Direktif Batas Atas Emisi Nasional 2016: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Subjudul "Program Pengendalian Air Polusi Nasional" menjadi "Program Pengendalian Polusi Udara Nasional".
k Hungaria
 
(14 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox legislasi UE
| image =[[Berkas:NECD p1P1.png|300px]]
| caption =
| nomor = (EU) 2016/2284
Baris 16:
|replaces= Direktif 2001/81/EC
}}
'''Direktif (EU) 2016/2284''' Parlemen Eropa dan Dewan Eropa tanggal 14 Desember 2016''' tentang pengurangan emisi nasional dari beberapa polutan atmosferik atau '''Direktif Batas Atas Emisi Nasional 2016''' ({{Lang-en|National Emission Ceilings Directive atau NEC Directive}}) merupakan peraturan di [[Uni Eropa]] yang menjadi dasar komitmen bagi negara-negara anggotanya dalam pengurangan emisi nasional untuk lima polutan udara, yakni [[NOx|nitrogen oksida]] (NOx), [[Senyawa organik mudah menguap|senyawa organik volatil]] non-metana (NMVOCs), [[sulfur dioksida]] (SO<sub>2</sub>), [[amonia]], dan [[Partikulat|partikel halus]] (PM2,5). Direktif ini mulai berlaku padasejak 31 Desember 2016.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.eea.europa.eu/themes/air/national-emission-ceilings/national-emission-ceilings-directive|title=National Emission Ceilings Directive|website=European Environment Agency|language=en|access-date=2019-11-05}}</ref>
 
== Latar Belakang ==
Baris 25:
'''Linimasa Direktif NEC 2016'''
 
Pasca peluncuran [[Paket Kebijakan Udara Bersih Uni Eropa]] pada Desember 2013, [[Komisi Eropa]] kemudian mempresentasikan proposal revisi Direktif NEC di sebuah rapat Dewan Lingkungan Uni Eropa pada 3 Maret 2014. Selanjutnya, diadakan debat awal proposal tersebut yang diselenggarakan oleh menteri lingkungan negara-negara anggota UE pada 12 Juni 2014. Pada debat awal ini, fokus diskusi ditujukan kepada ruang lingkup dari proposal. Sejumlah negara anggota menyatakan perhatian mereka terhadap tingkat ambisi dari direktif yang baru, terutama dalam batas atas yang hendak dicapai pada 2030. Kemudian, setelah adanya laporan dari kelompok kerja dari [[Dewan Eropa]], para menteri lingkungan mengadakan debat kebijakan lanjutan dari proposal revisi Direktif NEC pada 15 Juni 2015. Dan pada 30 Juni 2016, [[Dewan Eropa]] dan [[Parlemen Eropa]] berhasil mencapai perjanjian provinsionalsementara. Pada bulan Oktober 2015, [[Parlemen Eropa]] telah melakukan pemungutan suara terhadap posisinya dalam rancangan direktif yang baru. Setelah itu pada 16 Desember 2015, [[Dewan Eropa]] menyetujui pendekatan umum untuk direktif yang diajukan. Pada Juni 2016, naskah lengkap diajukan oleh presiden [[Dewan Eropa]] yang didukung oleh [[Komite Pewakilan Permanen|Komite Perwakilan Tetap]] (''Committe of Permanet Representatives'' - COREPER). Pada 30 Juni 2015, naskah tersebut secara prinsipal telah diterima oleh [[Parlemen Eropa]]. Kemudian, naskah tersebut disetujui oleh [[Parlemen Eropa]] dalam rapat pleno pada 23 November 2016. Akhirnya, [[Dewan Eropa]] secara formal mengadopsi revisi dari Direktif NEC pada 8 Desember 2016.<ref>{{Cite web|url=http://www.consilium.europa.eu/en/policies/clean-air/national-emission-ceilings/|title=Revised national emission ceilings (NEC directive)|website=www.consilium.europa.eu|language=en|access-date=2019-11-05}}</ref> Pada 14 Desember 2016, [[Parlemen Eropa]] dan [[Dewan Eropa]] menandatangani Direktif NEC.<ref>{{Cite web|url=https://europa.eu/rapid/press-release_IP-16-4358_en.htm|title=European Commission - PRESS RELEASES - Press release - EU approves new rules for Member States to drastically cut air pollution|website=europa.eu|access-date=2019-11-08}}</ref> Direktif NEC mulai berlaku pada 31 Desember 2016 .<ref name=":0" /> Negara-negara anggota UE harus mengubahnya menjadi legislasi nasional pada 39 Juni 2018.<ref>{{Cite web|url=https://europa.eu/rapid/press-release_MEMO-16-4372_en.htm|title=European Commission - PRESS RELEASES - Press release - EU approves new rules for Member States to drastically cut air pollution - Questions and Answers|last=|first=|date=|website=europa.eu|access-date=2019-11-08}}</ref>
[[Berkas:Press conference by Janez Potočnik, Member of the EC, on the EU Clean Air Policy Package.jpg|jmpl|297x297px|Anggota [[Komisi Eropa]], Janez Potočnik, memberikan konferensi pers tentang [[Paket Kebijakan Udara Bersih Uni Eropa]] di Brussels, Belgia pada 18 Desember 2013. Salah satu komponen dari paket kebijakan ini adalah merevisi Direktif NEC.<ref>{{Cite web|url=https://audiovisual.ec.europa.eu/en/photo/P-024726~2F00-09|title=EC AV PORTAL|website=audiovisual.ec.europa.eu|access-date=2019-11-14}}</ref>]]
 
