Selawat Tarhim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k RaFaDa20631 memindahkan halaman Salawat Tarhim ke Selawat Tarhim
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(15 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox song|name=|type=Bacaan salawat|artist=[[Mahmud Khalil alAl-Hussary]]|written=1959|released=1960 di Radio Yasmara AM, Surabaya|recorded=1960|studio=Lokananta, Surakarta, Indonesia|length=6:12|writer=Mahmud Khalil al-Hussary}}
 
'''Tarhim''' adalah sebuah kalimah yang disebut-sebut dirangkai oleh [[Mahmud Khalil Al-Hussary|Syekh Mahmud Khalil al-Hussary]] pada tahun 1959 yang awalnya dalam bahasa Arab dan sudah dialih bahasakan. Tarhim kadang disuarakan melalui speaker horn oleh banyak [[masjid]] atau [[musala]] dan terutama radio di Indonesia sesaat sebelum azan dikumandangkan.
'''Salawat Tarhim''' adalah sebuah bacaan [[selawat]] yang ditujukan kepada nabi umat Islam [[Muhammad]] dan dikumandangkan oleh masjid atau musala di Indonesia sesaat sebelum azan. Pada umumnya shalawat ini diperdengarkan sesaat sebelum azan subuh untuk memberikan aba-aba kepada muslim yang akan menunaikan shalat subuh sekaligus peringatan bagi muslim yang berpuasa untuk segera menyelesaikan sahur sebab akan memasuki waktu subuh atau imsak.
 
== Latar belakang ==
Bacaan ini diciptakan dan direkam oleh [[Mahmud Kholil Al Hussary|Syekh Mahmud Kholil Al Hussary]] pada 1959 dan pertama kali masuk Indonesia pada 1960 oleh [[Lokananta|Studio Lokananta]] dan disiarkan pertama kali oleh Radio Yasmara A.M Surabaya.
Bacaan tersebut ditulis dan dilantunkan pertama kali oleh [[Mahmud Khalil Al-Hussary|Syaikh Mahmud Khalil Al Hussary]] pada tahun 1959, saat ia berkunjung ke Indonesia. Bacaan ini memiliki durasi 6 menit dan dilantunkan oleh al-Hussary dengan suara yang khas, lembut, tenang, tetapi bernyawa, sehingga membuat siapapun yang mendengarnya akan merasa tenang dan haru, terutama apabila diperdengarkan di waktu menjelang azan subuh.<ref name=":0">{{Cite web|date=2018-04-14|title=Menelusuri Jejak Shalawat Tarhim|url=https://republika.co.id/share/p75wj3282|website=Republika Online|language=id|access-date=2022-11-28}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|date=2018-04-14|title=Lantunan Syahdu Shalawat Tarhim, dari Kairo Hingga Solo|url=https://republika.co.id/share/p75jzm282|website=Republika Online|language=id|access-date=2022-11-28}}</ref>
 
ShalawatIa Tarhimmerekam pertamabacaan kalisalawat adatersebut di Indonesia pada tahun 1960 dan yang pertama kali memiliki piringan hitam Shalawat Tersebut adalah [[Lokananta|Studio Lokananta Solo]], Surakarta. Namun tidak ada kepastian di mana Syekh Mahmudal-Hussary melakukan perekaman shalawatselawat ini meskipun banyak yang berpendapat bahwa shalawatselawat ini direkam di [[Lokananta|Lokananta,studio Solo]]tersebut. Setelah Lokananta memiliki piringan hitam yang berisikan Shalawatbacaan Tarhim initersebut, lantas rekaman dari piringan hitam tersebut digandakan untuk dikirim ke Radio Yasmara AM Surabaya agar disiarkan setiap menjelang azan subuh, dansehingga daribacaan sinilah lantunan Shalawat Tarhimini mulai dikenal oleh seluruh masyarakat dan hingga sekarang shalawatselawat initersebut identik dengan waktudiperdengarkan menjelang azan lima waktu, terutama azan subuh. Hingga sekarangpunsekarang, Radio Yasmara AM Surabaya yang mengudara di 1152 &nbsp;kHz itu masih tetap menyiarkan lantunan Shalawat Tarhim setiap menjelang azan subuh.<ref name=":0" /><ref name=":1" />
== Sejarah ==
Shalawat Tarhim diciptakan dan dilantunkan pertama kali oleh [[Mahmud Kholil Al Hussary|Syekh Mahmud Kholil Al Hussary]] pada tahun 1959. Shalawat Tarhim ini memiliki durasi selama 06:12 dan dilantunkan oleh Syekh Mahmud dengan suara yang khas, lembut, tenang, tetapi bernyawa, sehingga membuat siapapun yang mendengarnya akan merasa tenang dan haru, terutama apabila diperdengarkan di waktu menjelang azan subuh.
 
