Lokapaksa, Seririt, Buleleng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Prince HQ (bicara | kontrib)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
 
(28 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Short description|Desa di Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali}}
{{desa
{{Coord|-8.199878|114.921292|display=title}}
|peta =
{{Desa
|nama =Lokapaksa
|provinsinama =Bali Lokapaksa
|dati2peta =Kabupaten
|namafoto dati2 =Buleleng
|kecamatanprovinsi =Seririt Bali
|kodedati2 pos =81153 Kabupaten
|nama pemimpindati2 = PRINCE_HQBuleleng
|luas dati3 = 28, 84 KM2Kecamatan
|penduduk kecamatan = 10.245 jiwaSeririt
|nama pemimpin = I Wayan Ariadi
|kepadatan =-
|kode pos = 81153
|luas = 28,87 km²<ref name="BPS Seririt 2017"/>
|penduduk = 9.727 jiwa (2010)<ref name="BPS 2010">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/website/fileMenu/Penduduk-Indonesia-Menurut-Desa-2010.pdf |title=Penduduk Indonesia Menurut Desa 2010 |publisher= Badan Pusat Statistik |year=2010 |page=132 |language=id |access-date= 14 Juni 2019}}</ref>
|kepadatan = 337 jiwa/km²
|kemendagri = 51.08.02.2017<ref name="Permendagri-137-2017"/>
|RT = 9 Dusun/Banjar<ref name="Permendagri-137-2017"/>
|RW = 1 Desa Adat<ref name="Permendagri-137-2017"/>
|KK = 3.815<ref name="Permendagri-137-2017"/>
|Alamat =
|Telepon =
|APBDesa =
|situs web = {{URL|http://lokapaksa-buleleng.desa.id}}
}}
 
'''Lokapaksa''' adalah [[desa]] di kecamatan [[Seririt, Buleleng|Seririt]], [[Kabupaten Buleleng]], Provinsi [[Bali]], [[Indonesia]]. Desa ini memiliki rata-rata ketinggian 98 meter dari permukaan laut.<ref name="Permendagri-137-2017">{{cite web|url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017 |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 3 Oktober 2019 |archive-url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017/mode/2up |archive-date= 29 Desember 2018}}</ref><ref name="Permendagri-72-2019">{{cite web|url= http://jdih.setjen.kemendagri.go.id/pm/Permendagri%20No%2072%20Th%202019+lampiran.pdf |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |archive-url= https://archive.org/details/permendagriindonesia722019 |archive-date= 25 Oktober 2019 |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 15 Januari 2020}}</ref>
'''Lokapaksa''' adalah [[desa]] di kecamatan [[Seririt, Buleleng|Seririt]], [[Kabupaten Buleleng|Buleleng]], [[Bali]], [[Indonesia]].
 
== Sejarah Desa ==
== Luas wilayah dan letak geografis ==
Sumber sejarah yakni "'''''Babad Piagem Satriya Wangsha Kalipaksha'''''" yang tersimpan di Pemrajan Agung Desa Lokapaksa. Dalam Sejarah Desa Lokapaksa beberapa kali mengalami pergantian nama yakni:
# ''Desa Kalipaksha'' (disebutkan dalam Babad Piagem Satrya Wangsa Kalipaksha)
# ''Desa Kalopaksa''
# ''Desa Lokapaksa'' hingga sekarang, berdasarkan koreksi nama, Surat Bup no 138/1460/Pem, tgl 31 maret 2016.<ref name="Permendagri-137-2017"/>
 
Diceritakan bahwa terjadi beberapa kali pemberontakan di Gelgel sehingga para manca agung berpencar meninggalkan Gelgel, salah satunya I Dewa Gedong Artha yang akhirnya tinggal di [[Manggis, Karangasem]]. I Dewa Timbul Gunung merupakan salah satu putra dari I Dewa Gedong Artha yang diceritakan tidak lama tinggal di Manggis. Ia pergi meninggalkan Manggis dengan diiringi istrinya, I Gusti Ayu Mas Kuning, beserta para pengiring kurang lebih 70 Kepala Keluarga menuju ke Abiansemal. Dari Abiansemal, ia bersama para pengiring menuju barat daya sampai di Gunung Balwangan.
Melihat luas wilayah Desa Lokapaksa yang sangat luas jika dibandingkan desa-desa yang ada di Kecamatan Seririt, yakni : 28, 84 KM2, sudah tentu juga di ikuti dengan potensi jumlah penduduk mencapai 10.245 jiwa (data BPS Kabupaten Buleleng - Kabupaten Buleleng Dalam Angka 2009).
Secara Geografis batasan Wilayah Desa Lokapaksa adalah sebagai Berikut :
 
