Persembahan curahan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Hungaria
 
(160 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[File:Relief libation Louvre AO276.jpg|thumb|[[Relief]] upacara persembahan korban curahan kepada dewi tumbuh-tumbuhan (sekitar tahun 2500 SM) ditemukan di situs [[Girsu]], koleksi Museum [[Louvre]]]]
[[File:RMW - Opfernder Togatus.jpg|thumb|Imam Romawi [[capite velato|berkudung toga]] memegang [[patera]] dengan sikap tubuh seakan-akan sedang mempersembahkanmenumpahkan korbanpersembahan curahan, patung perunggu mini dari kurun waktu abad ke-2 sampai abad ke-3 M]]
[[File:Бэликто.JPG|thumb|[[Buryat people|BuryatDukun]] [[shamansuku Buryat|Buryat]] performingmelaksanakan upacara apersembahan libation.curahan]]
 
'''KorbanPersembahan curahan''' adalah penumpahan cairan atau biji-bijian, misalnya beras, yang dicurahkan [[ritual|secara khidmat dalam suatu upacara]] sebagai [[persembahan]] kepada [[dewa|dewata]] atau makhluk halus, atau untuk [[Penghormatan orang yang telah meninggal|mengenang orang yang sudah wafat]]. Persembahan korban curahan merupakan amalan lumrah di dalam [[agama]]-agama [[Sejarah kuno|purba]], bahkan masih diamalkan berbagai kelompok budaya dewasa ini.
 
Sarana korbanpersembahan curahan dapat berwujud berbagai macam benda, yang paling lazim adalah anggur atau minuman-minuman beralkoholkeras jenis lain, minyak zaitun, madu, dan [[minyak samin]] di [[India]]. Wadah-wadah yang dipakai dalam upacara persembahan korban curahan, antara lain [[patera]], sering kali dibuat lebih istimewa bentuknya, sehingga terbedakan dari wadah-wadah [[sekuler|biasa untuk keperluan sehari-hari]]. KorbanPersembahan curahan dapat dicurahkandituangkan ke atas benda yang memiliki signifikansi keagamaan, misalnya [[altar|mezbah]], dan dapat pula dicurahkanditumpahkan ke tanah.
 
Di Asia Timur, pencurahan sesaji beras ke air mengalir melambangkan pelepasan dari [[karma]] dan [[tenaga dalam|kekuatan jahat]].
Baris 12:
=== Sejarah ===
==== Sumer Kuno ====
Bagi bangsa [[Sumer]], akhirat adalah relung gelap dan suram nannun jauh di dasar bumi.<ref name=Choksi2014>{{citation|last=Choksi|first=M.|date=2014|title=Ancient Mesopotamian Beliefs in the Afterlife|url=https://www.worldhistory.org/article/701/|website=[[World History Encyclopedia]]}}</ref><ref>{{cite journal|last=Barret|first=C. E.|date=2007|title=Was dust their food and clay their bread?: Grave goods, the Mesopotamian afterlife, and the liminal role of Inana/Ištar|journal=Journal of Ancient Near Eastern Religions|volume=7|issue=1|pages=7–65|location=Leiden, The Netherlands|publisher=Brill|url=http://booksandjournals.brillonline.com/content/journals/10.1163/156921207781375123|doi=10.1163/156921207781375123|issn=1569-2116}}</ref> Alam gersang ini disebut [[Kur]].<ref name=Choksi2014/><ref name=Black1992/>{{rp|114}}<ref name=Nemet1998>{{citation|last=Nemet-Nejat|first=Karen Rhea|author-link=Karen Rhea Nemet-Nejat|date=1998|title=Daily Life in Ancient Mesopotamia|publisher=Greenwood|series=Daily Life|isbn=978-0313294976|url-access=registration|url=https://archive.org/details/dailylifeinancie00neme}}</ref>{{rp|184}} Hanya [[debu]] yang menjadi santapan arwah-arwah di dalamnya.<ref name=Black1992/>{{rp|58}} Oleh karena itu sanak keluarga yang masih hidup perlu mempersembahkanmenuang korbanpersembahan curahan ke dalam kubur si mati melalui sebatang pipa lempung, agar si mati dapat melepas dahaga.<ref name=Black1992>{{citation|last1=Black |first1=Jeremy |first2=Anthony |last2=Green |title=Gods, Demons and Symbols of Ancient Mesopotamia: An Illustrated Dictionary |publisher=The British Museum Press|year=1992 |isbn= 0-7141-1705-6}}</ref>{{rp|58}}
 
==== Mesir Kuno ====
Persembahan korban curahan adalah amalan yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat [[Mesir Kuno]]. Bangsa Mesir Kuno mempersembahkan sesaji minuman untuk memuliakan dan menenteramkan dewa-dewi, arwah leluhur, sesama manusia yang hadir maupun yang jauh, sertadan lingkungan hidup mereka. Amalan korbanPersembahan curahan diduga mula-mula muncul di kawasandaerah hulu Lembah [[Sungai Nil]], kemudian menyebar ke kawasantempat-kawasantempat lain di Afrika maupun ke seluruh dunia.<ref name="auto">Delia, 1992, hlmn. 181-190</ref><ref name="auto1">James, George G. M. (1954) ''Stolen Legacy'', New York: Philosophical Library</ref> Menurut [[Ayi Kwei Armah]], “legenda ini menjelaskan kemunculan adat penenteraman yang dijumpai di seluruh pelosok benua Afrika, maksudnyayaitu korbanpersembahan curahan, yakni pencurahan alkohol atau minuman-minuman jenis lain sebagai persembahan kepada arwah nenek moyang dan dewa-dewi.”<ref name="auto2">Armah, Ayi Kwei (2006) The Eloquence of the Scribes: a memoir on the sources and resources of African literature. Popenguine, Senegal: Per Ankh, hlm. 207</ref>
 
==== Israel Kuno ====
{{main|PersembahanKorban minumancurahan}}
KorbanPersembahan curahan merupakan bagiansalah darisatu unsur [[agama Yahudi]] kuno dan disebutkankan di dalam [[Alkitab]]:<ref>{{cite book |last1=Bar |first1=Shaul |title=A Nation Is Born: The Jacob Story |date=2016 |publisher=Wipf and Stock Publishers |isbn=978-1-4982-3935-6 |page=53 |url=https://books.google.com/books?id=CPlJDAAAQBAJ&pg=PA53 |access-date=5 May 2020 |language=en}}</ref>
{{blockquote|Kemudian Yakub mendirikan tugu di tempat itu, yakni tugu batu; ia mempersembahkan korban curahan dan menuangkan minyak di atasnya.|{{Alkitab|Kejadian 35:14}}}}
 
Di dalam [[Kitab Yesaya]] ({{Alkitab|Yesaya 53:12}}), korbanpersembahan curahan dijadikandigunakan untuk [[metafora|kiasanmengiaskan]] untuk menggambarkan akhir hayat [[hamba yang Menderita|hamba Allah yang menderita]], yang dikatakan "mencurahkan nyawanya ke dalam maut".
 
KorbanPersembahan curahan untuk berhala ditabukan, selaras dengan larangan Taurat terhadap tindakan menyembah dan berkorbanmempersembahkan kurban kepada berhala secara umum.
 
