Sidayu, Gresik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(41 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tempat lain|Sidayu}}
{{kecamatan|nama=Sidayu
|dati2 = Kabupaten
|nama dati2 = Gresik
|luas = 47,13 Km2
|Kepala Kecamatan = Moch. Yusuf Anshori, S.Sos., M.M.}}
|penduduk = 37.871 *(Sensus 2010)
|kelurahan = 21 desa/kelurahan
|provinsi = Jawa Timur}}
|Kepala Kecamatan = Moch. Yusuf Anshori, S.Sos., M.M.}}
[[Berkas:Senja di Ujung Timur.jpg|jmpl|Senja di Sidayu]]
 
'''Sidayu''' adalah sebuah [[Kecamatan]] di [[Kabupaten Gresik]], [[provinsi]] [[Jawa Timur]], Indonesia.
 
Baris 13 ⟶ 14:
Kecamatan Sidayu hanyalah satu di antara 18 kecamatan di [[Kabupaten Gresik]] saat ini. Namun, kecamatan tersebut meninggalkan bukti-bukti sejarah kebesaran sebagai bekas sebuah [[Kadipaten]].
 
Sidayu merupakan Kota tua, jejak sejarah Kabupaten Gresik tertapak jelas di bekas [[Kadipaten Sedayu]] yang kini menjadi Kecamatan Sidayu. Berbagai peninggalan masih membekas sebagai ikon sebuah kadipaten di zaman penjajahan Belanda. Ada pintu gerbang dan pendapa [[keraton]]. Ada pula masjid dan alun-alun, telaga dan sumur sebagai sumber air Sedayu. Bangunan tersebut termasuk sebuah situs yang kini seperti onggokan bangunan tidak bermakna.
 
Diperkirakan, situs itu berusia satu abad. Situs tersebut dibangun menjelang perpindahan Kadipaten Sedayu ke wilayah Kadipaten Jombang oleh penjajah Belanda pada sekitar [[1910]]. Sejak berdiri pada [[1675]], Kadipaten Sedayu dipimpin oleh sedikitnya sepuluh adipati. [[Adipati]] yang paling dikenal adalah Kanjeng Sepuh Sedayu.
Baris 23 ⟶ 24:
Nama-nama bupati yang pernah memerintah di kabupaten Sidayu adalah sebagai berikut:
 
1.# Raden Kromo Widjojo
2.# Adipati Probolinggo
3.# Raden Kanjeng Soewargo
4.# Raden Kanjeng Sido Ngawen
5.# Raden Kanjeng Sido Banten
6.# Kanjeng Kudus
7.# Kanjeng Djoko
8.# Kanjeng Sepuh
9.# Kanjeng Pangeran
10.# Ragen BadrunBadru
Namun, sejarah Kadipaten Sedayu mencatat nama harum adipati ke-8, yaitu [[Kanjeng Sepuh Sedayu]]. Kanjeng Sepuh dianggap sebagai aulia dan pemimpin besar Kadipaten Sedayu yang layak mendapatkan penghormatan.
 
