umar juga mengancam akan membunuh siapa saja yang mengatakan bahwa Muhammad telah meninggal dunia.<ref name=PhippsP70>{{cite book |first=William E. |last=Phipps |title=Muhammad and Jesus: A Comparison of the Prophets and Their Teachings |year=2016|page=70|isbn=9781474289351 |url= https://books.google.com/books?id=DR_mDAAAQBAJ&pg=PA70 }}</ref>
[[Abu Bakar ash-Shiddiq|Abu Bakar]] berusaha menenangkan Umar dengan
{{kutipan|Jika ada yang menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwa Muhammad sudah meninggal dunia. Jika ada yang menyembah Tuhan, maka ketahuilah Tuhan itu hidup, dan abadi}}
Abu Bakar kemudian membacakan [[surah Ali Imran]] ayat ke-144, yang langsung menyadarkan komunitas Muslim yang bersedih,<ref name=PhippsP70/>
Baris 185 ⟶ 190:
<h2>Referensi</h2>
{{
<h2>Bibliografi</h2>
Baris 206 ⟶ 211:
{{Topik Muhammad}}
{{Portal bar|Muhammad|Biografi|Islam}}}}
<br>
* '''Versi [[Pengguna:NurIslam212]]'''
## Bagian pembuka lebih panjang.
## Bibliografi tidak dihubungkan dan tidak ada {{tl|sfn}} maupun kutipan lain yang terhubung ke bibliografi.
## Informasi yang penting-penting telah disampaikan di bagian pembuka terlebih dahulu.
{{Collapse|1=[[Berkas:Muhammad Salat.svg|jmpl|ka|Nama Muhammad dalam aksara Tuluth, salah satu jenis [[kaligrafi|kaligrafi Islam]]]]
{{Quote box |quoted=true |bgcolor=#F3F0FD |salign=right| quote={{script/Arabic|اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَأَلْحِقْنِي بِالرَّفِيقِ الْأَعْلَى}}</br>
Ya Allah, maafkanlah aku, kasihanilah diriku dan izinkanlah aku bergabung dengan teman-teman tertinggi (di surga).<ref>{{Cite web|title=Muwatta Malik Book 16, Hadith 46 - Burials - كتاب الجنائز - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/urn/505680|website=sunnah.com|access-date=2023-02-02}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 4440 - Military Expeditions led by the Prophet (pbuh) (Al-Maghaazi) - كتاب المغازى - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:4440|website=sunnah.com|access-date=2023-03-13}}</ref><ref>{{Cite web|title=Riyad as-Salihin 911 - The Book of Visiting the Sick - كتاب عيادة المريض وتشييع الميت والصلاة عليه وحضور دفنه - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/riyadussalihin:911|website=sunnah.com|access-date=2023-03-13}}</ref> |source= Kata-kata terakhir Muhammad|align=right|width=250px}}
{{Muhammad}}
'''Kematian''' [[Nabi]] dan [[Rasul]] [[Islam]] '''[[Muhammad]]''' ([[570]]–[[632]]) terjadi di usianya yang ke-63 tahun,<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 3536 - Virtues and Merits of the Prophet (pbuh) and his Companions - كتاب المناقب - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:3536|website=sunnah.com|access-date=2021-07-27}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 3903 - Merits of the Helpers in Madinah (Ansaar) - كتاب مناقب الأنصار - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:3903|website=sunnah.com|access-date=2021-07-27}}</ref> di rumah istri favoritnya yakni [[Aisyah]].<ref name = B52>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 5217 - Wedlock, Marriage (Nikaah) - كتاب النكاح - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:5217|website=sunnah.com|access-date=2021-07-27|archive-date=2021-07-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210720163132/https://sunnah.com/bukhari:5217|dead-url=yes}}</ref> Pada saat sakitnya yang berujung pada kematiannya, Muhammad kerap mengadu kepada Aisyah bahwa dia masih merasakan sakit yang diakibatkan oleh [[racun]] yang terkonsumsi olehnya dari daging yang diberikan wanita [[Orang Yahudi|yahudi]] bernama Zainab binti Al-Harits di [[Khaybar|Khaibar]].<ref>{{cite book|date=2019|url=https://books.google.co.id/books/about/Sirah_Nabawiyah_Ibnu_Hisyam.html?hl=id&id=sBizDwAAQBAJ&redir_esc=y|title=Sirah Nabawiyah - Ibnu Hisyam|publisher=Qisthi Press|page=578|translator=Ikhlas Hikmatiar|url-status=live}}</ref> Dan Muhammad merasa pembuluh jantungnya seakan-akan sedang dipotong oleh racun itu.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 4428 - Military Expeditions led by the Prophet (pbuh) (Al-Maghaazi) - كتاب المغازى - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:4428|website=sunnah.com|access-date=2021-07-27|archive-date=2021-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20210729223334/https://sunnah.com/bukhari:4428|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|title=إسلام ويب - صحيح البخاري - كتاب المغازي - باب مرض النبي صلى الله عليه وسلم ووفاته- الجزء رقم2|url=https://islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&idfrom=4162&idto=4189&bk_no=0&ID=2270|website=islamweb.net|language=ar|access-date=2021-07-27|archive-date=2021-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210727210359/https://islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&idfrom=4162&idto=4189&bk_no=0&ID=2270|dead-url=yes}}</ref> Wanita yahudi tersebut mengaku berbuat demikian untuk membalaskan dendam rakyatnya, ayahnya, pamannya dan suaminya yang dibunuh pasukan Muhammad.<ref>{{Cite web|url=https://islam.nu.or.id/post/read/88769/zainab-binti-al-harits-perempuan-yahudi-yang-meracuni-rasulullah|title=Zainab binti al-Harits, Perempuan Yahudi yang Meracuni Rasulullah|website=islam.nu.or.id|date=14 April 2018|access-date=17 Juli 2021|archive-date=2021-07-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210720151728/https://islam.nu.or.id/post/read/88769/zainab-binti-al-harits-perempuan-yahudi-yang-meracuni-rasulullah|dead-url=yes}}</ref> Dan jika Muhammad adalah benar seorang [[Nabi]], perempuan tersebut yakin kalau apa yang dilakukannya tidak akan membahayakan Muhammad.<ref>{{cite web |url=https://www.hadits.id/hadits/dawud/3912 |title=Hadits Sunan Abu Dawud No. 3912 - Kitab Diyat |website=hadits.id |access-date=2021-07-20 |archive-date=2021-07-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210720151729/https://www.hadits.id/hadits/dawud/3912 |dead-url=yes }}</ref> Muhammad meninggal dunia ketika kepalanya berada di antara dada dan leher Aisyah.<ref name = B52 /> Ini terjadi pada hari Senin, 8 Juni 632 M.<ref name="Goldman">Elizabeth Goldman (1995), p. 63, gives 8 June 632 CE, the dominant Islamic tradition. Many earlier (primarily non-Islamic) traditions refer to him as still alive at the time of the [[Muslim conquest of the Levant#Conquest of Palestine|invasion of Palestine]]. See Stephen J. Shoemaker,''The Death of a Prophet: The End of Muhammad's Life and the Beginnings of Islam,'' page 248, University of Pennsylvania Press, 2011.</ref> Berbeda dari pihak [[Sunni]], pihak [[Syiah|Syi’ah]] menuding dalam riwayat mereka bahwa kematian Muhammad justru terjadi karena racun yang disisipkan oleh kedua istrinya, yakni Aisyah yang berkomplot dengan [[Hafshah binti Umar|Hafshah]].<ref name=":42">{{cite journal|author1=Ahmad ibn Muhammad al-Sayyari|date=2009|editor1-last=Kohlberg|editor1-first=Etan|editor2-last=Amir-Moezzi|editor2-first=Mohammad Ali|title=Revelation and Falsification: The Kitab al-qira'at of Ahmad b. Muhammad al-Sayyari: Critical Edition with an Introduction and Notes by Etan Kohlberg and Mohammad Ali Amir-Moezzi|url=https://archive.org/details/KitabAlQiratOfAhmadB.MuhammadAlSayyari|journal=Texts and studies on the Qurʼān|publisher=BRILL|volume=4|page=103|issn=1567-2808}}</ref>