==== Kristen Purba ====
Di dalam [[Kekristenan|agama Kristen]], korbanpersembahan curahan disebutkan di dalam Kitab Suci [[Perjanjian Baru]] dan diamalkan [[Yesus]] maupun tokoh-tokoh Alkitab lainnya.<ref>{{Alkitab|Matius 26:7}}, {{Alkitab|Matius 26:28}}, {{Alkitab|Markus 14:24}}, {{Alkitab|Lukas 22:20}}, {{Alkitab|Kisah Para Rasul 2:33}}, {{Alkitab|Kisah Para Rasul 10:45}}, {{Alkitab|Roma 5:5}}, {{Alkitab|Filipi 2:7}}, {{Alkitab|Filipi 2:17}}</ref>
 
{{blockquote|Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: ”Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.|{{Alkitab|Lukas 22:20}}}}
 
Ayat Injil Lukas ini merujuk penumpahan darah Yesus sebagai korbanpersembahan curahan Perjanjian Baru.
 
{{blockquote|Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian.|{{Alkitab|Filipi 2:17}}}}
 
Persembahan korban curahan biasanya dijiwai semangat perdamaian. Istilah Yunani untuk korbanpersembahan curahan, ''σπονδή'' (''sponde''), lambat laun menjadi sinonim dengan "perjanjian damai".<ref>{{Cite web |title=The Cup of God's Wrath: Libation and Early Christian Meal Practice in Revelation |url=https://www.mdpi.com/2077-1444/9/12/413/htm#:~:text=Libation%20practice%20is%20used%20as,chapter%2016%2C%20pour%20out%20plagues.}}</ref>
 
==== Yunani Kuno ====
[[File:Omphalos pushkin.jpg|thumb|upright|[[Apollo (mitologi)|Dewa Apolon]] menuangkanmenuang korbanpersembahan curahan dari dalam ''[[Patera|fiale]]'' ke atas [[omfalos]] disaksikan [[Artemis|Dewi Artemis]]]]
KorbanPersembahan curahan ({{Lang-el|σπονδή}}, ''spondȇ'') adalah unsur pokok dan penting dari [[agama Yunani Kuno|agama bangsa Yunani Kuno]],. danPersembahan curahan merupakan salah satu bentuk amalan agama yang paling sederhana dan paling umum dilakukan.<ref>Louise Bruit Zaidman dan Pauline Schmitt Pantel, ''Religion in the Ancient Greek City'', diterjemahkan oleh Paul Cartledge (Cambridge University Press, 1992, 2002, pertama kali diterbitkan dalam bahasa Prancis pada tahun 1989), hlm. 28.</ref> Di kalanganBagi masyarakat Yunani Kuno, korbanpersembahan curahan adalah salah satu lakuunsur keagamaanpokok dasarpengamalan agama yang memperlihatkanmencerminkan ketakwaan seseorang. Persembahan korban curahan sudah diamalkan sejak [[Zaman Perunggu Yunani|zaman Perunggu]] bahkan sejak [[zaman Prasejarah Yunani]].<ref>[[Walter Burkert]], ''Greek Religion'' (Harvard University Press, 1985, pertama kali diterbitkan dalam bahasa Jerman pada tahun 1977), hlmn. 70, 73.</ref> KorbanPersembahan curahan menjadimerupakan bagian dari kesehariankehidupan sehari-hari masyarakat,. dan orangOrang-orang Yunani yang bertakwa mempersembahkannya setiap hari pada waktu pagi dan senja, maupun sebelum bersantap.<ref>[[Hesiod]], ''Works and Days'' 724–726; Zaidman dan Pantel, ''Religion in the Ancient Greek City'', hlm. 39.</ref> Sarana persembahan seringkalisering kali berwujud anggur yang dicampur air, tetapi dapat pula berwujud anggur murni, madu, minyak, air, maupundan susu.<ref>Zaidman dan Pantel, ''Religion in the Ancient Greek City'', hlm. 40; Burkert, ''Greek Religion,'' hlmn. 72–73.</ref><!--
 
Bangsa Yunani Kuno lazimnya mempersembahkan kurban curahan dengan melaksakanmelalui upacara penumpahan anggur secara khidmat dari dalam sebuah bejanatempayan atau mangkuk yang dipegang dengan tangan. Upacara yang paling lazim adalah menuangkanmenuang cairan dari ''[[oino|oinochoēoinokhoe]]'' (winetempayan juganggur) intoke adalam ''[[Phiale (libation vessel)patera|phialefiale]]'', asejenis shallowmangkuk bowldatar designedyang fordibuat thekhusus purpose.untuk Afterupacara wineini. wasSesudah pouredanggur fromdi thedalam ''phialefiale'' dicurahkan, thesisa remainder of theisi ''oinochoē'soinokhoe'' contentsdiminum waspemimpin drunk by the celebrantupacara.<ref>Zaidman anddan Pantel, ''Religion in the Ancient Greek City'', phlm. 40.</ref> APersembahan libationcurahan isditumpahkan pouredkapan anysaja timeorang winehendak isminum toanggur. beAmalan drunk,semacam aini practicesudah thattercatat ispada recordedmasa aspenulisan early as thewiracarita-wiracarita [[Homeric epicsHomeros]]. TheTata etiquette of thekrama [[symposiumsimposium|simposion]] requiredmewajibkan thatpelaksanaan whenupacara thepersembahan firstcurahan bowlkepada ''([[kraterZeus]])'' ofbeserta wine[[12 wasDewa served,Olimpus|dewa-dewi a libation was madeOlimpos]] tosaat [[Zeuskrater]] andanggur thepertama [[Twelvedisajikan, Olympians|Olympian gods]].kepada [[GreekKultus heropahlawan cultYunani|Heroespara pahlawan]] receivedsaat akrater libationkedua fromdisajikan, thedan secondkepada ''kraterZeus yang memurnakan'' served, and ({{Lang|grc-Latn|Zeús Téleios}} ({{Lang|grc|Ζεύς Tέλειος}}, <small>lit.</small>''Zeús "ZeusTéleyos'') whosewaktu Finishes")menyajikan fromkrater the thirdketiga, whichyang wasbiasanya supposedadalah to be thekrater lastterakhir. AnAlternatifnya alternativeadalah wasmenumpahkan topersembahan offercurahan adari libationkrater frompertama the first bowl to thekepada [[Agathos Daimonagatodaimon]] and(roh frombaik) thedan thirddari bowlkrater toketiga kepada [[Hermes]]. AnPara individualhadirin atsimposion thejuga symposiumboleh could also makesecara anpribadi invocationmenyeru ofdan andmenumpahkan libationpersembahan tocurahan akepada goddewa oftertentu hisseturut choicekeinginannya.
 
