Penduduk Rass: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k memindahkan Kaum Rass ke Penduduk Rass |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(18 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
Dikatakan bahwa kaum ini pernah diutus seorang [[rasul]] bernama [[
== Etimologi ==
Secara harfiah ''Ashab'' (<font size=4>أصحاب</font>) memiliki arti "pemilik" dan kata ''Rass'' (<font size=4>الرس</font>) berarti [[sumur]] yang dilingkari bebatuan.<ref>Dictionary of Arabic to English meanings, ''Rass''</ref> Maka artinya adalah "Pemilik (telaga) Rass."
Mengenai hal ini, ada yang berpendapat, sebuah sumur tertentu yang menjadi milik kabilah [[Tsamud]] sehingga mereka dikenal dengan sebutan ''Ashab al-Rass.'' Sementara itu, [[Al-Bakari]] dalam kitabnya ''Al-Mujam,'' sebagaimana dikutip [[Sami bin Abdullah Al-Maghluts]] dalam bukunya [[Atlas Sejarah Nabi dan Rasul]], menyatakan, ''Al-Rass'' dengan baris ''[[fathah]]'' pada awalnya dan kemudian tasyid pada huruf ''[[Syin]]'' memiliki makna ''Al-Bir'' (sumur).
Selain itu, ia juga bisa bermakna ''Al-Mafdan'' (bahan tambang) dan mendamaikan di antara kaum. Sedangkan menurut [[Abu Manshur]], [[Abu Ishaq]] berkata, ''Al-Rass'' yang dimaksud dalam Al-Qur'an itu adalah suatu kaum yang mendustakan [[nabi]] mereka dan membenamkannya ke dalam sumur.
== Pendapat cendikiawan muslim ==
[[Berkas:Peta_Ashab_ar-Rass.gif|250px|jmpl|ka|Sebuah [[peta]] dari lokasi ''Ashab ar-Rass'' menurut beberapa cendikiawan [[Muslim]].]]
Menurut [[Ibnu Juraij]] dari [[Abdullah bin Abbas|Ibnu 'Abbas]] bahwa mereka adalah penduduk salah satu kampung di [[Tsamud]]. [[Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di|As-Sadi]] mengatakan, Penduduk Rass adalah sisa-sisa [[Kaum Tsamūd]]. Mereka adalah penduduk sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi yang keduanya diceritakan oleh Allah di dalam al-Quran.
As-Sadi mengatakan bahwa sumur yang ditinggalkan terletak di [[Aden|tanah Aden]], kemudian As-Sadi menambahkan bahwa setelah [[Dzul Qarnain]] mengelilingi berbagai negeri dan memasuki kota Rass, dia menemukan rajanya, penduduknya, wanitanya, anak-anaknya, hewan-hewannya, barang-barangnya, pepohonannya, dan buah-buahnya, semuanya menjadi batu hitam.<ref>“Kisah Penciptaan dan Tokoh-tokoh Sepanjang Zaman” karya Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas, diterjemahkan oleh Abdul Halim, Bandung: Pustaka Hidayah, Cet. I, Oktober 2002, hal. 148-150.</ref>
Sedangkan menurut [[Ibnu Jarir]] memiliki pendapat, bahwa yang di maksud penduduk Rass adalah ''[[Ashab al-Ukhdud]]'' (Penggali parit) yang diceritakan dalam [[Surah Al-Buruj]].
Menurut pendapat [[Yunus bin Abdul A’la]], penduduk ini terletak di [[Yamamah]] yang lebih dikenal dengan nama Falaj,<ref>Ta’wil ini bersumber dari Yunus bin Abdul A’la ia bercerita dari Ibnu Wahb, ia bercerita dari Jarir bin Hazim bahwa Qotadah berkata Ar Rass adalah sebuah desa di Yamamah yang disebut dengan Falaj, mereka adalah pengikut Yasin.</ref> sedangkan menurut pendapat [[Ibnu Abi Hatim]]<ref>Ta’wil ini bersumber dari Ibnu Abi Hatim, ia bercerita dari Ahmad bin Amr bin Abi ‘Ashim an Nabil, ia bercerita dari Abu ‘Ashim Dhohhak bin Makhlad, ia bercerita dari Syabib bin Bisyr dari Ikrimah dari Ibnu Abbas tentang ayat Wa Ashabar Rass. Ibnu Abbas berkata: Rass adalah nama sumur di daerah Azerbaijan.</ref> dan cendikiawan muslim<ref>''A-Z of Prophets in Islam and Judaism'', B.M. Wheeler, ''People of the Well''</ref> lainnya mengatakan, bahwa penduduk itu terletak di [[Azerbaijan]].
