Perang Tiga Puluh Tahun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
draf |
k Hungaria |
||
(66 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Sejarah Jerman}}
{{Kotak kampanye Perang Tiga Puluh Tahun}}
Baris 5 ⟶ 4:
{{Kotak kampanye Perang Inggris-Spanyol (1625–1630)}}
{{Kotak kampanye Perang Torstenson}}
{{Kotak kampanye Perang
'''Perang Tiga Puluh Tahun''' adalah sebuah [[konflik]] yang terjadi antara tahun [[1618]] hingga [[1648]], khususnya di wilayah yang sekarang menjadi negara [[Jerman]], dan melibatkan sebagian besar kekuatan-kekuatan di kawasan tersebut. Ada beberapa sebab mengapa perang ini terjadi. Meskipun tampak sebagai konflik keagamaan antara kaum [[Protestan]] dan [[Katolik]], persaingan antara
== Ikhtisar ==▼
Perang Tiga Puluh Tahun awalnya dimulai sebagai perang agama, yang tumbuh dari
[[Maximilian I, Kaisar Romawi Suci|Maximilian I]] memulai konflik ini, dan [[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Karl V]] melanjutkan kekuasaan Katolik yang membangkitkan ketakutan ambisi universalisme [[Wangsa Habsburg|Habsburg]] yang tak terpadamkan, serta konflik normal Abad Pertengahan Jerman yang terancam akibat keragaman agama, juga mengacaukan sistem politiknya hingga sekitar tahun 1648.<ref name=":0">{{Cite journal|last=M.|first=Sutherland, N.|date=1992-07-01|title=The Origins of the Thirty Years War and the Structure of European Politics|url=https://academic.oup.com/ehr/article/CVII/CCCCXXIV/587/463464|journal=The English Historical Review|language=en|volume=CVII|issue=CCCCXXIV|doi=10.1093/ehr/CVII.CCCCXXIV.587|issn=0013-8266|ref=harv}}</ref> Klaim historis Prancis terhadap Kekaisaran Jerman, telah tertanam dalam jiwa Prancis dan berlanjut dalam pemerintahan [[Louis XIV dari Prancis|Louis XIV]]. Kehadiran Prancis, tidak bisa diabaikan. Periode ini juga menyaksikan asal mula dan perkembangan obsesi Prancis terhadap wilayah Italia—yang bermula dari invasi pertama [[Italia]] pada tahun 1494 yang merupakan awalan dari konflik [[Prancis]]-[[Wangsa Habsburg|Habsburg]]. [[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Karl V]] merebut kembali kota Milan dari [[Prancis]] pada tahun 1535. Prancis sejak saat itu secara efektif dikelilingi oleh wilayah kekuasaan atau dalam pengaruh [[Wangsa Habsburg|Habsburg]]. Beberapa kawasan yang diklaimnya, di antaranya: [[Flanders]], Artois, [[Franche-Comté|Franche-Comte]] dan [[Milan]]. Prancis juga berusaha untuk mempertahankan rute invasi Timur Laut dan Timur ke Prancis untuk menjaga hubungan dengan [[Swiss]] dan [[Venesia]]; serta rute menuju [[Italia Tengah|Italia tengah]].<ref name=":0" />
▲==Ikhtisar==
▲Perang Tiga Puluh Tahun dimulai sebagai perang agama, yang tumbuh dari perjuangan antara [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]] Jerman dan para pemeluk [[Protestanisme|Protestan]]. Hal ini berkembang menjadi sebuah kontes politik penguasa [[Wangsa Habsburg|Habsburg]] di [[Kekaisaran Romawi Suci]] yang berusaha memperluas kendali mereka di Eropa, sementara sejumlah kekuatan lainnya seperti [[Swedia]] berusaha membatasinya. Perancis pada khususnya (meskipun juga kekuatan Katolik) khawatir dengan prospek hegemoni Habsburg di Eropa. Kepausan Spanyol dan sebagian besar pangeran Jerman bergabung dengan kelompok Katolik yang diperjuangkan oleh Habsburg [[Austria]]. Mereka ditentang oleh kekuatan Protestan [[Swedia]] dan [[Denmark]], pangeran Jerman [[Protestanisme|Protestan]], dan Perancis [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] (setelah 1635). Perang Tiga Puluh Tahun adalah konflik paling dahsyat di Eropa modern awal.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/883427955|title=The Thirty Years' War, 1618-1648|last=Richard,|first=Bonney,|publisher=|year=|isbn=1472810023|location=Oxford|pages=|oclc=883427955|ref=harv}}</ref>
Secara umum, perang tiga puluh tahun terdiri dari empat fase. Fase pertama adalah fase [[Bohemia]] (1618-1625) yang ditandai perang saudara di wilayah Bohemia. Perang Bohemia ini melibatkan [[Liga Katolik (Jerman)|Liga Katolik]] yang dipimpin Raja [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand II]] melawan [[Serikat Protestan]] yang dipimpin Pangeran [[Friedrich V, Elektor dari Palatine|Friedrich V]] dari Palatine. Kemudian Raja Ferdinand II diberhentikan dari jabatan rajanya oleh pangeran-pangeran Bohemia, dan sebagai gantinya, [[Friedrich V, Elektor dari Palatine|Friedrich V]] diangkat menjadi raja Bohemia pada tahun 1618. Naiknya [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand II]] sebagai Kaisar Agung Romawi
Fase ketiga diawali dengan kedatangan Raja [[Swedia]] (1625-1635), [[Gustav II Adolf dari Swedia|Gustavus Adolphus]] di tanah Jerman. Fase ini disebut dengan ''fase Swedia''. Negara seperti [[Denmark]] (lagi), [[Polandia]], [[Finlandia]], dan beberapa negara kecil di kawasan [[Laut Baltik|Baltik]], serta Raja Gustavus bergabung untuk membantu kaum Protestan, khususnya menolong saudaranya, [[Adipati Mecklenburg]], yang saat itu sedang diasingkan. Fase ini ditandai dengan keterlibatan kekaisaran [[Prancis]], melalui Perdana Menteri [[Kardinal Richelieu]], yang membantu [[Swedia]] secara finansial.{{efn|Selepas [[Peperangan Italia|Perang Habsburg-Valois]], Prancis telah menanam kebencian pada pihak Wangsa Habsburg, meskipun kedua negara tersebut beragama Katolik.<ref name=":Polimpung"/>}} [[Gustav II Adolf dari Swedia|Gustavus]] berhasil melawan pasukan pihak Katolik di Pertempuran [[Pertempuran Breitenfeld (1631)|Breitenfield]] dan [[Pertempuran Lützen (1632)|Lützen]], yang terjadi pada tahun 1631 dan 1632. Namun, [[Gustav II Adolf dari Swedia|Gustavus]] akhirnya tewas dalam pertempuran di [[Nördlingen]] pada tahun 1634. Hal ini membuat [[Prancis]] ikut campur tangan membela pihak [[Protestanisme|protestan]] (lebih tepatnya melawan [[Wangsa Habsburg|Dinasti Habsburg)]].<ref name=":Polimpung" />