Di Gunung Balwangan, ia istirahat atas permintaan istrinya, tepat dibawah pohon yang sangat besar. Ia bersama para pengiring mendirikan pondok sebagai tempat peristirahatan. Ia tinggal di Gunung Balwangan kurang lebih setahun sampai istrinya hamil. Ia kemudian melanjutkan perjalanan menuju [[Gunung Batukaru|Gunung Watukaru]]. Dari puncak Gunung Watukaru ia melihat sinar terang dari arah "''Utarayana''". Ia kemudian berdiskusi bersama pengiring untuk menuju kearah sinar yang ia lihat tersebut dan melanjutkan perjalanannya hingga akhirnya sampai di [[Busung Biu, Buleleng|Busungbiu]].
 Sebelah Barat : Desa Umeanyar dan Desa Pangkungparuk
 
Di Busungbiu, ia bersama para pengiring mendirikan Pura dengan Meru tumpang sebelas dan puncak dari kayu cendana Jenggi sebagai pelinggihan Bhatara Wawu Rawuh. Hingga kini, peninggalan ini masih ada berupa pura taman Busungbiu. Selama tinggal di Busungbiu, ia memiliki tiga orang putra dan satu orang putri yakni: I Dewa Sangkan Gunung, I Dewa Sampalan, I Dewa Manggis dan I Dewa Ayu Busung Magelung. Pada saat ini, kondisi Busungbiu dalam kondisi yang "''Kertha''" apapun yang ditanam selalu menghasilkan panen yang berlimpah.
 Sebelah Barat Laut : Desa Umeanyar, Laut Bali
 
Setelah pergantian kepemimpinan dari Sri Aji Bhekung kepada I Dewa Anom Sagening di Sweca Linggarsa Pura, situasi keamanan sudah mulai tenang. I Dewa Timbul Gunung kemudian menghadap Dalem dengan maksud memberitahukan keberadaannya tinggal di Busungbiu. Namun Ida Dhalem tidak mengijinkannya tinggal di Busungbiu dan menyarankan untuk tinggal di sebelah barat sungai Sabha.<ref>''Ida Dhalem'' adalah penyebutan gelar raja di Bali</ref>
 Sebelah Utara : Laut Bali
 
Sepulangnya dari Sweca Linggarsa Pura menghadap Dalem, ia kemudian mengumpulkan pengiring dan berkata: <blockquote>''"Nah Bapa pada ajak makejang, jalan suba jani gingsirin, apan ada wacanan Dalem tan kaicen jenek ingke mangke, kuloning Toya Suda Mala, ikane kawenang ingaranan '''Desa Kalipaksa''', ingkane wara nugraha Dalem, aywa langgana ring Dalem, apan Dhalem Amangku ring rat”. .....(Babad Piagem Nomor 63.6 dan 64.a)''</blockquote>
 Sebelah Timur Laut : Desa Pengastulan
 
Singkat cerita, ia menuju ke sebelah barat sungai Sabha dan tiba di [[Ularan, Seririt, Buleleng|Desa Ularan]] dengan disambut oleh I Gusti Ngurah Batulepang. I Gusti Ngurah Batulepang memohon agar I Dewa Timbul Gunung dan para pengiringnya tinggal di Desa Ularan. I Dewa Timbul Gunung tetap berkeinginan menuju Desa Kalipaksa sesuai dengan titah Dalem. Akhirnya, Ia tiba di sebuah bukit geger tempat pertama yang kemudian disebut dengan Bukit Sakti.
 Sebelah Timur : Kelurahan seririt, Desa Patemon
 