== Kisah Kaum Rass ==
Menurut [[hadits]] yang sangat panjang dari penjelasan [[Ali bin Abu Thalib]] mengenai ''Ashabur Rass.'' “Kaum Rass adalah sebuah kaum yang menyembah pohon [[sanobar]], yang diberi nama ''Syah Dirakht'', secara bahasa memiliki arti "Raja Pohon". Dikatakan bahwa yang pertama kali menanam pohon itu adalah '''[[Yafet|Yafith]]''' bin '''[[Nuh]]''' pasca badai [[topan]] di tepian mata air, mata air tersebut dikenal dengan sebutan ''Rowsyan Oub.'' Kaum Rass memiliki dua belas [[desa]] yang makmur
Penduduk desa tersebut menanam pohon sanobar
Mereka selalu mengadakan acara sehari dalam satu bulan sebagai hari besar untuk membuat persembahan bagi masing-masing desa. Pada hari raya itu, mereka keluar menuju pohon sanobar dengan membawa hewan-hewan kurban, menyembelihnya, kemudian membakarnya. Ketika asap pembakaran tersebut naik keatas, mereka bersujud kepada pohon tersebut, menangis, dan mengadakan permohonan.
Bahkan, ketika hari raya tersebut mencapai puncaknya, yaitu [[hari raya]] yang mereka sebut ''Isfandr,'' Setelah kekafiran mereka berlangsung lama, kemudian seorang [[rasul]] diutus kepada mereka dari [[Bani Israil]] dari keturunan [[Yehuda|Yahuda]]. Lalu, rasul itu mengajak kepada kaum Rass untuk menyembah Allah, dan meninggalkan kesyirikan.
Namun mereka tetap tidak beriman, kemudian rasul tersebut mendoakan keburukan terhadap pohon tersebut, tiba-tiba, pohon tersebut menjadi kering dan layu. Setelah mereka menyaksikan hal tersebut, sebagian dari mereka berkata: “Sesungguhnya lelaki ini telah menyihir tuhan kita!”. Sebagian yang lain menimpali: “Sungguh tuhan kita telah murka kepada kita, saat lelaki ini mengajak kepada kekafiran, maka kita tinggalkan dia dan ajakannya”.
Lalu, mereka sepakat untuk membunuh rasul tersebut. Kemudian mereka menggali [[sumur]] yang dalam dan membuang rasul tersebut ke dalamnya, menutup lubangnya
Dari semua penduduk yang di dakwahi oleh Nabi Hanzhalah hanya ada seorang budak hitam yang beriman kepada Allah, ia mempunyai kebiasaan mengumpulkan kayu bakar di hutan, setelah mendapat kayu yang cukup ia menjualnya ke pasar dan hasilnya dibelikan makanan dan minuman. Setelah itu dia mendatangi sumur tempat Nabi Hanzhalah dilemparkan. Ia lalu mengangkat batu penutup mulut sumur dengan pertolongan dari Allah. Kemudian ia menurunkan makanan dan minuman tersebut untuk nabi tersebut, lalu meletakkan dan memasang kembali batu penutup tersebut seperti semula.
Kemudian pada suatu hari budak hitam tersebut melakukan kebiasaannya mencari dan mengumpulkan kayu bakar, setelah selesai mengumpulkan kayu dalam jumlah yang cukup. Ketika hendak membawa kayu tersebut ke pasar, budak tersebut merasakan kantuk yang sangat, akhirnya dia merebahkan dirinya dan tidur. Lalu Allah menidurkan budak tersebut selama tujuh tahun dengan posisi semula, lalu dia bergerak berpindah posisi ke sisi lain selama tujuh tahun pula.