Fase terakhir ditandai dengan kedatangan Perancis pada perang ini (1635-1648), yang sekaligus menandai "internasionalisasi" Perang Tiga Puluh Tahun, dengan bergabungnya [[Belanda]] (yang merupakan bentuk balas budi ketika berperang melawan Spanyol di tahun 1622), [[Skotlandia]], dan sejumlah tentara bayaran Jerman yang disewa raja-raja Protestan Jerman, yang memperkuat kubu [[Serikat Protestan]]. Perang pada fase ini berlangsung lama, bahkan bisa disebut '<nowiki/>''stalemate'<nowiki/>'' (imbang), di mana tidak ada pihak yang memenangkan peperangan. Hal ini disebabkan keterbatasan logistik di kedua belah pihak. Situasi '''stalemate''<nowiki/>' membuat para raja atau ratu tidak memiliki pilihan lain selain membuat perjanjian damai untuk menghentikan perang, setidaknya untuk sementara waktu. Perang ini berakhir dengan disepakatinya [[Perdamaian Westfalen|Perjanjian Westfalen]], dengan dua traktat utamanya: [[Traktat Münster]] yang mendamaikan Perancis (dan sekutunya) dengan [[Kekaisaran Romawi Suci|Kekaisaran Agung Romawi]] serta [[Traktat Osnabrück]] yang mendamaikan [[Swedia]] (dan sekutunya) dengan [[Kekaisaran Romawi Suci|Kekaisaran Agung Romawi]].<ref name=":Polimpung" />▼
==Pendahuluan==▼
{{anchor|peta perang}}[[File:Map_Thirty_Years_War-en.svg|lang=id|jmpl|Wilayah Eropa ketika Perang Tiga Puluh Tahun (1618-1648).]]▼
Kekaisaran Romawi Suci adalah sebuah konfederasi yang berkisar 1.000 negara otonom atau semi otonomi di [[Jerman]]. Negara-negara ini membentang dari dari [[Wangsa Habsburg|Habsburg]] [[Austria]] hingga [[Hamburg]], [[Lübeck]], dan [[Kota kekaisaran merdeka|kota-kota kekaisaran bebas]] lainnya di utara, serta wilayah-wilayah yang lebih kecil yang berada tidak lebih dari beberapa kilometer persegi, yang dijalankan oleh para uskup. Negara bagian [[Schwaben|Swabia]] di wilayah Jerman barat daya, misalnya, terbagi menjadi 68 penguasa sekuler, 40 negara gerejawi dan 32 [[Kota kekaisaran merdeka|kota kekaisaran bebas]]. Faktor geografis mempersulit kehidupan politik negara-negara [[Jerman]]. Palatinate Hulu yang terbentang antara [[Bohemia]] dan [[Bavaria]] menganut ajaran [[Gereja Lutheran|Lutheran]], sedangkan Palatinate Hilir sebagian besar menganut ajaran [[Calvinisme|Kalvinis]]. Sejak tahun 1356, ketika hukum konstitusional [[Kekaisaran Romawi Suci]] telah didirikan, tujuh pemilih (4 panglima pemilihan dan 3 uskup agung) memilih setiap [[kaisar Romawi Suci]] yang baru. [[Dewan Kekaisaran Romawi Suci|Dewan Imperial]] memutuskan hal-hal penting bagi kekaisaran. [[Kekaisaran Romawi Suci]], yang pernah menjadi kekuatan paling kuat di Eropa, telah dilemahkan akibat peperangannya dengan kepausan di abad ke-13. Namun, beberapa [[Status Imperii|negara kekaisaran]] menawarkan keseimbangan antara keinginan atas sosok berwibawa yang bisa menjaga hukum dan ketertiban, serta kemerdekaan politik mereka yang terus berlanjut.<ref name=":1">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/320193499|title=A history of modern Europe : from the Renaissance to the present|last=Merriman|first= John.|publisher=|year=|isbn=9780393934335|edition=Third edition|location=New York|oclc=320193499|ref=harv}}</ref> ▼
▲Fase terakhir ditandai dengan kedatangan
[[Perdamaian Augsburg]] (1555) mengakhiri perang antara [[Kaisar Romawi Suci]] [[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Karl V]], dengan negara-negara [[Jerman]] [[Protestanisme|Protestan]],<ref name=":1" /> di mana asas ''[[cuius regio, eius religio]]'' menentukan agama raja sebagai agama wilayah kekuasaan, dan sistem agama tunggal, digantikan dengan sistem agama di setiap wilayah.<ref>{{cite book|title=Reformasi dari dalam, Sejarah Gereja Zaman modern|first1=Eddy.|publisher=Penerbit Kanisisus|year=2004|isbn=979-21-0910-2|location=Yogyakarta|pages=67-69|ref=harv|last1=Kristiyanto, OFM|ref=harv}}</ref> Asas ini, bagaimanapun, tidak mengakhiri persaingan agama atau tuntutan agama minoritas yang ditoleransi oleh pemerintah.<ref name=":1" /> [[Perdamaian Augsburg]], pada kenyataannya, memperkuat partikularisme Jerman, serta membantu mensekulerasikan institusi [[Kekaisaran Romawi Suci]] dengan mengakui hak pangeran Jerman untuk menentukan agama negara-negara mereka. Hal ini juga membantu mengakhiri harapan [[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Karl V]] dalam mendirikan sebuah kerajaan yang akan mempertemukan semua wilayah [[Wangsa Habsburg|Habsburg]] di negara bagian [[Jerman]], [[Spanyol]], dan [[Belanda]].<ref name=":1" />▼
▲== Pendahuluan ==
▲{{anchor|peta perang}}[[
[[Berkas:Portrait bust of Rudolf II, Holy Roman Emperor, Antwerp City Hall, Belgium - 20150629-03.jpg|jmpl|ka|Patung potret [[Rudolf II, Kaisar Romawi Suci|Rudolf II]] dalam koleksi Balai Kota Antwerp, Belgia.]]
[[Berkas:Iimatyas.jpg|jmpl|ka|Medali pemahkotaan [[Matthias, Kaisar Romawi Suci|Matthias]] dengan Mahkota Suci Hungaria.]]
[[Berkas:Thaler à l'effigie de Ferdinand II, 1626.jpg|jmpl|ka|[[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand II]], 1626.]]
▲Kekaisaran Romawi Suci adalah sebuah konfederasi yang berkisar 1.000 negara otonom atau semi otonomi di [[Jerman]]. Negara-negara ini membentang dari dari [[Wangsa Habsburg|Habsburg]] [[Austria]] hingga [[Hamburg]], [[Lübeck]], dan [[Kota kekaisaran merdeka|kota-kota kekaisaran bebas]] lainnya di utara, serta wilayah-wilayah yang lebih kecil yang berada tidak lebih dari beberapa kilometer persegi, yang dijalankan oleh para uskup. Negara bagian [[Schwaben|Swabia]] di wilayah Jerman barat daya, misalnya, terbagi menjadi 68 penguasa sekuler, 40 negara gerejawi dan 32 [[Kota kekaisaran merdeka|kota kekaisaran bebas]]. Faktor geografis mempersulit kehidupan politik negara-negara [[Jerman]].