== Polutan Udara ==
Terdapat lima jenis polutan udara yang diatur oleh Direktif NEC. Batas emisi tahunan dari kelima polutan harus dicapai pada 2020 dan 2030 serta dilaporkan setiap tahun dan informasinya harus dipublikasikan secara umum.<ref name=":1" /> Kelima jenis polutan tersebut umumnya dihasilkan dari aktivitas yang berasal dari sektor industri, transportasi, energi, dan pertanian. Adapun lima polutan udara tersebut adalah<ref name=":3">{{Cite web|url=https://ec.europa.eu/commission/presscorner/home/en|title=Press corner|website=European Commission - European Commission|language=en|access-date=2019-11-12}}</ref>
 
'''Sulfur dioksida'''
 
[[Belerang dioksida|Sulfur dioksida]] (SO<sub>2</sub>) merupakan polutan yang dilepaskan oleh adanya pembangkit listrik, industri, sektor perkapalan, dan rumah tangga. Polutan ini dapat membahayakan kesehatan manusia karena menjadi pembentuk partikulat halus (PM) dan berkontribusi terhadap [[Pengasaman|asidifikasi]] atau pengasaman dari tanah dan air tanah.<ref name=":3" />
 
'''Nitrogen Oksida'''
Baris 54 ⟶ 55:
'''Karbon hitam'''
 
Karbon hitam atau ''black carbon'' (BC) adalah bagian jelaga dari [[Partikulat|partikulat halus]] (PM). Polutan ini dihasilkan dari pembakaran.<ref name=":3" /> Keberadaan karbon hitam berkontribusi bagi melelehnya lapisan es Artik. Karbon hitam harus dimasukan kedalam salah satu tolak ukur aksi pengurangan PM<sub>2.5</sub> . <ref name=":1" />
 
'''Ozon'''
 
[[Ozon]] (O3) merupakan polutan yang secara tidak langsung disebutkan melalui pembatasan [[Senyawa organik mudah menguap|senyawa organik volatil]] dan [[NOx|nitrogen oksida]]. Kedua polutan tersebut mempengaruhi pembentukan ozon (utamanya ozon aras dasar). Pajanan jangka pendek dari adanya ozon dapat menyebabkan peningkatan resikorisiko kematian akibat penyakit jantung dan pernapasan. Polutan ini juga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak-anak dan berkontribusi terhadap kematian dini. Ozon juga dapat merusak vegetasi, hutan, dan lahan pertanian.<ref name=":1" />
 