Di antara para [[sahabat Nabi|sahabat Muhammad]], respon [[Umar bin Khattab]] adalah yang paling keras akan kematian Nabi Muhammad, [[Tabari|Thabari]] melaporkan bahwa Umar berdiri dan mengatakan: ''"Beberapa orang munafik mengklaim bahwa Nabi Muhammad telah wafat, demi Allah, beliau tidaklah wafat, tapi melainkan beliau pergi ke tempat Allah sebagaimana [[Musa|Musa bin Imran]] dan menghilang dari umatnya selama 40 hari. Musa kembali setelah dikatakan dia telah wafat. Demi Allah, [[Muhammad|Rasulullah]] juga akan kembali dan memotong tangan dan kaki orang-orang yang mengklaim beliau telah wafat."''<ref>{{cite book |author= Al Tabari |title= The History of Al-Tabari Volume 9: The Last Years of the Prophet|url= https://www.muslim-library.com/english/the-history-of-al-tabari-volume-9-the-last-years-of-the-prophet/|isbn= 0-88706-692-5 |archive-url=https://i.ibb.co/ckLCzjz/Umar-on-Muhammad-Death.jpg |page= 184|archive-date= 20 Juli 2021}}</ref>
Pada ketika pemakaman Muhammad, Aisyah melaporkan bahwa telah habis dimakan domba kertas yang berisi catatan tentang ayat [[rajam]] dan ayat menyusui orang dewasa sepuluh kali untuk menjadi [[mahram]].<ref name="abrogation">{{Cite web|title=Sunan Ibn Majah 1944 - The Chapters on Marriage - كتاب النكاح - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/ibnmajah:1944|website=sunnah.com|access-date=2021-07-27|archive-date=2021-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210727210817/https://sunnah.com/ibnmajah:1944|dead-url=yes}}</ref> Yang menyebabkan [[Ayat|ayat-ayat]] tersebut tidak ditemukan lagi di dalam Al-Quran manapun pada saat ini. Walaupun di dalam berbagai riwayat [[Hadits sahih|shahih]]; Umar, Aisyah dan para sahabat Muhammad memastikan bahwa ayat-ayat yang dimaksud benar-benar diturunkan Allah dan disampaikan oleh Muhammad kepada [[Ummah|ummatnya]].<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 1691a - The Book of Legal Punishments - كتاب الحدود - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:1691a|website=sunnah.com|access-date=2021-07-27|archive-date=2021-07-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210720163437/https://sunnah.com/muslim:1691a|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 1453a - The Book of Suckling - كتاب الرضاع - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:1453a|website=sunnah.com|access-date=2021-07-27|archive-date=2021-07-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210720152353/https://sunnah.com/muslim:1453a|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sunan an-Nasa'i 3307 - The Book of Marriage - كتاب النكاح - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/nasai:3307|website=sunnah.com|access-date=2021-07-27|archive-date=2021-07-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210720152356/https://sunnah.com/nasai:3307|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 1453d - The Book of Suckling - كتاب الرضاع - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:1453d|website=sunnah.com|access-date=2021-07-27|archive-date=2021-07-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20210722224601/https://sunnah.com/muslim:1453d|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=https://sunnah.com/urn/512860|title=Muwatta Malik: Book 30, Hadith 12|website=sunnah.com|access-date=2021-07-20|archive-date=2021-07-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210720175314/https://sunnah.com/urn/512860|dead-url=yes}}</ref> Para ulama Islam mengatakan bahwa untuk apa yang terjadi pada ayat-ayat ini adalah salah satu bentuk [[Nasakh (tafsir)|nasakh]] (pembatalan) pada ayat-ayat Al-Quran di mana lafazh atau bacaannya dibatalkan namun [[Syariat Islam|hukumnya]] masih berlaku.<ref>{{cite web|url=https://www.republika.co.id/berita/lms4tr/nasikh-dan-mansukh|title=Nasikh dan Mansukh|website=Republika.com|access-date=2021-07-20|archive-date=2021-07-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210720152355/https://www.republika.co.id/berita/lms4tr/nasikh-dan-mansukh|dead-url=yes}}</ref><ref name = abrogation/>
Pasca meninggalnya Muhammad, terjadi beberapa peristiwa besar. Beberapanya seperti terpecahnya Islam menjadi [[Suni|Sunni]] dan [[Syiah]]; terjadinya [[Perang saudara|Perang Sipil]] antar para sahabat Muhammad pada [[Perang Saudara Islam I]] di tahun 656–661 M, di mana beberapa pertempuran yang terjadi pada saat itu adalah antara kubu Aisyah melawan kubu [[Ali bin Abi Thalib|Ali bin Abi Tholib]] pada [[Perang Jamal]]; pertempuran pihak [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah]] (sepupu [[Utsman bin 'Affan|Utsman]]) melawan kubunya Ali; Perang Karbala di mana cucu Muhammad yaitu [[Husain bin Ali|Hussain]] tewas dipenggal oleh pasukan [[Yazid bin Muawiyah]];<ref name="Iranica">{{cite encyclopedia | last=Madelung | first=Wilferd | author-link=Wilferd Madelung | title=HOSAYN B. ALI | encyclopedia=Iranica | access-date=12 January 2008 | url=http://www.iranicaonline.org/articles/hosayn-b-ali-i | archive-url=https://web.archive.org/web/20120930053613/http://www.iranicaonline.org/articles/hosayn-b-ali-i | archive-date=30 September 2012 | url-status=live }}</ref><ref name="Gordon, 2005, pp. 144–146">Gordon, 2005, pp. 144–146.</ref> dll. Kemudian dilanjutkan dengan [[Perang Saudara Islam II]] yang terjadi di tahun 680–692 M. Beberapa dari dampak yang diakibatkan oleh perang ini adalah seperti hancurnya Ka'bah dua kali pada [[Pengepungan Makkah (683)|Pengepungan Makkah di tahun 683]] dan [[Pengepungan Makkah (692)|692]], dan pecahnya batu [[Hajar Aswad]] menjadi tiga kepingan.{{sfn|Wellhausen|1927|p=165}}{{sfn|Wensinck|Jomier|1978|p=319}}{{sfn|Dietrich|1971|p=40}} Yang mana lalu dilanjutkan dengan [[Perang Saudara Islam III]] pada tahun 744–747/750 M.
<h2>Ikhtisari</h2>
[[Berkas:Perpustakaan Makkah al-Mukarramah.jpg|jmpl|ka|Perpustakaan Makkah al-Mukarramah, di percaya bahwa tempat kelahiran Muhammad berlokasi di tempat ini]]
Muhammad lahir sekitar tahun 570 ([[Tahun Gajah]]) kota Arab [[Mekkah]], Muhammad menjadi yatim piatu di usia mudanya; ia tumbuh di bawah pengasuhan [[Abu Talib]]. Secara berangsur-angsur, ia lebih banyak menyepi di sebuah gua bernama [[gua Hira|Hira]] selama beberapa malam untuk berdoa; kemudian, di usianya yang ke 40, dia dilaporkan dikunjungi [[Malaikat]] [[Jibril]] kedalam gua,<ref>Conrad, Lawrence I. (1987)."Abraha and Muhammad: some observations apropos of chronology and literary topoi in the early Arabic historical tradition1". Bulletin of the School of Oriental and African Studies. 50 (2): 225–40.doi:10.1017/S0041977X00049016.</ref><ref>Sherrard Beaumont Burnaby (1901). Elements of the Jewish and Muhammadan calendars: with rules and tables and explanatory notes on the Julian and Gregorian calendars. G. Bell. p. 465.</ref><ref>Hamidullah, Muhammad(February 1969). "The Nasi', the Hijrah Calendar and the Need of Preparing a New Concordance for the Hijrah and Gregorian Eras: Why the Existing Western Concordances are Not to be Relied Upon"(PDF). The Islamic Review & Arab Affairs: 6–12</ref><ref>Encyclopedia of World History(1998), p. 452</ref> ketika ia menyatakan dirinya menerima wahyu pertama dari Allah. Tiga tahun kemudian, tahun 610<ref>Howarth, Stephen. Knights Templar.1985. ISBN 9780826480347 p. 199</ref> Muhammad memulai menyebarkan wahyu ke publik,<ref>Muhammad Mustafa Al-A’zami(2003), The History of The Qur’anic Text: From Revelation to Compilation: A Comparative Study with the Old and New Testaments, pp. 26–27. UK Islamic Academy. ISBN 978-1872531656</ref> memproklamirkan bahwa "[[Tauhid|Tuhan itu Satu]]" yang memenuhi "berserah diri" (lit. [[islam]]) kepadanya dan mengikuti jalan yang benar ([[din]]),<ref>Anis Ahmad (2009). "Dīn". In John L. Esposito. The Oxford Encyclopedia of the Islamic World. Oxford: Oxford University Press.(Subscription required (help)). A second important aspect of the meaning of the term emerges in Meccan revelations concerning the practice of the Prophet Abraham. Here it stands for the straight path (al-dīn al-ḥanīf) toward which Abraham and other messengers called the people [...] The Qurʿān asserts that this was the path or practice followed by Abraham [...] In the final analysis, dīn encompasses social and spiritual, as well the legal and political behavior of the believers as a comprehensive way of life, a connotation wider than the word “religion.”</ref> Dia adalah seorang Nabi dan Rasul, seperti Nabi lain dalam Islam.<ref>F. E. Peters (2003), p. 9</ref><ref>Esposito (1998), p. 12; (1999) p. 25; (2002) pp. 4–5</ref><ref name="EoI-Muhammad"/>