▲[[Perdamaian Augsburg]] (1555) mengakhiri perang antara [[Kaisar Romawi Suci]] [[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Karl V]], dengan negara-negara [[Jerman]] [[Protestanisme|Protestan]],<ref name=":1" />{{rp|146}} di mana asas ''[[cuius regio, eius religio]]'' menentukan agama raja sebagai agama wilayah kekuasaan, dan sistem agama tunggal, digantikan dengan sistem agama di setiap wilayah.<ref>{{cite book|title=Reformasi dari dalam, Sejarah Gereja Zaman modern|first1=Eddy.|publisher=Penerbit Kanisisus|year=2004|isbn=979-21-0910-2|location=Yogyakarta|pages=67-69|ref=harv|last1=Kristiyanto, OFM|ref=harv}}</ref> Asas ini, bagaimanapun, tidak mengakhiri persaingan agama atau tuntutan agama minoritas yang ditoleransi oleh pemerintah.<ref name=":1" />{{rp|146}} [[Perdamaian Augsburg]], pada kenyataannya, memperkuat partikularisme Jerman, serta membantu mensekulerasikan institusi [[Kekaisaran Romawi Suci]] dengan mengakui hak pangeran Jerman untuk menentukan agama negara-negara mereka. Hal ini juga membantu mengakhiri harapan [[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Karl V]] dalam mendirikan sebuah kerajaan yang akan mempertemukan semua wilayah [[Wangsa Habsburg|Habsburg]] di negara bagian [[Jerman]], [[Spanyol]], dan [[Belanda]].<ref name=":1" />{{rp|146}}
Kebanyakan orang sepakat dengan perdamaian yang diakui pada [[Traktat Wina (1606)]], kecuali [[Rudolf II, Kaisar Romawi Suci|Rudolf II]]. Dia mengklaim wabah yang menyebar di [[Bohemia]] adalah bukti bahwa Tuhan tidak senang dengan [[konsesi]] yang diberikannya kepada penganut [[Protestanisme|Protestan]]. Dia juga mencela [[Matthias, Kaisar Romawi Suci|Matthias]] dan [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand II]] atas akomodasi mereka dengan orang-orang Protestan dan dengan orang-orang Turki. [[Matthias, Kaisar Romawi Suci|Matthias]] bersekutu dengan tanah milik Hungaria yang Protestan dan bergerak melawan [[Rudolf II, Kaisar Romawi Suci|Rudolf II]]. Kemudian [[Rudolf II, Kaisar Romawi Suci|Rudolf II]] menyerah, dan memberikan [[Hungaria]], [[Austria]], dan [[Moravia]] kepada [[Matthias, Kaisar Romawi Suci|Matthias]] pada tahun 1608, dan [[Bohemia]] pada tahun 1611. [[Rudolf II, Kaisar Romawi Suci|Rudolf II]] dipaksa menandatangani ''Letter of Majesty'' pada tahun 1609, dan memberikan hak kepada penduduk [[Bohemia]] untuk memilih agama [[Gereja Katolik Roma|Katolik]], [[Gereja Lutheran|Lutheranisme]], atau satu dari dua kelompok ajaran [[Husite]]. Gereja-gereja Protestan, sekolah, dan juga kuburan ditoleransi.<ref name=":1" />{{rp|147}} Penurunan efektif atas otoritas [[Kekaisaran Romawi Suci]] berkontribusi pada akhir periode perdamaian di negara-negara Jerman. Dalam dasawarsa terakhir di abad ke-16, negara-negara ini saling bermusuhan dan dimiliterisasi. Untuk beberapa saat, [[Reformasi Katolik]] diuntungkan dari perdebatan sengit, atau bahkan perang kecil antara pemeluk [[Gereja Lutheran|Lutheran]] dan [[Calvinisme|Kalvinis]]. Namun semakin banyak pemeluk [[Protestanisme|Protestan]] mengesampingkan perbedaan keduanya, betapapun besarnya, dalam menghadapi desakan penguasa [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] yang ingin memenangkan kembali wilayah-wilayah yang hilang akibat [[Protestanisme]].<ref name=":1" />{{rp|147}}
Peristiwa intoleransi tejadi dan memanaskan perselisihan antar agama. Pada tahun 1606, di [[Donauwörth]], sebuah [[Status Imperii|kota kekaisaran bebas]] Jerman bagian selatan di mana pemeluk [[Gereja Lutheran|Lutheran]] dan [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] sudah saling bersikap toleran. Kerusuhan bermula ketika penganut [[Gereja Lutheran|Lutheran]] berusaha mencegah dan menahan pemeluk [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] ketika melaksanakan sebuah prosesi. Di tahun berikutnya, Adipati [[Maximilian I, Elektor dari Bavaria|Maximilian I]] dari Bavaria mengirim pasukan untuk memastikan dominasi [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] di wilayah tersebut. Hal ini membuat para pangeran [[Calvinisme|Kalvinis]] marah, sama halnya dengan beberapa penguasa Lutheran.<ref name=":1" /> [[Dewan Kekaisaran Romawi Suci|Dewan Kekaisaran]], yang diadakan dua tahun kemudian, bubar dalam kekacauan; saat [[Rudolf II, Kaisar Romawi Suci|Rudolf II]] menolak meningkatkan representasi [[Protestanisme|Protestan]] di dalam [[Dewan Kekaisaran Romawi Suci|Dewan Kekaisaran]]. Krisis politik menyebar lebih jauh ketika beberapa negara Katolik Jerman mengupayakan intervensi [[Spanyol]] dalam sebuah perselisihan mengenai suksesi pangeran di wilayah kecil [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] [[Rheinland]] utara di Cleves-Jülich; di mana [[Henri IV dari Perancis]] mengancam akan menyerang. Pangeran-pangeran Katolik Jerman mengorganisir sebuah [[Liga Katolik (Jerman)|Liga Katolik]] di tahun 1609, yang dipimpin oleh [[Maximilian I, Elektor dari Bavaria|Maximilian I dari Bavaria]]. Enam pangeran Protestan kemudian menandatangani aliansi defensif, di mana [[Serikat Protestan]] melawan [[Liga Katolik (Jerman)|Liga Katolik]]. [[Matthias, Kaisar Romawi Suci|Matthias]], yang telah terpilih sebagai [[kaisar Romawi Suci]] di tahun 1612, ingin menjadikan [[Liga Katolik (Jerman)|Liga Katolik]] sebagai institusi [[Wangsa Habsburg|Habsburg]]. Selain itu, dia juga berharap dapat merayu orang [[Gereja Lutheran|Lutheran]] dari [[Serikat Protestan]] yang pada saat itu didominasi oleh pemeluk Kalvinis.<ref name=":1" /> Tetapi obsesi [[Matthias, Kaisar Romawi Suci|Matthias]] atas ambisi dinasti [[Wangsa Habsburg|Habsburg]], membuatnya dipercaya oleh beberapa pangeran [[Gereja Katolik Roma|Katolik]].{{efn|[[Matthias, Kaisar Romawi Suci|Matthias]] dikenal dengan kontribusinya dalam berjuang melawan pemberontakan [[Protestanisme|Protestan]] [[Belanda]] yang sedang melawan [[Spanyol]], dan di beberapa kesempatan, dia juga menoleransi [[Gereja Lutheran|Lutheranisme]].<ref name=":1" />}} Adipati Agung [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand II]], penguasa [[Austria Hilir]], menunggu di pihak [[Kaisar Romawi Suci]] untuk memimpin sebuah [[Perang Salib|perang salib]] [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] melawan [[Protestanisme]]. [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand II]], yang telah mewarisi tahta Hongaria di tahun 1617 dan [[Bohemia]] di tahun berikutnya, menjadi [[kaisar Romawi Suci]] atas kematian pamannya [[Matthias, Kaisar Romawi Suci|Matthias]] di tahun 1619. [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand II]] adalah seorang pria saleh yang mengaku bahwa dia hanya bisa menyelamatkan jiwanya dengan meluncurkan sebuah perang agama. Sementara itu, perlawanan [[Protestanisme|Protestan]] di Bohemia dimobilisasi, dengan mencari bantuan [[Protestanisme|Protestan]] dari [[Transilvania]] dan Palatinate.<ref name=":1" />▼
▲Peristiwa intoleransi tejadi dan memanaskan perselisihan antar agama. Pada tahun 1606, di [[Donauwörth]], sebuah [[Status Imperii|kota kekaisaran bebas]] Jerman bagian selatan di mana pemeluk [[Gereja Lutheran|Lutheran]] dan [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] sudah saling bersikap toleran. Kerusuhan bermula ketika penganut [[Gereja Lutheran|Lutheran]] berusaha mencegah dan menahan pemeluk [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] ketika melaksanakan sebuah prosesi.
