'''Polisi global''' adalah istilah informal untuk sebuah negara yang berusaha mencari atau mengklaim kekuasaan tertinggi dalam dunia [[Adikuasa|global]]. Istilah polisi global pertama kali digunakan oleh [[Kerajaan Inggris]], dan digunakan sejak tahun 1945 oleh [[Amerika Serikat]], negara yang paling berpengaruh di antara empat negara yang menjadi pemenang dalam [[Perang Dunia II]].<ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Linda_Colley Linda Colley], 'Britain and the US once ran the world. Now they're all at sea', ''[//en.wiki-indonesia.club/wiki/The_Guardian The Guardian]'', 14 June 2017.</ref><ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Gideon_Rachman Gideon Rachman], 'The world would miss the American policeman', ''[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Financial_Times Financial Times]'', 2 September 2013.</ref>
Dalam beberapa tahun terakhir telah ada spekulasi bahwa [[Tiongkok]] dapat mengambil alih peran<ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Jonas_Parello-Plesner Jonas Parello-Plesner] and [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Parag_Khanna Parag Khanna], 'Stop fretting about Beijing as a global policeman', ''[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Financial_Times Financial Times]'', 28 December 2011.</ref> sebagai polisi global, dengan usaha yang telah dilakukannya untuk melindungi jalur pelayaran dan para pekerja luar negeri mereka yang ada di Tiongkok, serta upaya mereka 'menyelinap ke dalam persekutuan negara-negara adidaya'. Pihak Barat, berdasarkan surat kabar ''[[Financial Times]]'' menyatakan bahwa hal ini harus dilihat sebagai suatu peluang, bukan sebagai suatu ancaman.
== Dalam hukum Internasional ==
Tidak ada pengakuan formal mengenai adanya posisi sebagai polisi global. Secara teoritisteoretis, dalam [[hukum internasional]], semua negara adalah sama menurut prinsip yang berlaku: '''[[par in parem non habet imperium]]''<nowiki/>', atau tidak ada kewenangan di antara kedudukan yang sama. Namun dalam kenyataannya, hukum internasional mengalami [[desentralisasi]], tidak terpengaruh atas peraturan yang efektif, menentang hal yang sah dalam hukum untuk melakukan berbagai pelanggaran, hukum internasional menjadi tidak jelas, dan sering diselewengkan. Negara-negara polisi global adalah 'negara-negara yang abadi' dan tidak bisa didakwa.<ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Martin_Wight Martin Wight], [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Power_Politics_(Wight_book) Power Politics (Wight book)], 1978, p 98- 109</ref>
== Perbandingan dengan perpolisian negara ==
Di dalam negara, hukum terkendali dan kekuasaan terbatasi; namun antar negara, hal yang terjadi ialah hal yang sebaliknya.<ref>Martin Wight, Power Politics, 1978 , p 102</ref>
[[Prinsip Peelian]] dari perpolisian meliputi tugas: mencegah kejahatan; menjaga perdamaian; menegakkan hukum, disertai dengan persetujuan masyarakat, dan menggunakan kekuatan serta pemenjaran yang minimal, bertindak secara tidak memihak, dan tugas yang dilakukannya bukan untuk merebut kekuasaan [[kehakiman]].<ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Charles_Reith Charles Reith], A new study of police history, Oliver and Boyd, 1956, appendix.</ref> Pada standar tugas yang terakhir dibutuhkan penerapan asas [[praduga tak bersalah]]. Para kandidat dalam rekrutmen serta promosi jabatan [[polisi]] diangkat berdasarkan prestasi, sedangkan jabatan 'polisi global' dilakukan melaui pengangkatan oleh diri sendiri atau ''faute de mieux''.
Di dalam negara, memonopoli kehebatan merupakan norma yang dipegang oleh polisi, misalnya pihak polisi mempunyai hak untuk membawa senjata. Namun dalam kasus antarnegara, hanya ada beberapa negara yang dapat melakukan 'monopoli kehebatan' tersebut secara internasional ([[Amerika Serikat]] adalah pengecualian, sehingga mendorong [[Charles Lane]] untuk mempertanyakan keabsahan hal tersebut apakah benar dilakukan oleh pihak negara<ref>[https://www.washingtonpost.com/opinions/in-the-us-who-has-the-monopoly-on-force/2016/07/13/fbcd45da-490d-11e6-90a8-fb84201e0645_story.html 'In the US, who has the monopoly on force?'], [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Washington_Post Washington Post], 13th July 2016</ref>). 'Polisi global', di lain pihak, merupakan negara bersenjata berat di antara 200 negara lainnya.
Dalam perundingan mengenai peran 'kepolisian global' untuk setiap kepentingan pribadi masing-masing negara, negara yang diekspansi oleh 'polisi global' menyiratkan bahwa ada [[konflik kepentingan]] yang terlibat di dalam peran tersebut. [[Negara polisi]] global membekali perang dengan kekuatan maksimum; terlibat dalam penjualan senjata; dan membentuk aliansi, yang oleh sebab itu kurang memiliki ketidakberpihakan.<ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Daniel_L_Davis Daniel L Davis], 'What the 'world police' analogy gets wrong,' [//en.wiki-indonesia.club/wiki/The_National_Interest The National Interest], 2/10/2016</ref>
== Sejarah ==
Pada tahun yang relatif damai pada 1815-1914 yang dikenal sebagai [[Pax Britannica]], [[Inggris]] melakukan upaya untuk mengendalikan [[Sejarah perbudakan|perdagangan budak]] melalui [[Skuadron]] [[Afrika Barat]].<ref>http://www.nationalarchives.gov.uk>pdf>britain-and-the-trade.pdf</ref> Pada tahun 1827, Inggris bersama dengan [[PerancisPrancis]] dan [[Rusia]] turut campur dalam [[Perang Kemerdekaan Yunani|kemerdekaan yunani]] dengan menghancurkan armada [[Turki]] pada [[Pertempuran Navarino]]. Pada tahun 1854, Inggris bersama dengan PerancisPrancis mencegah Rusia menghancurkan [[Kesultanan Utsmaniyah|kekaisaran Ottoman]]. Rusia harus menarik diri dari [[Moldavia]] dan [[Wallachia]], sementara [[Sevastopol|Sebastopol]] telah terkepung dalam [[perang Krimea]].