== Komitmen Pengurangan Emisi Nasional ==
Dalam ArtikelPasal 4 dari Direktif NEC, negara-negara anggota UE harus membatasi emisi dari lima polutan sesuai dengan jangka waktu tertentu melalui Komitmen Pengurangan Emisi Nasional (''National Emission Reduction Commitments'' -NERCs).<ref name=":2">{{Citation|title=Directive (EU) 2016/2284 of the European Parliament and of the Council of 14 December 2016 on the reduction of national emissions of certain atmospheric pollutants, amending Directive 2003/35/EC and repealing Directive 2001/81/EC (Text with EEA relevance )|url=http://data.europa.eu/eli/dir/2016/2284/oj/eng|date=2016-12-17|accessdate=2019-11-11|language=en}}</ref> NERCs dtetapkan berdasarkan target tahun 2020 dan tahun 2030. Adapun perhitungannya didasarkan pada model komputer yang mencari biaya terendah untuk mencapai tujuan perbaikan kesehatan dan lingkungan. Adanya variasi antar target nasional negara satu dengan negara lain adalah karena pengambilan model ke dalam parameter yang berbeda. Jumlah keseluruhan NERCs berjumlah 280. Jumlah tersebut merupakan hasil penjumlahan 28 negara anggota UE dikalikan 5 jenis polutan dan dikalikan 2 target per tahun.<ref name=":1" />
{| class="wikitable"
|+Komitmen Pengurangan Emisi Nasional Negara UE berdasarkan Direktif NEC 2016<ref name=":2" />
Baris 430 ⟶ 431:
|49%
|}
 
== Program Pengendalian Polusi Udara Nasional ==
Berdasarkan ArtikelPasal 6 Direktif NEC, negara-negara anggota UE harus membuat Program Pengendalian Polusi Udara atau the ''National Air Pollution Control Porgramme'' (NAPCP). NAPCP sendiri merupakan instrumen utama yang mana negara-negara anggota UE harus memastikan bahwa komitmen pengurangan emisi untuk tahun 2020 dan tahun 2030 bertemu. <ref name=":4">{{Cite web|url=https://ec.europa.eu/environment/air/reduction/NAPCP.htm|title=Review of the EU Air policy - Environment - European Commission|website=ec.europa.eu|access-date=2019-11-11}}</ref> Adapun format umum dari pembuatan NAPCP diatur dalam Commission Implementing Decision (EU) 2018/1522 yang telah diadopsi pada 11 Oktober 2018.
 
Ada sejumlah hal yang harus perhatikan negara-negara anggota UE dalam menyusun, mengadopsi, dan mengimplementasikan NAPCP yang telah dibuat. Adapun hal yang harus diperhatikan tersebut adalah<ref name=":4" />
 
* negara anggota UE harus menilai sejuahsejauh mana sumber emisi nasional memiliki dampak pada kualitas udara secara nasional dan juga kepada negara-negara tetangganya.
* negara anggota UE harus memperhatikan kebutuhan untuk mengurangi emisi polusi udara agar patuh terhadap tujuan meningkatkan kualitas udara
* negara anggota UE harus memprioritaskan pengukuran reduksi emisi dari karbon hitam ketika mengambil tindakan untuk mengurangi PM<sub>2.5.</sub>
Baris 620 ⟶ 622:
|
|}
Sedangkan penyerahan NAPCP kedua dilaksanakan empat tahun setalahsetelah penyerahan pertama yakni diserahkan pada tahun 2023. Selanjutnya, pada 2027 negara anggota harus menyerahkan NAPCP ketiga, dan untuk program keempat diserahkan pada 2031.<ref name=":1" />
 
=== Implementasi ===
Beberapa contoh implementasi NAPCP di negara-negara anggota Uni Eropa
 
==== Belanda ====
Salah satu kebijakan yang diambil Belanda dalam implementasi NAPCP adalah di sektor transportasi. Di sektor ini, Belanda menerapkan kebijakan berbasis sumber (source-based policy) dari sumber emisi. Dalam rangka mengurangi nitrogen oksida yang selaras dengan Direktif NEC, Belanda menerapkan kebijakan standar emisi yang ketat bagi kendaraan penumpang dan kendaraan kargo. Untuk mengurangi polutan sulfur dioksida, kebijakan yang selaras Direktif NEC yang kemudian diambil adalah penggunaan pemurnian gas buang di sektor industri dan sektor energi, melakukan transisi dari instalasi berbahan bakar minyak ke instalasi berbahan bakar gas di kilang dan di industri kimia, serta penggunaan batu bara dengan kadar sulfur yang rendah di pembangkit listrik tenaga batubara.<ref>{{Cite web|url=https://ec.europa.eu/environment/air/pdf/reduction_napcp/Netherlands%20Final%20NAPCP%20-%20EN%20version.pdf|title=The Netherlands’ national air pollution control programme (NAPCP-NL)|last=Ministry of Infrastructure and Water Management of Netherland|first=|date=29 Maret 2019|website=|access-date=14-11-2019}}</ref>
 