==Permulaan perang (1618-1625)==▼
===Pemberontakan di Bohemia===▼
Di Bohemia, [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand II]] memberlakukan pembatasan signifikan kepada pemeluk [[Protestanisme|Protestan]]. Pemeluk [[Calvinisme|Kalvinisme]] dan [[Lutheranisme]] di [[Praha]] mulai melihat pemerintahan di luar [[Bohemia]], untuk mendapatkan dukungan potensial dari para pangeran Protestan. Kemudian para pemimpin Protestan mengadakan pertemuan dengan [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci]] dan Raja Bohemia, dalam pertemuan tersebut–yang juga dihadiri oleh pemilik tanah di Bohemia–dengan mengutip hak-hak yang telah disepakati bersama [[Rudolf II, Kaisar Romawi Suci|Rudolf II]] dalam ''Letter of Majesty'' di tahun 1609.<ref name=":1" /> Kemudian [[Ferdinand II]] memerintahkan untuk segera membubarkan majelis tersebut. Peristiwa ini berlanjut dengan [[Pelemparan di Praha#Pelemparan di Praha kedua|Pelemparan di Praha]] di tahun 1618, di mana bangsawan Protestan membentuk pemerintahan sementara di [[Bohemia]].<ref name=":1" /> ▼
▲== Permulaan perang (1618-1625) ==
Bohemia bangkit dengan pemberontakan penuh yang tidak hanya melawan [[Gereja Katolik Roma|Gereja]], tetapi juga [[wangsa Habsburg]]. Karena hampir tidak ada bantuan dari para bangsawan; para pemberontak beralih ke [[Serikat Protestan]], yang menjanjikan mahkota Bohemia bagi [[Friedrich V, Elektor dari Palatine|Friedrich V]], seorang Elektor Kalvinis muda dari Palatinate dan pangeran [[Protestanisme|Protestan]] di Eropa Tengah. Di tahun 1619, pemilik tanah menawari [[Friedrich V, Elektor dari Palatine|Friedrich V]] mahkota tersebut, dan dia menerimanya.<ref name=":1" /> Persoalan yang dialami pihak Protestan, dialami juga oleh pihak Katolik, dengan semakin terinternasionalisasinya pihak-pihak yang terlibat, yang juga terkait dengan pertimbangan dinasti Habsburg ([[#peta perang|Lihat peta]]<!--links to top (lead image)-->). [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci]] mengetahui bahwa para pemberontak Protestan menolak mengakui otoritasnya di Bohemia dan menawarkan tahtanya kepada [[Friedrich V, Elektor dari Palatine|Friedrich V]]. Dia bertekad mengusir orang-orang Protestan dari wilayahnya, walaupun tidak memiliki tentara. Kemudian [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand II]] meminta bantuan pihak luar. Raja Katolik [[Spanyol]] setuju akan mengirim pasukan yang tidak mampu dia bayar; dan mensyaratkan kawasan negara [[Rheinland]] di Palatinate Hilir, menjadi wilayah kekuasaan [[Spanyol]]. [[Maximilian I, Elektor dari Bavaria|Maximilian I]] dari Bavaria juga mengirim tentara, dengan harapan mendapat balasan atas masalahnya di wilayah Palatinate Hulu, juga persoalan jabatan [[Friedrich V, Elektor dari Palatine|Friedrich V]] yang menjadi Elektor di [[Kekaisaran Romawi Suci]].<ref name=":1" />▼
▲=== Pemberontakan di Bohemia ===
[[Berkas:Defenestration-prague-1618.jpg|jmpl|ka|Ukiran kayu tentang pelemparan di Praha pada tahun 1618.]]
▲Di Bohemia, [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand II]] memberlakukan pembatasan signifikan kepada pemeluk [[Protestanisme|Protestan]]. Pemeluk [[Calvinisme|Kalvinisme]] dan [[Lutheranisme]] di [[Praha]] mulai melihat pemerintahan di luar [[Bohemia]], untuk mendapatkan dukungan potensial dari para pangeran Protestan. Kemudian para pemimpin Protestan mengadakan pertemuan dengan [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci]] dan Raja Bohemia, dalam pertemuan tersebut–yang juga dihadiri oleh pemilik tanah di Bohemia–dengan mengutip hak-hak yang telah disepakati bersama [[Rudolf II, Kaisar Romawi Suci|Rudolf II]] dalam ''Letter of Majesty''
▲Bohemia bangkit dengan pemberontakan penuh yang tidak hanya melawan [[Gereja Katolik Roma|Gereja]], tetapi juga [[wangsa Habsburg|Dinasti Habsburg]]. Karena hampir tidak ada bantuan dari para bangsawan; para pemberontak beralih ke [[Serikat Protestan]], yang menjanjikan mahkota Bohemia bagi [[Friedrich V, Elektor dari Palatine|Friedrich V]], seorang
=== Intervensi Katolik ===
[[Berkas:Schlacht am Weißen Berg C-K 063.jpg|jmpl|ka|Lukisan kontemporer [[Pertempuran Gunung Putih]] (1620), pasukan Kekaisaran-[[Spanyol]] menang di bawah komandan Johann Tserclaes, Pangeran dari Tilly.]]