Dari Bukit Sakti, ia kemudian bersama para pengiring, para Arya, dan Pasek kemudian mendirikan perumahan, membuat lahan persawahan di Banyu Mumbul, dan mendirikan Bale Murdha Manik sebagai Linggih Ida Ngarcana SangHyang Prajapati. Hingga kini, tempat ini masih lestari berupa Pura Dalem Agung. Ia juga mendirikan Petirthan di bawah pohon nangka yang besar yang kini bernama Petirthan Siwa Babakan di Jero Agung setelah itu ia [[Moksa]] di Bukit Sakti.
 Sebelah Tenggara : Desa Ringdikit
 
Setelah Mokshanya Ayahanda, I Dewa Sangkan Gunung kemudian mendirikan Pelinggih Bhatara Lepas di Bukit Sakti, mendirikan Pamrajan Agung di Jero Agung, kemudian mendirikan Pura Khayangan Tiga yakni: Pura Desa, Pura Dalem dan Pura Sgara serta membangun Pura Taman Sari.{{butuh rujukan}}
 Sebelah Selatan : Desa Ularan
 
== Geografis ==
 Sebelah Barat Daya : Desa Unggahan dan Kawasan Hutan Bali Barat.
Desa Lokapaksa memiliki daerah terluas dengan luas wilayah 28,87&nbsp;km² dan penduduk terbanyak jika dibandingkan desa-desa yang ada di Kecamatan Seririt.<ref name="BPS Seririt 2017"/>
 
=== Batas Wilayah ===
Desa lokapaksa dengan wilayah yang luas, secara administrasi desa lokapaksa dibagi menjadi 9 (sembilan) Banjar Dinas Diantaranya :
Batas wilayah Desa Lokapaksa adalah sebagai berikut:
1. Banjar Dinas Bukit Sakti 6. Banjar Dinas Pamesan
* Sebelah Barat : Desa Umeanyar dan Desa Pangkungparuk
2. Banjar Dinas Jero Agung 7. Banjar Dinas Tengah
* Sebelah Barat Laut : Desa Umeanyar, Laut Bali
3. Banjar Dinas Sorga Mekar 8. Banjar Dinas Gunung Ina
* Sebelah Utara : Laut Bali
4. Banjar Dinas Sorga 9. Banjar Dinas Carik Agung
* Sebelah Timur Laut : Desa Pengastulan
5. Banjar Dinas Kembang Sari
* Sebelah Timur : Kelurahan seririt, Desa Patemon
* Sebelah Tenggara : Desa Ringdikit
* Sebelah Selatan : Desa Ularan
* Sebelah Barat Daya : Desa Unggahan dan Kawasan Hutan Bali Barat.
 
=== Topografi dan Keadaan Tanah ===
Ditinjau dari segi topografi, desa lokapaksa merupakan desa dengan topografi Landai dari sisi utara, menuju pusat desa dan terdiri dari daerah berbukit-bukit mulai dari ketinggian 7 – 300 M dpl pada sisi selatan sampai sisi barat desa lokapaksa. Dimana Desa Lokapaksa jika kita tinjau dari karakteristik pertanian dan topografi wilayahnya maka dapat di bagi menjadi 3 (tiga) bagian wilayah, yakni:
1. Wilayah Desa Lokapaksa Bagian Atas/bagian Pegunungan yakni: daerah yang berbatasan dengan wilayah hutan bali barat.
dimana Desa Lokapaksa jika kita tinjau dari karakteristik pertanian dan topografi wilayahnya maka dapat di bagi menjadi 3 (tiga) bagian wilayah, yakni :
12. Wilayah Desa Lokapaksa Bagian Atas/bagian Pegunungantengah yaknimerupakan :wilayah daerahdengan yangtanaman berbatasanperkebunan dengandan wilayahpalawija, hutanDengan balisebagian barat.besar masyarakatnya bekerja di bidang pertanian dan peternakan
2. Wilayah Desa Lokapaksa bagian tengah merupakan wilayah dengan tanaman perkebunan dan palawija, Dengan sebagian besar masyarakatnya bekerja di bidang pertanian dan peternakan, salah satu kelompok ternak yang paling maju di desa ini adalah : KELOMPOK TERNAK PUCAK MANIK (http://kelompokternakpucakmanik.blogspot.com/). KELOMPOK TERNAK PUCAK MANIK, merupakan salah satu tempat pengkaderan petani dan warga banjar dinas bukit sakti menjadi calon-calon pemimpin.
3. Wilayah Desa Lokapaksa bagian bawah merupakan wilayah persawahan dengan tanaman padi palawija, dan perkebunan anggur.
Ditinjau dari segi Keadaan Tanah, desa lokapaksa adalah sebagai berikut :
- Tingkat Kesuburan Tanah : Sedang
- Struktur Tanah : Tanah Liat Berpasir
- PH Tanah : 4 – 6,5
- Kemiringan Tanah : Datar, Landai, Kemiringan 45o
- Keadaan bahan Organik : Sedang
 