LibationPersembahan generallycurahan accompaniedpada prayerumumnya dipersembahkan sambil melisankan doa.<ref>Burkert, ''Greek Religion'', pphlmn. 70–71.</ref> TheSikap Greekstubuh stoodbangsa whenYunani theypada prayed, either withsaat theirberdoa armsadalah upliftedberdiri, orbaik insambil themengangkat actkedua ofbelah libationtangan withmaupun thesambil rightmenuang armpersembahan extendedcurahan to hold thedari ''phialefiale'' di tangan kanan yang direntangkan.<ref>William D. Furley, "Prayers and Hymns," indalam ''A Companion to Greek Religion'' (Wiley-Blackwell, 2010), phlm. 127; Jan N. Bremmer, "Greek Normative Animal Sacrifice," phlm. 138 indalam thejilid sameyang volumesama.</ref>
 
In conductingBilamana [[animalPengurbanan sacrificehewan|mempersembahkan korban sembelihan]], wineanggur isakan poureddituangkan ontoke theatas offeringhewan askurban partsebagai ofbagian itsdari ritualupacara slaughterpenyembelihan anddan preparationpengolahannya, andkemudian thenjuga afterwardske ontoatas theabu ashdan andnyala flamesapi pembakarannya.<ref>Zaidman anddan Pantel, ''Religion in the Ancient Greek City'', phlm. 36; Burkert, ''Greek Religion'', phlm. 71.</ref> ThisPenggambaran sceneupacara issemacam commonlyini depictedlazim indijumpai pada karya-karya [[ancientSeni GreekYunani artKuno|Greekseni rupa artYunani]], whichyang alsojuga oftenkerap showsmenampilkan sacrificersgambar orpemberi thepersembahan godsatau themselvesdewa-dewi holdingdalam thesikap memegang ''phialefiale''.<ref name="Burkert, phlm. 71">Burkert, ''Greek Religion'', phlm. 71.</ref>
 
[[File:Bell-krater sacrifice Pothos Painter Louvre G496.jpg|thumb|upright=1.2|leftright|SceneGambar ofupacara sacrifice,persembahan withkarya a[[Pelukis libationPotos]], pouredpersembahan fromcurahan adituangkan jugdari tempayan, ([[Pothos Painterkrater]], [[AtticTembikar redsosok-figure vasemerah|Attic redsosok-figure]]merah [[kraterAtika]], 430–420 BCESM)]]
TheKata Greekkerja verbYunani ''{{lang|grc-Latn|spéndō}}σπένδω'' (σπένδω''spéndō''), yang berarti "pourmenuang apersembahan libationcurahan", alsodan "concludedapat apula pactberarti "mencapai mufakat", derivesberasal from thedari [[Indoakar kata bahasa Proto-EuropeanIndia-Eropa|akar rootkata bahasa India-Eropa]] ''{{PIE|*spend-}}'', "makeyang anberarti offering"mempersembahkan, performmelaksanakan a riteupacara, engageatau oneselfmelibatkan bydiri alewat ritualsuatu actupacara". TheKata nounbendanya isadalah ''{{Lang|grc-Latn|spondȇ}}'' (''pluraljamak: ''{{Lang|grc-Latn|spondaí}})''), artinya "libationpersembahan curahan." InDi thedalam [[middlediatesis|bentuk voicekalimat madya]], the(bukan verbaktif meansmaupun "enterpasif), intokata ankerjanya bermakna agreement",masuk inke thedalam sensesuatu thatperjanjian", themaksudnya godspara aredewata calleddiseru tountuk guaranteemenjamin ansuatu actiontindakan.<ref>D.Q. Adams anddan J.P. Mallory, entry onlema "Libation," indalam ''Encyclopedia of Indo-European Culture'' (Taylor & Francis, 1997), phlm. 351. FromDari theakar samekata rootyang derivessama thediturunkan kata kerja Latin verb ''{{lang|la|spondeo}}'', yang berarti "promisejanji, vowkaul."</ref> BloodJika sacrificeupacara waspersembahan performeddarah todilaksanakan beginuntuk amengawali war;perang, maka ''{{Lang|grc-Latn|spondaí}}'' markedmenandai theberakhirnya conclusionpermusuhan, ofdan hostilities,oleh andkarena isitu oftenistilah thus''spondaí'' usedsering inkali thedigunakan sensedengan ofmakna "armistice,gencatan treaty.senjata" Theatau formula"perjanjian damai"We. theRumusan kalimat "kami, [[polis]], havetelah mademenuang libationpersembahan curahan" wasadalah asuatu declarationmaklumat of peace or the "Truce of God"damai, whichyang wasjuga observeddimaklumkan alsobilamana when the various citynegara-statesnegara camekota togetherberkumpul fordalam thepenyelenggaraan [[Panhellenickejuaraan-kejuaraan Gamesse-Yunani]], the [[AncientOlimpiade Olympic GamesKuno|Olympickejuaraan GamesOlimpia]], ormaupun theupacara-[[Misteri festivalsEleusis|upacara ofpemujaan therahasia [[Eleusiniandi MysteriesEleusis]]:. thisDalam formhal ofini, libation''spondȇ'' isdisifatkan "bloodlesstidak berdarah, gentlelemah lembut, irrevocabletidak terbatalkan, anddan tidak dapat diganggu finalgugat".<ref name="Burkert, phlm. 71"/>
 
LibationsPersembahan pouredcurahan ontoyang theditumpahkan earthke aretanah meantditujukan forkepada thearwah-arwah deaddan and for thedewa-dewa [[chthonicKhthonik|pratala]] gods. InDi thedalam Book of the Dead in thewiracarita ''[[OdysseyOdisseia|Odiseya]]'', bagian ''Kitab Kematian'', [[OdysseusOdisseus|Odiseus]] digsdikisahkan anmenggali offeringsebuah pitliang aroundsesaji, whichkemudian hemenuang poursmadu, inanggur, orderdan honey,air wine,berturut-turut andke watersekeliling liang itu. ForUntuk theupacara formpersembahan ofcurahan libationyang calleddisebut ''{{lang|grc-Latn|choē}}khoē'' ({{Lang-grcel|χεῦμα}}'', {{lang|grc-Latn|cheuma}}''kheuma'', artinya "thatyang which is poureddicurahkan"; fromdari IEakar kata bahasa India-Eropa ''{{PIE|*gheu-}}''),<ref>Adams and Mallory, "Libation," phlm. 351.</ref> apersembahan largercurahan vesselditumpahkan isdari tippedsebuah overpasu andke emptiedtanah ontosebagai thepersembahan groundkepada for the chthonicdewa-dewa godspratala, whoyang mayjuga alsodibenarkan receivemenerima ''spondai''.<ref>Burkert, ''Greek Religion'', phlm. 70.</ref> HeroesPara pahlawan, whoyakni wereinsan-insan divinizedfana mortalsyang didewakan, mightdibenarkan receivemenerima bloodpersembahan libationscurahan ifdarah theyjika hadsemasa participatedhidupnya inpernah theberjuang bloodshedmenumpahkan ofdarah war,di asmedan forperang, instancemisalnya [[Brasidas]], thepahlawan [[Sparta]]n.<ref>Gunnel Ekroth, "Heroes and Hero-Cult," indalam ''A Companion to Greek Religion'', phlm. 107.</ref> InPersembahan ritualscurahan ofyang caringditumpahkan forkepada thearwah deaddalam atupacara theirdi tombs,kuburan libationsjuga wouldmencakup includesusu milk anddan honeymadu.<ref>D. Felton, "The Dead," in ''A Companion to Greek Religion,'' phlm. 88.</ref>
 