Tentara Protestan mengepung kota [[Wina]], ibu kota [[Wangsa Habsburg|Habsburg]], hingga kedatangan tentara Katolik di tahun 1619. [[Belanda]] tidak dapat memberi bantuan kepada orang-orang Protestan, karena mereka sedang berjuang memerdekakan diri dari [[Spanyol]]. Beberapa negara [[Protestanisme|Protestan]] [[Jerman]] juga menolak meberikan bantuan, karena takut akan pemberontakan [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] di wilayah mereka sendiri. Namun, dengan adanya tentara [[Spanyol]] dan uang yang sudah ada, internasionalisasi krisis di [[Bohemia]] telah sampai pada titik tanpa hasil.<ref name=":1" /> ▼
[[Berkas:Hinrichtung auf dem Altstädter Ring.JPG|jmpl|ka|Potongan kayu kontemporer tentang eksekusi para bangsawan Protestan di alun-alun Old Town di Praha, 1621.]]
▲Tentara Protestan mengepung kota [[Wina]], ibu kota [[Wangsa Habsburg|Habsburg]], hingga kedatangan tentara Katolik
Pada tahun 1620, [[Liga Katolik (Jerman)|Liga Katolik]] mengumpulkan sebagian besar tentara Bavaria yang terdiri dari 30.000 tentara. Pangeran Johannes von Tilly (1559-1632) memimpin pasukan [[Gereja Katolik Roma|Katolik]]. Pangeran [[Flanders]] yang tertekan dan juga peragu berhasil menaklukkan [[Austria Hulu]], kemudian mengalahkan tentara Serikat Protestan pada [[Pertempuran Gunung Putih]], dekat [[Praha]], di bulan November.<ref name=":1" /> Dengan kekuatan Katolik yang sekarang memegang Bohemia, tentara Tilly kemudian menguasai [[Silesia]], [[Moravia]], [[Austria]], dan bagian dari Palatinate Hulu. Tingkat kemenangan Katolik memperluas perang, meningkatkan penentuan [[Liga Katolik (Jerman)|Jerman]] untuk menghancurkan semua perlawanan [[Protestan]], di mana pada saat yang sama, pasukan [[Protestan]] menentang semua akibatnya.<ref name=":1" /> Pasukan [[Protestan]] [[Friedrich V, Elektor dari Palatine|Friedrich V]] terus bertempur dengan mengandalkan bantuan dari [[Perancis]] dan negara-negara lain yang memiliki alasan serta ketakutan akan perluasan kekuatan [[Habsburg]] di Eropa Tengah. [[Friedrich V, Elektor dari Palatine|Friedrich V]] juga berharap bisa meyakinkan [[James I dari Inggris]] bahwa kemenangan [[Liga Katolik (Jerman)|Liga Katolik]] akan mengancam [[Protestanisme]]. Tapi raja Inggris telah menaruh harapannya pada pernikahan anaknya, [[Charles I dari Inggris|Charles I]], kepada saudara perempuan [[Felipe IV dari Spanyol]]. Persaingan dinasti sebanding dengan agama.<ref name=":1" />▼
▲Pada tahun 1620, [[Liga Katolik (Jerman)|Liga Katolik]] mengumpulkan sebagian besar tentara Bavaria yang terdiri dari 30.000 tentara. Pangeran Johannes von Tilly (memerintah 1559-1632) memimpin pasukan [[Gereja Katolik Roma|Katolik]]. Pangeran [[Flanders]] yang tertekan dan juga peragu berhasil menaklukkan [[Austria Hulu]], kemudian mengalahkan tentara Serikat Protestan pada [[Pertempuran Gunung Putih]], dekat [[Praha]], di bulan November.<ref name=":1" />{{rp|150}} Dengan kekuatan Katolik yang sekarang memegang Bohemia, tentara Tilly kemudian menguasai [[Silesia]], [[Moravia]], [[Austria]], dan bagian dari
Perang terus berlanjut, dan tentara Tilly memenangkan serangkaian kemenangan kecil. Pada tahun 1622, tentara [[Spanyol]] mengalahkan pasukan [[Belanda]] di [[Jülich]] di [[Rheinland]], dan bantuan bersenjata Inggris kepada [[Friedrich V, Elektor dari Palatine|Friedrich V]] melalui [[Belanda]] menjadi tidak mungkin.<ref name=":1" /> Untuk saat ini, kekuatan Freiderich hanya efektif dengan gerombolan tentara bayaran yang suka menjarah di wilayah Jerman bagian timur laut. Kemenangan Tilly atas tentara Protestan di tahun 1623 dan penaklukan sebagian besar Palatinate; memaksa [[Friedrich V, Elektor dari Palatine|Friedrich V]] meninggalkan klaimnya atas takhta [[Bohemia]] setelah menjadi raja selama satu musim dingin. Juga didorong oleh kemungkinan bantuan baru dari Inggris setelah rencana [[James I dari Inggris|James I]] yang akan menikahkan anaknya dengan putri [[Spanyol]]. [[Friedrich V, Elektor dari Palatine|Friedrich V]] pun berpaling ke utara, yaitu ke [[Skandinavia]] untuk mendapatkan bantuan.<ref name=":1" />▼
▲Perang terus berlanjut, dan tentara Tilly memenangkan serangkaian kemenangan kecil. Pada tahun 1622, tentara [[Spanyol]] mengalahkan pasukan [[Belanda]] di [[Jülich]] di [[Rheinland]], dan bantuan bersenjata Inggris kepada [[Friedrich V, Elektor dari Palatine|Friedrich V]] melalui [[Belanda]] menjadi tidak mungkin.<ref name=":1" />{{rp|150}} Untuk saat ini, kekuatan Freiderich hanya efektif dengan gerombolan tentara bayaran yang suka menjarah di wilayah Jerman bagian timur laut. Kemenangan Tilly atas tentara Protestan
== Intervensi Denmark (1625-1630) ==
[[Berkas:Christian IV Pieter Isaacsz 1612.jpg|jmpl|kiri|180px|Potret [[Christian IV dari Denmark|Christian IV]] oleh Pieter Isaacsz, Frederiksborg Castle, Hillerød.]]
[[Christian IV dari Denmark|Christian IV]] (1588-1648), adalah raja [[Protestanisme|Protestan]] [[Denmark]], yang memiliki ambisi dan kekuasaan. Dia juga Adipati negara bagian [[Holstein]] di Jerman utara. Selain suka berjudi, dia juga adalah seorang pekerja keras, yang ingin memperluas pengaruhnya, bahkan memperluas wilayah kekuasaanya di negara bagian utara Jerman. Kesulitan [[Friedrich V, Elektor dari Palatine|Friedrich V]] tampaknya memberikan peluang kedaulatan atas [[Denmark]] seumur hidup.<ref name=":1" /> Pada tahun 1625, dia memimpin pasukannya ke negara bagian utara Jerman, dengan asumsi bahwa [[Inggris]] dan [[Belanda]], dan mungkin orang [[Perancis]] juga, akan segera mengikuti kepemimpinannya melawan [[Wangsa Habsburg|Habsburg]]. Namun Raja [[James I dari Inggris]] telah meninggal dan digantikan oleh [[Charles I dari Inggris|Charles I]], di mana kebijakan provokatifnya menghasilkan pertentangan yang meningkat di Parlemen, sehingga memberinya sedikit waktu dalam mempertimbangkan kepentingan Protestan di negara ini. [[Inggris]] dan [[Belanda]] hanya mengirim sejumlah uang dan beberapa ribu tentara untuk membantu raja [[Denmark]] tersebut. Selain itu, [[Louis XIII dari Perancis]], yang mengepung pemeluk [[Protestanisme|Protestan]] di [[La Rochelle]], serta memberikan bantuan kepada [[Denmark]], hanya untuk membantu perjuangan melawan [[Wangsa Habsburg|Habsburg]].<ref name=":1" />▼
[[Berkas:Albrecht Wallenstein.jpeg|jmpl|kiri|180px|Jendral Katolik [[Albrecht von Wallenstein]].]]