Kanjeng Sepuh tersohor lantaran beliaudia adalah seorang bupati yang ulama atau ulama yang menjadi seorang bupati. BeliauDia sangat dicintai masyarakatnya karena beliaudia sangat memperhatikan nasib rakyat yang dipimpinnya terutama kawula alit. Kecintaan itu hingga kini tidak luntur. Hal ini dibuktikan diantaranya dengan diabadikannya nama beliaudia sebagai nama Majid Besar Sidayu dan nama Lembaga Pendikan terbesar di kecamatan Sidayu yaitu Taman Pendidikan Kanjeng Sepuh atau lebih dikenal dengan singkatan TPKS.
Pada masa hidupnya beliaudia mempunyai kegemaran memelihara kuda baik sebagai kuda tunggangan maupun kuda penarik kereta. Suatu saat beliaudia mendengar bahwa di Ujungpangkah ada seorang yang mempunyai kuda yang bagus. Orang itu bernama Jayeng Katon. BeliauDia ingin sekali mendatanginya untuk berguru cara merawat kuda. BeliauDia terkagum-kagum melihat kuda Jayeng Katon. Kuda itu badannya tinggi, tubuhnya ramping, kulitnya hitam, bulunya mengkilat.
Kuda itu diberi nama kuda Sembrani. Kuda iyu sangat penurut kepada majikannya. Meskipun tan ada seutas tali yang mengikatnya, kuda tidak mau pergi meninggalkan tempatnya. Kuda pintar sekali terhadap bahasa isyarat yang diberikan oleh majikannya. Kuda itu menuruti segala perintah tuannya.
Kanjeng Sepuh sangat takjub dan tertarik terhadap kuda itu. BeliauDia ingin sekali mempunyai kuda-kuda seperti kuda yang dimiliki Jayeng Katon. BeliauDia lebih takjub lagi kepada pemilik kuda itu. Jayeng Katon ternyata seorang ulama yang alim, bersahaja, dan memiliki ilmu kanoragan yang tinggi. Jayeng Katon juga sebagai pemangku pondok Ujungpangkah BeliauDia bisa mengukur kedalam ilmu seseorang karena beliaudia sendiri seorang ulama.
Kanjeng Sepuh mengirimkan kuda-kuda beliaudia ke Ujungpangkah untuk dirawatkan kepada Jayeng Katon. Kuda-kuda itu ditempatkan di sebuah tanah lapang sekitar enam ratus meter ke timur dari pondok Ujungpangkah atau rumah Jayeng Katon. Kuda-kuda itu dibiarkan bebas di tanah lapang itu.
Jayeng Katon menyediakan tempat berteduh kuda-kuda itu secara terbuka. Tidak ada pagar atau batas. Namun, kuda-kuda itu tidak meninggalkan area tanah lapang tempat merumput. Tempat itu dikenal dengan nama Monok karena di tempat itu banyak penekan atau tumpukan kotoran kuda. Di bagian selatan tanah lapang itu disediakan jambangan atau bejana yang selalu penuh diisi air untuk tempat minum kuda-kuda Kanjeng Sepuh. Tempat itu dikenal dengan sebutan Jambangan.
Suatu ketika, Kanjeng Sepuh bersilaturrahim ke Pondok Ujungpangkah yang diasuh oleh Jayeng Katon sambil ingin melihat-melihat kuda-kuda yang telah dititipkan. BeliauDia sangat senang melihat kuda-kuda beliaudia. BeliauDia tidak menyangka kuda-kuda itu berubah
 
Kiprahnya yang kritis terhadap kekuasaan dan kooptasi [[Belanda]] atau kerajaan lain waktu itu dikenang cukup positif. Di mata warga Sedayu maupun keturunannya, hingga kini nama Kanjeng Sepuh tetap harum sebagai pemimpin yang berpihak kepada rakyat selama memerintah Sedayu pada 1816-1855.
Baris 47 ⟶ 48:
Catatan (alm) [[K. Ridwad Ahmad]] dari Djawatan Penerangan RI Kecamatan Sidayu tanggal [[25 Februari]] [[1957]] menyebut, Kanjeng Sepuh Sedayu seorang ahli strategi. Banyak jasa Kanjeng Sepuh untuk menenteramkan rakyatnya sekaligus melindungi mereka dari berbagai teror selama masa penjajahan, (Gus Amrullah, tokoh muda Sedayu yang masih keturunan ke-5 Kanjeng Sepuh).
 
Keberanian Kanjeng Sepuh menantang kebijakan Belanda tentang pajak juga menjadi catatan. Adipati dengan berani mengusulkan memberi nama sebuah pasar di [[Surabaya]] dengan nama Kabean, yang berarti untuk semua, dalam sebuah rapat dengan pemerintah Belanda waktu itu. Maksudnya, beliaudia menolak diskriminasi dan kenaikan pajak yang dikehendaki Belanda. Sebab, waktu itu Belanda punya iktikad untuk membeda-bedakan pedagang dengan maksud menaikkan pajak. Pasar tersebut saat ini dikenal dengan nama Pasar Pabean.
 
BeliauDia juga dekat dengan rakyat. Diam-diam, di malam hari, beliaudia berkeliling ke seluruh wilayah kadipaten, yang meliputi Sedayu, [[Lamongan]], [[Babat]], hingga [[Jombang]], untuk melihat keseharian dan problem masyarakatnya. Itu seperti yang dilakukan Amirul Mukminin [[Khalifah]] [[Umar bin Khattab]]. (Gus Amrullah dan H. A. Khoiruzzaman/Ketua Remaja Masjid Kanjeng Sepuh Sedayu).
 
Berbagai peninggalan sejarah SedayuSidayu telah mendapatkan perhatian [[Dinas Purbakala Trowulan]]. Namun, yang terawat baru kompleks masjid dan makam. Sisa bangunan lain berupa situs. Status pertanahan sisa-sisa sejarah itu kini belum tersentuh. Salah satunya, reruntuhan asli bekas bangunan [[masjid]] di Desa [[Mriyunan, Sidayu, Gresik|Mriyunan]], [[Sumur Dhahar]] di Desa [[Golokan, Sidayu, Gresik|Golokan]], dan Telaga Rambit di Desa [[Purwodadi, Sidayu, Gresik|Purwodadi]] yang nampaktampak tidak terawat.
 
