Philippe IV dari Prancis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
k Hungaria
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Gabung dari|Philipe le Bel}}
{{Infobox royalty|monarch
|name=Philippe si "Raja Besi"
Baris 16 ⟶ 15:
|successor1=[[Louis X dari Prancis|Louis X]]
|spouse=[[Jeanne I dari Navarra|Jeanne I]]
|issue=[[Louis X dari Prancis|Louis X, Raja Prancis]]<br /> [[Philippe V dari Prancis|Philippe V, Raja Prancis]]<br /> [[Charles IV dari Prancis|Charles IV, Raja Prancis]]<br /> [[IsabelleIsabella dari Prancis (1295-1358)|Isabelle, Ratu Inggris]]
| house = [[Wangsa Kapetia|Kapetia]]
|royal anthem =
Baris 30 ⟶ 29:
'''Philippe IV''' (April–Juni 1268 – 29 November 1314), yang dijuluki '''Philippe Si Rupawan''' ({{lang-fr|Philippe le Bel}}) dan '''Si Raja Besi''' ({{lang-fr|le Roi de fer}}), adalah [[Daftar Raja Prancis|Raja Prancis]] yang memerintah mulai dari tahun 1285 sampai akhir hayatnya. Selaku [[Jure uxoris|suami dari ahli waris takhta Kerajaan Navarra]] dan jabatan Bupati Champagne, [[Jeanne I dari Navarra|Putri Jeanne I]], Philippe juga menyandang gelar '''[[Daftar Penguasa Navarra|Philippe I, Raja Navarra]]''', dari tahun 1284 sampai dengan tahun 1305, dan [[Daftar Comte Champagne|''Comte de Champagne'']]. Setelah naik takhta menjadi Raja Prancis pada tahun 1285, jabatan Bupati Champagne dipegang oleh istrinya sampai tahun 1305, dan selanjutnya oleh putranya, [[Louis X dari Prancis|Pangeran Louis]], sampai tahun 1314.
 
Philippe mengandalkan para pejabat sipilnya yang cakap seperti [[Guillaume dari Nogaret]] dan [[Enguerrand dari Marigny]] untuk memerintah kerajaan dan bukan pada baronnya. Philippe dan para penasehatnya berperan di dalam transformasi Prancis dari negara [[feodalisme]] ke negara terpusat. Philippe yang mencari kekuasaan yang tidak terbantahkan, mendesak vasalnya dengan peperangan dan membatasi penggunaan feodal. Ambisinya membuatnya sangat berpengaruh di dalam urusan Eropa. Tujuannya adalah untuk menempatkan kerabatnya di atas takhta asing. Pangeran-pangeran dari wangsanya memerintah di [[Napoli]] dan [[HongariaHungaria]]. Ia mencoba namun gagal untuk menjalin ikatan dengan [[Kekaisaran Romawi Suci]]. Ia mulai memperluas wilayah Prancis ke arah timur dengan mengendalikan wilayah feodalnya yang tersebar.<ref>[[Charles William Previté-Orton|C. W. Previté-Orton]], ''A history of Europe: from 1198 to 1378'' (1951) pp 259</ref>
 
Konflik yang paling menonjol di dalam pemerintahan Philippe adalah termasuk sengketa dengan [[Edward I dari Inggris]], yang juga merupakan vasalnya sebagai [[Daftar Adipati Aquitaine|Adipati Aquitaine]], dan [[Perang Flandria (1297–1305)|perang]] dengan [[Provinsi Flandria]], yang memperoleh otonomi sementara menyusul kekalahan Philippe yang memalukan di [[Perang Courtrai]] (1302). Untuk lebih memperkuat kekuasaan, ia mencoba untuk menguasai pendeta Prancis dan berkonflik dengan [[Paus Bonifasius VIII]]. Konflik ini menyebabkan pemindahan [[Kuria Roma|istana kepausan]] ke [[Comtat Venaissin|Avignon]] pada tahun 1309.
Baris 43 ⟶ 42:
Philippe berasal dari [[Wangsa Kapetia]], ia dilahirkan di [[Château de Fontainebleau]], [[Seine-et-Marne]] dari putra sulung [[Louis IX dari Prancis|Raja Louis IX]], [[Philippe III dari Prancis|Philippe si Pemberani]] dan [[Isabel dari Aragon]]. Dua tahun kemudian, kakandanya Louis menjadi ahli waris ketika kakeknya meninggal dan ayahandanya naik takhta sebagai Raja Philippe III. Ketika Louis meninggal pada bulan Mei 1276, Philippe menjadi ahli waris. Adik laki-laki Philippe, Robert, juga meninggal pada bulan Mei 1276, tinggal Philippe dan adik laki-lakinya [[Charles dari Valois|Charles]]. Ibu tirinya, [[Marie dari Brabant]], dicurigai meracuni kedua anak laki-laki itu; putra pertamanya, [[Louis dari Évreux|Louis]], lahir di bulan yang sama ketika kedua anak laki-laki itu meninggal.<ref>Elizabeth A.R. Brown, "The Prince is Father of the King: The Character and Childhood of Philip the Fair of France," Mediaeval Studies 49 (1987) pp.282-334.</ref> Pangeran itu dijuluki ''si Tampan'' (''le Bel'') karena wajahnya yang tampan, tetapi kepribadiannya yang tidak fleksibel membuatnya mendapatkan julukan lain, dari sahabat maupun musuhnya. Musuh bebuyutannya, [[Bernard Saisset]], uskup Pamiers, mengatakan bahwa "Ia bukan manusia maupun binatang melainkan sebuah patung."<ref>"''Ce n'est ni un homme ni une bête. C'est une statue.''"</ref>
 
Pendidikannya diawasi oleh [[Guillaume d'Ercuis]], almoner ayahandanya.<ref>[{{Cite web |url=http://aedilis.irht.cnrs.fr/jeudis9900/jeudis_problematique_det3.htm |title=Guillaume d'Ercuis, ''Livre de raison''] |access-date=2016-03-30 |archive-date=2006-11-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20061117080733/http://aedilis.irht.cnrs.fr/jeudis9900/jeudis_problematique_det3.htm |dead-url=yes }}</ref>
 
Sebagai seorang pangeran, sesaat sebelum kematian ayahandanya, ia merundingkan perjalanan yang aman untuk keluarga kerajaan keluar dari [[Aragon]] setelah [[Perang Salib Aragon]] yang gagal.