Muhammad bersama beberapa pengikut awal, menerima persekusi dari penduduk Mekkah. Untuk menghindari persekusi, Muhammad mengirim beberapa sahabat ke [[Habsyah]] sebelum dia dan pengikutnya pindah dari Mekkah ke [[Madinah]] (sebelumnya dikenal dengan Yatsrib) pada tahun 622. Peristiwa ini, [[Hijrah]], menjadi tanda dimulainya [[kalender Islam]], juga dikenal sebagai Kelender Hijriyah. Di Madinah, Muhammadmempersatukan beberapa kabilah di bawah Konstitusi Madinah. Di Desember 629, setelah delapan tahun mengalami konflik dengan kabilah di Mekkah, Muhammad mengumpulkan 10,000 pasukan muslim dan [[Pembebasan Mekkah|membebaskan Mekkah]]. Kekuatan tersebut cukup besar dan Muhammad menaklukan kota dengan sedikit pertumpahan darah. Di 632, beberapa bulan setelah kembali dari [[Haji Wada']], ia jatuh sakit dan wafat. Sebelum kematiannya, kebanyakan [[Semenanjung Arabia]] menjadi [[muallaf|menjadi beragama Islam]].<ref>"Muhammad", Encyclopedia of Islam and the Muslim world</ref><ref name="Holt 1977a, p. 57">Holt (1977a), p. 57</ref><ref>Lapidus (2002), pp. 31–32</ref>
<h2>Firasat</h2>
[[Berkas:Mosque at Johfa.JPG|jmpl|ka|Masjid [[Miqat]] di Juhfah, [[Rabigh]], [[Arab Saudi]]. Disini lah terjadi peristiwa yang benama ''Ghadir Khumm'']]
;Haji perpisahan
Pada tahun 632, pada akhir tahun kesepuluh setelah hijrah ke Madinah, Muhammad menyelesaikan ziarah Islam pertamanya yang benar, menetapkan prioritas untuk Ziarah Agung tahunan, yang dikenal sebagai haji.<ref name=EoI-Muhammad/> Setelah menyelesaikan ziarah tersebut, Muhammad menyampaikan sebuah pidato terkenal, yang dikenal sebagai Khotbah Perpisahan (Khotbah Wada'), di Gunung Arafah di sebelah timur Mekkah. Dalam khotbah ini, Muhammad menasehati para pengikutnya untuk tidak mengikuti adat pra-Islam tertentu. Misalnya, dia bilang kulit putih tidak memiliki keunggulan dibanding warna hitam, atau hitam memiliki keunggulan dibanding kulit putih kecuali oleh kesalehan dan tindakan baik.<ref>{{cite book |last= Sultan |first= Sohaib |title=The Koran For Dummies|publisher= John Wiley & Sons |date=March 2011 |isbn= 0-7645-5581-2}}</ref> Dia menghapus perseteruan darah lama dan perselisihan berdasarkan sistem suku sebelumnya dan meminta janji lama untuk dikembalikan sebagai implikasi dari penciptaan komunitas Islam yang baru. Mengomentari kerentanan perempuan di masyarakatnya, Muhammad meminta pengikut laki-lakinya untuk menjadi baik bagi perempuan, karena mereka adalah tawanan yang tidak berdaya di rumah Anda. Anda membawa mereka ke dalam kepercayaan Allah, dan melegitimasi hubungan seksual Anda dengan Firman Tuhan, maka masuklah ke indra Anda orang-orang, dan dengarkan kata-kata saya ... Dia mengatakan kepada mereka bahwa mereka berhak mendisiplinkan istri mereka tapi harus melakukannya dengan baik. Dia berbicara tentang masalah warisan dengan melarang klaim palsu tentang ayah atau hubungan klien dengan almarhum, dan melarang pengikutnya untuk meninggalkan kekayaan mereka kepada pewarisnya. Dia juga menjunjung tinggi kesucian empat bulan lunar setiap tahun.<ref>Devin J. Stewart, ''Farewell Pilgrimage'', Encyclopedia of the Qur'an</ref><ref>Al-Hibri (2003), p. 17</ref> Menurut tafsir Sunni, ayat Alquran berikut disampaikan dalam acara ini: Hari ini Aku telah menyempurnakan agamamu, dan melengkapi nikmat-Ku untukmu dan memilih Islam sebagai agama bagimu (Quran 5: 3).<ref name="EoI-Muhammad">Buhl, F.; Welch, A. T. (1993). "Muḥammad". Encyclopaedia of Islam.7 (2nd ed.). Brill Academic Publishers. pp. 360–376. ISBN 90-04-09419-9</ref> Menurut tafsir Saba, ini menunjuk pada pengangkatan Ali bin Abi Thalib di kolam Khumm sebagai penerus Muhammad, ini terjadi beberapa hari kemudian ketika umat Islam kembali dari Mekkah ke Madinah.<ref>{{cite web|url=http://www.almizan.org/Tafseer/Volume3/Baqarah50.asp|title=Tabatabae, Tafsir Al-Mizan, vol. 9, pp. 227–47|language=Bahasa Inggris|accessdate=29 Mei 2017|archive-date=2007-10-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20071011223853/http://almizan.org/Tafseer/Volume3/Baqarah50.asp|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web
|url=http://www.tafseercomparison.org/study2.asp?TitleText=Study%202:%20Verse%205:3
|title=Comparing the Tafsir of various exegetes
|publisher=Tafseer Comparison
|archiveurl=https://web.archive.org/web/20120514111339/http://www.tafseercomparison.org/study2.asp?TitleText=Study%202%3A%20Verse%205%3A3
|archivedate=14 May 2012
|accessdate=2 February 2013
|deadurl=no
|df=
}}</ref>
;Khotbah terakhir
{{main|Perpisahan Khotbah Nabi Muhammad}}
{{Wikisource|Perpisahan Khotbah Nabi Muhammad}}
Khotbah ini disampaikan oleh Nabi [[Muhammad]] pada tanggal 9 [[Zulhijah]], 10 [[Kalender Hijriyah]] (6 Maret 632).<ref>{{Cite web |url=http://www.islamicfinder.org/dateConversion.php?mode=hij-ger&day=9&month=12&year=10&date_result=1 |title=Gregorian-Hijri Date Conversion - IslamicFinder |access-date=2017-05-31 |archive-date=2016-03-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160309135655/http://www.islamicfinder.org/dateConversion.php?mode=hij-ger&day=9&month=12&year=10&date_result=1 |dead-url=yes }}</ref> di Uranah lembah Gunung [[Arafah]], selama haji.
[[Abu Abdullah Muhammad al-Bukhari|Muhammad al-Bukhari]] mengacu khotbah dan mengutip bagian dari itu di 'nya' [[Sahih al-Bukhari]] ''.
<ref>
{{cite web
|url=http://www.sunnah.com/bukhari/25/217
|title=The Hadith of the Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم) at your fingertips
}}</ref><ref>
{{cite web
|url=http://www.sunnah.com/bukhari/25/218
|title=The Hadith of the Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم) at your fingertips
}}</ref><ref>
{{cite web
|url=http://www.sunnah.com/bukhari/25/219
|title=The Hadith of the Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم) at your fingertips
}}</ref> Bagian dari itu juga hadir di ''[[Sahih Muslim]]''<ref>
{{cite web
|url=http://www.sunnah.com/muslim/15/159
|title=The Hadith of the Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم) at your fingertips
}}</ref> dan ''[[Sunan Abu Dawud]]''.<ref>
{{cite web
|url=http://www.sunnah.com/abudawud/23/9
|title=The Hadith of the Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم) at your fingertips
}}</ref>
Kalimat berikut dikatakan oleh Nabi Muhammad pada akhir ibadah Haji.
