Parvoviridae: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k →Referensi: added Query identifier (Qid) from Wikidata -- task for approx 85 articles |
||
(30 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox spesies
| color = {{Tc2|virus}}
▲| subdivision_ranks = Species
| subdivision =
* ''[[
* ''[[
* ''[[Parvovirinae]]''
}}
'''
== Karakteristik ==
Parvovirus resisten terhadap inaktivasi. Virus dapat tetap bersifat [[infeksius]] di tanah yang [[kontaminasi|terkontaminasi]] [[feses]] selama lebih dari 5 bulan pada kondisi yang sesuai.<ref name=Gordon/> [[Desinfektan]] dan [[detergen]] pada umumnya gagal untuk menginaktivasi parvovirus.
== Gejala Klinis ==
Gejala klinis infeksi CPV-2 pada anak anjing yaitu [[diare]] cair atau diare berdarah,
Pada anak anjing gejala awal yang terlihat adalah kondisi tubuh yang terus melemah dan kehilangan nafsu makan. Berbeda dengan kehilangan nafsu makan yang biasa ditemui pada kasus lain, gejala parvovirus dapat dilihat dari perilaku penderita yang sangat lemah, cenderung tidak mau beraktivitas dan tidak responsif terhadap lingkungan. Setelah berlangsung selama 24 jam akan diikuti oleh keluarnya cairan tubuh berdarah lewat mulut ([[muntah]] darah). Fase berikutnya adalah setelah 24 jam dari muntah darah pertama, akan diikuti oleh buang air besar cair dan berdarah, yang akan disebut sebagai masa kritis.
==Gambaran Patologi==▼
Masa kritis akan berlangsung selama 3 hari (72 jam). Terhitung 24 jam dari buang air besar berdarah pertama, ini adalah masa puncak kritis parvovirus menyebar menyerang tubuh dimana (pada kasus akut) ditemukan banyaknya penderita yang tidak dapat melewati fase ini khususnya pada detik - detik akhir fase tersebut (detik - detik mendekati 24jam).
Terdapat dua bentuk Parvo, yaitu tipe enteritis dan tipe miokardial. Pada tipe enteritis, sampel segar dari jejunum, limfonodus mesenterika, dan timus sangatlah penting. Sedangkan pada tipe miokardial sampel yang penting adalah miokard.▼
Ketika memasuki waktu 24 - 48 jam ini adalah fase penyesuaian tubuh terhadap virus, tubuh mulai menyesuaikan diri dan menyusun zat antibodi. Pada Fase 24 - 48 jam ini, gejala muntah dan buang air besar berdarah tetap dijumpai, tetapi intensitasnya berkurang.
===Tipe Enteritis===▼
Infeksi parvovirus tipe enteritis, sering juga disebut Canine parvovirus enteritis, infectious hemorrhagic enteritis, epidemic gastroenteritis atau canine panleucopenia. Gambaran patologi yang terjadi bervariasi dan tidak spesifik. Lesi awal terjadi pada duodenum bagian distal, namun pada tahap yang lebih lanjut kerusakan terberat terjadi di jejunum. Lesi umumnya terjadi secara segmental berupa perubahan warna pada usus, kongesti dan hemoragu subserosa (Pollock dan Carmichael 1990). Limfonodus mesenterika membesar disertai hemoragi berbentuk ptekhie multifokus di bagian korteks. Timus pada hewan muda mengecil dan terjadi nekrosa pada bagian korteks. Pada kasus yang berat, timus menjadi sangat tipis (Pollock dan Carmichael 1990).▼
Ketika memasuki waktu 48 - 72 jam, tubuh penderita mulai memproduksi zat antibodi hasil penyesuaian tubuh pada fase sebelumnya. Fase ini bisa disebut fase anti-klimaks (penyembuhan) namun tidak menutup kemungkinan ketidak-berhasilan tubuh beradaptasi yang mengakibatkan kematian.
Setelah melewati tiga fase tersebut (lewat dari 72 jam terhitung dari buang air besar berdarah pertama) peningkatan kesehatan akan mulai terlihat secara signifikan.