=== Iklim ===
== KELOMPOK TANI TERNAK Pucak Manik ==
Ditinjau dari segi Iklim, Menurut Smith dan Perguson Desa Lokapaksa merupakan desa dengan Iklim Tipe D (Iklim Kering), dengan 5 (lima) Bulan Basah yaitu dari bulan Nopember sampai dengan bulan Maret, dan 7 Bulan Musim Kering yaitu dari bulan April sampai dengan Oktober.
Satu-satunya kelompok ternak yang paling berkembang dilokapaksa adalah Kelompok Tani Ternak PUCAK MANIK, Kelompok ini kini telah berhasil membentuk sebuah KOPERASI TANI WERDHI SADHANA, yang mana koperasi ini kini telah membina 3 kelompok, yakni KTT. PUCAK MANIK, KWT. Manik Amertha dan KTT. Murdha Sadhana.
potensi desa lokapaksa sangat besar dalam pendapatan,di antaranya hasil tambang galian c,yang berlokasi di desa pamesan
 
== Pemerintahan ==
LATAR BELAKANG
=== Pembagian Administratif ===
Sejarah Berdirinya Kelompok Tani Ternak Pucak Manik tidak terlepas dari peranan seorang tokoh masyarakat yang sangat peduli akan kehidupan masyarakat sekitar Desa Lokapaksa, yang sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai seorang petani dan peternak yang mana kehidupan masyarakatnya sebagian besar berada pada garis kemiskinan. Beliau adalah : I GUSTI KOMPYANG PARTHA.
Desa lokapaksa dengan wilayah yang luas, secara administrasi desa lokapaksa dibagi menjadi 9 (sembilan) Banjar Dinas, diantaranya:
* Banjar Dinas Bukit Sakti
* Banjar Dinas Carik Agung
* Banjar Dinas Gunung Ina
* Banjar Dinas Jero Agung
* Banjar Dinas Kembang Sari
* Banjar Dinas Pamesan
* Banjar Dinas Sorga
* Banjar Dinas Sorga Mekar
* Banjar Dinas Tengah
 
== Demografi ==
Beliau Lahir dari keluarga miskin, putra seorang petani miskin, yang berjuang dan terus berjuang, masa kecil beliau di isi dengan kegiatan-kegitan bertani, membantu ayah beliau sebagi petani, bersekolah sambil beternak, sejak kelas 1 SD, beliau telah terbiasa menyabit, mencarikan pakan ternak Sapi Bali. Beliau bersekolah di SD Negeri 1 Lokapaksa, SMP Negeri 1 Seririt, dan hingga akhirnya mesti merantau ke kabupaten lain untuk bersekolah di SEMEA Negeri 1 Gianyar, bersekolah dari hasil beternak sapi.
Pada sensus tahun 2010, Penduduk desa Lokapaksa berjumlah 9.727 jiwa terdiri dari 4.916 laki-laki dan 4.811 perempuan dengan [[Rasio jenis kelamin manusia|rasio sex]] 102.<ref name="BPS Seririt 2017">{{cite web|url= https://bulelengkab.bps.go.id/publication/2017/09/20/b5951981bbbc8996566e33b2/kecamatan-seririt-dalam-angka-2017.html |title= Kecamatan Seririt dalam Angka 2017 |publisher=Badan Pusat Statistik Indonesia |access-date= 06-02-2019}}</ref>
Kini beliau Menjadi seorang PNS di Pemkab. Buleleng, namun disela-sela waktu senggangnya, sepulang dari bekerja tetap memelihara sapi.
Beliau lah sang motivator, penasehat Kelompok Ternak Pucak Manik yang pertama kali terketuk hatinya saat melihat kehidupan para petani dan peternak yang berada pada garis kemiskinan, kehidupan mereka dari tahun ketahun masih tetap miskin, bahkan tidak beranjak sedikitpun, kenapa mereka masih miskin...? beliau mencoba mencari tau...! setumpuk persoalan petani didapatkan, salah satu yang menjadi penyebab di sektor peternakan yakni : ternak yang dipelihara oleh para peternak merupakan ternak hasil Gaduhan atau Kadas-mengkasdas dalam istilah bali, sementara saat giliran petani mendapatkan hasil ternak mereka, mereka petani jika kepepet dalam keuangan terpaksa mengontrakkan sapi mereka yang masih dalam kandungan. sungguh menyedihkan, bagaimana mereka bisa berkembang bila ternak yang masih dalam kandungan sudah dikontrakkan oleh peternak.
 