# Wahai manusia sekalian, dengarkanlah perkataanku ini dan perhatikanlah. Ketahuilah oleh kamu sekalian, bahwa setiap muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, dan semua kaum muslimin itu adalah bersaudara. Seseorang tidak dibenarkan mengambil sesuatu milik saudaranya kecuali dengan senang hati yang telah diberikannya dengan senang hati. Oleh sebab itu janganlah kamu menganiaya diri kamu sendiri.<ref>Tapakat Ibn Saatu,
Muhammad annapiyyul Kadhim, Majit Ali Khan.</ref><ref name = hadith>{{cite web|url=http://hadithoftheday.com/the-last-sermon/|title=The Last Sermon of the Prophet Muhammad|publisher=Hadith of the day|accessdate=29 Mei 2017}}</ref>
# Ketahuilah sesungguhnya segala tradisi jahiliyah mulai hari ini tidak boleh dipakai lagi. Segala sesuatu yang berkaitan dengan perkara kemanusiaan (seperti pembunuhan, dendam, dan lain-lain) yang telah terjadi di masa jahiliyah, semuanya batal dan tidak boleh berlaku lagi. (Sebagai contoh) hari ini aku nyatakan pembatalan pembunuhan balasan atas terbunuhnya Ibnu Rabi’ah bin Haris yang terjadi pada masa jahiliyah dahulu. Transaksi riba yang dilakukan pada masa jahiliyah juga tidak sudah tidak berlaku lagi sejak hari ini. Transaksi yang aku nyatakan tidak berlaku lagi adalah transaksi riba Abbas bin Abdul Muthalib. Sesungguhnya seluruh transaksi riba itu semuanya batal dan tidak berlaku lagi.<ref name = hadith/><ref name="'Sahih Muslim - 2334">'[[Sahih Muslim]] - 2334.</ref><ref>[[Sunan ibnu Majah]] - 3074.</ref>
# Takutlah kepada Allah dalam bersikap kepada kaum wanita, karena kalian telah mengambil mereka dengan amanah atas nama Allah dan hubungan badan dengan mereka telah dihalalkan bagi kamu sekalian dengan nama Allah. Sesungguhnya kalian mempunyai kewajiban terhadap isteri kalian dan isteri kalian mempunyai kewajiban terhadap diri kalian. Kewajiban mereka terhadap kalian adalah mereka tidak boleh memberi izin masuk orang yang tidak kalian sukai ke dalam rumah kalian. Jika mereka melakukan hal demikian, maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak keras/tidak membahayakan. Sedangkan kewajiban kamu terhadap mereka adalah memberi nafkah, dan pakaian yang baik kepada mereka.<ref name = hadith/><ref name="'Sahih Muslim - 2334"/><ref name="Sahih Jamih - 7880">Sahih Jamih - 7880.</ref>
# Waspadalah terhadap syetan demi keselamatan agama kamu, dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara bersar, maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikuti dalam perkara-perkara kecil.<ref name = hadith/><ref name="Sahih Jamih - 7880"/><ref>Sahih Tarkib - 40.</ref>
;Ghadir Khum
Pada bulan April 623, Nabi Muhammad mengirim [[Ubaidah bin Harits]] dengan enam senar Muhajirun ke [[Ghadir Khum|lembah Rabigh]]. Mereka mengharapkan untuk mencegat [[Quraisy]] yang kembali dari Suriah di bawah perlindungan [[Abu Sufyan|Abu Sufyan bin Harb]] dan 200 pembalap bersenjata.<ref name=IG281>Ibn Ishaq/Guillaume, p. 281.</ref><ref name=SB37>Ibn Saad/Bewley, p. 37.</ref><ref name="Haykal/Faruqi">Haykal, M. H. (1935). Translated by al-Faruqi, I. R. A. (1976). ''The Life of Muhammad'', p. 256. Chicago: North American Trust Publications.</ref><ref name=Mubarakpuri>Mubarakpuri, S. R. (1979). ''Ar-Raheeq Al-Maktum'' (''The Sealed Nectar''), p. 92. Riyadh: Darussalem Publishers.</ref><ref name=hawarey>{{cite book|last=Hawarey|first=[http://mosab.hawarey.org/ Dr. Mosab]|url=https://books.google.com/books?id=vJVqNwAACAAJ&dq=9789957051648|isbn=9789957051648|title=The Journey of Prophecy; Days of Peace and War (Arabic)|publisher=Islamic Book Trust|year=2010}}Note: Book contains a list of battles of Muhammad in Arabic, English translation available [https://web.archive.org/web/20110726142128/http://military.hawarey.org/military_english.htm here]</ref> Partai Muslim melakukan perjalanan sejauh sumur di Thanyat al-Murra,<ref name=IG281/><ref name=Mubarakpuri/> di mana [[Sa'ad bin Abi Waqqas]] menembakkan anak panah ke arah orang [[Quraisy]]. Ini dikenal sebagai panah pertama Islam.<ref name=IG281/><ref name="Haykal/Faruqi"/><ref name=buk55774>{{Hadith-usc|Bukhari|usc=yes|5|57|74}}</ref> Terlepas dari serangan mendadak ini, mereka tidak menghunuskan pedang atau pendekatan satu sama lain, dan orang-orang Muslim kembali dengan tangan hampa.<ref name=SB37/><ref name="Haykal/Faruqi"/><ref name=Mubarakpuri/>
;Wahyu terakhir
{{Wikisource|Surah Al-Ma'idah}}
Terdapat kekeliruan di banyak kalangan umat muslim Indonesia, menganggap bahwa ayat terakhir yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad adalah ayat ([https://quran.com/5/3?translations=134 QS Al-Maidah:3]):
<blockquote>[[haram|Diharam]]kan bagimu (memakan) [[bangkai]], [[darah]], [[daging babi]], (daging hewan) yang disembelih atas nama selain [[Allah]], yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang di[[tanduk]], dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk [[berhala]]. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan [[panah|anak panah]], (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang [[kafir]] telah putus asa untuk (mengalahkan) [[agama]]mu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. '''Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai [[Islam]] itu jadi agama bagimu.''' Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah [[Asmaul Husna|Maha Pengampun]] lagi [[Asmaul Husna|Maha Penyayang]].</blockquote>
Dengan menekankan pada bagian yang ditebalkan.
Akan tetapi berbagai riwayat [[Shahihain|shahih]] melaporkan bahwa ayat terakhir yang diturunkan kepada Nabi sesungguhnya adalah ayat mengenai [[Kalalah]].<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 1618e - The Book of the Rules of Inheritance - كتاب الفرائض - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:1618e|website=sunnah.com|access-date=2021-11-27}}</ref> Dan surah lengkap yang terakhir diturunkan adalah [[Surah At-Taubah]] (Bara'at).<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 1618b - The Book of the Rules of Inheritance - كتاب الفرائض - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:1618b|website=sunnah.com|access-date=2021-11-27}}</ref>
<h2>Kematian</h2>
[[Berkas:Mrs Aisha room.jpg|jmpl|ka|Makam Muhammad berada di dalam tempat ini.]]
Beberapa bulan setelah ziarah perpisahan, sakit yang dialami Muhammad semakin serius. Dia pun meminta agar dirawat di rumah istrinya yakni [[Aisyah]]. Muhammad lalu diantar ke sana dengan dipandu oleh dua sahabatnya, yaitu [[Abbas bin Abdul-Muththalib|Al-Abbas]] dan [[Ali bin Abi Thalib|Ali bin Abi Tholib]], dengan kaki Muhammad terseret-seret di tanah. Pada saat ini permusuhan antara Aisyah dan Ali semakin tampak (yang kemudian berujung pada [[Perang Jamal]]), di mana Aisyah enggan menyebut nama Ali pada riwayat di atas, walaupun dia menyebutkan nama Al-Abbas.<ref name=":0">{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2588 - Gifts - كتاب الهبة وفضلها والتحريض عليها - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2588|website=sunnah.com|access-date=2021-11-27}}</ref>
Aisyah melaporkan, pada sakitnya Muhammad yang berujung kematiannya, Muhammad kerap mengadu kepadanya, bahwa:
{{Quote|||quote={{script/Arabic| يَا عَائِشَةُ مَا أَزَالُ أَجِدُ أَلَمَ الطَّعَامِ الَّذِي أَكَلْتُ بِخَيْبَرَ، فَهَذَا أَوَانُ وَجَدْتُ انْقِطَاعَ أَبْهَرِي مِنْ ذَلِكَ السَّمِّ}} </br>Wahai Aisyah! Aku masih merasakan sakit yang diakibatkan oleh makanan yang aku makan di Khaibar, dan pada saat ini, aku merasa pembuluh jantungku seperti sedang dipotong oleh racun itu.|source=[https://sunnah.com/bukhari:4428 Sahih Bukhari 4428]}}Ketika Muhammad sakit, Aisyah bersama beberapa orang lain, menuangkan obat ke mulut Muhammad. Namun Muhammad menolak, dengan menunjuki mereka, Muhammad mengatakan, “Jangan tuangkan obat ke mulutku.” Tapi mereka mengira sikap Muhammad tersebut hanyalah bentuk ketidaksukaan yang biasa dialami orang sakit terhadap obat. Ketika merasa sedikit enakan, Muhammad berkata, “Bukankah aku sudah larang kalian untuk tidak menuangkan obat ke mulutku?” Mereka pun menjawab kalau mereka mengira itu hanya sikap yang umum orang alami ketika sakit untuk tidak menyukai obat. Maka Muhammad pun menyuruh mereka yang hadir di rumah tersebut untuk juga meminum obat, kecuali paman Muhammad, yakni Al-Abbas, karena dia tidak hadir ketika mereka melakukannya.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 4458 - Military Expeditions led by the Prophet (pbuh) (Al-Maghaazi) - كتاب المغازى - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:4458|website=sunnah.com|access-date=2023-03-13}}</ref>
Sakit yang dialami Muhammad pun semakin parah, dan pada hari terakhirnya, Muhammad bersandar di dada Aisyah. Lalu terdengar oleh Aisyah bahwa Muhammad mengucapkan:
{{Quote|||quote={{script/Arabic|اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَأَلْحِقْنِي بِالرَّفِيقِ الأَعْ}}</br>
Ya Allah, maafkanlah aku, kasihanilah diriku dan izinkanlah aku bergabung dengan teman-teman tertinggi (di surga).<ref>{{Cite web|title=Muwatta Malik Book 16, Hadith 46 - Burials - كتاب الجنائز - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/urn/505680|website=sunnah.com|access-date=2023-02-02}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 4440 - Military Expeditions led by the Prophet (pbuh) (Al-Maghaazi) - كتاب المغازى - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:4440|website=sunnah.com|access-date=2023-03-13}}</ref><ref>{{Cite web|title=Riyad as-Salihin 911 - The Book of Visiting the Sick - كتاب عيادة المريض وتشييع الميت والصلاة عليه وحضور دفنه - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/riyadussalihin:911|website=sunnah.com|access-date=2023-03-13}}</ref>}}
Muhammad pun wafat.<ref name="B52" /> Ini terjadi pada hari Senin, 8 Juni 632 M.<ref name="Goldman" /> Namun terdapat riwayat dari kalangan [[Syiah|Syi'ah]] yang menuding bahwa kematian Muhammad sebenarnya disebabkan oleh racun yang disisipkan oleh Aisyah yang berkomplot dengan [[Hafshah binti Umar|Hafshah]].<ref name=":42" />
Beliau dikuburkan di tempat beliau meninggal, yaitu di rumah Aisyah.<ref name="EoI-Muhammad" /><ref>Leila Ahmed (1986), 665–91 (686)</ref><ref name="Peters90">F. E. Peters(2003), [https://books.google.com/books?id=HYJ2c9E9IM8C&pg=PA90 p. 90]</ref> Pada masa pemerintahan khalifah Umayyah al-Walid I, al-Masjid an-Nabawi (Masjid Nabi) diperluas untuk mencakup makamnya beliau.<ref name="Syed">{{Cite book| publisher = Penerbit UTM| isbn = 978-983-52-0373-2| last = Ariffin| first = Syed Ahmad Iskandar Syed| title = Architectural Conservation in Islam: Case Study of the Prophet's Mosque| year = 2005| page=88}}</ref> Kubah Hijau di atas makam beliau dibangun oleh Sultan Mamluk Al Mansur Qalawun pada abad ke-13, meskipun warna hijau ditambahkan pada abad ke-16, di bawah pemerintahan Sultan Utsmaniyah, Suleiman yang Luar Biasa.<ref>{{cite web |url=http://archnet.org/library/sites/one-site.jsp?site_id=10061 |title=Prophet's Mosque |publisher=Archnet.org |date=2 May 2005 |accessdate=26 January 2012 |archive-date=2012-03-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120323131933/http://archnet.org/library/sites/one-site.jsp?site_id=10061 |dead-url=yes }}</ref> Di tempat yang berdekatan dengan makam Nabi terdapat dua makam milik sahabat-sahabatnya yang juga merupakan dua khalifah pertama Muslim Abu Bakr dan Umar, dan juga terdapat makam yang kosong yang diyakini umat Islam sebagai makamnya [[Isa|Nabi Isa]] ketika dirinya turun kembali ke Bumi.<ref name="Peters90" /><ref>Isa, ''Encyclopedia of Islam''</ref><ref name="Al-HaqqaniKabbani2002">{{cite book|author1=Shaykh Adil Al-Haqqani|author2=Shaykh Hisham Kabbani|title=The Path to Spiritual Excellence|url=https://books.google.com/books?id=mzpV0QnOVxsC&pg=PA65|year=2002|publisher=ISCA|isbn=978-1-930409-18-7|pages=65–66}}</ref>
Sewaktu Said bin Abdul-Aziz menguasai Madinah pada tahun 1805, makam Nabi Muhammad dilucuti dari ornamen-ornamen emasnya.<ref name="Behrens-AbouseifVernoit2006">{{cite book|author1=Doris Behrens-Abouseif|author2=Stephen Vernoit|title=Islamic art in the 19th century: tradition, innovation, and eclecticism|url=https://books.google.com/books?id=A4q58Af5zAoC&pg=PA22|year=2006|publisher=BRILL|isbn=978-90-04-14442-2|page=22}}</ref> Hampir semua kubah-kubah makam yang terdapat di Madinah dihancurkan untuk mencegah pengkultusan,<ref name="Behrens-AbouseifVernoit2006" /> dan Kubah pada makamnya Nabi dilaporkan juga hampir ikut dihancurkan.<ref name="Behrens-AbouseifVernoit20062">{{cite book|last1=Behrens-Abouseif|first1=Doris|last2=Vernoit|first2=Stephen|year=2006|url=https://books.google.com/books?id=A4q58Af5zAoC&pg=PA22|title=Islamic art in the 19th century: tradition, innovation, and eclecticism|publisher=Brill|isbn=978-90-04-14442-2|page=22|archive-url=https://web.archive.org/web/20150930145617/https://books.google.com/books?id=A4q58Af5zAoC&pg=PA22|archive-date=30 September 2015|url-status=live}}</ref> Penghancuran kubah-kubah makam dikatakan juga terjadi pada tahun 1925 ketika milisi Saudi berhasil mengambil alih—dan kali ini berhasil mempertahankan—kota tersebut.<ref name="Weston2008b">{{cite book|author=Mark Weston|title=Prophets and princes: Saudi Arabia from Muhammad to the present|url=https://books.google.com/books?id=EEEFsVYLko4C&pg=PA136|year=2008|publisher=John Wiley and Sons|isbn=978-0-470-18257-4|page=136}}</ref><ref name="Cornell2007">{{cite book|author=Vincent J. Cornell|title=Voices of Islam: Voices of the spirit|url=https://books.google.com/books?id=8dNKFLJVvNkC&pg=PA84|year=2007|publisher=Greenwood Publishing Group|isbn=978-0-275-98734-3|page=84}}</ref><ref name="Ernst2004">{{cite book|author=Carl W. Ernst|title=Following Muhammad: Rethinking Islam in the Contemporary World|url=https://books.google.com/books?id=DOWn22EkJsQC&pg=PA1173|year=2004|publisher=Univ of North Carolina Press|isbn=978-0-8078-5577-5|pages=173–74}}</ref> Dalam penafsiran Wahabi tentang Islam, penguburan harus dilakukan di makam yang tidak bertanda.<ref name="Behrens-AbouseifVernoit2006" /> Banyak jamaah haji tetap melakukan ziarah ke makam-makam, walaupun praktek ini umumnya tidak disukai oleh orang-orang Saudi.<ref name="Bennett1998">{{cite book|author=Clinton Bennett|title=In search of Muhammad|url=https://books.google.com/books?id=-VTIkkcUFHQC&pg=PA182|year=1998|publisher=Continuum International Publishing Group|isbn=978-0-304-70401-9|pages=182–83}}</ref><ref name="Clark2011">{{cite book|author=Malcolm Clark|title=Islam For Dummies|url=https://books.google.com/books?id=zPXu561ZpvgC&pg=PT165|year=2011|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-1-118-05396-6|page=165}}</ref>
{{wide image|Madina_Haram_at_evening.jpg|800px|[[Masjid Nabawi|Al-Masjid an-Nabawi]] ("Masjid Nabi") di [[Madinah]], Arab Saudi, dengan [[Kubah Hijau]] dibangun di atas makam Muhammad di tengah gambar.|left}}
<h2>Makam dan jasad</h2>
;Makam
[[Berkas:Raouda.JPG|jmpl|ka|Pemandangan bagian luar makam Muhammad dari sisi samping Hujra]]
Kuburan Muhammad terletak di dalam batas-batas rumah yang dulu adalah rumah istrinya dan Aisha, Hujra. Selama hidupnya disatukan masjid. Masjid tersebut diperluas pada masa pemerintahan Khalifah [[Al-Walid I]] untuk memasukkan makamnya.<ref name=Syed/> Kuburan Muhammad adalah alasan penting bagi kesucian masjid yang tinggi, karena Dome of the Prophet menandai lokasi makam tersebut.<ref>[http://insideislam.wisc.edu/2012/02/important-sites-the-prophets-mosque/ Important Sites: The Prophet’s Mosque]</ref> Jutaan mengunjunginya setiap tahun, karena ini adalah tradisi untuk mengunjungi masjid setelah berziarah ke Mekah.