==== Estonia ====
Di sektor energi, dalam rangka mengurangi nitrogen dioksida dan PM2,5, dalam NAPCP-nya Estonia menerapkan sejumlah kebijakan seperti memperluas penggunaan pembangkit listrik tenaga bayu, melakukan penggantian dari pemanas distrik menjadi pemanas lokal, dll. Di sektor transportasi, untuk mengurangi emisi dua polutan seperti di atas adalah dengan mendorong penggunaan mobil listrik, perencanaan tata ruang yang hemat energi bagi sektor transportasi, elektrifikasi dan ekspansi penggunaan jaringan kereta utama, kebijakan parkir yang di perkotaan, dll. Di sektor pertanian, untuk mengurangi emisi polutan amonia, Estonia menerapkan penggunaan teknologi penyimpanan pupuk rendah emisi yang mampu menghasilkan pengurangan amonia sebanyak 2795 ton.<ref>{{Cite web|url=https://ec.europa.eu/environment/air/pdf/reduction_napcp/Estonia%20Final%20NAPCP%20EN%20w%20cover.pdf|title=National Programme for Reduction of Emissions of Certain Atmospheric Pollutants 2020-2030|last=Ministry of the Environment of Estonia|first=|date=29 Maret 2019|website=|access-date=14-11-2019}}</ref>
 
==== Denmark ====
Dalam NAPCP yang diserahkan oleh Denmark, ada sejumlah kebijakan yang ambil untuk mengurangi emisi. Di sektor transportasi, untuk mengurangi emisi dari nitrogen oksida, PM2,5, dan karbon dioksida, Denmark berencana menghentikan penjualan mobil berbahan bakar fosil pada 2030. Denmark juga mendorong penggunaan mobil elektrik, bus yang ramah lingkungan, taksi nol emisi.<ref>{{Cite web|url=https://ec.europa.eu/environment/air/pdf/reduction_napcp/Denmark%20Final%20NAPCP%201Apr19.pdf|title=Common format for the national air pollution control programme pursuant to Article 6 of Directive (EU) 2016/2284|last=Ministry of Environment and Food of Denmark|first=|date=|website=|access-date=14-11-2019}}</ref>
 
== Fleksibilitas ==
Dalam ArtikelPasal 5 disebutkan bahwa negara-negara anggota UE dapat meminta sejumlah fleksibilitas dengan tujuan menilai tingkat kepatuhan dengan komitmen pengurangan emisi negara tersebut. Ada beberapa jenis fleksibIlitas yang tercantum dalam Direktif NEC yang baru<ref name=":1" />
 
'''Penyesuaian inventori emisi nasional'''
Baris 635 ⟶ 649:
'''Pertukaran polutan'''
 
Jenis fleksibilitas yang dikenalkan oleh [[Komisi Eropa]] adalah membolehkan negara anggota UE untuk melebihi batas dari NERC untuk lebih dari lima tahun yang mana dalam hal ini NERC yang sudah dibuat memilki tingkat keketatan yang melebihi reduksi hemat biaya yang diidentifikasi dalam proposal yang diajukan Komisi dan juga setelah mengimplementasikan perhitungan hemat biaya yang sesuai dengan NERC. Jika semua hal tersebut sudah dipenuhi, negara anggota UE dapat mengkompensasikan ketidakpatuhannya yang setara dengan pengurangan emisi dari polutan lain yang ada dalam AnnexLampiran II. Berikut ini daftar negara dan jenis polutan yang harus dilampaui melalui mekanisme pertukaran polutan<ref name=":1" />
{| class="wikitable"
|+
Baris 655 ⟶ 669:
|-
|{{flag|Jerman}}
|[[Belerang dioksida|SO<sub>2</sub>]], [[NOx]], PM<sub>2.5</sub>
|-
|{{flag|Irlandia}}
Baris 692 ⟶ 706:
'''Pengecualian yang berhubungan dengan sektor energi'''
 
