Bimbisara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Menambah: si:බිම්බිසාර රජ |
Menghapus King_Bimbisara_and_the_Buddha.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Jameslwoodward; alasan: per [[:c:Commons:Deletion requests/Probably non-free buddhist illustrations |
||
(16 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox royalty
| image = Bimbisar welcoming Buddha Roundel 30 buddha ivory tusk.jpg
| caption = Bimbisara menyambut Buddha
| birth_date = 558 SM
| birth_place =
| death_date = 491 SM
| death_place =
| dynasty = [[Dinasti Haryanka]]
| succession = Pendiri [[Dinasti Haryanka]]
| reign = skt. 544 - 492 SM (52 tahun) atau skt. 400 SM
| predecessor = Bhattiya
| successor = [[Ajatashatru]]
| father = Bhattiya
| spouse = [[Kosala Devi]]<br/>Chellana<br/>Kshema
| issue = [[Ajatasatru]], Abhay
| religion = [[Jainisme]], [[Agama Buddha|Buddhisme]]
}}
'''Bimbisara''' (skt. 558-491 SM<ref>Rawlinson, Hugh George. (1950) ''A Concise History of the Indian People'', Oxford University Press. p. 46.</ref><ref>Muller, F. Max. (2001) ''The Dhammapada And Sutta-nipata'', Routledge (UK). p. xlvii. {{ISBN|0-7007-1548-7}}.</ref> atau pada akhir abad ke-5 SM<ref>[https://books.google.com/books?id=0IquM4BrJ4YC&pg=PT87&dq=bimbisara India: A History. Revised and Updated], by John Keay: "The date [of Buddha's meeting with Bimbisara] (given the Buddhist 'short chronology') must have been around 400 BC."</ref> juga dikenal sebagai '''Srenika''' di dalam [[Jain Agamas|sejarah-sejarah Jain]] {{sfn|von Glasenapp|1999|p=40-41}}{{sfn|Jain|Upadhye|2000|p=59}} merupakan seorang Raja [[Magadha]] (bertakhta 542-492 SM<ref>''Indian History -APC'' - APC Publishers, India{{full|date=August 2015}}</ref> atau pada sekitar tahun 400 SM<ref>Keay, ''India: A History''</ref>) dan termasuk di dalam [[Dinasti Haryanka]].<ref name=Stearns>Stearns, Peter N. (2001) ''The Encyclopedia of World History'', Houghton Mifflin. pp. 76-78. {{ISBN|0-395-65237-5}}.</ref> Ia adalah putra Bhattiya.{{sfn|Raychaudhuri|1923|p=97}} Perluasan kerajaannya, terutama aneksasi kerajaan [[Anga]] ke timur, dianggap telah meletakkan fondasi untuk ekspansi kemudian [[Kekaisaran Maurya]].<ref name=be>{{cite web|title=Bimbisara|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/65488/Bimbisara|publisher=Encyclopædia Britannica Online|accessdate=25 January 2013}}</ref>
Ia juga dikenal karena prestasi budayanya dan merupakan sahabat dan pelindung [[Siddhartha Gautama|sang Buddha]]. Bimbisara membangun [[kota]] [[Rajgir]], yang terkenal dengan tulisan-tulisan Buddhisme. Putranya, [[Ajatashatru]] menggantikannya di atas takhta.<ref name=be/>
== Biografi ==
Ibu kota pertama Bimbisara ada di ''Girivraja'' (diidentifikasi dengan [[Rajgir|Rajagriha]]). Ia memimpin sebuah kampanye militer melawan [[Anga]], mungkin untuk membalas kekalahan ayahandanya sebelumnya di tangan rajanya, ''Brahmadatta''. Kampanye berhasil, Anga dianeksasi, dan pangeran ''Kunika'' ([[Ajatasatru]]) ditunjuk sebagai gubernur [[Champa]].{{sfn|Upinder Singh|2008|p=269}}
=== Aliansi pernikahan ===
Bimbisara menggunakan aliansi pernikahan untuk memperkuat posisinya. Istri pertamanya adalah [[Kosala Devi]], putri Mahā Kosala raja [[Kosala]], dan saudari [[Prasenajit]]. Calon mempelainya membawakannya [[Varanasi|Kashi]], yang kemudian hanya sebuah desa, sebagai mahar.<ref>Eck, Diana. (1998) ''Banaras'', Columbia University Press. p. 45. {{ISBN|0-231-11447-8}}.</ref> Pernikahan ini juga mengakhiri permusuhan di antara Magadha dan Kosala dan memberinya tangan bebas dalam berurusan dengan negara-negara lain. Istri keduanya, Chellana, merupakan seorang [[Wangsa Licchavi|putri Lichchhavi]] dari [[Vaishali (kota kuno)|Vaishali]] dan putri Raja [[Chetaka]].<ref>Luniya, Bhanwarlal Nathuram. (1967) ''Evolution of Indian Culture'', Lakshmi Narain Agarwal. p. 114.</ref> Menurut Indologis [[Hermann Jacobi]], Vardhaman ibunda [[Mahavira]], [[Trishala]] adalah saudari [[Chetaka]]. Istri ketiganya, ''Kshema'', adalah putri seorang kepala wangsa [[Madra]] dari [[Punjab]].<ref>Krishna, Narendra. (1944) ''History of India'', A. Mukherjee & bros. p. 90.</ref> Aliansi pernikahan ini membuka jalan bagi perluasan Kekaisaran Magadha baik ke barat maupun ke utara.