Puing reruntuhan bangunan masjid tersebut kini terletak di dalam kompleks SMPN Negeri I dan III Sidayu. Kondisinya memprihatinkan. Sama sekali tidak ampak ada upaya pemeliharaan dari Pemkab Gresik. Sekadar identitas bangunan bersejarah pun tidak ada. Bahkan, sebagian bekas puing bisa ditemukan di kandang ayam.
Baris 57 ⟶ 58:
Belum lagi kondisi Sumur Dhahar yang kini menjadi tempat pembuangan sampah. Tidak terdapat museum atau bau harum ketika kita berkunjung ke sana, namun bukitan sampah yang kotor dan berbau menyengat.
 
Tetapi terlepas dari semua itu, SedayuSidayu yang kini menghadapi perkembangan modernitas masyarakat, ia bisa tetap eksis sebagai salah satu kecamatan yang cukupbegitu berkembang di wilayah Gresik utara. Bukanlah sesuatu yang istimewa, jika Sedayu saat ini bisa menjadi pusat peradaban masyarakat pesisir utara yang begitu berkembang, baik di wilayah [[Gresik Utara]] (Sedayu danSidayu sekitarnya; [[Bungah, Gresik|Bungah]], [[Dukun, Gresik|Dukun]], [[Ujung Pangkah, Gresik|Ujung Pangkah]], dan [[Panceng, Gresik|Panceng]]), maupun wilayah [[Kabupaten Lamongan|Lamongan]] ([[Kabupaten Paciran|Paciran]], [[Brondong]], [[Solokuro]], [[Babat]]). Karena Sedayu sudah pernah mengalami masa kejayaan dipada masa lalu.
 
Dengan bukti adanya ratusan Pondokan Cilik (pesantren anak-anak) yang tersebar di seantero Kota Sedayu, kota ini juga mampu mempertahankan sebutan kota santri yang telah melekat dan menjadi ikon Kabupaten Gresik. Karena secara kultural, kehidupan masyarakat Sedayu adalah kehidupan yang sangat islami, baik dalam bidang sosial-masyarakat, politik, hukum, dan ekonomi.
Baris 67 ⟶ 68:
Termasuk yang kerap muncul di layar televisi jualan rumah mewah… Agung Sedayu Grup. Sejatinya kalau nama Agung Sedayu sendiri adalah nama tokoh protagonist dalam serial silat Api di Bukit Menoreh’’ karya SH Mintarja.
 
Persamaan lain yang merujuk tempat, nama Sedayu merupakan sebuah nama kecamatan di Kabupaten Bantul, dekat kampung halaman mantan Presiden Soeharto di Kemusuk, Sleman. ataupun nama sebuah desa [[Sedayu Lawas]] di Kecamatan Brondong [[kabupaten lamongan]].
 
Kembali kepada dualisme penyebutan Sedayu dan Sidayu. Keduanya sama-sama dipakai dan resmi. Sehingga nama pemimpin paling popular Kanjeng Sepuh Sedayu menggunakan nama Sedayu, bukan Sidayu. Pun demikian dengan penyebutan Kadipaten Sedayu masa lalu, denga Sedayu, bukan Sidayu.
Baris 74 ⟶ 75:
 
== Letak Geografis ==
Dengan luas wilayah 47,13 Km2. Terdiri dari tanah sawah 1,069,610 Ha, pekarangan/ halaman 171,020 Ha, tegal/ kebun 1,153,720 Ha, tambak 1,439,310 Ha, dan lainya 879,740 Ha. Ketinggian daerah kurang lebih sekitar 7 meter diatasdi atas permukaan air laut.
Kecamatan Sidayu berbatasan langsung dengan [[Ujung Pangkah, Gresik|Kecamatan Ujung Pangkah]] di sebelah utara. [[Bungah, Gresik|Kecamatan Bungah]] di sebelah selatan. [[Dukun, Gresik|Kecamatan Dukun]] dan [[Panceng, Gresik|Kecamatan Panceng]] di sebelah barat. Serta dengan [[Selat Madura]] di sebelah timur. [[Ibukota]] [[Kecamatan Sidayu]] ditetapkan di beberapa desa yang masuk kawasan ibu kota kecamatan, yaitu desa [[Kauman, Sidayu, Gresik|Kauman]], [[Pengulu, Sidayu, Gresik|Pengulu]], [[Mriyunan, Sidayu, Gresik|Mriyunan]], [[Asempapak, Sidayu, Gresik|Asempapak]], [[Raci Tengah, Sidayu, Gresik|Raci Tengah]], [[Bunderan, Sidayu, Gresik|Bunderan]], [[Purwodadi, Sidayu, Gresik|Purwodadi]], [[sedagaran, Sidayu, Gresik|Sedagaran]], [[Sidomulyo, Sidayu, Gresik|Sidomulyo]].
 