Dua khalifah pertama, Abu Bakr dan Umar dimakamkan di samping Muhammad. Umar diberi tempat di samping Muhammad oleh Aisha, yang semula ditujukan untuknya. Tempat kosong di samping makam Muhammad diperuntukkan bagi Yesus.<ref name="Parrinder">Parrinder, Geoffrey (1995). ''Jesus in the Qur'ān.'' Oneworld, ISBN 9781851680948</ref> Menurut komentator Quran Baidawi, Yesus akan kembali ke Tanah Suci untuk membunuh Antikristus dan memerintah selama 40 tahun, kemudian dimakamkan di samping Muhammad.<ref name="Braswell">Braswell, George W. (2000). ''What You Need to Know About Islam and Muslims.'' B&H Publishing Group, ISBN 9780805418293</ref>
Kuburan Muhammad sendiri tidak dapat dilihat karena daerah itu ditutup oleh sebuah jala emas dan tirai hitam karena ajaran Wahhabi yang melarang memberi makna penting bagi kuburan (kunjungan kuburan dan almarhum diperbolehkan di hampir semua sekte utama Islam lainnya). Kuburan itu sendiri ditutupi oleh sarkofagus simbolis dan dihiasi dengan sutra hijau.<ref name="barmin">{{aut|Barmin}} (2010). ''Tempat-Tempat Bersejarah di Tanah Haram''. hal.39-41. [[Solo]]:Tiga Serangkai. ISBN 978-979-045-543-6.</ref>
;Isu penggalian
Pada tahun [[2014]] lalu, ada isu penggalian makam Muhammad yang akan dilakukan oleh [[Arab Saudi|Pemerintahan Arab Saudi]]. Namun, isu tersebut sebenarnya tidaklah benar. [[Masjid Nabawi]] memang ingin diperluas, tetapi makam itu tidak akan dihancurkan. KH Amidan, pengurus [[Majelis Ulama Indonesia]] mengatakan bahwa isu itu adalah isu yang disebarkan untuk mengadu-domba kalangan Muslim. Menurutnya, kalau memang makam itu akan dibongkar, pastilah Arab Saudi akan didemo umat Islam seluruh dunia, dan ia juga merasa bahwa Arab Saudi tidak akan berani melakukannya.<ref name=firmadani>{{Cite news|url=http://news.fimadani.com/read/2012/10/31/isu-pembongkaran-makam-nabi-adalah-fitnah-untuk-mengadu-domba/|title=Isu Pembongkaran Makam Nabi adalah Fitnah untuk Mengadu Domba|date=31 Oktober 2014|accessdate=12 Februari 2015|author={{aut|Farid Zakaria}}|work=Firmadani.com|archive-date=2012-11-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20121102054914/http://news.fimadani.com/read/2012/10/31/isu-pembongkaran-makam-nabi-adalah-fitnah-untuk-mengadu-domba/|dead-url=yes}}</ref> Berita ini kali pertama disebarkan oleh media di [[Iran]], yakni ''Fars Media Agency'' dan diikuti [[pers Indonesia]].<ref name=firmadani/>
Selain dari itu, kabar kebohongan ini juga mengutip dari ''[[The Independent]]'' dan ''[[Daily Mail]]'' yang berkantor pusat di [[Inggris]]. Mereka menyebar berita pada September 2014. Kabar ini diambil dari sebuah dokumen setebal 61 halaman yakni jurnal ilmiah Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang tidak diterjemahkan dengan baik.<ref name=elfata>{{cite journal |journal=Elfata |title=Makam Nabi Akan Dipindah? |pages=28 |volume=14 |issue=10 |year=2014 |issn=1693-7783}}</ref> Pimpinan redaksi koran [[Mekkah]], Muwafaq an-Nuwasyar, menuding dua surat kabar ini secara serampangan mengambil berita dan salah terjemah, sehingga koran ''Independent'' jatuh dalam perangkap kesalahpahaman. Kaum Muslim Indonesia sempat terpancing dengan berita ini, sehingga telah ada pernyataan dari duta besar Indonesia kepada Saudi Arabia, Mustafa bin Ibrahim al-Mubarak – sebagaimana menurut [[Daftar Menteri Agama Indonesia|Menteri Agama]], [[Lukman Hakim Saifuddin]] – bahwa Arab Saudi memang tidak ada rencana untuk memindahkan makam dan memiliki komitmen yang tinggi menjaga keberadaan makam tersebut. Selain itu Menteri Agama menghimbau semua organisasi masyarakat Islam Indonesia supaya tidak perlu menguras tenaga dan emosi hanya karena berita yang tak berdasar tidak jelas itu.<ref name=elfata/>
;Kubah Hijau
[[Berkas:Dome of Prophet's Mosque - Medina.jpg|jmpl|ka|[[Kubah Hijau]] di [[Masjid Nabawi]], [[Madinah]], [[Arab Saudi]] merupakan bangunan [[kubah]] yang menaungi [[Makam Muhammad]].]]
Dibangun pada 1279 M atau 678 H pada masa pemerintahan [[Mamluk]] [[Sultan]] [[Al-Mansur|Al Mansur Qalawun]],<ref name="archnet">{{cite web| url=http://archnet.org/library/sites/one-site.jsp?site_id=10061| title=Prophet's Mosque| publisher=ArchNet| accessdate=2012-04-13| archive-date=2012-03-23| archive-url=https://web.archive.org/web/20120323131933/http://archnet.org/library/sites/one-site.jsp?site_id=10061| dead-url=yes}}</ref> struktur aslinya terbuat dari kayu dan tidak berwarna,<ref name="peace">{{cite web| title=The history of Green Dome in Madinah and its ruling| url=http://peacepropagation.com/2009/06/the-history-of-green-dome-in-madinah-and-its-ruling/| publisher=Peace Propagation Center| date=4 June 2009| accessdate=2012-04-13| archive-date=2019-01-07| archive-url=https://web.archive.org/web/20190107052317/http://peacepropagation.com/2009/06/the-history-of-green-dome-in-madinah-and-its-ruling/| dead-url=yes}}</ref> dilukis putih dan biru di restorasi selanjutnya. Setelah kebakaran serius melanda Masjid pada tahun 1481, masjid dan kubah tersebut telah dibakar dan sebuah proyek restorasi diprakarsai oleh [[Ibnu Qutaibah|Sultan Qaitbay]] yang memiliki sebagian besar basis kayu diganti dengan struktur bata untuk mencegah runtuhnya kubah di masa depan. Dan piring bekas timbal untuk menutupi kubah kayu baru. Bangunan tersebut, termasuk Makam Nabi, diperbarui secara ekstensif melalui patronase Qaitbay.<ref>{{cite book |first=Michael |last=Meinecke|title=Mamlukische Architektur |volume=2 |pages=396–442 |year=1993}}
Meinecke, '''', II..</ref> Kubah saat ini ditambahkan pada tahun 1818 oleh Sultan [[Mahmud II]] Ottoman. Kubah itu pertama kali dicat hijau pada tahun 1837.<ref name=Syed/>
Ketika [[Saud bin Abdul Aziz]] membawa Medina pada tahun 1905, para pengikutnya, kaum Wahhabi, menghancurkan hampir semua kubah makam di Madinah berdasarkan keyakinan mereka bahwa pemujaan terhadap makam dan tempat yang dianggap memiliki kekuatan supernatural adalah pelanggaran terhadap tawhid.<ref>{{Cite encyclopedia | edition = 2nd| publisher = Brill Academic Publishers| volume = 11| pages = 40, 42| last = Peskes| first = Esther | title = Wahhābiyya | encyclopedia = Encyclopaedia of Islam| year = 2000 |isbn=9004127569}}</ref> Makam Muhammad dilucuti dari ornamen emas dan perhiasannya, namun kubah tersebut dipelihara baik karena usaha yang gagal untuk menghancurkan strukturnya yang mengeras, atau karena beberapa waktu yang lalu. Abd al-Wahhab menulis bahwa dia tidak ingin melihat kubah tersebut hancur meski dia memiliki keengganan untuk orang-orang berdoa di makam.<ref name="Weston2008">{{cite book|author=Mark Weston|title=Prophets and princes: Saudi Arabia from Muhammad to the present|url=https://books.google.com/books?id=EEEFsVYLko4C&pg=PA102|year=2008|publisher=John Wiley and Sons|isbn=978-0-470-18257-4|pages=102–103}}</ref> Kejadian serupa terjadi pada tahun 1925 ketika milisi Saudi merebut kembali - dan kali ini berhasil mempertahankan - kota <ref name="Weston2008b"/><ref name="Cornell2007"/><ref name="Ernst2004"/> Pada tahun 2007, menurut Independent, sebuah pamflet, yang diterbitkan oleh Kementerian Urusan Islam Saudi dan didukung oleh mufti besar Arab Saudi, menyatakan bahwa kubah hijau akan dibongkar dan tiga kuburan diratakan di Masjid Nabawi.<ref name="independent">{{cite news| url=http://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/mecca-for-the-rich-islams-holiest-site-turning-into-vegas-2360114.html| title=Mecca for the rich: Islam's holiest site 'turning into Vegas'| author=Jerome Taylor| work=[[The Independent]]| publisher=independent.co.uk| date=24 September 2011| accessdate=2012-04-13}}</ref>
;Upaya pencurian
[[Berkas:Nzangi.jpg|200px|ka|jmpl|Penggambaran [[Nuruddin Zengi]].]]
Menurut riwayatnya, ada beberapa kali usaha pencurian yang tercatat di dalam sejarah:<ref name=barmin/><ref name=krjogja>{{cite news|url=http://krjogja.com/read/229369/astaga-sudah-lima-kali-jenazah-nabi-akan-dicuri.kr|title=Astaga..! Sudah Lima Kali Jenazah Nabi akan Dicuri|date=6 September 2014|accessdate=12 Februari 2015|author={{aut|Ahmad Lutfie}}|work=[[Kedaulatan Rakyat]] Online|archive-date=2015-07-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20150711041339/http://krjogja.com/read/229369/astaga-sudah-lima-kali-jenazah-nabi-akan-dicuri.kr|dead-url=yes}}</ref>
* Pertama, pada masa al-Hakim bi Amrillah al-Ubaidiy, dia hendak menarik perhatian masyarakat [[Mesir]] dengan hendak mendatangkan jasad [[Muhammad]]. Tetapi, usahanya gagal karena datangnya badai ke Madinah.