''[[Oresteia#The Libation Bearers|ThePara LibationPembawa BearersPersembahan Curahan]]'' is({{lang-el|Χοηφóρoι}}, the English title of''Khoeforoi'') theadalah centerjudul [[Greektragedi tragedyYunani|tragedylakon]] fromkedua thedari ''[[Oresteia|OrestesTragedi TrilogyTiga Babak Orestes]]'' ofkarya pujangga [[AeschylusAiskhilos]], inmerujuk referencekepada tosesaji theyang offeringsdibawa [[ElectraElektra]] bringske tokubur the tomb of her dead fatherayahnya, [[Agamemnon]].<ref name="Burkert, phlm. 71"/> Pujangga [[SophoclesSofokles]] givesmenyajikan salah satu onepenjabaran ofupacara thepersembahan mostcurahan detailedyang descriptionspaling ofterperinci libationdi indalam [[ancientsastra GreekYunani literatureKuno|Greekkhazanah literaturekesusastraan Yunani]], yakni di dalam naskah insandiwara ''[[OedipusOidipus atdi ColonusKolonus]]'' ({{lang-el|Οἰδίπους ἐπὶ Κολωνῷ}}, performed''Oidipus asepi atonementKolōnōi''). inUpacara thetersebut dilaksanakan sebagai laku penebusan dosa di [[sacredhutan grove|grovelarangan]] of the [[Erinyes|Eumenides]]:
 
<blockquote>
FirstPertama-tama, waterair issegar fetchedditimba fromdari asendang freshly flowing springmengalir; cauldronsbelanga-belanga whichditegakkan standdi intempat thesuci, sanctuarydikalungi arebulu garlandeddomba, withdan wooldiisi andair filledserta withmadu watersampai and honeypenuh; turningsambil towardsmenghadap theke easttimur, thepemberi sacrificerpersembahan tipsmendoyongkan thebelanga vesselske towardsarah the westbarat; theranting-ranting olivezaitun branchesdi whichdalam hegenggamannya hassekarang beenia holdingtebar inke histanah handyang hebasah nowdiresapi strewspersembahan oncurahan; thelalu groundsembari atberdoa thedi placedalam wherehati theia earthtinggalkan hastempat drunkitu, intanpa themenoleh-noleh libation;ke and with a silent prayer he departs, not looking backbelakang.<ref>Summary byDirangkum Burkert, ''Greek Religion'', phlm. 72.</ref></blockquote>
 
[[Heron dari Iskandariyah|Heron dari Aleksandria]] menjabarkan cara kerja sejenis mesin yang mengautomasi proses penumpahan persembahan curahan dengan memanfaatkan daya panas dari api mezbah untuk memompakan minyak sampai tercurah dari cawan-cawan yang dipegang dua buah arca.
[[Hero of Alexandria]] described a mechanism for automating the process by using altar fires to force oil from the cups of two statues.{{citation needed|date=April 2012}}
 
====Ancient RomeRomawi Kuno ====
[[File:072 Conrad Cichorius, Die Reliefs der Traianssäule, Tafel LXXII (Ausschnitt 01).jpg|thumb|upright=1.3|The emperorKaisar [[TrajanTrayanus]] pouring amenumpahkan libationpersembahan incurahan adisaksikan militarypara settingprajurit, ([[relief]] frompada [[Trajan'sTugu ColumnTrayanus]])]]
The English word "libation" derives from theIstilah [[Latin]] untuk persembahan curahan, ''{{lang|la|libatio}}'', ansesungguhnya actberarti of"tindakan pouringmenuang", fromdari thekata verbkerja ''{{lang|la|libare}}'', yang berarti "tomencicip, tastemengecap, sip; pour outmenuang, makemenumpahkan apersembahan libationcurahan" ([[Indodari akar kata bahasa India-European root]]Eropa ''{{PIE|*leib-}}'', artinya "pourmenuang, makemenumpahkan apersembahan libationcurahan").<ref>D.Q. Adams anddan J.P. Mallory, entry onlema "Libation," indalam ''Encyclopedia of Indo-European Culture'' (Taylor & Francis, 1997), phlm. 351.</ref> InDi dalam [[ReligionAgama indi ancientRomawi RomeKuno|ancientagama Romanbangsa Romawi religionKuno]], thepersembahan libationcurahan wasadalah anlaku actibadat ofdalam worshipbentuk inmempersembahkan thesesaji formcair, ofyang asering liquidkali offering,berupa mostanggur oftenmurni unmixed wine anddan perfumedminyak oilwangi.<ref>[[John Scheid]], "Sacrifices for Gods and Ancestors," indalam ''A Companion to Roman Religion'' (Blackwell, 2007), phlm. 269.</ref> The [[List of Roman deities|Roman god]] ''Liber Pater'' ("FatherBapa [[Liber]]"), later[[Daftar identifieddewa-dewi withRomawi|dewa theRomawi]] Greekyang kemudian hari disamakan dengan dewa Yunani [[DionysusDionisos]] oratau [[BacchusBakhus]], wasadalah thedewa divinity ofurusan ''libamina'', yakni "libationspersembahan curahan," anddan ''liba'', sacrificialyakni cakeskue-kue drizzledsesaji withyang honeydisiram madu.<ref>[[IsidoreIsidorus ofdari SevilleSevilla]], ''Etymologies'' 6.19.32; Adams anddan Mallory, ''Encyclopedia of Indo-European Culture'', phlm. 351; . Robert Turcan, ''The Gods of Ancient Rome'' (Routledge, 2001; originallypertama kali diterbitkan dalam bahasa publishedPrancis inpada Frenchtahun 1998), phlm. 66.</ref>
 
InDi Romandalam seni rupa artRomawi, theupacara libationpersembahan iscurahan showndigambarkan performedterlaksana atdi aatas sebuah ''mensa'' (sacrificialmeja meal tablesesaji), oratau ''[[sacrificial tripod|tripodtripus]]''. ItPersembahan wascurahan theadalah simplestsesaji formyang ofpaling sacrificesederhana, anddan coulddengan besendirinya asudah sufficientmemadai offeringsebagai bysuatu itselfpersembahan.<ref>Katja Moede, "Reliefs, Public and Private," indalam ''A Companion to Roman Religion'', pphlm. 165, 168.</ref> TheUpacara introductorypengantar rite ''({{lang|-la|praefatio}})'' topersembahan ankorban animalsembelihan sacrificemencakup includedpencurahan ansesaji incensekemenyan anddan wineanggur libationke ontodalam anyala burningapi altarmezbah.<ref>Moede, "Reliefs, Public and Private," pphlmn. 165, 168; Nicole Belayche, "Religious Actors in Daily Life: Practices and Related Beliefs," indalam ''A Companion to Roman Religion'', phlm. 280.</ref> BothBaik [[Romankaisar emperorRomawi|emperorskaisar]] andmaupun divinitiesdewata arekerap frequentlydigambarkan depicted,sedang especiallymenumpahkan onpersembahan coinscurahan, pouringteristimewa libationspada uang-uang logam.<ref>Jonathan Williams, "Religion and Roman Coins," indalam ''A Companion to Roman Religion'', pphlmn. 153–154.</ref> ScenesGambar-gambar oftindakan libationmempersembahkan commonlypersembahan signifycurahan thelazimnya quality ofmengisyaratkan ''{{lang|la|[[pietas]]}}'', religiousyakni kadar ketaatan beragama dutyatau orketakwaan reverenceseseorang.<ref>Scheid, "Sacrifices for Gods and Ancestors," phlm. 265.</ref>
The English word "libation" derives from the [[Latin]] ''{{lang|la|libatio}}'', an act of pouring, from the verb ''{{lang|la|libare}}'', "to taste, sip; pour out, make a libation" ([[Indo-European root]] ''{{PIE|*leib-}}'', "pour, make a libation").<ref>D.Q. Adams and J.P. Mallory, entry on "Libation," in ''Encyclopedia of Indo-European Culture'' (Taylor & Francis, 1997), p. 351.</ref> In [[Religion in ancient Rome|ancient Roman religion]], the libation was an act of worship in the form of a liquid offering, most often unmixed wine and perfumed oil.<ref>[[John Scheid]], "Sacrifices for Gods and Ancestors," in ''A Companion to Roman Religion'' (Blackwell, 2007), p. 269.</ref> The [[List of Roman deities|Roman god]] ''Liber Pater'' ("Father [[Liber]]"), later identified with the Greek [[Dionysus]] or [[Bacchus]], was the divinity of ''libamina'', "libations," and ''liba'', sacrificial cakes drizzled with honey.<ref>[[Isidore of Seville]], ''Etymologies'' 6.19.32; Adams and Mallory, ''Encyclopedia of Indo-European Culture'', p. 351; . Robert Turcan, ''The Gods of Ancient Rome'' (Routledge, 2001; originally published in French 1998), p. 66.</ref>
 