Pada tahun 1914-1945 tidak ada negara yang lebih berkuasa. Di era [[Polaritas (hubungan internasional)|multipolaritas]] dan tersebarnya tanggung jawab, [[diktator]] [[fasis]] muncul dan [[Eropa]] tenggelam dalam dua perang dunia. Pemerintah [[otoriter]] [[Jerman]]<nowiki/>menantang demokrasi Inggris, yang kemudian sebanding dengan pemerintah otoriter Tiongkok yang menantang demokrasi Amerika pada masa sekarang, menurut [[Richard J. Evans|Richard J Evans]].<ref>'Before the first world war: what can 1914 tell us about 2014?' [//en.wiki-indonesia.club/wiki/New_Statesman New Statesman], 23/1/2014</ref>
[[Doktrin Truman]] pada tahun 1947 menjanjikan bantuan kepada pihak sekutu yang antikomunis. 'Hak netralitas dihapuskan... hal itu berlangsung pada era kebijakan masa damai yang agresif, yang menandai masa awal peran Amerika Serikat sebagai polisi global.'<ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Wendy_McElroy Wendy McElroy], 'How America became the World's Policeman', [//en.wiki-indonesia.club/wiki/The_Daily_Bell The Daily Bell], 19/3/2015</ref> Sejak berakhirnya [[Perang Dingin]], 'musuh pada saat itu ialah terorisme, bukan [[komunisme]]'.<ref>ibid,</ref> Tetapi setelah terjadinya bencana intervensi di [[Somalia]] pada tahun 1993, Amerika Serikat enggan untuk terlibat dalam [[intervensi kemanusiaan]] di [[Bosnia dan Herzegovina|Bosnia]]<ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Connor_Murphy Connor Murphy], 'World Police Force?' psu.edu, 31/10/2013</ref> dan [[Rwanda]].<ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Scott_Baldauf Scott Baldauf], 'Why the US didn't intervene in the Rwandan massacre', [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Christian_Science_Monitor Christian Science Monitor] 7/4/2009.</ref>
Amerika Serikat memimpin [[Invasi Irak 2003|Invasi ke Irak]], seolah-olah menjalankan misi kepolisian untuk menemukan WMD yangatau sebenarnyasenjata merupakanpemusnah kedokmassal ilegal untuk menyembunyikan motif kepentingan mereka sendiri; yakni kebutuhan untuk mengamankan basis regional, pasokan minyak, dan loyalitasyang negara-negaramembahayaka sekutuperdamaian utamainternasiona.<ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Richard_Norton-Taylor Richard Norton-Taylor], 'Top judge: US and UK acted as vigilantes in Iraq invasion, Guardian, 17/11/2008</ref><ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/David_Usborne David Usborne], 'WMD just an excuse for war, admits Wolfowitz', Independent, 29/5/2003</ref>
Sejak saat itu, keraguan yang serius telah bangkit mengenai keabsahan intervensi Amerika Serikat di luar negeri dan destabilisasi yang terjadi di [[Irak]], [[Libya]], dan [[Suriah]].<ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Tariq_Ali Tariq Ali], 'America's selective vigilantism will make as many enemies as friends', [//en.wiki-indonesia.club/wiki/The_Guardian The Guardian], 6/9/2011</ref><ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Nathan_Gardels Nathan Gardels] and [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Hans_Blix Hans Blix], 'America is not the world's policeman - in Syria or Iraq', [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Christian_Science_Monitor Christian Science Monitor], 27/8/2013</ref> Amerika Serikat tidak menerima hukum selain hukum yang mereka tetapkan di tanah mereka, selain itu mengharapkan bangsa lain untuk tunduk kepada aturan dari pasukan Amerika Serikat; sebuah [[standar ganda]].<ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Daniel_L_Davis Daniel L Davis], 'What the World Police Analogy gets wrong', [//en.wiki-indonesia.club/wiki/The_National_Interest The National Interest], 2/10/2016</ref>
Penggunaan [[pesawat tanpa awak]] untuk menyerang [[teroris]] di [[Pakistan]] dan [[Afghanistan]] bertentangan dengan asas praduga tak bersalah. Pihak [[CIA]] yang terkecualikan dari hasil [[Konvensi Jenewa]] tersebut secara 'diam-diam menghukum mati orang-orang untuk kejahatan yang tidaktelah terbukti, tanpamelakukan kejahatan melaluisetelah pemeriksaan resmi atau pemeriksaan pengadilan.'<ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Geoffrey_Robertson Geoffrey Robertson], 'Drone attacks go against every Human Right in the book', [//en.wiki-indonesia.club/wiki/New_Statesman New Statesman], 13/6/2012</ref> [[Al-Qaeda]] bukan merupakan suatu negara, sehingga '[[hukum perang]]' yang memungkinkan pembunuhan terhadap pihak yang ikut bertempur menjadi tidak berlaku.
== Lihat juga ==
* [[Hukum internasional]]
* [[Pax Britannica]]
* Prinsip Peelian
* [[Politik kekuasaan]]
* Keruntuhan negara adidaya
|