===Tipe Miokardial==▼
▲== Gambaran Patologi ==
▲Terdapat dua bentuk
Gambaran patologi anatomi akibat CPV-2 pada tipe miokardial yaitu gagal jantung yang ditandai dengan dilatasi ruangan jantung, edema pulmonum, dan kongesti pasif pada hati. Kadangkala terdapat ascites, hidrothoraks dan hidroperikardium. Pada ventrikel dapat ditemukan garis putih akibat nekrosa miokard. Ventrikel kanan biasanya mengalami kerusakan yang lebih parah (Pollock dan Carmichael 1990).▼
Secara patologi anatomi (PA), anak anjing yang mati mendadak tidak menunjukkan adanya kelainan yang berarti pada jantung, tetapi edema paru-paru sering tampak mulai dari derajat yang ringan hingga parah. Paru paru sedikit mengeras, berwarna merah muda hingga abu-abu yang disertai dengan perdarahan hingga permukaaan pleura. Hati tampak agak pucat. Secara histopatologi, terlihat adanya miokarditis difusa non supuratif dengan infiltrat limfosit, makrofag, sel plasma, dan kadang-kadang neutrofil Degenerasi serat miokardium hingga nekrosis dapat terlihat dan adanya badan inklusi yang bersifat basofilik dapat ditemukan pada sel miokardium. Pada kasus yang kronis, jantung membesar dan biasanya mengandung jaringan fibrin, terutama di daerah ventrikel. Kelainan pada paru-paru terlihat adanya pneumonia interstisialis yangberarti adanya infeksi virus.<ref name=Sendow> Sendow I. 2003. Canine Parvo Virus pada Anjing. WARTAZOA Vol. 13. No. 2. </ref>▼
▲=== Tipe Enteritis ===
▲Infeksi parvovirus tipe enteritis, sering juga disebut ''Canine parvovirus enteritis'', ''infectious hemorrhagic enteritis'', ''epidemic gastroenteritis'' atau ''canine panleucopenia''.<ref
▲=== Tipe Miokardial ===
▲Tipe miokardial umum terjadi pada [[anjing]] muda, terutama anjing berumur di bawah 4 minggu, yang ditandai dengan kematian anak anjing mendadak, tanpa menimbulkan gejala klinis [[diare]] dan muntah.<ref name=Sendow/> Gambaran patologi anatomi akibat CPV-2 pada tipe miokardial yaitu gagal [[jantung]] yang ditandai dengan [[dilatasi]] ruangan jantung, [[edema pulmonum]], dan kongesti pasif pada hati.<ref
▲Secara [[patologi]] [[anatomi
== Penanganan ==
Tingkat keberhasilan penanganan infeksi CPV bergantung pada seberapa lama infeksi telah berlangsung. Penanganan yang umumnya dilakukan dokter hewan adalah terapi suportif cairan/ infus, suntikan anti muntah seperti metoclopramide, dolasetron, ondasetron, dan prochlorperazine, dan suntikan antibiotik seperti cefoxitin, timentin, enrofloxacin dan metronidazole.<ref>Macintire, Douglass K. (2004). "Management of Severe Parvoviral Enteritis". Proceedings of the Western Veterinary Conference. Retrieved 2007-06-26.</ref>
Cairan infus diberikan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang lewat muntah dan diare, dan diberikan lewat intravena. Banyaknya cairan yang dibutuhkan disesuiakan dengan berat tubuh, penurunan berat badan yang terjadi, dan tingkat dehidrasi anjing tersebut. Selain cairan infus, pemberian darah anjing lain yang sehat juga dapat membantu dalam pembentukan antibodi penderita, pendonor darah harus memiliki darah super-vaksin dimana pendonor telah di vaksin secara rutin dan berulang-ulang selama hidupnya, semakin banyak jumlah vaksinasi yang telah dijalani, semakin baik pula hasilnya. Pemberian darah super-vaksin dapat dilakukan dengan pemberian secara langsung ke dalam saluran pencernaan lewat mulut penderita. Tidak ada dosis tepat yang dapat menjadi panutan, dianjurkan secukupnya sesuai dengan berat tubuh penderita dan diberikan sekali dalam satu hari.
Lingkungan penderita harus berkondisi hangat dan tidak lembap, penanganan secara 24 jam penuh merupakan kunci penting bagi keselamatan penderita. Kebersihan kandang / tempat penderita harus selalu dijaga, terlebih sering keluarnya cairan tubuh penderita lewat mulut dan anus.
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Taxonbar|from=Q13210344}}
[[Kategori:
[[Kategori:
|