* Kedua, pada masa pemerintahan al-Ubaidiy pada tahun [[408]] [[Hijriah]]. al-Ubaidiy mengatakan bahwa dirinya Tuhan. Ia menyuruh orang untuk tinggal di dekat Masjid Nabawi. Orang-orang ini membuat terowongan menuju makam Muhammad. Upaya tersebut gagal karena ada suara penyeru, Nabi kalian akan digali! Nabi kalian akan digali! Maka para penduduk segera melakukan penyelidikan dan membunuh para utusan tersebut.
* Ketiga, orang-orang dari [[Maroko]] dahulu pernah hendak menggali makam ini. Tetapi, [[Nuruddin Zanki]], sebelumnya, bermimpi tentang keberadaan orang-orang ini. Para penggali kubur berhasil diakali dengan siasat sang panglima Nuruddin dengan memberi uang manakala ada penduduk yang berhasil menemui kedua penjahat ini. Di bawah sebuah tikar di rumah sang penjahat, ditemui terowongan menuju makam Muhammad. Setelah dipukuli penduduk, keduanya mengaku gagal karena adanya guncangan hebat di bumi. Karena adanya bukti, keduanya dibunuh. Lantas, karena kejadian ini, sang panglima membuat tembok dari [[timah]] tebal di sekitar makam [[Muhammad]]. Kejadian ini terjadi pada [[1164]] [[Masehi]] atau [[554]] [[Hijriah]], {{efn|group=note|Kejadian ini dicatat oleh Ali Hafidz, seorang sejarawan Arab, dalam ''Fushul min Tarikh al-Madinah al-Munawwarah''.}}
* Keempat, orang-orang pernah merampok kafilah [[jamaah]] [[haji]]. Setelah merampok, mereka bertekad menggali makam [[Rasulullah]] secara terang-terangan. Tapi digagalkan sebuah kapal dari [[Mesir]] yang mengikutinya hingga [[Madinah]]. Orang-orang ini ditangkap dan ditawan.
* Usaha kelima dilakukan dengan rencana menggali makam [[Abu Bakar]] dan [[Umar]]. Itu terjadi di pertengahan abad ke tujuh Hijriyah. Sejumlah orang yang mencapai 40 orang laki-laki ingin menggali kubur pada malam hari. Kemudian bumipun terbelah dan menelan mereka.{{fact}} Hal ini diceritakan oleh [[Penjaga Dua Tanah Suci|pelayan al-Haram an-Nabawy]] pada saat itu. Dia adalah Shawwab, as-Syamsu al-Malthiy.
<h2>Wasiat</h2>
{{main|Al-Qur'an|Hadits}}
[[Berkas:Surat An-Najm.jpg|jmpl|ka|Kutipan [[ayat]] terakhir [[Surah An-Najm]] yang berbunyi: -{''Maka sujudlah kepada Allah dan sembahlah (ia)''}-]]
[[Alquran|Al-Qur'an]] adalah [[:wikt:wasiat|Wasiat]] utama yang diberikan [[Muhammad]] kepada [[Muslim|umatnya]], sebuah teks keagamaan yang paling utama dan sebagai sumber [[Hukum Islam]]. [[Muslim]] percaya bahwa [[kitab]] ini adalah [[kalam|ucapan Tuhan]] yang [[Asbabun Nuzul|diwahyukan]] kepada Muhammad melalui [[Malaikat]] [[Jibril]].<ref>Nasr, Seyyed Hossein (2007)."Qurʾān". Encyclopædia Britannica Online. Retrieved 24 September2013.</ref><ref>Living Religions: An Encyclopaedia of the World's Faiths, Mary Pat Fisher, 1997, p. 338, I.B. Tauris Publishers.</ref> Wasiat lain yang disampaikan Muhammad adalah koleksi [[Hadits]], tindakan perbuatan [[fisik]] dan [[bahasa|ucapan]] yang berisi pengajaran dan [[tradisi]] dari Muhammad. Hadits dikumpulkan oleh [[Tabi'ut tabi'in|generasi setelah kematian Muhammad]] termasuk [[al-Bukhari|Muhammad al-Bukhari]], [[Muslim bin al-Hajjaj]], [[Muhammad bin Isa at-Tirmidzi]], [[An-Nasa'i|Abdurrahman An-Nasa'i]], [[Abu Dawud]], [[Ibnu Majah]], dan [[Malik bin Anas]].
<h2>Penerus</h2>
{{main|Khulafaur Rasyidin}}
[[Berkas:Map of expansion of Caliphate.svg|jmpl|ka|Perluasan Kekhalifahan, 622–750 CE.
{{legend|#a1584e| Muhammad, 622–632 CE.}}
{{legend|#ef9070| Khulafaur Rasyidin, 632–661 CE.}}
{{legend|#fad07d| Kekhalifahan Umayyah, 661–750 CE.}}]]
[[Muhammad]] mempersatukan sebagian besar [[suku|kabilah-kabilah]] di [[Jazirah Arab]] menjadi sebuah negara [[Kekhalifahan|Arab Muslim]] yang bersatu dalam keagamaan selama akhir masa hidupnya. Dengan kematian Muhammad, ketidak setujuan pecah antara para pewarisnya.<ref>Lapidus (2002), p. 32</ref> [[Umar bin Khattab]], seorang sahabat Muhammad yang setia, mengusulkan [[Abu Bakar]], sahabat dan pengikut Muhammad. Dengan tambahan dukungan, Abu Bakar di daulat sebagai [[khalifah]] pertama. Pemilihan ini disangkal beberapa sahabat Muhammad, yang menyatakan bahwa [[Ali bin Abi Talib]], sepupu dan menantunya, telah dipilih sebagai pewaris oleh Muhammad di [[Rabigh]]. Abu Bakar secara perlahan memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke [[Bizantium]] (atau [[Kekaisaran Romawi Timur]]).<ref name="Holt 1977a, p. 57"/><ref>Hourani (2003), p. 22</ref><ref>Esposito(1998), p. 36</ref><ref>Madelung (1996), p. 43</ref>
[[Arabia pra-Islam|Timur Tegah pra-Islam]] di dominasi oleh [[Bizantium]] dan [[Sassaniyah]]. Pertempuran antara [[Romawi]] dan [[Persia]] meluluh lantakkan wilayah, membuat kekaisaran tidak disukai sebagian besar kabilah setempat. Selanjutnya, wilayah yang akan ditaklukkan oleh Muslim dari sekte [[Kekristenan]] ([[Nestorianisme|Nestoria]], [[Monofisit]], [[Gereja Ortodoks Siria|Yakubit]] dan [[Koptik]]) yang tidak puas dari [[Gereja Ortodoks Timur]] yang menganggap mereka sesat atau [[bid'ah]]. Dengan sebuah dekade Muslim menaklukkan [[Mesopotamia]], [[Bizantium|Bizantium Suriah]], [[Bizantium|Bizantium Mesir]],<ref>Esposito (1998), pp. 35–36</ref> sebagian besar [[persia]], dan didirikannya [[Kekhalifahan Rasyidin]].
<h2>Catatan</h2>
{{Reflist|group=note}}
<h2>Referensi</h2>
{{Tl|Reflist}}
<h2>Bibliografi</h2>
{{div col|2}}
* A.C. Brown, Jonathan (2011). ''Muhammad: A Very Short Introduction''. Oxford University Press. ISBN 9780199559282.
* A.C. Brown, Jonathan (2014). Misquoting ''Muhammad: The Challenge and Choices of Interpreting the Prophet's Legacy''. Oneworld Publications. ISBN 978-1780744209.
* Ahmed, Leila (Summer 1986). ''"Women and the Advent of Islam"''. Signs. 11 (4): 665–91. doi:10.1086/494271.
* Ali, Kecia (2014). ''The Lives of Muhammad''. Harvard University Press. ISBN 978-0-674-74448-6.
* Ali, Muhammad Mohar (1997). ''The Biography of the Prophet and the Orientalists.'' King Fahd Complex for the Printing of the Holy Qur'an. ISBN 9960-770-68-0.
* Wijdan, Ali (23–28 August 1999). ''"From the Literal to the Spiritual: The Development of Prophet Muhammad's Portrayal from 13th century Ilkhanid Miniatures to 17th century Ottoman Art"''. Proceedings of the 11th International Congress of Turkish Art. Utrecht, The Netherlands eds. M. Kiel, N. Landman, and H. Theunissen. (7): 1–24.
* Armstrong, Karen (1992). ''Muhammad: A Biography of the Prophet''. Harpercollins. ISBN 0-06-250886-5.
* Awde, Nicholas (2000). ''Women in Islam: An Anthology from the Quran and Hadith''. Routledge. ISBN 0-7007-1012-4.