ThePersembahan libationcurahan wasmerupakan partsalah ofsatu unsur [[RomanAdat-istiadat funerals andperkabungan burialRomawi|Romanupacara funeralduka ritesbangsa Romawi]], anddan maymungkin havesaja beenmerupakan thesatu-satunya onlyjenis sacrificialsesaji offeringyang atdipersembahkan humbledalam funeralsupacara-upacara duka yang sederhana.<ref>Scheid, "Sacrifices for Gods and Ancestors," phlmn. 270–271.</ref> LibationsPersembahan werecurahan pouredditumpahkan indalam ritualsupacara-upacara ofpenyantunan caringarwah for(baca theartikel dead (see {{lang|la|[[Parentalia]]}} anddan {{lang|la|[[Caristia]]}}),. andBeberapa somemakam tombsdiperlengkapi weredengan equippedpipa-pipa withuntuk tubesmenyalurkan throughsesaji whichkepada thearwah offeringsdi could be directed to the underground deadpratala.<ref>Nicola Denzey Lewis, entry onlema "Catacombs," ''The Oxford Encyclopedia of Ancient Greece and Rome'' (Oxford University Press, 2010), voljld. 1, phlm. 58; John R. Clarke, ''Art in the Lives of Ordinary Romans: Visual Representation and Non-elite Viewers in Italy, 100 B.C.–A.D. 315'' (University of California Press, 2003), phlm. 197.</ref>
In Roman art, the libation is shown performed at a ''mensa'' (sacrificial meal table), or [[sacrificial tripod|tripod]]. It was the simplest form of sacrifice, and could be a sufficient offering by itself.<ref>Katja Moede, "Reliefs, Public and Private," in ''A Companion to Roman Religion'', pp. 165, 168.</ref> The introductory rite ''({{lang|la|praefatio}})'' to an animal sacrifice included an incense and wine libation onto a burning altar.<ref>Moede, "Reliefs, Public and Private," pp. 165, 168; Nicole Belayche, "Religious Actors in Daily Life: Practices and Related Beliefs," in ''A Companion to Roman Religion'', p. 280.</ref> Both [[Roman emperor|emperors]] and divinities are frequently depicted, especially on coins, pouring libations.<ref>Jonathan Williams, "Religion and Roman Coins," in ''A Companion to Roman Religion'', pp. 153–154.</ref> Scenes of libation commonly signify the quality of ''{{lang|la|[[pietas]]}}'', religious duty or reverence.<ref>Scheid, "Sacrifices for Gods and Ancestors," p. 265.</ref>
 
Susu tidak lazim dijadikan sarana persembahan curahan di Roma, tetapi secara teratur dipersembahkan kepada sejumlah kecil dewata, khususnya dewa-dewa purbakala<ref>Misalnya [[Epitet-epitet Yupiter#Iuppiter Latiaris|Yupiter Latiaris]] dan [[Pales]].</ref> atau dewa-dewa yang berperlengkapan alami susu, misalnya [[Rumina]], [[Dewa-dewi kelahiran dan masa kanak-kanak Romawi|dewi persalinan dan pengasuhan anak]] yang menentukan kelancaran air susu ibu, dan Kunina, [[penunggu|batari penunggu]] buaian bayi.<ref>Hendrik H.J. Brouwer, ''Bona Dea: The Sources and a Description of the Cult'' (Brill, 1989), hlmn. 328–329.</ref> Susu juga dipersembahkan kepada Merkurius Sobrius ([[Merkurius (mitologi)|Merkurius]] yang "tidak mabuk"). Pemujaan terhadap Dewa Merkurius Sobrius diketahui marak dilakukan di [[Afrika (Provinsi Romawi)|daerah Afrika]], dan mungkin dibawa masuk ke kota Roma oleh komunitas perantau Afrika.<ref>[[Robert E.A. Palmer]], ''Rome and Carthage at Peace'' (Franz Steiner, 1997), hlmn. 80–81, 86–88.</ref>
The libation was part of [[Roman funerals and burial|Roman funeral rites]], and may have been the only sacrificial offering at humble funerals.<ref>Scheid, "Sacrifices for Gods and Ancestors," p. 270–271.</ref> Libations were poured in rituals of caring for the dead (see {{lang|la|[[Parentalia]]}} and {{lang|la|[[Caristia]]}}), and some tombs were equipped with tubes through which the offerings could be directed to the underground dead.<ref>Nicola Denzey Lewis, entry on "Catacombs," ''The Oxford Encyclopedia of Ancient Greece and Rome'' (Oxford University Press, 2010), vol. 1, p. 58; John R. Clarke, ''Art in the Lives of Ordinary Romans: Visual Representation and Non-elite Viewers in Italy, 100 B.C.–A.D. 315'' (University of California Press, 2003), p. 197.</ref>
 
=== Afrika ===
Milk was unusual as a libation at Rome, but was regularly offered to a few deities, particularly those of an archaic nature<ref>Such as [[Epithets of Jupiter#Iuppiter Latiaris|Jupiter Latiaris]] and [[Pales]].</ref> or those for whom it was a natural complement, such as {{lang|la|[[Rumina]]}}, a [[List of Roman birth and childhood deities|goddess of birth and childrearing]] who promoted the flow of breast milk, and Cunina, a [[tutelary deity|tutelary]] of the cradle.<ref>Hendrik H.J. Brouwer, ''Bona Dea: The Sources and a Description of the Cult'' (Brill, 1989), pp. 328–329.</ref> It was offered also to Mercurius Sobrius (the "sober" [[Mercury (mythology)|Mercury]]), whose cult is well attested in [[Africa (Roman province)|Roman Africa]] and may have been imported to the city of Rome by an African community.<ref>[[Robert E.A. Palmer]], ''Rome and Carthage at Peace'' (Franz Steiner, 1997), pp. 80–81, 86–88.</ref>-->
[[File:Cichefstradi.jpg|thumb|Penumpahan persembahan curahan dalam suatu upacara di [[Bouaké]], [[Pantai Gading]]]]
Persembahan curahan adalah amalan yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Mesir Kuno. Bangsa Mesir Kuno mempersembahkan sesaji minuman untuk memuliakan dan menenteramkan dewa-dewi, arwah leluhur, sesama manusia yang hadir maupun yang jauh, dan lingkungan hidup mereka. Persembahan curahan diduga mula-mula muncul di daerah hulu Lembah [[Sungai Nil]], kemudian menyebar ke tempat-tempat lain di Afrika maupun ke seluruh dunia.<ref name="auto"/><ref name="auto1"/> Menurut [[Ayi Kwei Armah]], “legenda ini menjelaskan kemunculan adat penenteraman yang dijumpai di seluruh pelosok benua Afrika, yaitu persembahan curahan, yakni pencurahan alkohol atau minuman-minuman jenis lain sebagai persembahan kepada arwah nenek moyang dan dewa-dewi.”<ref name="auto2"/>
 