== Referensi ==
Dari permasalahan diatas Bapak I Gusti Kompyang Partha mencoba mengumpulkan para peternak untuk membicarakan permasalahan di sektor peternakan yang di hadapi petani, tepatnya pada tanggal : 24 Oktober 2007 Kelompok Ternak Pucak Manik Resmi berdiri dan dikukuhkan dengan Anggota berjumlah 26 Orang Anggota, Keberadaan Kelompok ini sebagai wahana Sharing/bertukar pikiran bagi para peternak dalam menghadapi permasalahan di bidang peternakan. Kegiatan awal yang dilakukan dalam kelompok ini yakni : inventarisasi permasalahan peternak, serta mencoba mencari jalan keluar atas permasalahan mereka.
{{reflist}}
 
Kegiatan belajar yang dilakukan diberikan oleh PPL kelompok yakni bapak I Made Santyasa, SP. berbagai ilmu telah diberikan kepada petani, mulai dari : Tertib Administrasi Kelompok, Management Kelompok, pelatihan pembuatan pupuk organik berkwalitas, dan berbagai ilmu peternakan lainnya.
 
Seiring perjalanan kelompok ini semakin maju dan telah mendapatkan bantuan dari PEMKAB. BULELENG, dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng, berupa Mesin Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) MPO 850 lengkap dengan dekomposer, mesin jahit karung, dan mesin press palastik. Alat ini adalah Aset Pertama Kelompok ini, semenjak mesin tersebut ada, kelompok semakin aktif dalam mengolah pupuk organik.
Sepanjang perjalanan kelompok telah berhasil mendirikan Bangunan Balai Kelompok, dengan dana swadaya kelompok, walaupun sederhana tapi sangat nyaman berteduh dibalik keringat sendiri, tempat ini dikerjakan secara gotong royong. Kelompok Ternak Pucak Manik kini telah berhasil Menelorkan AD/ART dan Awig Kelompok sebagai salah satu landasan hukum dalam kelompok.
Kini Kelompok Ternak Pucak Manik sebagai Kelompok Tani Ternak Sapi Bali, yang merupakan salah satu proyek percontohan Pemerintah Propensi Bali dalam sistem pertanian terpadu/terintegrasi (SIMANTRI) antara Ternak sapi dengan tanaman Padi palawija.
 
TUJUAN
Adapun tujuan dari berdirinya kelompok ini adalah :
Sebagai wahana berkumpul, belajar dan bertukar pikiran bagi para petani dan peternak dalam menghadapi permasalahan di sektor pertanian dan peternakan.
Sebagai salah satu jalan menuju peningkatan kesejahteraan hidup, perekonomian dan taraf hidup masyarakat petani dan ternak anggota kelompok ternak pucak manik dalam menghadapi tantangan jamam.
Sebagai wahana pemersatu masyarakat desa lokapaksa.
 
VISI - MISI KELOMPOK
Adapun Visi dari Kelompok :
“Peningkatan Kesejahteraan Anggota Kelompok Ternak Pucak Manik Dengan Berlandaskan Konsep Tri Hita Karana”
Adapun Misi dari Kelompok :
Meningkatkan Seradha Bhakti Kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa, dengan dilandasi oleh semangat rasa persaudaraan antar anggota kelompok, didalam menggali segenap potensi diri dan alam sekitar kita dengan konsep berwawasan lingkungan, dalam mencapai kesejahteraan bersama.
 