Baris 89 ⟶ 90:
 
=== Lembaga Pendidikan ===
* Taman Pendidikan Nurul Huda (TPNH) di desa [[Wadeng, Sidayu, Gresik|Wadeng]]. . Menyelenggarakan pendidikan TK, PAUD,TPQ, Madrasah Diniyah, MI, MTs, dan MA.
* Perguruan [[Muhammadiyah]]. Menyelenggaran pendidikan TK, TPA, MI, SD, SDLB, SMP, SMPLB, MTs, MA, SMA dan SMALB.
* Taman Pendidikan Kanjeng Sepuh (TPKS). Menyelenggarakan pendidikan TK, TPA, MI, SD, MTs, MA, dan SMA.
* Yayasan Pendidikan Islamiyah (YPI). Menyelenggarakan pendidikan TK, TPA, dan MI.
* Yayasan Pendidikan Nahdlatul Ummah di desa [[Golokan, Sidayu, Gresik|Golokan]]. Menyelenggarakan pendidikan TK, MI, dan TPQ.
* Yayasan lain yang tersebar diseluruh Kecamatan Sidayu.
* Dan [[Lembaga Lembaga Swasta]] Lainnya yang tersebar di hampir semua daerah.
 
=== Lembaga Pendidikan Negeri ===
* [[Sekolah Dasar]] Negeri (SD Negeri) hampir terdapat disetiap desa di Sidayu.
* [[Sekolah Menengah Pertama]] Negeri (SMP Negeri) terdiri dari SMPN 1 Sidayu di Mriyunan, SMPN 2 Sidayu di Wadeng, SMPN 3 Sidayu di Mriyunan dan SMPN 4 Sidayu di Lasem.
* [[Sekolah Menengah Atas]] Negeri I Sidayu (SMA Negeri 1 Sidayu) di Ngawen.
* [[Sekolah Menengah Kejuruan]] Negeri (SMK Negeri 1 Sidayu) di Wadeng.
 
 
=== Pesantren ===
Baris 107 ⟶ 108:
* Yayasan Pondok Pesantren Qiyaumul Manar. Menyelanggarakan pendidikan Hifdzul Qur'an dan Madrasah Diniyyah di Sidomulyo.
* Yayasan Ma'had al-Bayyinah. Menyelanggarakan pendidikan Madrasah Diniyyah di Sedagaran.
* Yayasan Ma'had al-Furqon. Menyelanggarakan pendidikan MISetingkat danSD, MadrasahSMP, SMA, dan DiniyyahD3 di Srowo.
* Yayasan Ma'had Muhammadiyah Al Hikmah di jl.KH Munawwar Pengulu Sidayu
* Pondok Pesantren Ta'lim & Tahfidh Al-Qur'an "AL-MUNAWWAR" Jl. K.H. Munawwar 12 Kauman, Sidayu, Gresik 61153
Baris 119 ⟶ 120:
 
== Penduduk ==
Jumlah penduduk sidayuSidayu perTahun 2010 adalah 37.871 jiwa dengan perbandingan laki-laki 18.832 dan perempuan 19.039. Yang menjadikan penduduk Sidayu merupakan yang terkecil kedua di Kabupaten Gresik setelah Kecamatan Tambak di pulau Bawean. Sidayu masa lampau adalah sebuah [[kadipatenKadipaten]], sebagai salah satu tempat pusat penyebaran islamIslam serta tempat perdagangan sekaligus pelabuhan yang merupakan tempat berkumpulnya [[suku]] bangsa yang ada di nusantara juga etnis dari warga penjajah [[belandaBelanda]], warga penyebar islamIslam [[arabArab]], serta warga pedagang [[tionghoaTionghoa]], hal ini dapat dilihat dari bekas jejak pecinan serta makam cina yang ada di sidayuSidayu. Dan hal ini memungkinkan adanya percampuran ras antara berbagai macam etnis pada masa lampau di Sidayu.
=== Suku Bangsa ===
[[Suku Jawa]] adalah suku bangsa mayoritas di Sidayu. hampir semua warga sidayu adalah suku jawa.. Dalam akhir dekade ini banyak juga warga pendatang dari wilayah lain yang tinggal di Sidayu.
 
