Muwallad: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
ekspansi |
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
||
(11 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
|page=145}}</ref>
== Etimologi ==
[[
Kata Spanyol, Portugis dan kata-kata Catalan ''Muladi'', ''Muladi'' atau ''muladita'' berasal dari bahasa Arab ''muwallad''. Arti dasar dari ''muwallad'' adalah orang dari campuran keturunan, terutama keturunan ayah Arab dan ibu non-Arab,<ref>Dozy, the history of Islamic Spain, Arabic translation, vol 1, p: 156.</ref> yang tumbuh di bawah pengaruh masyarakat Arab dan dididik dalam [[budaya Muslim
''Muwallad'' berasal dari akar kata ''Walad'' ({{lang|ar|ولد}}), transliterasi langsung dari kata Arab ''waw, lam, dal''. ''Walad'' berarti "keturunan, keturunan, anak, anak laki-laki;. Hewan muda (laki-laki), salah satu anak muda (laki-laki)" ''Muwallad'' mengacu pada keturunan laki-laki Muslim dan perempuan non-Muslim asing. Istilah '' muwalladin '' kadang-kadang digunakan dalam bahasa Arab sampai hari ini untuk menggambarkan anak-anak ayah Muslim dan ibu asing.
Menurut Dozy, kata ''Muwallad'' berarti "siapa saja yang bukan Muslim, lahir di kalangan umat Islam dan telah dibesarkan sebagai seorang Arab".<ref>cited by Monique Bernards and John Nawas. ''Patronate and patronage in early and classical Islam.'' BRILL, 2005. Page 220.</ref> Istilah itu, menurut dia, tidak selalu berarti keturunan Arab, baik ayah atau ibu.
Menurut kamus [[Nyata Academia Española]], kata ''Muladi'' berarti "Kristen Spanyol yang selama dominasi Islam di Spanyol, memeluk Islam dan tinggal di antara umat Islam," <ref>http://buscon.rae.es/draeI/SrvltConsulta?TIPO_BUS=3&LEMA=muladi</ref> sementara Bernards dan Nawas mengatakan bentuk jamak dari kata tersebut tampaknya terbatas pada al-Andalus, hampir secara eksklusif untuk daerah Mérida, Granada, Seville dan Jaén .
== Sejarah ==
[[Berkas:Civitas Toletana, AD 976.jpg|jmpl|kiri|Karya seni Muladi dari [[Toledo, Spanyol|Toledo]] di [[Andalusia]] menggambarkan [[Alcázar]] pada tahun 976.AD]]
Dalam [[sejarah Islam]] kata ''muwalladun'' menunjuk pada arti yang lebih luas Muslim non-Arab atau keturunan dari orang yang pindah agama. Di [[Andalusia]] di Semenanjung Iberia, beberapa bagian dari populasi sampai saat itu adalah Kristen (pada dasarnya campuran dari [[bangsa pra-Romawi Semenanjung Iberia]], [[Romawi kuno]], [[Visigoth]] dan [[Suebi]]) yang pindah agama ke [[Islam]] pada abad 8 dan ke-9. Pada abad ke-10 konversi besar-besaran Kristen berlangsung, sehingga ''muladies'' terdiri mayoritas dari penduduk [[Andalusia]] sampai penghujung abad itu. Namun, meski mayoritas Muwallad telah memeluk Islam sejak awal, tapi mereka tetap banyak melakukan kebiasaan dan tradisi pra-Islam.
[[Konversi ke Islam]] didorong oleh khalifah [[Umayyah]] dan [[Emirat Córdoba]] tapi itu tidak dipaksa. Banyak orang Kristen masuk Islam untuk menghindari [[Jizyah|pajak jizyah]] yang dikenakan pada mereka sebagai [[Dhimmi]]<ref name="Mozarab">Thomas F. Glick, ''Islamic and Christian Spain in the early Middle Ages'', BRILL, 2005, ISBN 978-90-04-14771-3,[https://books.google.com/books?id=cWqmebvcjj0C&pg=PA187&dq=Al+Andalus+Christians+converted+dhimmi&ei=HOEgSrWfGIjAlQTZhOnaCA,M1 Google Print, p. 187].</ref> Konversi ke Islam juga membuka cakrawala baru untuk orang-orang Kristen asli, mengangkat posisi sosial mereka, menjamin kondisi kehidupan yang lebih baik, dan memperluas ruang lingkup kerja mereka pada pekerjaan yang lebih teknis terampil dan maju.<ref>Kenneth Baxter Wolf (1988), "[http://libro.uca.edu/martyrs/cm2.htm Christians in Muslim Córdoba]", in [http://libro.uca.edu/martyrs/martyrs.htm ''Christian Martyrs in Muslim Spain]'', Cambridge University Press.</ref>
Orang-orang Kristen yang memeluk Islam menjadi ''[[Mawali]]'', atau klan-klan yang melekat pada suku Arab, dan karena itu, benar-benar diislamisasi, mengadopsi cara berpakaian, adat istiadat, dan bahasa islami.<ref name= Imamuddin>S. M. Imamuddin, ''Some aspects of the socio-economic and cultural history of Muslim Spain 711–1492 A.D.'', pp. 26–29</ref>
Kaum Muwallad juga disebut ''Muslima'' (yang diislamisasi), dan ''elches'' ( ''ilj'', jamak: ''ulus''), mengacu pada masyarakat dari mana mereka muncul. Mereka kemudian turun derajatnya menjadi [[Aljamiado]] karena lidah mereka bukan berbahasa Arab, melainkan [[bahasa Mozarabic]].
