Robohnya Surau Kami: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
std paragraf intro, kat |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) k Menambah Kategori:A.A. Navis menggunakan HotCat |
||
(20 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Judul miring}}
{{rapikan}}
'''''Robohnya Surau Kami''''' adalah sebuah kumpulan [[cerpen]] sosio-religi karya [[A.A. Navis]]. Cerpen ini pertama kali terbit pada tahun [[1956]], yang menceritakan dialog Tuhan dengan Haji Saleh, seorang warga Negara Indonesia yang selama hidupnya hanya beribadah dan beribadah. Cerpen ini dipandang sebagai salah satu karya monumental dalam dunia sastra Indonesia.<ref>{{Cite web |url=http://www.gramedia.com/buku_detail.asp?id=ECOI3338&kat=4 |title=Salinan arsip |access-date=2007-06-11 |archive-date=2007-09-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070927213213/http://www.gramedia.com/buku_detail.asp?id=ECOI3338&kat=4 |dead-url=yes }}</ref>
== Daftar Cerpen ==
Buku Robohnya Surau Kami ini berisi 10 cerpen: ''Robohnya Surau Kami'', ''Anak
Di dalam setiap cerpennya di buku ini, [[A.A. Navis]] menampilkan wajah Indonesia di zamannya dengan penuh kegetiran. Penuh dengan kata-kata satir dan cemoohan akan kekolotan pemikiran manusia Indonesia saat itu
▲Buku Robohnya Surau Kami ini berisi 10 cerpen: ''Robohnya Surau Kami'', ''Anak Kebangsaan'', ''Nasihat-nasihat'', ''Topi Helm'', ''Datangnya dan Perginya'', ''Pada Pembotakan Pertama'', ''Angin dari Gunung'', M''enanti Kelahiran'', ''Penolong'', dan ''Dari Masa ke Masa''.
== Cerita ==
▲Di dalam setiap cerpennya di buku ini, A.A. Navis menampilkan wajah Indonesia di zamannya dengan penuh kegetiran. Penuh dengan kata-kata satir dan cemoohan akan kekolotan pemikiran manusia Indonesia saat itu - yang masih relevan di masa sekarang ini.
Cerpen "Robohnya Surau Kami" bercerita tentang kisah tragis matinya seorang Kakek penjaga surau (masjid yang berukuran kecil) di kota kelahiran tokoh utama cerpen itu. Dia
== Catatan kaki ==
▲Cerpen "Robohnya Surau Kami" bercerita tentang kisah tragis matinya seorang Kakek penjaga surau (masjid yang berukuran kecil)di kota kelahiran tokoh utama cerpen itu. Dia - si Kakek, meninggal dengan menggorok lehernya sendiri setelah mendapat cerita dari Ajo Sidi-si Pembual, tentang Haji Soleh yang masuk neraka walaupun pekerjaan sehari-harinya beribadah di Masjid, persis yang dilakukan oleh si Kakek. Haji Soleh dalam cerita Ajo Sidi adalah orang yang rajin beribadah, semua ibadah dari A sampai Z ia laksanakan semua, dengan tekun.Tapi, saat "hari keputusan", hari ditentukannya manusia masuk surga atau neraka, Haji Soleh malah dimasukkan ke neraka. Haji Soleh memprotes Tuhan, mungkin dia alpa pikirnya. Tapi, mana mungkin Tuhan alpa, maka dijelaskanlah alasan dia masuk neraka, "kamu tinggal di tanah Indonesia yang mahakaya raya,tapi, engkau biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniyaya semua. Aku beri kau
{{reflist}}
[[Kategori:
[[Kategori:Buku tahun 1956]]
[[Kategori:A.A. Navis]]
|