Kolonisasi daerah Timur oleh bangsa Jerman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RusdianaDablang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Hungaria
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Sejarah Jerman}}
[[Berkas:BJerman1938.png|235px|thumbjmpl|Penduduk yang menuturkan Jerman di Eropa sebelum tahun 1938 sebagai hasil dari fenomena "Kolonisasi daerah Timur". Catatan: penutur [[bahasa Belanda]] sebagai sebuah dialek Jerman hilir ikut dihitung.]]
 
'''Kolonisasi daerah Timur oleh bangsa Jerman''' ([[bahasa Jerman]]: ''Ostsiedlung''), adalah fenomena perantauan dan penetapan bangsa Jerman di daerah di Eropa Timur yang sebenarnya dihuni oleh [[bangsa Slavia]], Baltik, Rumania, dan HongariaHungaria yang mulai pada abad ke-12. Dalam diskusi ilmiah Jerman, frasa ini terutama merujuk kepada kembalinya penguasaan Sachsen terhadap daerah-daerah Sorbia dan Wendia, terutama di [[Brandenburg]] oleh "[[Albert I dari Brandenburg|Albert sang Beruang]]" (bahasa Jerman: ''Albrecht der Bär'').
 
Kolonisasi ulang oleh sukubangsa Jerman daerah-daerah di sebelah timur [[sungai Elbe]] dan [[sungai Saale|Saale]] (yang kala itu dihuni oleh sukubangsa Slavia, suku Polabia) dan Styria serta Carinthia (yang dihuni oleh sukubangsa Slovenia) bermula dengan migrasi Jerman pada [[Abad Pertengahan]]. Selain itu migrasi penduduk [[Canton Valais|Kanton Valais]] di Swiss menuju daerah yang sebelumnya dihuni oleh bangsa Romawi pada beberapa aspek juga mirip dengan Kolonisasi daerah Timur.
 
Kolonisasi ulang ini bermula pada abad ke-11 dan mencapai puncaknya pada awal abad ke-13. Gerakan-gerakan yang berbeda-beda ini kadangkalakadang kala bersifat militaristis dan kadang-kadang bersifat damai, tergantung keadaan. Pada pertengahan abad ke-14, proses kolonisasi ini agak terhambat karena adanya wabah pes. Selain itu daerah-daerah yang paling baik telah terhuni. Namun biar bagaimanapun, para pemimpin setempat [[bangsa Slavia]], di [[Pomerania]] dan [[Silesia]] pada [[Abad Pertengahan]] akhir, tetap mengundang bangsa Jerman untuk menetap di daerah-daerah mereka.
 
Pada [[abad ke-19]], pengakuan fenomena kompleks ini dan diiringi dengan munculnya nasionalisme di Jerman, menuju je konsep [[Pan-Jermanisme]] dan ''[[Drang nach Osten]]'' yang pada gilirannya secara sebagian menambahkan munculnya konsep ''[[Lebensraum]]''. Hasil daripada gagasan-gagasan nasionalis ini ialah bahwa orang-orang yang dianggap sebagai anggota bangsa Slavia oleh kaum Nazi menderita diskriminasi dan [[genosida]]. Pada dan setelah [[Perang Dunia II]], orang-orang Jerman di sebelah timur [[Perbatasan Oder-Neisse|garis Oder-Neisse]] diusir, dan memberikan hasil perbatasan bahasa Jerman menjadi lebih kecil dewasa ini daripada pada [[abad ke-10]]. Jadi pembersihan etnik oleh kaum Stalinis Slavia setelah [[Perang Dunia II]], secara sebagian memutar kembali kolonisasi daerah-daerah Slavia dan Baltik yang dilakukan oleh sukubangsa Jerman pada masa ''Ostsiedlung''. Namun sebagian besar daerah yang kala itu dikolonisasi oleh bangsa Jerman masih merupakan bagian dari Jerman.
{{Topik Jerman}}
 
[[Kategori:Sejarah Jerman]]