E kara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
M. Adiputra (bicara | kontrib)
k Pengembalian suntingan oleh 2400:9800:860:683D:5D6B:F2FB:3F1D:A86 (bicara) ke revisi terakhir oleh AABot
Tag: Pengembalian
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 10:
| IAST = E
}}
 
'''E kara''' adalah salah satu aksara swara (huruf [[vokal]]) dalam sistem penulisan [[aksara Bali]]. Aksara ini melambangkan bunyi /eː/, sama halnya seperti aksara '''ए''' (E) dalam [[aksara Dewanagari]], huruf [[E]] dalam [[huruf Latin|alfabet Latin]], atau huruf [[epsilon]] (ε) dalam [[huruf Yunani|alfabet Yunani]].
 
== Bentuk ==
 
Bentuk E kara dalam aksara Bali persis dengan angka 6 dalam aksara Bali, dan mirip dengan huruf E dalam [[Hanacaraka|aksara Jawa]]. Namun, bentuk huruf [[diftong]] /aːi/ (yang sering luluh menjadi /eː/) dalam aksara Bali (huruf [[#Airsanya|Airsanya]]) berbeda dengan huruf E dirgha dalam aksara Jawa, karena bentuknya persis dengan Ja jera, sehingga sulit dibedakan.
 
Baris 30:
| bgcolor="white"|[[Berkas:Jawa Ai.png|pus|120px|link=]]
| bgcolor="white"|[[Berkas:Bali 6, E.png|pus|100px|link=]]
| bgcolor="white"|[[Berkas:Bali Jha,vowel AiAirsanya.png|pus|100px|link=]]
| bgcolor="white"|[[Berkas:Bali Jha,vowel AiAirsanya.png|pus|100px|link=]]
|}
 
Baris 44:
| bgcolor="white"|[[Berkas:Bali 6, E.png|pus|100px|link=]]
|}
 
== Ai kara ==
{{AksaraBali infobox
| Image = Bali Jha,vowel AiAirsanya.png
| Nama = Ai kara
| Latin = E; Ai
Baris 58 ⟶ 59:
Tidak ada aksara E kara matedung, sebab sudah ada aksara Ai kara atau Airsanya. Airsanya melambangkan bunyi diftong /aːi/. Bentuknya persis dengan aksara [[Ja jera]], sehingga keduanya tidak bisa dibedakan. Bila Airsanya dialihaksarakan ke dalam [[huruf Latin]], maka ditulis "ai".
 
Dalam bahasa Bali, pengucapan diftong /aːi/ seringkalisering kali luluh menjadi /eː/. Dengan kata lain, diftong /aːi/ berubah menjadi /eː/. Misalnya kata "daitya" diucapkan "detya", kata "waisya" diucapkan "wesya", dll.
 
== Penggunaan ==
 
E kara hanya digunakan apabila menulis bahasa non-Bali<ref>Tinggen, hal. 11.</ref> (contohnya [[bahasa Sanskerta]] dan [[bahasa Jawa Kuno|Jawa Kuno]]) dengan menggunakan [[aksara Bali]], atau untuk menulis kata serapan dari bahasa non-Bali dengan menggunakan aksara Bali. E kara tidak digunakan apabila menulis kata-kata yang memang berasal dari [[bahasa Bali]], atau bukan bahasa Bali yang diserap dari bahasa non-Bali. Sebagai penggantinya, dianjurkan memakai aksara [[Ha (aksara Bali)|Ha]] yang dapat dibubuhi oleh tanda [[taling]].
 
Airsanya selalu ditulis pada suku kata pertama dalam kata dasar, khususnya bagi kata-kata yang mengandung diftong /aːi/ pada suku kata pertamanya. Contohnya: "Airlangga", "Airawata", "Aiswarya", dll.
 
== Lihat pula ==
* [[Taling]]
 
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
 
== Referensi ==
 
* Tinggen, I Nengah. 1993. ''Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali.'' Singaraja: UD. Rikha.
* Simpen, I Wayan. ''Pasang Aksara Bali.'' Diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah Tingkat I Bali.
 
== Lihat pula ==
* [[Taling]]
 
=== Catatan kaki ===
{{reflist}}
{{aksara bali}}