Meskipun Bimbisara membiarkan para wanita di istananya mengunjungi Buddha di vihara pada malam hari; para wanita menginginkan stupa rambut dan kuku yang dapat mereka gunakan untuk memuliakan sang Buddha kapan saja. Bimbisara berbicara dengan Buddha yang memenuhi permintaan mereka.<ref>{{citation |title=Relics of the Buddha|author=John S. Strong|year=2007|page=72|url=http://books.google.com/books/about/Relics_of_the_Buddha.html?id=_KLAxmR8PZAC}}</ref>
=== Kematian ===
[[Berkas:Bimbisarajail.jpg|jmpl|Penjara Bimbisara, tempat Raja Bimbisara dipenjara, di [[Rajgir]]]]
Menurut tradisi, Bimbisara dipenjara oleh putranya, [[Ajatashatru]] untuk naik takhta kerajaan [[Magadha]]. Ajatasatru kemudian memerintahkan pembebasan ayahandanya, namun saat itu sudah terlambat dan Bimbisara telah tiada. Hal ini dilaporkan terjadi pada sekitar tahun 491 SM.<ref name=Stearns />
== Jainisme ==
Raja Bimbisara disebut sebagai '''Raja Shrenika''' [[Rajgir]] di dalam [[Literatur Jain]] yang menjadi pemuja [[Jainisme]] yang terkesan dengan ketenangan ''Yamadhar'' (seorang [[Monastisisme Jain|Muni Jain]]).<ref>{{citation|title=Queen Chelna and King Shrenik|url=http://www.jainworld.com/literature/story16.htm|accessdate=2017-11-05|archive-date=2019-04-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190413083034/http://www.jainworld.com/literature/story16.htm|dead-url=yes}}</ref> Ia sering mengunjungi Lord [[Mahavira]] [[Samavasarana]] untuk mencari jawaban atas pertanyaannya. Ia bertanya tentang ''versi sebenarnya'' [[Rama di dalam Jainisme|Ramayana]]<ref>{{citation|last=Dalal|first=Roshen|authorlink=|title=Hinduism: An Alphabetical Guide|url=https://books.google.co.in/books?id=DH0vmD8ghdMC|date=2010|publisher=[[Penguin Books]]|location=[[India]]|isbn=|p=338}}</ref> dan seorang bijak yang menerangi (Raja Prasana).<ref>{{citation|title=Leshyas|url=http://umich.edu/~umjains/jainismsimplified/chapter12.html}}</ref>
'''Menurut kitab suci Jain '''
Bimbsara atau Raja Srenika di dalam Jainisme adalah kontemporer Lord Mahavir. Kitab suci Jain menggambarkan Raja Bimbisara sebagai murid Lord [[Mahavira]] yang sering mencari ajaran-ajarannya. Sesuai dengan teks-teks Jain, ia disebut sebagai Raja Shrenika dari Rajgriha (menjadi pemilik pasukan besar). Bimbisara mengirim Jivaka ke Ujjain untuk perawatan medis Raja Pradyata, raja Avanti. Ia adalah Baldev di kehidupan sebelumnya. Per kibat suci, jiwa ini menjadi Tirtankara pertama dari siklus berikutnya.
'''RATU CHELNA DAN RAJA SHRENIK''' <sub>(Source- http://www.jainworld.com/literature/story16.htm {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190413083034/http://www.jainworld.com/literature/story16.htm |date=2019-04-13 }})</sub>
Ini adalah kisah dari zaman Bhagwan Mahavir. Pada saat itu, raja Chetak adalah penguasa Vaishali dan ia memiliki seorang putri cantik bernama Chelna. Suatu ketika seorang seniman bernama Bharat melukis gambar Chelna dan menunjukkannya kepada raja Shrenik (Bimbisar) dari Magadh. Terpesona dengan kecantikan Chelna, Shrenik jatuh cinta padanya. Suatu hari Chelna datang ke kota Magadh di lana ia melihat raja Shrenik, dan ia juga jatuh cinta padanya. Mereka segera menikah.
Ratu Chelna adalah pengikut setia Jainisme, sementara Shrenik dipengaruhi oleh Buddhisme. Raja sangat baik dengan hati besar tapi entah bagaimana tidak senang dengan pengabdian ratunya kepada para biarawan Jain. Ia ingin membuktikan kepada Chelna bahwa para biksu Jain adalah orang-orang yang berpura-pura. Ia sangat percaya bahwa tidak ada orang yang dapat mengikuti praktik menahan diri dan tidak melakukan kekerasan sejauh itu, dan ketenangan hati yang ditunjukkan oleh para biksu Jain hanya bersifat dangkal. Chelna sangat terganggu dengan ini.