Fleksibilitas lain adalah bahwa negara anggota akan dimaafkan atas pelanggaran NERCNERCs, jika pelanggaran tersebut disebabkan oleh peristiwa tidak terduga yang disebabkan oleh gangguan yang tiba-tiba dan luar biasa dari sistem energi. Untuk fleksibilitas jenis ini, negara UE dibatasi maksimal tiga tahun dan tunduk pada dua kondisi kumulatif. Pertama, negara anggota UE harus menunjukkan usaha yang masuk akal yang telah dilakukan untuk tetap memenuhi target Komitmen Pengurangan Emisi Nasional dan harus terus melakukan usaha tersebut untuk membuat periode ketidakpatuhan menjadi sesingkat mungkin. Kedua, negara anggota harus menunjukkan usaha tambahan yang sekiranya mengarah kepada biaya yang tidak proporsional, membahayakan keamanan energi nasional atau menimbulkan risiko besar kemiskinan energi secara signifikan pada penduduknya. <ref name=":1" />
 
== Kritik ==
Salah satu kritik dalam proses penyusunan Direktif NEC yang baru adalah bahwa Direktif NEC yang telah disahkan tidak se-ambisius proposal yang diajukan oleh Komisi Eropa. Dari 140 NERCs yang diajukan sebagai target 2030, 79 diantaranya lebih lemah dari yang diajukan. Pelemahan ini didorong kuat berasal dari [[Dewan Eropa]]. Selain itu, beberapa negara anggota juga secara sukses menurunkan NERCs mereka. [[Bulgaria]], [[Yunani]], dan [[Rumania|Romania]] berhasil menurunkan NERCs untuk lima polutan bagi negaranya. Sedangkan [[Austria]], [[Denmark]], [[Italia|Italia,]], [[Polandia]], dan [[Britania Raya|Inggris]] berhasil menurunkan target mereka untuk empat polutan.<ref name=":1" />
 
Pelemahan komitmen juga dapat dilihat dari adanya penurunan level ambisius untuk polutan [[amonia]] dan [[Senyawa organik mudah menguap|senyawa organik volati]]<nowiki/>l non-metana yang diturunkan sebesar 5%. Negara anggota UE juga berhasil menghapus secara penuh jenis polutan udara yakni [[metana]] dari bagian Direktif NEC. Penghapusan ini mendapat penolakan dari [[Parlemen Eropa]], [[Komisi Eropa]], serta kritik dari masyaralat sipil.<ref name=":1" />
 
Biro Lingkungan Hidup Eropa atau ''European Environmental Bureau'' (EEB) juga mengkritik lambatnya negara-negara anggota UE menyelesaikan program nasional untuk mengurangi polusi udara yang diamanatkan Direktif NEC. Lambatnya negara-negara anggota UE dilihat laporan bahwa dari 28 negara anggota UE baru 18 negara yang menyerahkan program nasional pengurangan emisinya. Sedangkan 10 negara lainnya belum yakni [[Ceko]], [[Yunani]], [[HongariaHungaria|Hungaria]], [[Republik Irlandia|Irlandia]], [[Italia]], [[Latvia]], [[Luksemburg]], [[Malta]], [[Rumania]], dan [[Slowakia]]. Padahal tenggat waktu yang disepakati sesuai yang terdapat dalam Direktif NEC adalah 1 April 2019.<ref>{{Cite web|url=https://eeb.org/air-pollution-eea-report-2019/|title=Air pollution: New figures reveal extent of problem, but ten governments failing to plan|last=Arbinolo|first=Roberta|website=EEB - The European Environmental Bureau|language=en-US|access-date=2019-11-11}}</ref>
 
== Rujukan ==
<references />
 
[[Kategori:Uni Eropa]]
[[Kategori:Artikel EUforia Wiki4Climate]]