Selawat Tarhim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mouche (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Shalawat Tarhim''' bacaan seruan selawat yang dikumandangkan pada saat menjelang Salat Subuh, Salat Magrib atau Salat Jumat. Sholawat ini pertama...'
 
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(43 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox song|name=|type=Bacaan salawat|artist=[[Mahmud Khalil Al-Hussary]]|written=1959|released=1960 di Radio Yasmara AM, Surabaya|recorded=1960|studio=Lokananta, Surakarta, Indonesia|length=6:12|writer=Mahmud Khalil al-Hussary}}
'''Shalawat Tarhim''' bacaan seruan [[selawat]] yang dikumandangkan pada saat menjelang [[Salat Subuh]], [[Salat Magrib]] atau [[Salat Jumat]].
 
'''Tarhim''' adalah sebuah kalimah yang disebut-sebut dirangkai oleh [[Mahmud Khalil Al-Hussary|Syekh Mahmud Khalil al-Hussary]] pada tahun 1959 yang awalnya dalam bahasa Arab dan sudah dialih bahasakan. Tarhim kadang disuarakan melalui speaker horn oleh banyak [[masjid]] atau [[musala]] dan terutama radio di Indonesia sesaat sebelum azan dikumandangkan.
Sholawat ini pertama kali dipopulerkan di Indonesia melalui Radio Yasmara (Yayasan Masjid Rahmat), Surabaya pada akhir tahun 1960an. Penciptanya adalah [[Mahmoud Khalil Al-Hussary|Shaykh Mahmoud Khalil Al Hussary]], ketua Jam’iyyatul Qurro’ di [[Kairo]], [[Mesir]].
 
== Latar belakang ==
Bacaan tersebut ditulis dan dilantunkan pertama kali oleh [[Mahmud Khalil Al-Hussary|Syaikh Mahmud Khalil Al Hussary]] pada tahun 1959, saat ia berkunjung ke Indonesia. Bacaan ini memiliki durasi 6 menit dan dilantunkan oleh al-Hussary dengan suara yang khas, lembut, tenang, tetapi bernyawa, sehingga membuat siapapun yang mendengarnya akan merasa tenang dan haru, terutama apabila diperdengarkan di waktu menjelang azan subuh.<ref name=":0">{{Cite web|date=2018-04-14|title=Menelusuri Jejak Shalawat Tarhim|url=https://republika.co.id/share/p75wj3282|website=Republika Online|language=id|access-date=2022-11-28}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|date=2018-04-14|title=Lantunan Syahdu Shalawat Tarhim, dari Kairo Hingga Solo|url=https://republika.co.id/share/p75jzm282|website=Republika Online|language=id|access-date=2022-11-28}}</ref>
 
Ia merekam bacaan salawat tersebut di [[Lokananta]], Surakarta. Namun tidak ada kepastian di mana al-Hussary melakukan perekaman selawat ini meskipun banyak yang berpendapat bahwa selawat ini direkam di studio tersebut. Setelah Lokananta memiliki piringan hitam yang berisikan bacaan tersebut, rekaman dari piringan hitam tersebut digandakan untuk dikirim ke Radio Yasmara AM Surabaya agar disiarkan setiap menjelang azan subuh, sehingga bacaan ini mulai dikenal oleh seluruh masyarakat dan hingga sekarang selawat tersebut diperdengarkan menjelang azan lima waktu, terutama azan subuh. Hingga sekarang, Radio Yasmara AM Surabaya yang mengudara di 1152&nbsp;kHz itu masih tetap menyiarkan lantunan Shalawat Tarhim setiap menjelang azan subuh.<ref name=":0" /><ref name=":1" />
 
== Penggunaan ==
[[Nahdlatul Ulama]] (NU), salah satu organisasi Islam di Indonesia, menganjurkan penggunaan bacaan selawat Tarhim untuk membangunkan orang-orang untuk segera bergegas ke masjid untuk mendirikan [[salat Subuh]] atau salat fardu lainnya. Tambahannya lagi, bacaan lain seperti ayat-ayat suci al-Qur'an, juga digunakan untuk membangunkan orang untuk [[salat Tahajud]] di sepertiga malam terakhir. Mereka menggunakan hadis serta dalil-dalil pendukung berikut:<ref>{{Cite web|last=Abdul-Fattah|first=M.|date=2009|title=Fasal tentang Tarhim|url=https://islam.nu.or.id/ubudiyah/fasal-tentang-tarhim-MgUuy|website=nu.or.id|language=id-id|access-date=2022-11-28}}</ref>
{{Quote|Dari Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah ({{saw}}) bersabda: "Kamu tidak usah mencegah Bilal azan saat sahur karena azan bertujuan untuk mengingatkan siapa saja yang masih terjaga sekaligus membangunkan yang tertidur.|Fathul Bari Syarh al-Bukhari, Juz II, halaman 244}}{{Quote|Pernah terjadi sebelum subuh, di luar Jumat, bacaan tasbih dan selawat atas Nabi, bukan azan baik dari sisi bahasa maupun agama.|Al-Hafizh dalam kitab Al-Fath}}
Akan tetapi, terdapat pendapat ulama yang menetapkan bahwa penggunaan bacaan selawat sebelum azan, termasuk selawat tarhim, adalah [[bid'ah]].<ref>{{Cite web|last=Abdullah|first=Miftachul W.|date=2022-04-18|title=Adakah Sunnah Membunyikan Shalawat Tarhim di Waktu Imsak?|url=https://ibtimes.id/adakah-sunnah-membunyikan-shalawat-tarhim-di-waktu-imsak/|website=IBTimes.ID|language=id|access-date=2022-11-28}}</ref>
 
