Kriteria permaluan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mengganti Baptism-of-Christ-xx-Francesco-Alban.JPG dengan File:Francesco_Albani_-_Baptism_of_Christ.jpg (berkas dipindahkan oleh CommonsDelinker; alasan: File renamed: Criterion 4 (harmo |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Francesco Albani - Baptism of Christ.jpg|jmpl|upright=1.2|''Baptism of Christ'' ([[Pembaptisan Yesus]]) karya Francesco Albani. Karena peristiwa ini memposisikan [[Yohanes Pembaptis]] lebih tinggi dari [[Yesus]] (yang dibaptis), kriteria permaluan digunakan untuk mendukung kebenaran sejarah [[pembaptisan Yesus]] oleh [[Yohanes Pembaptis]] ini.]]
'''Kriteria permaluan''' (atau '''Kriteria malu'''; {{lang-en|Criterion of embarrassment}}) adalah analisis kritis mengenai cerita bersejarah dimana cerita yang memalukan mengenai seorang tokoh atau penulis dianggap benar dikarenakan penulis tidak mungkin mengarang cerita memalukan mengenai dirinya sendiri. Beberapa sarjana Injil telah menggunakan kriteria ini dalam menilai apakah cerita [[Perjanjian Baru]] mengenai tindakan dan perkataan [[Yesus]] adalah mungkin terjadi dalam sejarah.<ref name="Catherine M. Murphy 2007. p 14">Catherine M. Murphy, ''The Historical Jesus For Dummies'', For Dummies Pub., 2007. p 14</ref>
== Sejarah ==
Baris 9:
Inti dari kriteria permaluan adalah bahwa [[gereja perdana]] sangat tidak mungkin keluar dari jalur untuk "menciptakan" atau "memalsukan" materi bersejarah yang hanya akan memalukan penulis atau melemahkan posisinya dalam argumen dengan lawan. Agaknya, materi memalukan yang datang dari Yesus secara alamiah akan ditekan atau dilemahkan dalam langkah-langkah kemudian tentang tradisi [[Injil]]. Kriteria ini jarang digunakan hanya sendirian, dan tipikalnya adalah salah satu dari sejumlah kriteria, seperti [[kriteria diskontinuitas]] dan [[kriteria beberapa penegasan]], bersama dengan [[metode historis]].
[[Penyaliban Yesus]] adalah sebuah contoh dari peristiwa yang memenuhi kriteria memalukan. Metode hukuman mati ini dianggap sebagai metode yang paling memalukan dan menghinakan pada [[masa Romawi]], dan penyokong kriteria ini mengklaim bahwa sangat kecil kemungkinan metode hukuman mati ini dikarang oleh para pengikut Yesus.<ref name="Catherine M. Murphy 2007. p 14"/><ref>Guy Davenport and Benjamin Urrutia, ''The Logia of Yeshua'', Washington, DC 1996.
== Keterbatasan ==
Baris 15:
Kriteria permaluan memiliki keterbatasan dan harus selalu digunakan bersama dengan kriteria lainnya. Satu keterbatasan pada kriteria ini adalah bahwa kasus yang jelas mengenai hal-hal memalukan sangat jarang. Potret penuh Yesus tidak dapat didasarkan pada data yang begitu sedikit. Keterbatasan lainnya berakar dari fakta bahwa apa yang dianggap memalukan di mata orang hari ini, tidak selalu merupakan hal yang memalukan di mata jemaat Gereja awal. Perincian memalukan dapat mencakup sebagai alternatif pada cerita yang lebih memalukan mengenai peristiwa yang sama. Sebagai contoh hipotetis, penyangkalan [[Simon Petrus]] atas Yesus mungkin adalah substitusi bagi kelakuan yang lebih buruk dari Petrus.<ref>John P. Meier, ''A Marginal Jew'', Yale University Press, 2009. p 170</ref>
Contoh yang bagus dari poin kedua ditemukan dalam cerita dari suatu kitab non-kanonikal yang disebut "Injil masa kecil Yesus". Dalam satu cerita dalam "Injil Masa Kecil Yesus Menurut Tomas", Yesus kecil disebutkan menggunakan kekuatan supernaturalnya untuk mematikan, lalu menghidupkan, seorang kawan bermain yang tidak sengaja menabraknya.<ref>Cameron, Ron (1982), ''The Other Gospels: Non-Canonical Gospel Texts'', Home Base, New York: Westminster John Knox Press, pp. 124–130</ref> Jika saja tradisi ini diterima sebagai cerita yang layak untuk dicantumkan pada beberapa titik waktu dalam pembentukan [[Alkitab]] (dan karenanya diintegrasi di antara [[Injil Kanonikal]]), banyak Kristen modern akan menemukannya cukup
Keterbatasan lebih lanjut lagi adalah kemungkinan bahwa apa yang dapat digolongkan memalukan dapat juga menjadi cerita yang sengaja diciptakan untuk memancing reaksi. Contohnya, penyangkalan [[Simon Petrus]] atas Yesus dapat ditulis sebagai contoh dari konsekuensi atas penyangkalan. {{Alkitab|Matius 10:32-33}}: "Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."
Baris 24:
== Pustaka tambahan ==
* Meier, John P., [https://en.wiki-indonesia.club/wiki/John_P._Meier#A_Marginal_Jew:_Rethinking_the_Historical_Jesus
== Pranala luar ==
|