== Penggunaan ==
Syekh Mahmud (lahir pada 1917 dan wafat pada 1980) adalah seorang qari yang sangat terkenal akan suara emasnya dan kefasihannya, hingga beliau disematkan gelar Al Maqari' (Gurunya Para Qari). Beliau telah menghafal Al Quran 30 Juz sejak usia 8 tahun dan hingga wafatnya beliau adalah ketua Jam'iyyatul Qurra, [[Kairo|Kairo, Mesir]] dan sekaligus memiliki banyak sekali rekaman lantunan ayat Al Quran dengan berbagai model bacaan.
[[Nahdlatul Ulama]] (NU), salah satu organisasi Islam di Indonesia, menganjurkan penggunaan bacaan selawat Tarhim untuk membangunkan orang-orang untuk segera bergegas ke masjid untuk mendirikan [[salat Subuh]] atau salat fardu lainnya. Tambahannya lagi, bacaan lain seperti ayat-ayat suci al-Qur'an, juga digunakan untuk membangunkan orang untuk [[salat Tahajud]] di sepertiga malam terakhir. Mereka menggunakan hadis serta dalil-dalil pendukung berikut:<ref>{{Cite web|last=Abdul-Fattah|first=M.|date=2009|title=Fasal tentang Tarhim|url=https://islam.nu.or.id/ubudiyah/fasal-tentang-tarhim-MgUuy|website=nu.or.id|language=id-id|access-date=2022-11-28}}</ref>
{{Quote|Dari Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah ({{saw}}) bersabda: "Kamu tidak usah mencegah Bilal azan saat sahur karena azan bertujuan untuk mengingatkan siapa saja yang masih terjaga sekaligus membangunkan yang tertidur.|Fathul Bari Syarh al-Bukhari, Juz II, halaman 244}}{{Quote|Pernah terjadi sebelum subuh, di luar Jumat, bacaan tasbih dan selawat atas Nabi, bukan azan baik dari sisi bahasa maupun agama.|Al-Hafizh dalam kitab Al-Fath}}
Akan tetapi, terdapat pendapat ulama yang menetapkan bahwa penggunaan bacaan selawat sebelum azan, termasuk selawat tarhim, adalah [[bid'ah]].<ref>{{Cite web|last=Abdullah|first=Miftachul W.|date=2022-04-18|title=Adakah Sunnah Membunyikan Shalawat Tarhim di Waktu Imsak?|url=https://ibtimes.id/adakah-sunnah-membunyikan-shalawat-tarhim-di-waktu-imsak/|website=IBTimes.ID|language=id|access-date=2022-11-28}}</ref>
 
== SejarahBacaan ==
Shalawat Tarhim pertama kali ada di Indonesia pada tahun 1960 dan yang pertama kali memiliki piringan hitam Shalawat Tersebut adalah [[Lokananta|Studio Lokananta Solo]]. Namun tidak ada kepastian di mana Syekh Mahmud melakukan perekaman shalawat ini meskipun banyak yang berpendapat bahwa shalawat ini direkam di [[Lokananta|Lokananta, Solo]]. Setelah Lokananta memiliki piringan hitam yang berisikan Shalawat Tarhim ini, lantas rekaman dari piringan hitam tersebut digandakan untuk dikirim ke Radio Yasmara AM Surabaya agar disiarkan setiap menjelang azan subuh, dan dari sinilah lantunan Shalawat Tarhim mulai dikenal oleh seluruh masyarakat dan hingga sekarang shalawat ini identik dengan waktu menjelang azan lima waktu, terutama azan subuh. Hingga sekarangpun, Radio Yasmara AM Surabaya yang mengudara di 1152 kHz itu masih tetap menyiarkan lantunan Shalawat Tarhim setiap menjelang azan subuh.
 