▲[[Christian IV dari Denmark|Christian IV]] (memerintah 1588-1648), adalah raja [[Protestanisme|Protestan]] [[Denmark]], yang memiliki ambisi dan kekuasaan. Dia juga Adipati negara bagian [[Holstein]] di Jerman utara. Selain suka berjudi, dia juga adalah seorang pekerja keras, yang ingin memperluas pengaruhnya, bahkan memperluas wilayah kekuasaanya di negara bagian utara Jerman. Kesulitan [[Friedrich V, Elektor dari Palatine|Friedrich V]] tampaknya memberikan peluang kedaulatan atas [[Denmark]] seumur hidup.<ref name=":1" />{{rp|151}} Pada tahun 1625, dia memimpin pasukannya ke negara bagian utara Jerman, dengan asumsi bahwa [[Inggris]] dan [[Belanda]], dan mungkin orang [[
[[Albrecht von Wallenstein|Albrecht Wallenstein]] (memerintah 1583-
Tentara [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] mengalahkan [[Denmark]]
[[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand II]] menemukan bahwa tidak mudah memaksakan agama Katolik di wilayah yang tidak pernah dipraktikkannya selama puluhan tahun. Di
== Intervensi Swedia (1630-1635) ==
{{main article|Intervensi Swedia di Perang Tiga Puluh Tahun}}
[[Berkas:Gustav II Adolf landstiger i Tyskland.jpg|jmpl|kiri|Pendaratan [[Gustav II Adolf dari Swedia|Gustavus Adolphus]] di [[Kadipaten Pommern]], dekat Peenemünde, 1630.]]
Setelah kekalahan raja [[Denmark]], lawannya di kawasan [[Laut Baltik|Baltik]]; Raja [[Gustav II Adolf dari Swedia|Gustavus Adolphus]], memutuskan untuk mengambil alih kendali menyerang kaisar, serta berpura-pura melindungi Jerman dari penindasan Habsburg pada umumnya dan Dekrit Restitusi pada khususnya. Sementara ''electoral college'' bertemu di Regensburg (Juli hingga November 1630), tentara Swedia menyerang Jerman Utara (awal Juli), meskipun tidak seorang pun di Regensburg yang tampaknya telah melakukan invasi dengan serius. Invasi pada awalnya terhambat oleh kesulitan keuangan dan keengganan pangeran-pangeran Protestan dari kekaisaran untuk berkumpul dengan Raja [[Gustav II Adolf dari Swedia|Gustavus Adolphus]]. Terlebih lagi, tampaknya diasumsikan bahwa tujuan utama raja Swedia adalah mengembalikan [[Mecklenburg (wilayah)|Mecklenburg]] ke keluarga Protestannya yang sah. Hal ini berarti [[Albrecht von Wallenstein|Wallenstein]] akan kehilangan seorang Adipati, sebuah prospek yang diyakini banyak orang di kekaisaran. Tetapi begitu orang-orang Swedia mengatasi kesulitan awal mereka, menjadi jelas bahwa agenda mereka bukan untuk melakukan intervensi secara geografis terbatas; namun untuk memberikan hembusan menentukan bagi Habsburg dan Katolik Jerman.
Tentara Liga membuktikan ketidakcocokan pada tentara Swedia, dan banyak pangeran [[Protestanisme|Protestan]] dan [[Kota kekaisaran merdeka|kota kekaisaran bebas]], kini bergabung dengan Swedia, meskipun dengan enggan dan sebagian besar harus menanggapi tekanan militer. Sungguh ironis bahwa [[Gustav II Adolf dari Swedia|Gustavus Adolphus]] menyerbu kekaisaran untuk tujuan menghapus ancaman yang ditimbulkan oleh kaisar, tepat ketika ''electoral college'' melucuti [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand II]] dari sebagian besar kekuatan militernya. Memang, invasi [[Swedia]] membawa runtuhnya kesepakatan [[Regensburg]] dan pengembalian hak wilayah [[Albrecht von Wallenstein|Wallenstein]] sebagai komandan pasukan kaisar.<ref name=":Osiander"/>{{rp|258}}
Setelah kekalahan [[Swedia]] pada tahun 1634, dan meninggalnya kedua raja: [[Gustav II Adolf dari Swedia|Gustavus Adolphus]] dan [[Albrecht von Wallenstein|Wallenstein]], kaisar dan elektor Protestan di [[Sachsen]] mencapai sebuah kesepakatan.
Antara tahun 1635 dan 1648, apa yang dimulai sebagai perang agama menjadi sebuah perjuangan dua dinasti negara Katolik: [[Perancis]] dan [[Wangsa Habsburg|Habsburg]] Austria, yang dulunya bersekutu dengan [[Swedia]], sekarang bersekutu dengan [[Spanyol]]. Perancis mengumumkan perang terhadap [[Felipe IV dari Spanyol]] di tahun 1635. [[Kardinal Richelieu|Richelieu]] berharap dapat mengusir tentara [[Wangsa Habsburg|Habsburg]] menjauh dari perbatasan Perancis.<ref name=":1" /> Aliansi [[Republik Belanda]] dan [[Swedia]] telah mempersiapkan jalannya perang, begitu pula dengan negara tetangga seperti [[Savoia]] dan [[Lorraine]], serta protektorat Perancis di [[Alsace]]. Penyerbuan [[Perancis]] ke [[Belanda]] dan negara-negara bagian selatan [[Jerman]] tidak berjalan dengan baik. Pasukan [[Louis XIII dari Perancis|Louis XIII]] kekurangan komandan ahli dan pasukan berpengalaman dalam pertempuran. Hal ini karena Perancis telah berperang di [[Italia]], [[Pegunungan Pirenia|Pirenia]], dan negara bagian utara Jerman. Tetapi keterlibatan Perancis, seperti Swedia sebelumnya, memberikan keringanan bagi negara-negara Protestan. Pasukan [[Perancis]] bergabung dengan tentara [[Swedia]], membantu mengalahkan tentara kekaisaran di [[Sachsen]].<ref name=":1" />▼
Para pangeran dan [[Kota kekaisaran merdeka|kota-kota kekaisaran bebas]] diundang untuk menyetujui apa yang disebut [[Pakta Praha (1635)|Pakta Praha]] ini, dan hampir semua dari mereka menyepakatinya. Jika perjanjian tersebut mulai berlaku, kaisar akan memperoleh keuntungan besar bagi gereja Katolik, bagaimanapun, karena semua tujuan praktis, telah meninggalkan Dekrit Restitusi. Dinasti [[Mecklenburg (wilayah)|Mecklenburg]] akan direhabilitasi. Aliansi para pangeran dan [[Kota kekaisaran merdeka|kota kekaisaran]] satu sama lain (seperti Serikat and Liga) akan dilarang tapi tidak pada aliansi dengan aktor di luar kekaisaran.<ref name=":Osiander"/>{{rp|258}} Akan ada masa, di mana hanya ada satu tentara di kekaisaran, yang sebagian besar di antaranya berada di bawah komando kaisar, dengan kontingen yang lebih kecil yang diperintahkan oleh penguasa [[Sachsen]] dan [[Bayern|Bavaria]].