Suatu hari raja Shrenik pergi dalam perjalanan berburu dimana ia melihat seorang bhikkhu Jain, Yamadhar, bermeditasi mendalam. Shrenik membiarkan anjing pemburunya mengejar Yamadhar tapi biarawan itu tetap diam. Saat melihat ketenangan biarawan anjing-anjing itu menjadi diam. Raja Shrenik marah dan berpikir bhawa biarawan itu telah memainkan beberapa trik pada mereka. Jadi ia mulai menembak panah ke biarawan itu tapi selalu meleset. Menjadi lebih kesal, akhirnya ia membunuh seekor ular yang mati di sekitar leher Yamadhar dan kembali ke istananya.
Raja menceritakan seluruh kejadian tersebut ke Chelna. Ratu merasa sangat menyesal dan membawa raja kembali ke tempat meditasi Yamadhar. Karena ular mati, semut dan serangga lainnya merangkak ke seluruh tubuh biarawan itu namun ia tidak bergerak. Pasangan tersebut menyaksikan keterbatasan daya tahan tubuh manusia. Ratu dengan lembut melepaskan semut dan ular dari tubuh biarawan itu dan membersihkan luka-lukanya. Ia mengoleskan pasta cendana. Setelah beberapa saat, Yamadhar membuka matanya dan memberkati keduanya.
Biarawan tersebut tidak membedakan di antara raja yang telah menyebabkannya sakit, dan ratu yang telah meringankan rasa sakitnya. Raja Shrenik sangat terkesan, dan yakin bahwa para biarawan Jain benar-benar berada di luar keterikatan dan keengganan. Dengan demikian, raja Shrenik bersama dengan ratu Chelna menjadi anggota setia tatanan Bhagawan Mahavir.
== Buddhisme ==
Menurut kitab suci Buddhisme, Raja Bimbisara bertemu dengan sang Buddha untuk pertama kalinya sebelum pencerahan Buddha, dan kemudian menjadi murid penting yang menonjol di dalam sutta-sutta Buddhisme. Ia tercatat telah mencapai [[Sotāpanna]], sebuah tingkat pencerahan di dalam ajaran Buddhisme.
Bimbisara mengirim ''Jivaka'' ke [[Ujjain]] untuk perawatan medis ''Pradyota'', raja [[Avanti (India)|Avanti]].
Ia adalah Baldev di kehidupan sebelumnya. Per kitab suci, jiwa ini adalah menjadi tirtankara pertama dari siklus berikutnya.<ref>{{citation|last=Choksi|first=Mansi|last2=Chhapia|first2=Hemali|title=Now, meet Ravan the saint|url=http://timesofindia.com/life-style/Now-meet-Ravan-the-saint/articleshow/6123749.cms|publisher=[[The Times of India]]|date=10 February 2011}}</ref>
== Lihat pula ==
* [[Dinasti Haryanka]]
== Catatan ==
{{reflist|30em}}
== Referensi ==
* {{citation|last=Singh|first=Upinder|authorlink=Upinder Singh|title=A history of ancient and early medieval India : from the Stone Age to the 12th century|date=2008|publisher=[[Pearson Education]]|location=[[New Delhi]]|isbn=978-81-317-1120-0|url=https://books.google.co.in/books?id=GW5Gx0HSXKUC|ref={{sfnref|Upinder Singh|2008}}}}
* {{citation|last=Jain|first=Hiralal|authorlink=|last2=Upadhye|first2=Dr. Adinath Neminath|authorlink2=A.N. Upadhye|title=Mahavira his Times and his Philosophy of Life|url=https://books.google.co.in/books?id=GHfzERhGUjQC|date=2000|publisher=[[Bharatiya Jnanpith]]|location=|isbn=}}
* {{citation|last=von Glasenapp|first=Helmuth|auhorlink=|title=Jainism: An Indian Religion of Salvation|url=https://books.google.co.in/books?id=WzEzXDk0v6sC|publisher=[[Motilal Banarsidass]]|date=1 January 1999|location=[[Delhi]]|isbn=81-208-1376-6}}
* {{citation |first=Hemchandra |last=Raychaudhuri |authorlink=Hem Chandra Raychaudhuri |title=Political History of Ancient India |url=https://archive.org/details/politicalhistory00raycuoft |date=1923 |publisher=[[University of Calcutta]] }}
* G. P. Singh, "Early Indian Historical Tradition and Archaeology"; page 164
{{s-start}}
{{s-reg}}
{{s-bef|before=
{{s-ttl|title=[[Magadha|
{{s-aft|after=[[
{{end}}
{{Authority control}}
[[
[[
[[Kategori:Penguasa Jain]]
[[Kategori:Dinasti Haryanka]]
[[Kategori:Raja Magadha]]
[[Kategori:Penguasa abad ke-5 SM]]
[[Kategori:Penguasa abad ke-6 SM]]
[[Kategori:Kelahiran 550-an SM]]
[[Kategori:Kematian 490-an SM]]
|