== Bacaan ==
{| class="wikitable"
!Bacaan
!Latin
!Terjemah
|-
|اَلصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكْ
|''As-shalaatu was-salaamu ‘alaik''
|Shalawat dan salam ke hadiratmu
|-
|يَاإمَامَ الْمُجَاهِدِيْنْ يَارَسُوْلَ اللهْ
|''Yaa imaamal mujaahidiin, Yaa Rasuulallah''
|Wahai pemimpin para pejuang, Ya Rasulullah
|-
|الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكْ
|''As-shalaatu was-salaamu ‘alaik''
|Shalawat dan salam ke hadiratmu
|-
|يَانَاصِرَ اْلهُدَى يَا خَيْرَ خَلْقِ اللهْ
|''Yaa naashiral hudaa, Yaa Khoira Khalqillah''
|Wahai penuntun petunjuk, wahai sebaik-baik ciptaan Allah
|-
|الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكْ
|''As-shalaatu was-salaamu ‘alaik''
|Shalawat dan salam ke hadiratmu
|-
|يَانَاصِرَ الْحَقِّ يَارَسُوْلَ اللهْ
|''Yaa naashiral haqqi, Ya Rasuulallah''
|Wahai pembela kebenaran, Ya Rasulullah
|-
|الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكْ
|''As-shalaatu was-salaamu ‘alaik''
|Shalawat dan salam ke hadiratmu
|-
|يَامَنْ اَسْرَى بِكَ الْمُهَيْمِنُ لَيْلًا نِلْتَ مَا نِلْتَ وَالأَنَامُ نِيَامُ
|''Yaa man asra bikal muhaiminu lailan nilta maa nilta wal anaamu niyaamu''
|Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari, Dialah Yang Maha Melindungi, engkau mendapati apa yang kau dapati saat semua manusia tidur
|-
|وَتَقَدَّمْتَ لِلصَّلَاةِ فَصَلَّى كُلُّ مَنْ فِى السَّمَاءِ وَاَنْتَ الْإِمَامُ
|''Wa taqaddamta lish-shalaati fashallaa Kullu man fis-sama'i wa antal imaamu''
|Di belakangmu saat shalat, semua penghuni langit turut melaksanakan shalat dan engkau menjadi imam
|-
|وَاِلَى الْمُنْتَهَى رُفِعْتَ كَرِيْمًا وَ سَمِعْتَ النِّدَاءَ عَلَيْكَ السَّلَامُ
|''Wa ilal muntahaa rufi’ta kariiman wa sami’tan nidaa'a ‘alaikas salaamu''
|Engkau dinaikkan ke Sidratul Muntaha dengan mulia dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu
|-
|يَا كَرِمَ الْأَخْلَاقْ يَارَسُوْلَ اللهْ
|''Yaa kariimal akhlaaq, Ya Rasuulallah''
|Wahai yang paling mulia akhlaknya, Ya Rasulullah
|-
|صَلىَ اللهُ عَلَيْكْ وَ عَلىَ آلِكَ وَ اَصْحَابِكَ أجْمَعِيْنَ
|''Shallallaahu ‘alaika, wa ‘alaa âlika wa ashhaabika ajma’in''
|Shalawat ke hadiratmu, kepada keluargamu, dan kepada para sahabatmu sekalian.
|}
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
*[http://pustakamuhibbin.blogspot.co.id/2014/03/sejarah-shalawat-tarhim-dan-biografi.html SEJARAH SHALAWAT “TARHIM” DAN BIOGRAFI PENGARANGNYA ]
 
{{Salat}}
[[Kategori:Islam]]
 
[[Kategori:IslamSelawat]]
[[Kategori:Azan dan ikamah]]