Setelah itu dirinya terbangun dan mengangkut kumpulan kayu bakarnya, budak tersebut menyangka hanya tidur sejenak saja. Lalu ia pergi ke pasar dan menjual kayu bakarnya serta membeli makan dan minuman sebagaimana biasa. Setelah itu dirinya mendatangi sumur tempat dilemparkannya Nabi Hanzhalah, namun ternyata dirinya tidak menemukan nabi tersebut.
Sebelumnya telah terjadi sebuah peristiwa yang menimpa kaumnya, lalu mereka semua sepakat mengeluarkan nabinya dari dalam sumur serta beriman dan membenarkan nabinya.<ref>Nabi Muhammad bersabda: "Lalu nabi kaum tersebut menanyakan keberadaan budak tentang apa yang dilakukannya? Kaumnya menjawab: Kami tidak tahu. Sampai Allah mencabut ruh nabi tersebut. Setelah wafatnya nabi tersebutlah Allah membangunkan si budak hitam tersebut dari tidurnya. Rasulullah bersabda: Budak hitam tersebut adalah orang yang pertama kali masuk surga." (Tafsir Ibnu Katsit 6/111, Al Alusi 14/97, At Thobari 19/269, Al Qurthubi 13/32).</ref><ref>Dari riwayatkan ini terdapat sebuah kemusykilan antara persambungan ayat dan riwayat ini. Dalam ayat diatas Ashabur Rass dimusnahkan Allah dan riwayat ini menerangkan mereka telah beriman. Imam Ibnu Jarir At Thobari menguraiakan, kemungkinan besar para kaum tersebut beriman setelah Allah menurunkan adzab kepada nenek moyang mereka, sehingga akhirnya sisa-sisa dari kaum tersebut beriman dan mengeluarkan nabinya dari dalam sumur. (Tafsir Ibnu Katsir 6/112, Al Alusi 14/97).</ref>
== Lihat pula ==
Baris 34 ⟶ 50:
== Pranala luar ==
* [http://www.harunyahya.com/indo/site/kehidupan/peradaban.html#8. Peradaban Masa Silam di Harun Yahya]
* [http://majalahlangitan.com/ashab-ar-rass-dan-nabi-yang-dilempar-ke-dalam-sumur/ Ashab ar-Rass dan Nabi yang dilempar ke dalam Sumur di MajalahLangitan.com]
* [http://koran.republika.co.id/koran/0/63316/Ashab_AL_Rass_Kehancuran_Kaum_Penyembah_Patung Ashab Al-Rass Kehancuran Kaum Penyembah Patung di Koran.Republika.co.id]
* [http://www.qurandanhadits.com/Mufradat-Al-Qur-an/ashabur-rass.html Ashab ar-Rass di Qurandanhadits.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110518081304/http://www.qurandanhadits.com/Mufradat-Al-Qur-an/ashabur-rass.html |date=2011-05-18 }}▼
* [http://www.ceritaanakislam.org/2011/08/kisah-kaum-rass/ Kisah Kaum Rass di Ceritaanakislam.org]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}▼
▲* [http://www.qurandanhadits.com/Mufradat-Al-Qur-an/ashabur-rass.html Ashab ar-Rass di Qurandanhadits.com]
* {{en}} [http://books.google.co.id/books?id=QJSr9ajKXZ0C&pg=PA451&lpg=PA451&dq=kaum+rass&source=bl&ots=cDunmOiXDE&sig=b9rrUCtmg4MLGF2M9XiRrO_9vvU&hl=en&sa=X&ei=UM4ST42_M8n3rQftm8ibAg&ved=0CFQQ6AEwBzgK#v=onepage&q=kaum%20rass&f=false Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 4 By M. Nasib ar-Rifa'i di Books.Google.com]
* {{en}} [http://books.google.co.id/books?id=BtPxtiRyhSIC&pg=PA113&dq=kaum+rass&hl=en&sa=X&ei=U98ST6jgCY2IrAeEnoSVAg&ved=0CEIQ6AEwBA#v=onepage&q=kaum%20rass&f=false Tafsir Ibnu Katsir, Volume 6 By Dr.'Abdullah di Books.Google.com]
▲* [http://www.ceritaanakislam.org/2011/08/kisah-kaum-rass/ Kisah Kaum Rass di Ceritaanakislam.org]
[[Kategori:Sejarah Islam]]
[[Kategori:Suku bangsa]]
[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur'an]]
[[Kategori:Bangsa musnah]]
|