Di dalam [[budaya Afrika|kebudayaan Afrika]], khususnya [[Agama tradisional Afrika|agama-agama adat di Afrika]], upacara penuangan persembahan curahan adalah salah satu unsur pokok adat-istiadat seremonial dan merupakan salah satu cara meluhurkan arwah nenek moyang. Arwah nenek moyang tidak sekadar diluhurkan, tetapi juga diundang untuk melibatkan diri di dalam segala macam kegiatan masyarakat (sebagaimana yang juga diperbuat terhadap dewa-dewi dan Allah). Doa dinaikkan dalam bentuk persembahan curahan, menyeru arwah-arwah nenek moyang agar hadir. Upacara semacam ini pada umumnya dipimpin seorang sesepuh. Meskipun air dapat dijadikan sarana, persembahan curahan yang lazim dipersembahkan adalah sejenis minuman keras tradisional (misalnya [[tuak nira|tuak]]), dan upacara persembahan curahan dilaksanakan seraya menyampaikan undangan (dan seruan) kepada arwah-arwah nenek moyang, dewa-dewi, dan Allah. Di daerah Volta, Ghana, air bercampur tepung jagung juga dijadikan sarana persembahan curahan.
== Referensi ==
 
Persembahan curahan juga lazim dikenal sebagai penyela pertunjukan [[Agbekor]], tarian ritual yang digelar berbagai kelompok budaya di Afrika Barat. Persembahan curahan juga ditumpahkan saat melangsungkan upacara adat perkawinan, pada waktu kelahiran anak, dalam upacara perkabungan, dalam pesta-pesta adat seperti [[Asafotu]] dan [[Homowo]] yang digelar masyarakat [[Ga Adangbe]] di Ghana dan Togo, dan dalam upacara penobatan raja, ratu, maupun kepala suku.
* {{cite book |last=Eliade |first=Mircea |authorlink=Mircea Eliade |title=Le chamanisme et les techniques archaïques de'l extase |publisher=Éditions Payot |location=Paris |year=1983 |ref=Eli83}}
 
* {{cite book |last=Eliade |first=Mircea |authorlink=Mircea Eliade |title=A samanizmus. Az extázis ősi technikái |series=Osiris könyvtár |publisher=Osiris |location=Budapest |year=2001 |isbn=963-379-755-1 |language=Hungarian |ref=Eli01}} Translated from [[#Eli83|Eliade 1983]].
=== Amerika ===
* {{cite book |last=Hoppál |first=Mihály |title=Sámánok Eurázsiában |publisher=Akadémiai Kiadó |location=Budapest |year=2005 |isbn=963-05-8295-3 |language=Hungarian |ref=Hop05}} The title means "Shamans in Eurasia", the book is published also in German, Estonian and Finnish. [http://www.akkrt.hu/main.php?folderID=906&pn=2&cnt=31&catID=&prodID=17202&pdetails=1 Site of publisher with short description on the book (in Hungarian)].
Sebelum menenggak minuman, orang [[Suku Quechua|Quechua]] dan [[suku Aymara|Aymara]] di daerah pegunungan [[Andes]] Amerika Selatan biasanya menumpahkan sedikit isi cawan ke tanah sebagai persembahan kepada [[Pachamama]] atau Ibu Pertiwi. Tindakan ini dilakukan bilamana mereka hendak menenggak [[Chicha]], minuman keras khas daerah tersebut. Upacara persembahan curahan pada umumnya disebut ''challa'' dan kerap dilaksanakan, biasanya sebelum bersantap dan dalam perayaan-perayaan. Pada abad ke-16, padri Fransiskan [[Bernardino de Sahagún]] mencatat adat-istiadat masyarakat Aztec seputar urusan minum ''[[pulque|octli]]'':
{{blockquote|Persembahan curahan ditumpahkan sebagai berikut: Bilamana hendak minum ''octli'', bilamana hendak mencicipi ''octli'' baru, bilamana seseorang baru selesai meramu ''octli''...ia memanggil orang-orang. Ia menghidangkannya di dalam sebuah bejana di depan pediangan, bersama cawan-cawan kecil untuk dipakai minum. Sebelum minum-minum dimulai, ia mencedok ''octli'' dengan sebuah cawan kecil lalu mencurahkannya ke tanah di depan pediangan; ''octli'' dicurahkannya ke empat arah. Sesudah ''octli'' dicurahkan barulah orang mulai minum.<ref>[https://books.google.com/books?id=nH_P1Gn1twwC&dq=octli&source=gbs_navlinks_s Bernardino de Sahagún, Henry B. Nicholson, Thelma D. Sullivan, ''Primeros Memoriales.'' The civilization of the American Indian series, University of Oklahoma Press, 1997; hlm. 72.] {{ISBN|0806129093}}</ref>}}
 
=== Asia ===
==== Agama Buddha di Birma ====
[[File:Yezetcha ceremony.PNG|thumb|upright=1.5|Upacara dana air di Birma pada tahun 1900]]
[[Agama Buddha di Myanmar|Umat Buddha di Birma]] mengenal upacara dana air yang disebut ''yay zet cha'' (ရေစက်ချ), yakni tindakan menuang air secara khidmat sedikit demi sedikit dari bejana ke dalam sebuah wadah sebagai penutup sebagian besar rangkaian upacara agama Budha, termasuk perayaan-perayaan dana, [[shinbyu]], dan pesta-pesta. Upacara dana air dilaksanakan demi beroleh [[Dasa Kusala Kamma|pahala]] bersama-sama segala makhluk di 31 alam.<ref>{{cite book |title=Burmese supernaturalism |last=Spiro |first=Melford E. |year=1996 |publisher=Transaction Publishers |isbn=978-1-56000-882-8 |pages=44–47 }}</ref> Upacara ini terdiri atas tiga unsur utama, yaitu pernyataan keimanan, pencurahan air, dan berbagi pahala.<ref name="dpb">{{cite book|title=ဝတ်ရွတ်စဉ်|publisher=သီတဂူဗုဒ္ဓဝိဟာရ|location=Austin, Texas|year=2011|pages=34–35|url=http://www.sitagu.org/downloads/Daily%20Recitation%20Ebook%202011.pdf|language=my|access-date=2012-02-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20111018030937/http://www.sitagu.org/downloads/Daily%20Recitation%20Ebook%202011.pdf|archive-date=2011-10-18|url-status=dead}}</ref> Seiring penuangan air, hadirin mendaraskan pernyataan keimanan yang disebut ''hsu taung imaya dhammanu'' (ဆုတောင်း ဣမာယ ဓမ္မာနု), dipimpin para biksu.<ref name="spi">{{cite book |title=Buddhism and society: a great tradition and its Burmese vicissitudes |url=https://archive.org/details/buddhismsocietyg0000spir |last=Spiro |first=Melford E. |year=1982 |publisher=University of California Press |isbn=978-0-520-04672-6 |pages=[https://archive.org/details/buddhismsocietyg0000spir/page/213 213]–214 }}</ref>
 