== Bacaan Shalawat Tarhim ==
{| class="wikitable"
!Bacaan
Baris 19 ⟶ 20:
|-
|اَلصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكْ
|''As-sholaatushalaatu was-salaamu ‘alaik''
|Shalawat dan salam kehadiratmuke hadiratmu
|-
|يَاإمَامَ الْمُجَاهِدِيْنْ يَارَسُوْلَ اللهْ
Baris 27 ⟶ 28:
|-
|الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكْ
|''As-sholaatushalaatu was-salaamu ‘alaik''
|Shalawat dan salam kehadiratmuke hadiratmu
|-
|يَانَاصِرَ اْلهُدَى يَا خَيْرَ خَلْقِ اللهْ
|''Yaa naashiral hudaa, Yaa Khoira KholqillahKhalqillah''
|Wahai penuntun petunjuk, wahai sebaik-baik ciptaan Allah
|-
|الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكْ
|''As-sholaatushalaatu was-salaamu ‘alaik''
|Shalawat dan salam kehadiratmuke hadiratmu
|-
|يَانَاصِرَ الْحَقِّ يَارَسُوْلَ اللهْ
Baris 43 ⟶ 44:
|-
|الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكْ
|''As-sholaatushalaatu was-salaamu ‘alaik''
|Shalawat dan salam kehadiratmuke hadiratmu
|-
|يَامَنْ اَسْرَى بِكَ الْمُهَيْمِنُ لَيْلًا نِلْتَ مَا نِلْتَ وَالأَنَامُ نِيَامُ
|''Yaa man asroasra bikal muhaiminu lailan nilta maa nilta wal anaamu niyaamu''
|Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari, Dialah Yang Maha Melindungi, engkau mendapati apa yang kau dapati saat semua manusia tidur
|-
|وَتَقَدَّمْتَ لِلصَّلَاةِ فَصَلَّى كُلُّ مَنْ فِى السَّمَاءِ وَاَنْتَ الْإِمَامُ
|''Wa taqoddamtataqaddamta lish-sholaatishalaati fashollaafashallaa Kullu man fis-sama'i wa antal imaamu''
|Di belakangmu saat shalat, semua penghuni langit turut melaksanakan shalat dan engkau menjadi imam
|-
Baris 64 ⟶ 65:
|صَلىَ اللهُ عَلَيْكْ وَ عَلىَ آلِكَ وَ اَصْحَابِكَ أجْمَعِيْنَ
|''Shallallaahu ‘alaika, wa ‘alaa âlika wa ashhaabika ajma’in''
|Shalawat kehadiratmuke hadiratmu, kepada keluargamu, dan kepada para sahabatmu sekalian.
|}
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
==Pranala luar==
* [http://www.fiqihmuslim.com/2017/01/teks-bacaan-sholawat-tarhim-subuh.html Teks Bacaan Sholawat Tarhim Subuh]
* [https://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/mozaik/18/04/14/p75jzm282-lantunan-syahdu-shalawat-tarhim-dari-kairo-hingga-solo Republika - Lantunan Syahdu Shalawat Tarhim, dari Kairo Hingga Solo]
* [https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/18/04/14/p75wj3282-menelusuri-jejak-shalawat-tarhim Republika - Menelusuri Jejak Shalawat Tarhim]
 
{{Salat}}
[[Kategori:Islam]]
 
[[Kategori:IslamSelawat]]
[[Kategori:Azan dan ikamah]]