MAKNA SYMBOL KELOMPOK TANI TERNAK PUCAK MANIK
Adapun Makna dari Kata PUCAK MANIK itu sendiri Yakni :
SECARA ETIMOLOGI KATA PUCAK MANIK berasal dari kata PUCAK yang berarti Puncak, dan Kata MANIK yakni : Permata yang sangat berharga dan mulia, Jadi Secara Harfiah kata PUCAK MANIK berarti : Puncak Gunung yang penuh dengan Permata berharga dan mulia.
SECARA ISTILAH KATA PUCAK MANIK dalam dunia Peternakan di Bali, Khususnya di Desa Lokapaksa bagi para peternak diartikan Sapi Bali dengan memiliki keunikan dimana di ujung tanduknya berwarna Putih. Sapi dengan ciri PUCAK MANIK bagi para petani diyakini memiliki nilai filosofi sebagai pengemban dari sapi-sapi bali. Sapi bali dengan ciri PUCAK MANIK biasanya sangat baik dipergunakan dalam membajak sawah di bali.
Dari SYMBOL KELOMPOK TERNAK PUCAK MANIK digambarkan bahwa Terdapat 2 buah Gunung Kembar dengan salju abadi di puncaknya dan seekor sapi bali diantaranya, yang mana Gunung kembar dengan salju abadi Melambangkan Dewa dan Dewi Kemakmuran yakni Dewi LAKSMI dan Dewa WISNU. Dewi Laksmi sebagai Ibu dari Alam semesta, dewi kekayaan, kesuburan, kemakmuran, keberuntungan, kecantikan, keadilan, dan kebijaksanaan. Sedangkan Dewa Wisnu adalah Dewa yang bergelar sebagai shtiti (pemelihara) yang bertugas memelihara dan melindungi segala ciptaan Brahman (Tuhan Yang Maha Esa), sedangkan sapi bali melambangkan binatang suci “Lembu Nandini” sebagai Wahana, Kendaraan Dewa Siwa yang disakralkan.
 
KINI SAATNYA WARGA BUKIT SAKTI ATAS BICARA, Sebagai Orang KUBUAN dengan Mental JAUH LEBIH MULIA dan CERDAS.
10 Tahun Kedepan Warga Bagian Atas (Banjar SORGA dan Banjar Bukit Sakti Atas) Dari Sisi Kesejahteraan Ekonomi Jauh Lebih Berkembang Dibandingkan Daerah Bawah yang nantinya akan menjadi wilayah kumuh.
Saatnya Menyambut KUBUAN Berdasi...............!
 
== Iklim ==
 
Ditinjau dari segi Iklim, Menurut Smith dan Perguson Desa Lokapaksa merupakan desa dengan Iklim Tipe D (Iklim Kering), dengan 5 (lima) Bulan Basah yaitu dari bulan Nopember sampai dengan bulan Maret, dan 7 Bulan Musim Kering yaitu dari bulan April sampai dengan Oktober.
potensi desa lokapaksa sangat besar dalam pendapatan,di antaranya hasil tambang galian c,yang berlokasi di desa pamesan
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://bulelengkab.bps.go.id/publication.html BPS Kabupaten Buleleng]
* {{id}} [http://bulelengkab.go.id/publication.html Situs Resmi Pemerintahan Kabupaten Buleleng] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200608021712/http://bulelengkab.go.id/publication.html |date=2020-06-08 }}
* {{id}} [http://www.prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id/mpublik/ Binapemdes Kementerian Dalam Negeri] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220401173302/http://www.prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id/mpublik/ |date=2022-04-01 }}
* {{id}} [https://seririt.bulelengkab.go.id/ Situs Resmi Kecamatan Seririt]
{{Seririt, Buleleng}}
{{KabupatenAuthority Bulelengcontrol}}
 
{{kelurahan-stub}}
 
[[jv:Lokapaksa, Seririt, Bulèlèng]]