* Ballard, Harold Wayne; Donald N. Penny; W. Glenn Jonas (2002). ''A Journey of Faith: An Introduction to Christianity''. Mercer University Press. ISBN 0-86554-746-7.
* Barlas, Asma (2002). Believing Women in Islam. University of Texas Press. ISBN 0-292-70904-8.
* Bogle, Emory C. (1998). ''Islam: Origin and Belief''. Texas University Press. ISBN 0-292-70862-9.
* Brown, Daniel (2003). ''A New Introduction to Islam. Blackwell Publishing Professional''. ISBN 978-0-631-21604-9.
* Bullough, Vern L; Brenda Shelton; Sarah Slavin (1998). ''The Subordinated Sex: A History of Attitudes Toward Women. University of Georgia Press''. ISBN 978-0-8203-2369-5.
* Cohen, Mark R. (1995). ''Under Crescent and Cross (Reissue ed.)''. Princeton University Press. ISBN 978-0-691-01082-3.
* Dakake, Maria Massi (2008). The Charismatic Community: Shi'ite Identity in Early Islam. SUNY Press. ISBN 0-7914-7033-4.
* Donner, Fred (1998). ''Narratives of Islamic Origins: The Beginnings of Islamic Historical Writing''. Darwin Press. ISBN 0-87850-127-4.
* Ernst, Carl (2004). ''Following Muhammad: Rethinking Islam in the Contemporary World''. University of North Carolina Press. ISBN 0-8078-5577-4.
* Esposito, John (1998). ''Islam: The Straight Path''. Oxford University Press. ISBN 0-19-511233-4.
* Esposito, John (1999). ''The Islamic Threat: Myth Or Reality?''. Oxford University Press. ISBN 0-19-513076-6.
* Esposito, John (2002). ''What Everyone Needs to Know About Islam''. Oxford University Press. ISBN 0-19-515713-3.
* Farah, Caesar (1994). ''Islam: Beliefs and Observances'' (5th ed.). Barron's Educational Series. ISBN 978-0-8120-1853-0.
* Glubb, John Bagot (2002) [1970]. The Life and Times of Muhammad. Hodder & Stoughton. ISBN 0-8154-1176-6.
* Goldman, Elizabeth (1995). ''Believers: spiritual leaders of the world''. Oxford University Press. ISBN 0-19-508240-0.
* Goldman, Ann; Richard Hain; Stephen Liben (2006). Oxford Textbook of Palliative Care for Children. Oxford University Press. ISBN 0-19-852653-9.
* Haaren, John Henry; Addison B. Poland (1904). ''Famous Men of the Middle Ages''. University Publishing Company. ISBN 1-882514-05-X.
* Al-Hibri, Azizah Y. (2003). ''"An Islamic Perspective on Domestic Violence"''. 27 Fordham International Law Journal 195.
* Holt, P. M.; Ann K. S. Lambton; Bernard Lewis (1977). The Cambridge History of Islam (Paperback). Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-29135-4.
* Hourani, Albert; Ruthven, Malise (2003). A History of the Arab Peoples. Belknap Press; Revised edition. ISBN 978-0-674-01017-8.
* ibn Isa, Muhammad (Imam Tirmidhi) (2011). Syama'il Muhammadiyah: KeanggunanMu Ya Rasulullah (Hardcover) (in Arabic and Malay). Malaysia: PTS Islamika Sdn. Bhd. p. 388. ISBN 978-967-3-66064-3.
* Ishaq, Ibn (2002). Guillaume, Alfred, ed. The Life of Muhammad: A Translation of Ibn Ishaq's Sirat Rasul Allah. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-636033-1.
* Jacobs, Louis (1995). The Jewish Religion: A Companion. Oxford University Press. ISBN 0-19-826463-1.
* Kelsay, John (1993). Islam and War: A Study in Comparative Ethics. Westminster John Knox Press. ISBN 0-664-25302-4.
* Khan, Majid Ali (1998). Muhammad The Final Messenger. Islamic Book Service, New Delhi, 110002 (India). ISBN 81-85738-25-4.
* Kochler, Hans (1982). Concept of Monotheism in Islam & Christianity. I.P.O. ISBN 3-7003-0339-4.
* Lapidus, Ira (2002). A History of Islamic Societies (2nd ed.). Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-77933-3.
* Larsson, Göran (2003). Ibn Garcia's Shu'Ubiyya Letter: Ethnic and Theological Tensions in Medieval Al-Andalus. Brill Academic Publishers. ISBN 90-04-12740-2.
* Lewis, Bernard (2002) [1993]. The Arabs in History. Oxford University Press. ISBN 0-19-280310-7.
* Lewis, Bernard (1992). Race and Slavery in the Middle East: An Historical Enquiry (Reprint ed.). Oxford University Press, USA. ISBN 978-0-19-505326-5.
* Lewis, Bernard (21 January 1998). "Islamic Revolution". The New York Review of Books.
* Lings, Martin (1983). Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources. Islamic Texts Society. ISBN 978-0-946621-33-0. US edn. by Inner Traditions International, Ltd.
* Madelung, Wilferd (1997). The Succession to Muhammad: A Study of the Early Caliphate. Cambridge University Press. ISBN 0-521-64696-0.
* Momen, Moojan (1985). An Introduction to Shi'i Islam: The History and Doctrines of Twelver Shiʻism. Yale University Press. ISBN 0-300-03531-4.
* Neusner, Jacob (2003). God's Rule: The Politics of World Religions. Georgetown University Press. ISBN 0-87840-910-6.
* Nigosian, S. A. (2004). Islam:Its History, Teaching, and Practices. Indiana University Press. ISBN 0-253-21627-3.
* Ordoni, Abu Muhammad; Muhammad Kazim Qazwini (1992). Fatima the Gracious. Ansariyan Publications. ASIN B000BWQ7N6.
* Peters, Francis Edward (2003). Islam: A Guide for Jews and Christians. Princeton University Press. ISBN 0-691-11553-2.
* Peters, Francis Edward (2003). The Monotheists: Jews, Christians, and Muslims in Conflict and Competition. Princeton University Press. ISBN 0-691-11461-7. ASIN: B0012385Z6.
* Peters, Francis Edward (1994). Muhammad and the Origins of Islam. SUNY Press. ISBN 0-7914-1876-6.
* Peters, F. E. (1991). "The Quest of the Historical Muhammad". International Journal of Middle East Studies. 23 (3): 291–315. doi:10.1017/S0020743800056312.
* Peterson, Daniel (2007). Muhammad, Prophet of God. Wm. B. Eerdmans Publishing Company. ISBN 0-8028-0754-2.
* Rahman, Fazlur (1979). Islam. University of Chicago Press. ISBN 0-226-70281-2.
* Ramadan, Tariq (2007). In the Footsteps of the Prophet: Lessons from the Life of Muhammad. Oxford University Press. ISBN 0-19-530880-8.
* Razwi, Ali Asgher (1997). A Restatement of the History of Islam and Muslims. World Federation of K S I Muslim Communities Islamic Centre. ISBN 0-9509879-1-3.
* Reeves, Minou (2003). Muhammad in Europe: A Thousand Years of Western Myth-Making. NYU Press. ISBN 978-0-8147-7564-6.
* Robinson, David (2004). Muslim Societies in African History. Cambridge University Press. ISBN 0-521-82627-6.
* Rodinson, Maxime (2002). Muhammad: Prophet of Islam. Tauris Parke Paperbacks. ISBN 1-86064-827-4.
* Rue, Loyal (2005). Religion Is Not about God: How Spiritual Traditions Nurture Our Biological. Rutgers. ISBN 0-8135-3955-2.
* Serin, Muhittin (1998). Hattat Aziz Efendi. Istanbul. ISBN 975-7663-03-4. OCLC 51718704.
* Sikand, Yoginder (2004). Muslims in India since 1947: Islamic perspectives on inter-faith relations. London: RoutledgeCurzon. ISBN 0-415-31486-0.
* Tabatabae, Sayyid Mohammad Hosayn. AL-MIZAN:AN EXEGESIS OF THE QUR'AN, translation by S. Saeed Rizvi. WOFIS. ISBN 964-6521-14-2.
* Teed, Peter (1992). A Dictionary of Twentieth Century History. Oxford University Press. ISBN 0-19-211676-2.
* Turner, Colin (2005). Islam: The Basics. Routledge. ISBN 0-415-34106-X.
* Watt, W. Montgomery (1961). Muhammad: Prophet and Statesman. Oxford University Press. ISBN 0-19-881078-4. (New edition 1974)
* Watt, W. Montgomery (1956). Muhammad at Medina. Oxford University Press. ISBN 0-19-577307-1.
* Watt, W. Montgomery (1953). Muhammad at Mecca. Oxford University Press. ISBN 0-19-577277-6. ASIN: B000IUA52A.
{{Div col end}}
{{Topik Muhammad}}
{{Authority control}}
{{Portal bar|Muhammad|Biografi|Islam}}}}
;Referensi (gabungan)
{{Collapse|1=<div style="height:150px; overflow:auto; background:transparent;">{{Reflist}}</div>}}
|