Stefan Vladislav dari Serbia: Perbedaan antara revisi

Pada masa pemerintahan Vladislav, pamannya Uskup Agung [[Janasuci Sava|Sava]] pergi berziarah ke Tanah Suci dan meninggal di [[Kekaisaran Bulgaria|Bulgaria]] dalam perjalanan pulang. Vladislav menerima jenazahnya dan menguburkannya di biara Mileševa, yang sengaja dibangun sebagai tempat pemakaman Sava. Serbia secara politis bersekutu dengan Bulgaria pada saat itu, karena Vladislav menikah dengan Beloslava, putri [[Ivan Asen II dari Bulgaria|Ivan Asen II]]. Vladislav berhasil mengamankan Hum, provinsi maritim yang diserang oleh tentara salib HongariaHungaria.

Setelah kematian Ivan Asen II, terjadi kekacauan di Serbia. [[Kekaisaran Mongol]] yang dipimpin oleh [[Kadan]] menginvasi HongariaHungaria dan menghancurkan [[Balkan]], saat bangsawan Serbia mulai bangkit menentang Vladislav. Pada tahun 1243, Vladislav menyerahkan takhta kepada adik laki-lakinya [[Stefan Uroš I dari Serbia|Uroš]], meski dirinya tetap menjadi penguasa di Zeta.

Kekaisaran Bulgaria menyerahkan [[Braničevo]] dan [[Beograd]] kepada [[Kerajaan HongariaHungaria]] pada akhir 1230-an.<ref name=Fine-1994-137>{{harvnb|Fine|1994|p=137}}</ref> Tentara salib HongariaHungaria bertempur di [[Bosnia (region)|Bosnia]] antara 1235 dan 1241.<ref name=Fine-1994-137/> Serbia tidak pernah diserang secara langsung oleh HongariaHungaria. Namun, tentara salib HongariaHungaria secara langsung mengancam Hum yang merupakan teritori Serbia; mereka bahkan menduduki sebagian wilayahnya.<ref name=Fine-1994-137/> Pada tahun 1237, [[Kálmán dari Galisia]] menyerang Hum.<ref name=Fajfric-2000-18/> Bagian utara Hum, yang dikuasai oleh kerabat Vladislav, Toljen II, jatuh dengan cepat, tetapi Vladislav mengirim pasukan untuk merebut kembali wilayah itu. Tentara salib dipukul mundur ke perbatasan, dan Vladislav mengejar mereka sampai ke Sungai Cetina.<ref name=Fajfric-2000-18/> Setelah insiden tersebut, Serbia menegaskan kendali mereka atas wilayah Hum, dan Vladislav menambahkan "Hum" pada gelarnya.<ref name=Fine-1994-137/>

Peristiwa ini jelas mengancam Serbia, yang telah memutuskan hubungan dengan Katolik dan menjadi negeri Ortodoks yang taat.<ref name=Fine-1994-137/> Aliansi pernikahan antara Vladislav dan Ivan Asen II mungkin merupakan akibat dari ancaman HongariaHungaria terhadap kedua negara.<ref name=Fine-1994-137/> Beberapa sarjana berspekulasi bahwa Vladislav mengakui kekuasaan Bulgaria di Serbia, tetapi spekulasi ini tidak memiliki bukti yang mendukung,<ref name=Fine-1994-137/> karena tidak ada sumber kontemporer yang mengatakan bahwa Vladislav mengakui Asen sebagai penguasa Serbia.<ref name=Fajfric-2000-18/> Namun, Asen tampaknya memiliki pengaruh terbesar dalam kebijakan Vladislav.<ref name=Fajfric-2000-18/>

Ivan Asen II adalah pendukung yang kuat untuk Vladislav; ketika Asen meninggal, terjadi keresahan internal.<ref name=Fajfric-2000-19>{{harvnb|Fajfrić|2000|loc=ch. 19}}</ref> Vladislav mungkin telah menghentikan kerusuhan itu jika Mongol tidak mengancam seluruh Eropa.<ref name=Fajfric-2000-19/> Antara 1206 dan 1227, pemimpin Mongol [[Genghis Khan]] menaklukkan wilayah yang tidak dapat ditaklukkan oleh siapapun sebelumnya; kerajaannya meluas ke seluruh Asia dan Krimea.<ref name=Fajfric-2000-19/> Pada 1240, seluruh Rusia telah dikuasai oleh bangsa Mongol; Polandia, HongariaHungaria, dan sebagian Kroasia, Bosnia dan Serbia kemudian ditaklukkan.<ref name=Fajfric-2000-19/> Pada musim dingin tahun 1241, bangsa Mongol menyeberangi [[Sungai Donau]] dan memasuki HongariaHungaria bagian barat; [[Béla IV dari HongariaHungaria]] tidak bisa mengadakan perlawanan apapun.<ref name=Fajfric-2000-19/> Seluruh Kroasia dibakar, sementara Kadan dan [[Batu Khan]] (cucu dari Genghis Khan) memburu Béla IV, yang saat itu berada di [[Split]]; Béla segera pindah ke Trogir, karena Split tidak aman.<ref name=Fajfric-2000-19/> Bangsa Mongol tidak menyerang Split, tetapi gagal menyerang Klis, di mana mereka mendengar Béla IV bersembunyi di sana.<ref name=Fajfric-2000-19/> Béla kemudian melarikan diri ke pulau Rab. Bangsa Mongol berusaha untuk menaklukkan pulau itu, tetapi pasukan mereka terluka dalam pertempuran laut; mereka juga terpaksa bergegas pulang untuk memilih Khan baru setelah kematian Ogatay.<ref name=Fajfric-2000-19/> Saat kembali ke Mongolia, mereka melintasi dan menghancurkan Serbia, Bosnia dan Bulgaria.<ref name=Fajfric-2000-19/><ref name=Fine-1994-155>{{harvnb|Fine|1994|p=155}}</ref> Meskipun dataran rendah Serbia dihancurkan, serangan Mongol tidak berdampak besar, karena populasinya telah mundur ke dalam hutan yang tidak dapat diakses orang Mongol.<ref name=Fajfric-2000-19/> Kota Kotor, Drivast, dan Svač di Serbia berhasil dihancurkan.<ref name=Fajfric-2000-19/> Invasi Mongol membawa kekacauan dan kejutan, tapi tidak menimbulkan perubahan berarti; kejutan nyata datang ketika Asen meninggal, yang membuat Vladislav kehilangan dukungan.<ref name=Fajfric-2000-19/><ref name="Damjanović1974">{{cite book|last=Damjanović|first=Nikola|title=Virpazar, Bar, Ulcinj|url=https://books.google.com/books?id=UU08AAAAMAAJ|year=1974|publisher=Obod|page=20}}</ref>