Sebagai pusat pendidikan di [[Gresik Utara]], Sidayu juga menjadi tempat tinggal para santri dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia. Karena Sidayu memiliki beberapa [[ma'had]] yang menjadi rujukan
Baris 128 ⟶ 129:
Agama Islam adalah agama mayoritas penduduk Sidayu. Mengingat Sidayu merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam awal di tanah Jawa.
 
Agama Islam dapat dikatakan sebagai agama tunggal di Sidayu, mengingat hampir seratus persen penduduknya memeluk Agama Islam. Dan kebanyakan dari mereka berafiliasi pada organisasi sosial-keagamaan mayoritas seperti [[Muhammadiyah]] dan [[Nahdlatul Ulama]] serta minoritas seperti [[LDII]], [[DDII]]Salafi-Wahabi dan lain -lain. Demografi penyebaran Organisasi Keagamaan Di Sidayu: Organisasi [[Muhammadiyah]] Mayoritas banyak terkonsentrasi di wilayah desa-desa yang mencakup kawasan pusat ibu kota kecamatan, sedangkan Organisasi [[Nahdlatul ulama]] Mayoritas banyak terkonsentrasi di wilayah desa-desa perbatasan Kecamatan, dan untuk minoritas dan [[Salafi-DDII]] banyak terkonsentrasi di Desa Srowo dan sekitarnya.
 
=== Bahasa ===
Sidayu memiliki dialek khas [[Gresik Utara]] yang hampir mirip dengan Bahasa Jawa Surabaya yang dikenal dengan Boso Suroboyoan meskipun sejatinya memiliki perbedaan yang mencolok, disampingdi samping itu setiap desa yang ada diwilayah Kecamatan Sidayu memiliki Dialeknya masing-masing yang cukup terlihat, hal ini memungkinkan bahwa dahulu banyak para pendatang yang menetap dan membentuk komunitas-komunitas yang sekarang telah melebur dan membawa sebagian pengaruh bahasa dari daerahnya dahulu. Dialek jawa suroboyoanSuroboyoan dituturkan di daerah Surabaya dan sekitarnya, termasuk Gresik, Sidoarjo, malang dan Mojokerto. Serta memiliki pengaruh di bagian timur Provinsi Jawa Timur. Dan juga mengenal ragam tingkatan bahasa seperti [[Bahasa Jawa]] standar pada umumnya, meskipun ada banyak juga yang pandai dalam menggunakan unggah ungguh bahasa.
 
== Kuliner ==
 
Makanan khas Sidayu adalah [[Sego Rawon]], [[Sego Jagung Lodeh Ikan Asin]], [[Sego Bebek]],[[Tempe Penyet]], [[Sego Bali Bandeng]], [[Otak-otak Bandeng]] dan [[Kelo Bandeng]]. Selain itu ada pula cemilancamilan yang sangat khas sidayudi Sidayu yakniyaitu [[Bonggolan]] (sejenis Cireng di Jawa Barat dan pempek di palembang ), yang terbuat dari tepung dan ikan, serta ada pula [[Gimbal]] atau disebut juga dadar jagung atau bakwan jagung untuk daerah lain dan juga [[Krupuk Tayamum]] atau krupukkerupuk goreng pasir.
 
== Pariwisata ==
 
Sejumlah pariwisata andalan di [[Sidayu]] adalah:
* Wisata Religi [[Makam Kanjeng Sepuh]] di desaDesa Kauman.
* [[Makam Ki Joko Bodo]] di makamMakam islamIslam ceret desaDesa srowoSrowo,
* Wisata Bahari [[Bengawan Solo]] di desaDesa [[Randuboto, Sidayu, Gresik|Randuboto]].
* Wisata Sejarah [[Telaga Rambit]] di desaDesa Purwodadi.
* Situs Peninggalan Masjid Sidayu di desaDesa Mriyunan.
* [[Sumur Dhahar]] di desaDesa [[Golokan, Sidayu, Gresik|Golokan]].
* Wisata Belanja di [[Pasar Pahing]] yang menjual beraneka ragam hasil laut dan tambak,di Desa Mriyunan.
* Dua TPI nelayan [[SROWO]], dua TPI nelayan [[Ujung Bruk]], [[Randuboto]]
* [[Alun-Alun yang luas terbagi empat area]]
Baris 152 ⟶ 153:
{{Sidayu, Gresik}}
{{Kabupaten Gresik}}
 
{{Authority control}}