Museum Kayu Wanagama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
memperbaiki judul rujukan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Museum Kayu Wanagama''' ({{lang-jv|ꦩꦸꦱꦶꦪꦸꦩ꧀ꦏꦪꦸꦮꦤꦒꦩ|Musiyum Kayu Wanagama}}) adalah [[museum]] khusus yang berhasil didirikan atas [[gagasan]] [[Pikiran|pemikiran]] yang disampaikan oleh dua orang [[dosen]] [[Universitas Gadjah Mada]], yaitu [[Oemi Hani'in Suseno|Oemi Hani’in Soeseno]] dan Etty Suliantoro Sulaiman yang kemudian bekerja sama dengan [[Perhutani|Perum Perhutani]]. [[Gagasan]] pembangunan museum ini muncul setelah mereka menghadiri kegiatan [[pameran]] pada Museum Antropologis di [[Prancis|Perancis]] dan pendirian Jati Centre di [[Cepu, Blora|Cepu]]. Pembangunan museum dimulai pada tahun 1995 di kawasan hutan pendidikan Wanagama. Bahan baku bangunan museum berasal dari dua buah [[rumah]] kayu buatan tahun 1880 yang disumbangkan oleh Perum Perhutani. Bahan ini diubah menjadi satu bangunan berbentuk [[rumah panggung]]. Peresmian Museum Kayu Wanagama dilakukan pada tanggal 8 Agustus 1998 oleh [[Gubernur]] [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Hamengkubuwana X|Sri Sultan Hamengkubuwono X]] dan [[Daftar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia|Menteri Kehutanan Republik Indonesia]], [[Muslimin Nasution]]. Koleksi unggulan dari Museum Kayu Wanagama adalah [[arca]] Gupolo yang terbuat dari [[kayu]] yang telah berusia 50 tahun.<ref>{{Cite book|last=Rusmiyati et al.|first=|date=2018|title=Katalog Museum Indonesia Jilid II|location=Jakarta|publisher=Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman|isbn=978-979-8250-67-5|pages=28|url-status=live}}</ref>
 
== Sejarah ==
Pendirian museum kayu Wanagama dirintis oleh para pimpinan [[Universitas Gadjah Mada]] dan [[Perhutani]]. Pendirian museum ini juga menjadi awal keberadaan [[Hutan Wanagama]]. Pembangunan Museum Kayu Wanagama mulai dilakukan pada tahun 1995. Tujuan pembangunan museum ini adalah untuk memperkenalkan kepada [[masyarakat]] umum tentang berbagai jenis [[kayu]] dan cara pemanfaatannya.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.jogjasuper.co.id/museum-kayu-wanagama/|title=Menyatu dengan Alam di Museum Kayu Wanagama|date=2018-11-26|website=JogjaSuper : Jasa Transportasi Dan Paket Wisata|language=en-US|access-date=2020-06-21}}</ref> Museum ini kemudian diresmikan pada tanggal 8 Agustus 1998 oleh [[Gubernur]] [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Hamengkubuwana X|Sri Sultan Hamengku Buwono X]] dan [[Daftar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia|Menteri Kehutanan Repbulik Indonesia]], [[Muslimin Nasution]].<ref name=":1">{{Cite web|url=https://budaya.jogjaprov.go.id/artikel/detail/198-museum-kayu-wanagama|title=Museum Kayu Wanagama|last=Admin|first=|date=01-04-2012|website=budaya.jogjaprov.go.id|access-date=21-06-2020}}</ref> Museum Kayu Wanagama berada di Jalan Jogja – Wonosari kilometer 30. Lokasi museum berada di dalam kawasan Hutan Wisata Wanagama, Desa Bunder, [[Playen, Gunungkidul|Kecamatan Playen]], [[Kabupaten Gunungkidul]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta]], Museum ini dapat dicapai dari arah [[Kota Yogyakarta]] yang menuju ke Hutan Wanagama.<ref name=":2">{{Cite web|url=http://yogyakarta.panduanwisata.id/hiburan/museum-kayu-wanagama-mepelajari-hasil-alam-pepohonan-dan-kayu-indonesia/|title=Museum Kayu Wanagama, Mempelajari Hasil Alam (pepohonan dan kayu) Indonesia|last=danielkurniawan|website=Wisata Yogyakarta|language=id|access-date=2020-06-21}}</ref>
 
== Desain ==
Baris 13:
<references />
 
[[Kategori:Museum di Yogyakarta|K]]
[[Kategori:Museum di Indonesia]]