Perang terus berlanjut. Paus meminta perwakilan negara-negara Katolik dan Protestan supaya berkumpul di [[Köln]] untuk kongres perdamaian di tahun 1636. Namun tidak satu pun dari negara tersebut yang hadir. Empat tahun kemudian, pasukan gabungan [[Perancis]] dan [[Swedia]] lainnya mengalahkan tentara [[Wangsa Habsburg|Habsburg]]. [[Maximilian I, Elektor dari Bavaria|Maximilian I dari Bavaria]] kemudian mencari perdamaian yang terpisah dengan Prancis. Kekalahan [[Spanyol]] di bagian utara Perancis di tahun 1643, juga di [[Belanda]] dan [[Pegunungan Pirenia|Pirenia]], serta pemberontakan yang terjadi di [[Spanyol]], membuat pihak [[Wangsa Habsburg|Habsburg Austria]] tidak memiliki pilihan lain selain berdamai. Pada saat yang sama, kerusuhan juga terjadi di Perancis, yang merupakan perlawanan terhadap [[Kardinal Richelieu|Richelieu]]. Kemudian Perang Sipil Inggris, yang dimulai di tahun 1642, memperingatkan penguasa lain atas bahaya yang terus terjadi akibat ketidakstabilan. Penduduk Swedia telah lelah dengan peperangan yang penuh dengan kabar korban jiwa yang terus berjatuhan. Di negara-negara bagian di Jerman, seruan perdamaian bergema dalam musik dan drama.<ref name=":1" />▼
''Elektoral college'' cukup senang dengan kinerja [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand II]] dan memutuskan untuk melanjutkan masa tahtanya, pada tahun 1636, dengan pemilihan putranya sebagai kaisar—yang ditunjuk untuk menggantikan [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand II]] pada saat kematiannya pada tahun 1637. Kini, raja Prancis memasuki kembali perang untuk mengusir kaisar.<ref name=":Osiander"/>{{rp|258}} Setelah menghancurkan Protestanisme Prancis dan ancamannya terhadap otoritas mahkota militer (kubu Protestan utama, La Rochelle, menyerah pada tahun 1628), kepala menteri Prancis, [[Kardinal Richelieu]], berkonsentrasi untuk meningkatkan posisi raja di luar negeri; yang bertujuan untuk menguras sumber daya [[Wangsa Habsburg|Habsburg]], dengan berusaha melibatkan [[Wangsa Habsburg|Habsburg]] sebanyak mungkin. Tujuan akhirnya adalah memenangkan persaingan lama antara [[Wangsa Habsburg|Dinasti Habsburg]] dan [[Wangsa Bourbon|Dinasti Bourbon]]. Perang [[Kardinal Richelieu|Richelieu]] dengan [[Spanyol]] di [[Italia Utara|Italia utara]] atas [[Perang Penerus Mantova]] (1628-31). Melalui keberhasilannya di sana, sebagian karena tekanan ''electoral college'' terhadap kaisar untuk menarik dukungannya kepada [[Spanyol]]-[[Kardinal Richelieu|Richelieu]] supaya mendapatkan pijakan di [[Italia Utara|Italia utara]] (khususnya benteng kunci [[Pinerolo]]).<ref name=":Osiander"/>{{rp|259}}
Para menteri [[Gereja Lutheran|Lutheran]] menentang perang dari mimbar. Di antara penguasa-penguasa besar, hanya [[Louis XIII dari Perancis|Louis XIII]] yang menginginkan perang terus berlanjut. Bahkan dia juga membantu mensubsidi invasi Hongaria oleh [[Protestanisme|Protestan]] [[Transilvania]] di tahun 1644. Saat pasukan [[Swedia]] dan [[Transilvania]] mengepung ibukota kekaisaran Wina, [[Ferdinand III, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand III]] (1637-1657), yang telah menggantikan ayahnya, mengakhiri perjanjian damai dengan Pangeran [[Transilvania]], dan berjanji untuk menoleransi [[Protestanisme|Protestantisme]] di Hongaria. Setelah pasukan [[Wangsa Habsburg|Habsburg]] mengalami kekalahan lebih lanjut di tahun 1645, [[Ferdinand III, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand III]] menyadari bahwa ia harus berdamai, serta menawarkan amnesti kepada pangeran di dalam kekaisaran yang telah berperang melawannya. Persiapan sebuah perjanjian perdamaian umum dimulai di tahun 1643, berlarut-larut hingga tentara Perancis-Swedia mengusir tentara kekaisaran dari [[Rheinland]] dan [[Bavaria]] di tahun 1647. Mengikuti kemenangan Perancis lainnya di awal tahun 1648, dan serangkaian peperangan [[Fronde]], serta pemberontakan bangsawan melawan otoritas raja di Perancis, yang memaksa [[Louis XIV dari Perancis|Louis XIV]] muda untuk berdamai.<ref name=":1" />▼
[[Berkas:Strasbourg walter gustave adolphe.JPG|jmpl|kiri|Kemenangan [[Gustav II Adolf dari Swedia|Gustavus Adolphus]] pada [[Pertempuran Breitenfeld (1631)]].]]
==Perdamaian Westfalen (1648)==▼
Ini mengancam kepemilikan lahan [[Spanyol]] yang berpusat di [[Milan]], serta usaha perang Spanyol di [[Negara-Negara Dataran Rendah]]: Rute pasokan utama antara inti Kekaisaran Spanyol dan lahan-lahan Spanyol yang berada di sisi Selatan laut Belanda; Namun, kekuatan angkatan laut Belanda (di utara Belanda) membuat rute itu berbahaya, dan rute yang lebih disukai melalui jalur darat ialah dari Italia utara melalui Lembah Rhein. Untuk meningkatkan ketergantungan Spanyol pada jalur darat yang rentan terhadap serangan dari tanah Prancis, [[Kardinal Richelieu|Richelieu]] sangat ingin mempertahankan tekanan-tekanan militer ke [[Spanyol]].
