Dhaka Metro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rudiwaka (bicara | kontrib)
k +{{Angkutan cepat di Asia}}
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox public transit
| name = Metro Dhaka
| image = Train entering at Agargaon metro station Platform.jpg
| imagesize = 280px
| locale = [[Dhaka]], Bangladesh
| transit_type = [[Angkutan cepat]]
Baris 38 ⟶ 40:
}}
 
'''Metro Dhaka''' ([[bahasa Bengali]]: ঢাকা মেট্রো) adalah sistem angkutan massal kota [[Dhaka]] yang direncanakan siap beroperasi pada akhir 2019 awalnya dengan rute sepanjang 20,9 &nbsp;km menghubungkan stasiun Uttara North hingga stasiun Argagaon. Proyek ini juga disebut sebagai Mass Rapid Transit (MRT) Line 6 dan dioperasikan oleh Dhaka Mass Transit Company Limited (DMTCL). <ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.thedailystar.net/country/dhaka-metro-rail-project-in-bangladesh-fact-box-all-you-need-to-know-about-this-1569868|title=Fact box: All you need to know about Bangladesh metro rail project|last=|first=|date=30 April 2018|website=The Daily Star|publisher=|access-date=}}</ref>
 
Saat beroperasi Metro Dhaka diharapkan mampu mengangkut 60 ribu penumpang setiap jamnya. Pada tahun 2021 Metro Dhaka diestimasikan akan mengangkut 500 ribu penumpang setiap harinya.<ref>{{Cite web|url=https://www.dhakatribune.com/bangladesh/development/2018/07/19/metro-rail-progresses-ahead-of-schedule|title=Metro rail progresses ahead of schedule|last=Mamun|first=Shohel|date=19 Juli 2018|website=Dhaka Tribune|publisher=|access-date=}}</ref>
 
== Konsepsi dan Pelaksanaanpelaksanaan Proyekproyek ==
Proyek Metro Dhaka ditujukan untuk mengatasi permasalahan kemacetan di ibukota [[Bangladesh]], Dhaka. Pada Desember 2012, Komite Eksekutif Badan Ekonomi Nasional Bangladesh menyetujui skema ini. Tiga bulan kemudian pada Februari 2013, [[Badan Kerjasama Internasional Jepang]] (JICA) menandatangani kesepakatan pemberian dana pinjaman konstruksi Metro Dhaka. Di penghujung tahun pada 19 November 2013, direktur eksekutif Otoritas Koordinasi Pengangkutan Dhaka (DTCA) Aftabuddin Talukder menandatangani perjanjian konsultasi proyek metro dengan perusahaan Jepang Nippon Koei.<ref name=":0" />
 
Untuk mendukung percepatan proyek ini Menteri Pengangkutan Darat dan Jembatan Bangladesh Obaidul Quader mengusulkan RUU Angkutan Metro pada 30 November 2014. Pada Januari 2015, tender pertama untuk menyediakan 24 lokomotif, 144 gerbong penumpang, dan peralatan untuk gardu kereta metro dimulai. Dua bulan kemudian pada 27 Maret 2015, pemerintah Bangladesh menandatangani kontrak pembangunan gardu kereta dengan perusahaan Jepang Tokyu Construction Company.<ref name=":0" />
 
[[Daftar Perdana Menteri Bangladesh|Perdana Menteri Bangladesh]] [[Hasina Wajed|Sheikh Hassina]] meresmikan dimulainya konstruksi Metro Dhaka pada 26 Juni 2016. Proyek Metro Dhaka sempat tertunda selama enam bulan akibat tewasnya tujuh pekerja Jepang akibatdalam [[serangan teroris Gulshan]] pada Juli 2016.<ref name=":0" />
 
Sepanjang 2017 ada enam penandatanganan kontrak terkait kelanjutan pembangunan Metro Dhaka dengan perusahaan-perusahaan dari [[Republik Rakyat Tiongkok|China]] dan [[Thailand]]. Pada 2 Agustus 2017 konstruksi jembatan layang untuk kereta dan sembilan stasiun metro diresmikan oleh Obaidul Quader.<ref name=":0" />
 