Melalui [[Arabisasi]] budaya para ''muladi'' ini mereka dan meningkatnya perkawinan-campur antara beberapa [[orang Berber]] dan Arab yang berada di Iberia, perbedaan-perbedaan di antara kelompok Muslim ini menjadi semakin kabur pada abad 11 dan 12. Pembauran populasi mereka secara cepat ini membuat sulitnya membedakan antara elemen-elemen etnik asing dengan yang berasal dari penduduk asli. Dengan demikian mereka digabung menjadi kelompok yang lebih homogen ''Arab Andalusia'' atau umumnya juga disebut [[Moor]]<ref name= Imamuddin/>
[[Berkas:Poema de Yusuf.jpg|jmpl|Syair di [[Aljamiado]].]]
Para Muwallad umumnya bercakap dalam bahasa [[Andalusia Arab]], bersama dengan berbagai macam [[bahasa Romantis Iberia]]. [[Andalusia Arab]] adalah campuran dari bahasa Iberia dan [[Arab klasik]], meskipun berasal terutama dari bahasa [[Latin]]. dialek lokal bahasa Arab ini juga digunakan oleh kaum Berber dan Arab dari abad ke-9 dan seterusnya.
Dalam proses akulturasi, para Muwallad mungkin telah mengadopsi [[Kekerabatan|Model keturunan]] [[senioritas Agnatic]], tetapi tanpa meninggalkan [[keturunan Bilateral|bilateral]] dari kekerabatan bangsa [[Romawi]]. Menurut [[Abu Jafar ibn Harun dari Trujillo]] mayoritas Muladi berkembang terutama di wilayah [[Extremadura]] di [[Spanyol]].<ref name= Imamuddin/>
Di antara Muwalladun ini ada yang adalah lahir merdeka, mendapatkan hak pilih, dan [[Perbudakan di Eropa abad pertengahan|budak]]. Sebuah kelompok penting dari Muwalladun dibentuk oleh para budak yang dimerdekakan. mereka ini adalah ''[[Saqaliba]]'', atau ''Slavia'' yang menjadi kelompok sosial yang penting di Andalusia pada abad ke-10 dan abad ke-11. Setelah mengadopsi nama etnis klan mereka, para budak yang dibebaskan secara bertahap ini lalu lupa asal-usul etnis mereka sendiri..<ref name= Imamuddin/> Para budak Muslim ini adalah [[Saqaliba]], yang dipimpin oleh [[Ali ibn Yusuf]], yang mendapat keuntungan dari runtuhnya kekhalifahan [[Umayyah]] untuk mendapatkan kontrol atas provinsi [[Denia]]. Kaum Saqaliba ini berhasil membebaskan diri dan mendapatkan kekuasaan atas [[Taifa]], yang memperluas jangkauannya sejauh [[Kepulauan Balearic]], dan ibu kotanya, [[Madina Mayurqa]] (sekarang [[Palma, Majorca]]).
The perkawinan Muslim asing dengan Kristen asli membuat banyak Muwallads lalai asal Iberia mereka. Akibatnya, keturunan mereka dan banyak keturunan mualaf Kristen lupa keturunan nenek moyang mereka dan diasumsikan ditempa Arab [[Genealogi|silsilah]].<ref name= Imamuddin/> Namun, ada sebagian yang bangga dengan asal-usul Romawi dan Visigothic mereka. Ini termasuk ''Banu Angelino'' dan ''Banu Sabarico'' dari [[Seville]], ''[[Bani Qasi]]''
== Muladi Terkenal ==
Baris 39 ⟶ 61:
* [[Musa ibn Musa ibn Qasi]]
== Lihat juga ==
* [[Umar ibn Hafsun]]
* [[Mozarab]], populasi lokal yang tetap kristen [[dhimmi]].
Baris 47 ⟶ 69:
* [[Wulayti]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
[[
[[
|