Sesudah pencurahan air, orang yang berdana (disebut အမျှဝေ, ''ahmya wei'') membagi-bagikan pahala dengan cara tiga kali melisankan kalimat berikut ini:<ref name="dpb"/>
 
{{blockquote|(Dengar, dengarlah semua), moga-moga segala makhluk beroleh pahala dari amal kebajikan kami<br />''(Kya kya thahmya), ahmya ahmya ahmya yu daw mu gya ba gon law''<br /> ((ကြားကြားသမျှ) အမျှ အမျှ အမျှ ယူတော်မူကြပါ ကုန်လော)}}
 
Ucapan tersebut diamini seluruh hadirin secara serentak dengan tiga kali melisankan kata ''thadu'' (သာဓု, ''sadhu''), artinya "semoga demikian", sama seperti ucapan [[amin]] di dalam agama Kristen. Sesudah itu, air yang didanakan dicurahkan ke tanah agar kembali kepada [[Wasudara]], dewi bumi yang diseru sebagai saksi amal kebajikan tersebut.<ref name="spi"/>
 
Sebelum zaman penjajahan, upacara dana air juga digelar dalam acara penobatan raja-raja Birma, sebagai bagian dari rangkaian tata cara yang termaktub di dalam ''Raza Thewaka Dipani Kyan'', karya tulis dari tahun 1849 yang merangkum berbagai tindakan terpuji raja-raja Birma.<ref>{{cite web |url=http://portal.aungzay.org/content/view/38/18/ |title=Archived copy |access-date=18 Juni 2010 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20090525211535/http://portal.aungzay.org/content/view/38/18/ |archive-date=2009-05-25 }}</ref><ref>http://www.ari.nus.edu.sg/showfile.asp?eventfileid=304</ref>
 
Meskipun persembahan air kepada Wasudara mungkin berasal dari kepercayaan bangsa Birma sebelum masuknya agama Budha, upacara ini diyakini tercipta atas prakarsa Raja [[Bimbisara]], yang menuang persembahan air demi beroleh pahala bagi para leluhurnya yang sudah menjadi [[preta]] (arwah kelaparan).<ref>{{cite book |title=Traditions of Buddhist Practice in Burma |last=Houtman |first=Gustaaf |year=1990 |publisher=ILCAA |pages=53–55 }}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.usamyanmar.net/.../Life%20of%20Gotama%20Buddha.ppt |title=Archived copy |website=www.usamyanmar.net |access-date=15 Januari 2022 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210308222820/http://www.usamyanmar.net/.../Life%20of%20Gotama%20Buddha.ppt |archive-date=8 Maret 2021 |url-status=dead}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.budsir.org/E_hist43.htm|title=The king performs merit in the name of his ancestors reborn as petas (hungry ghosts); the peta rejoice in the act and receive a share of the merit|year=2002|work=Mahidol University|access-date=28 Februari 2012}}</ref>
 
Upacara ini juga dikenal umat Budha di Muangthai dan Laos, dinamakan ''kruat nam'' (กรวดน้ำ) di Muangthai dan ''yaat nam'' di Laos, dan digelar pada akhir upacara berbagi pahala.<ref>{{cite book|last=Hayashi|first=Yukio|title=Practical Buddhism among the Thai-Lao: religion in the making of a region|publisher=Trans Pacific Press|year=2003|pages=146–147|isbn=978-4-87698-454-1}}</ref>
 
==== Agama Hindu ====
[[File:Tarpan - Jagannath Ghat - Kolkata 2012-10-15 0622.JPG|thumb|Pelaksanaan upacara tarpana (persembahan air suci) pada penghujung perayaan Pitrepaksa (paruh pitarah) di ''Jaganata Gata'' (Undakan Jaganata), [[Kolkata]]]]
Dalam [[agama Hindu]], persembahan curahan adalah bagian dari upacara [[tarpana]], dan juga digelar dalam perayaan [[Pitri Paksha|Pitrepaksa]] (paruh pitarah) pada paruh-gelap bulan [[Badrapada]] (September–Oktober) menurut [[kalender Hindu|penanggalan Hindu]].<ref>{{cite news|title=Indian Hindu devotee performs "Tarpan"|newspaper=Hindustan Times|url=http://www.hindustantimes.com/photos-news/Photos-India/Mahalaya2010/Article4-609581.aspx|date=Oct 2010|access-date=30 September 2013|archive-url=https://web.archive.org/web/20141215091147/http://www.hindustantimes.com/photos-news/Photos-India/Mahalaya2010/Article4-609581.aspx|archive-date=15 Desember 2014|url-status=dead}}</ref>
Di India dan Nepal, [[arca|pratima]] (arca maupun lambang) Dewa Siwa (juga Dewa Wisnu dan dewa-dewi lain) di[[abhiseka|abiseka]] (dimandikan secara khidmat) dengan air oleh umat Hindu di [[kuil Hindu|mandira]]-mandira yang mereka kunjungi. Pada kesempatan-kesempatan istimewa, murti diabiseka dengan air, susu, dadih masam, minyak samin, madu, dan gula pasir.
 
==== Tiongkok ====
Dalam adat-istiadat orang Tionghoa, arak beras atau teh ditumpahkan di depan meja sembahyang atau batu nisan sebagai sesaji kepada dewa-dewi atau untuk meluhurkan arwah. Cawan berisi sesaji minuman dipegang dengan kedua belah tangan, kemudian dicurahkan melintang dari kanan ke kiri. Minuman biasanya terlebih dahulu disajikan di atas meja sembahyang sebelum ditumpahkan. Dalam upacara-upacara yang lebih rumit untuk memuja dewa-dewi, persembahan curahan dapat pula ditumpahkan ke dalam nyala api pembakaran sesaji kertas, sementara untuk meluhurkan arwah, arak hanya ditumpahkan ke tanah.
 
==== Jepang ====
Dalam agama [[Shinto]], baik persembahan curahan maupun minuman yang dipersembahkan disebut ''miki'' (神酒), artinya "minuman dewata". Minuman yang biasanya digunakan dalam berbagai upacara di kuil-kuil Shinto adalah [[sake]], tetapi sesaji minuman di sanggah-sanggah rumah tangga boleh diganti dengan [[air]] segar yang dapat diganti setiap pagi. Sesaji minuman dihidangkan di dalam cawan polos tanpa hiasan yang terbuat dari keramik atau logam.
 