=== MRT Line 1 dan Line 5 ===
Sebuah brosur yang dipublikasikan oleh DMTCL, DTCA, dan Kementerian Pengangkutan Darat dan Jembatan Bangladesh mengindikasikan rencana untuk membangun lima jalur [[MRT]] dan dua jalur [[Bus Rapid Transit|BRT]] di mana tertulis bahwa saat ini BRT Line 3 saat ini "tengah dibangun". Brosur tersebut sama sekali tidak menyebutkan tentang MRT Line 6. Tertulis pula bahwa pembangunan MRT Line 1 dan Line 5 merupakan prioritas pemerintah Bangladesh berikutnya di mana JICA tengah melakukan kajian untuk menentukan penjajaran dan lokasi stasiun tetapi tidak tercantum sama sekali kapan proyek MRT Line 1 dan Line 5 akan mulai dibangun atau diharapkan selesai.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://dtca.portal.gov.bd/sites/default/files/files/dtca.portal.gov.bd/forms/13e59095_fed7_417d_a6d5_fcacd6c9677d/Leaflet%20for%20MRT%20Line1%20and%205.pdf|title=Mass Rapid Transit (Line 1 and Line 5)|last=|first=|date=|website=|publisher=|access-date=}}</ref>
 
MRT Line 1 akan terdiri atas 19 stasiun dan akan menghubungkan Kamalapur di barat kota Dhaka dengan Future Park. Dari Future Park jalur MRT berlanjut dan akan bercabang menuju [[Bandar Udara Internasional Shahjalal|Bandara Internasional Dhaka]] di timur dan cabang lainnya menuju Purbachal di selatan kota Dhaka. Panjang dari MRT Line 1 ialah 30,6 &nbsp;km di mana 18,8 &nbsp;km di antaranya berada di bawah tanah. Jarak tempuh dari Kamalapur menuju Bandara diperkirakan sekitar 24 menit 40 detik, sementara dari Kamalapur menuju Purbachal diperkirakan sekitar 36 menit 10 detik.<ref name=":1" />
 
Sementara itu MRT Line 5 akan menghubungkan Hemayetpur di utara Dhaka dengan Vatara di mana stasiun Notun Bazar akan menjadi stasiun pertukaran antara MRT Line 1 dengan MRT Line 5. MRT Line 5 akan memiliki panjang 20 &nbsp;km di mana 13,5 &nbsp;km di antaranya berada di bawah tanah dan akan terdiri atas 13 stasiun. Jarak tempuh dari Hemayetpur menuju Vatara diperkirakan sekitar 30 menit 30 detik. Jika melihat daftar stasiun yang direncanakan, stasiun Mirpur 10 akan menjadi stasiun pertukaran antara MRT Line 5 dengan MRT Line 6.<ref name=":1" />
 
== Operasional ==
Baris 62 ⟶ 64:
 
== Kritik ==
Menurut pengamat transportasi perkotaan Alon Levy, biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah Bangladesh untuk membangun metro layang menggunakan pendanaan Jepang adalah yang tertinggi di dunia dan bahkan lebih parah daripada biaya pembangunan angkutan massal serupa di Amerika Serikat yang terkenal dengan biaya tingginya.<ref>{{Cite web|url=https://pedestrianobservations.com/2017/07/11/a-marshall-plan-for-third-world-infrastructure/|title=A Marshall Plan for Third-World Infrasructure?|last=Levy|first=Alon|date=11 Juli 2017|website=Pedestrian Observations|publisher=|access-date=}}</ref> Biaya per kilometer metro Dhaka di atas 400 juta dolar AS yang untuk sistem metro bawah tanah sepenuhnya sudah terbilang tinggi, apalagi jika sistem metro tersebut menggunakan jembatan layang seperti Metro Dhaka yang seharusnya biaya per kilometernya bisa lebih rendah lagi seperti Metro Dhaka.<ref>{{Cite web|url=https://pedestrianobservations.com/2014/12/12/quick-note-high-third-world-construction-cost-examples/|title=Quick Note: High Third-World Construction Cost Examples|last=Levy|first=Alon|date=12 Desember 2014|website=Pedestrian Observations|publisher=|access-date=}}</ref>
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
{{Angkutan cepat di Asia}}
*
 
*
[[Kategori:Transportasi di Bangladesh]]
*