Untuk sementara ini (1631-35) dia merasa puas melakukan perang secara tidak langsung, yaitu dengan memberikan bantuan, dan menyalurkan sejumlah besar uang kepada kerajaan [[Belanda]] untuk membantu biaya perang mereka melawan [[Spanyol]]. Prancis juga menyalurkan sejumlah uang kepada [[Swedia]]. Raja Swedia terlibat dalam perang dengan raja [[Polandia]], tetapi pada tahun 1629, [[Kardinal Richelieu|Richelieu]] menengahi gencatan senjata di antara mereka dengan tujuan eksplisit yang memungkinkan [[Gustav II Adolf dari Swedia|Gustavus Adolphus]] menyerang kaisar. Motif Richelieu adalah mencegah [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand II]] memberikan bantuan kepada raja [[Spanyol]], di mana kini [[Denmark]] telah keluar dari perang.<ref name=":Osiander"/>{{rp|259}} Begitu [[Kardinal Richelieu|Richelieu]] menetapkan kehadiran resmi Prancis di [[Italia Utara|Italia utara]], dia mempersiapkan diri untuk memblokir Lembah Rhein, dan mengumumkan perang terhadap [[Wangsa Habsburg|Habsburg]] tepat setelah Pakta Praha ditetapkan. Dia khawatir atas kekalahan [[Swedia]] pada tahun 1634, dukungan Prancis bersifat nonmiliter mungkin tidak cukup untuk membuat mereka tetap berjuang. Pada saat yang sama, dia juga terkejut dengan ruang lingkup operasinya di kekaisaran. Baik kehancuran di tingkat geografis, maupun di wilayah-wilayah Katolik yang menimpa apa yang dianggap oleh [[Kardinal Richelieu|Richelieu]] sebagai zona pengaruh Prancis, yaitu Jerman bagian Selatan dan Barat dan negara daratan rendah kepangeranan kaisar Katolik. Dengan melanjutkan peperangan aktif melawan [[Wangsa Habsburg|Habsburg]], dia bisa menopang Swedia dalam perang, yang juga mengimbangi mereka.<ref name=":Osiander" />{{rp|259}}
== Intervensi Prancis (1635-1648) ==
[[Berkas:Vrancx Soldiers Plundering.jpg|jmpl|''Prajurit menjarah peternakan'' oleh Sebastian Vrancx, 1620.]]
[[Berkas:Sebastiaan Vrancx (studio) - A landscape with travellers ambushed outside a small town.jpg|jmpl|Pemandangan penyergapan wisatawan di luar kota kecil, dilukis oleh Vrancx.]]
▲Antara tahun 1635 dan 1648, apa yang dimulai sebagai perang agama menjadi sebuah perjuangan dua dinasti negara Katolik: [[
▲Perang terus berlanjut. Paus meminta perwakilan negara-negara Katolik dan Protestan supaya berkumpul di [[Köln]] untuk kongres perdamaian
▲Para menteri [[Gereja Lutheran|Lutheran]] menentang perang dari mimbar. Di antara penguasa-penguasa besar, hanya [[Louis XIII dari
▲== Perdamaian Westfalen (1648) ==
{{Main article|Perdamaian Westfalen}}
[[
Selama periode empat tahun, partai-partai yang bertikai ([[Kekaisaran Romawi Suci]], [[
== Depopulasi pascaperang ==
Perang Tiga Puluh Tahun merupakan malapetaka terburuk, juga bencana medis terbesar dalam sejarah Eropa modern.<ref>{{cite journal |last1=Parker |first1=Geoffrey |year=2008 |title=Crisis and catastrophe: The global crisis of the seventeenth century reconsidered |url=http://ahr.oxfordjournals.org/content/113/4/1053.full.pdf+html |journal=American Historical Review |volume=113 |issue=4|pages=1053–1079 |doi=10.1086/ahr.113.4.1053|ref=harv}}</ref><ref>{{cite journal |last1=Outram |first1=Quentin |year=2002 |title=The Demographic impact of early modern warfare |journal=Social Science History |volume=26 |issue=2|pages=245–272 |doi=10.1215/01455532-26-2-245|ref=harv}}</ref> Karena tidak memiliki data sensus yang baik, para sejarawan mengekstrapolasi hasil penemuan di daerah yang
Beberapa sejarawan berpendapat bahwa biaya perang, sebenarnya dapat memperbaiki standar hidup orang-orang yang selamat.<ref>''German economic growth'', 1500–1850, Pfister</ref> Menurut Ulrich Pfister, Jerman adalah salah satu negara terkaya di Eropa per kapita pada tahun 1500,
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:War-Scene-xx-Sebastian-Vrancx.JPG|''Suasana Perang'', oleh Sebastian Vrancx.
Baris 84 ⟶ 108:
Berkas:Belagerung Stralsunds durch Wallenstein 3.jpg|Pengepungan Stralsund, Mei hingga 4 Agustus 1628.
Berkas:Palamedes Palamedesz. - Cavalry Battle - WGA16882.jpg|Pertarungan kavaleri, antara tahun 1626 dan 1628.
Berkas:Sack of Magdeburg 1631.jpg|Penjarahan [[Magdeburg]], 1631. Dari 30.000 penduduk, tinggal 5
Berkas:Frankfurt-aOder1631.jpg|Pertempuran Frankfurt an der Oder, April 1631.
Berkas:La expugnación de Rheinfelden por Vicente Carducho.jpg|Pengepungan Rheinfelden oleh tentara Adipati Feria, 1633.
Berkas:La Bataille de Rocroi.jpg|Pertempuran Rocroi, 1643.
Berkas:Veduta z obléhání Brna Švédy v roce 1645.jpg|Pengepungan [[Swedia]] atas [[Brno]] yang tidak berhasil, 1645.
</gallery>
== Pranala luar ==
{{Commons category|Thirty Years War|Perang Tiga Puluh Tahun}}
{{Wikivoyage|Thirty Years War|Perang Tiga Puluh Tahun}}
* [http://www.bbc.co.uk/programmes/b015c342#synopsis Dokumentasi Radio BBC – Penemuan Jerman: Perang Tiga Puluh Tahun dan Magdeburg.]
* [http://www.timelines.info/history/conflict_and_war/15th_-_17th_century_conflicts/thirty_years_war/ Linimasa Perang Tiga Puluh Tahun]
* [http://www.historylearningsite.co.uk/thirty_years_war.htm Perang Tiga Puluh Tahun]
* [https://web.archive.org/web/20080504165414/http://www.czech.cz/en/czech-republic/history/all-about-czech-history/the-thirty-years-war/ Perang Tiga Puluh Tahun – Republik Ceko]
* [http://www.westfaelischer-frieden.de Proyek Perdamaian Westfalen (Volume Esai dari Pameran ke-26 Dewan Eropa ''1648: War and Peace in Europe'', 1998/99).] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200530113024/https://www.lwl.org/westfaelische-geschichte/portal/Internet/finde/langDatensatz.php?urlID=459&url_tabelle=tab_websegmente |date=2020-05-30 }}
* [http://www.gutenberg.org/etext/6775 Sejarah Perang Tiga Puluh Tahun] oleh Friedrich Von Schiller
== Catatan ==
{{notelist}}
== Referensi ==
{{reflist|
{{Perjanjian Perang Tiga Puluh Tahun|state=expanded}}
{{Sejarah Lutheran}}
{{portal bar|Eropa|Jerman|Kristen|Sejarah}}
{{authority control}}
{{DEFAULTSORT:Perang Tiga Puluh Tahun}}
[[Kategori:Perang Tiga Puluh Tahun| ]]▼
[[Kategori:Perang Abad Pertengahan]]
▲[[Kategori:Perang Tiga Puluh Tahun]]
[[Kategori:Sejarah Jerman]]
|