=== Perdukunan Siberia ===
[[Syamanisme di Siberia|Perdukunan masyarakat Siberia]] menampakkan ciri-ciri umum amalan [[syamanisme|perdukunan]] yang sangat beragam.<ref name=div>[[#Hop05|Hoppál 2005]]: 15</ref> Di dalam beberapa kelompok masyarakat yang bermukim di sekitar [[Pegunungan Altai]], tambur baru seorang dukun terlebih dahulu harus diupacarai secara khusus. Tindakan ini dianggap "menghidupkan tambur". Pohon dan rusa yang telah mengorbankan kayu dan kulitnya untuk diolah menjadi tambur baru tersebut menceritakan seluruh riwayat hidup mereka dan berjanji akan melayani si dukun. Upacara menghidupkan tambur adalah suatu upacara persembahan curahan. Bir dituang ke atas selaput maupun badan tambur. Kedua benda itu sekonyong-konyong "bernyawa" dan berkata-kata melalui mulut si dukun atas nama pohon dan rusa. Di kalangan masyarat [[Tubalar]], [[Peniruan bunyi dalam syamanisme|si dukun meniru bunyi]] maupun tindak-tanduk hewan tersebut.<ref>[[#Eli01|Eliade 2001]]: 164 (= Bab 5 membahas simbolisme yang terkandung di dalam tambur dan pakaian khusus dukun, anak babnya berisi pembahsan tentang tambur)</ref>
 
== Kebiasaan-kebiasaan modern ==
[[File:Pouring one out.gif|thumb|Amalan ''pouring one out'']]
Orang [[Kuba]] biasa menumpahkan sedikit [[rum]] satu atau dua kali dari gelas yang dipegangnya sambil berkata ''para los santos'' (untuk [[orisa|para aulia]]), sama seperti yang diperbuat orang [[Brasil]] bilamana hendak menenggak [[cachaça]]. Orang Brasil biasa menumpahkan sedikit mimumannya sambil berucap ''para o santo'' atau ''para o santinho''. Kebiasaan ini mirip dengan amalan [[orang Bisaya]] di [[Mindanao]], [[Filipina]], yang biasanya menumpahkan [[rum]] secangkir penuh saat botol baru dibuka sambil berkata "''para sa yawa''" (untuk iblis).<ref>[http://www.soydelcaribe.com/edicion/ed23/ron-esp.asp Soy del Caribe - Edición No.23 - Reportaje | El Ron de Cuba, con su toque de siglos<!-- Bot generated title -->] {{webarchive|url=https://archive.today/20120913064729/http://www.soydelcaribe.com/edicion/ed23/ron-esp.asp |date=2012-09-13 }}</ref>
 
Menumpahkan [[vodka]] ke atas kuburan sudah lama menjadi kebiasaan masyarakat [[Rusia]] dan negeri-negeri tetangganya. Kebiasaan ini mungkin sekali berkaitan dengan adat ''[[dziady]]'' (memanggil arwah). Di dalam budaya masyarakat [[Georgia (negara)|Georgia]] yang sangat mengistimewakan minuman [[anggur]], orang lazim menumpahkan segelas anggur ke atas kuburan, khususnya sekitar hari raya [[Paskah]].
 
Di [[Amerika Serikat]], kadang-kadang sesaji curah dipersembahkan atas nama orang yang sudah wafat dalam berbagai kesempatan, biasanya dalam acara minum-minum santai bersama handai tolan. Ada pula tradisi menumpahkan sedikit [[malt|arak kecambah]] dari botol ukuran besar sebelum diminum sebagai penghormatan kepada orang-orang terdekat yang sudah wafat. Amalan ini dikaitkan secara khusus dengan para penyanyi [[rap]] [[Afrika-Amerika|Amerika keturunan Afrika]], dan disebut "''tipping to my homies''" (bagi sedikit buat sobat)<ref>{{cite web|url=http://www.40ozmaltliquor.com/tipping.html|title=40ozMaltLiquor.com|access-date=2010-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20100307031256/http://www.40ozmaltliquor.com/tipping.html|archive-date=2010-03-07|url-status=dead}}</ref> atau "''pouring one out''" (tuang seteguk).<ref>[http://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/Main/LibationForTheDead Libation For The Dead], [[TV Tropes]]</ref> Kebiasaan ini ditampilkan di dalam film-film, misalnya ''[[Boyz n the Hood]]'', dan diungkapkan dalam berbagai lirik lagu, misalnya lagu ''[[Gangsta Lean|Gangsta Lean (This Is For My Homies)]]'' dari grup musik [[DRS (band)|DRS]] (lirik "''I tip my 40 to your memory''") yang dirilis tahun 1993, dan kadang-kadang disertai ungkapan-ungkapan ritual seperti "''one for me, and one for my homies''" (seteguk untukku, seteguk untuk sobatku), demikian pula dengan lagu ''[[Above the Rim|Pour Out a Little Liquor]]'' dari penyanyi [[2Pac]] yang dirilis tahun 1994. Amalan ini diparodikan di dalam film ''[[Austin Powers: The Spy Who Shagged Me]]'' yang dirilis tahun 1999.<ref>{{Cite web|url=https://www.imdb.com/title/tt0145660/characters/nm0000196|title=Austin Powers: The Spy Who Shagged Me (1999) - IMDb|website=[[IMDb]]}}</ref>
 
== Lihat pula ==
{{Commons category|Libations|Persembahan curahan}}
*[[Jingxiang]]
*[[Persembahan]]
*[[Persembahan (agama Buddha)|Persembahan (agama Budha)]]
*[[Kurban]]
*[[Yadnya]]
 
== Catatan kaki ==
{{Reflist|30em}}
 
== Rujukan ==
* {{cite book |last=Eliade |first=Mircea |authorlinkauthor-link=Mircea Eliade |title=Le chamanisme et les techniques archaïques de'l extase |publisher=Éditions Payot |location=Paris |year=1983 |ref=Eli83}}
* {{cite book |last=Eliade |first=Mircea |authorlinkauthor-link=Mircea Eliade |title=A samanizmus. Az extázis ősi technikái |series=Osiris könyvtár |publisher=Osiris |location=Budapest |year=2001 |isbn=963-379-755-1 |language=Hungarianhu |ref=Eli01}} TranslatedDiterjemahkan fromdari [[#Eli83|Eliade 1983]].
* {{cite book |last=Hoppál |first=Mihály |title=Sámánok Eurázsiában |publisher=Akadémiai Kiadó |location=Budapest |year=2005 |isbn=963-05-8295-3 |language=Hungarianhu |ref=Hop05}} TheJudulnya title meansberarti "ShamansPara Dukun indi EurasiaErasia", thebuku bookini isjuga publishedditerbitkan alsodalam inbahasa GermanJerman, EstonianEstonia, anddan FinnishFinlandia. [http://www.akkrt.hu/main.php?folderID=906&pn=2&cnt=31&catID=&prodID=17202&pdetails=1 SiteSitus ofweb publisherpenerbit withbeserta shorturaian descriptionsekilas onmengenai theisi bookbuku (indalam Hungarianbahasa Hungaria)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100102125239/http://www.akkrt.hu/main.php?folderID=906&pn=2&cnt=31&catID=&prodID=17202&pdetails=1 |date=2010-01-02 }}.
 
== Pranala luar ==
* [http://www.cosmosandlogos.com/category/000069.php Exploring the Libation Ritual in Greek and Roman Myth] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120911002414/http://www.cosmosandlogos.com/category/000069.php |date=2012-09-11Menelaah }}Upacara Korban Curahan dalam Mitos Yunani dan Romawi]
* [http://www.hellenicgods.org/libation-in-hellenismos---sponde LibationKorban inCurahan Hellenismosdalam Helenismos]
 
[[Kategori:KorbanPersembahan curahan| ]]