Reformisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 14:
Reformisme dikritik karena menjadi paradoksal: berusaha mengatasi sistem ekonomi kapitalisme yang ada, tetapi juga berusaha memperbaiki kondisi kapitalisme sehingga malah membuat kapitalisme terlihat lebih dapat diterima masyarakat. Menurut [[Rosa Luxemburg]], di bawah reformisme, "(kapitalisme) tidak digulingkan, tetapi sebaliknya akan diperkuat oleh perkembangan reformasi sosial."<ref>{{cite web|url=http://www.marxists.org/archive/hallas/works/1973/01/reform.htm|title=Do We Support Reformist Demands?|year=1973|publisher=International Socialism|author=Duncan Hallas|work=Controversy: Do we support reformist demands?|accessdate=14 November 2013}}</ref> Dalam argumen yang sama, Stan Parker dari [[Partai Sosialis Britania Raya]] berpendapat bahwa reformisme adalah pengalihan kekuatan dari sosialis dan terbatas, karena mereka harus mematuhi logika dari kapitalisme.<ref>{{cite web|url=http://www.worldsocialism.org/spgb/socialist-standard/2000s/2002/no-1171-march-2002/reformism-or-socialism|title=Reformism - or socialism?|date=March 2002|publisher=Socialist Standard|author=Stan Parker|accessdate=21 June 2015}}</ref>
 
Teoretikus sosial Prancis, [[Andre Gorz]], mengkritik reformisme dengan menganjurkan alternatif ketiga dalam reformisme dan revolusi sosial yang dia sebut "reformasi non-reformis". "Reformasi non-reformis" adalah reformasi yang secara spesifik fokus pada perubahan struktural kapitalisme, berlawanan dengan reformasi untuk meningkatkan kondisi hidup di dalam kapitalisme, atau menopangnya melalui intervensi ekonomi.<ref>{{cite web|url=http://socialistreview.org.uk/363/do-we-need-reform-or-revolution|title=Do we need reform of revolution?|date=November 2011|publisher=Socialist Review|author=Lois Clifton|accessdate=3 September 2015|archive-date=2018-09-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20180924191657/http://socialistreview.org.uk/363/do-we-need-reform-or-revolution|dead-url=yes}}</ref>
 
== Sejarah ==
Pada 1875 [[Partai Sosial Demokrat Jerman]] (German Social Democratic Party, SDP) mengadopsi ''[[Gotha Program|]]''Gotha Program'']] yang mengusulkan "setiap yang sah berguna" untuk usaha menuju "masyarakat sosialis" dan dikritik oleh [[Karl Marx]] yang menganggap memerlukan langkah [[revolusi komunis]]. Salah satu delegasi kongres SDP, [[Eduard Bernstein]], memperluas konsepnya dengan mengusulkan ''[[sosialisme evolusioner]]''. Bernstein merupakan penganjur [[Demokrasi Sosial|sosial demokrat]] di Jerman. Reformisme langsung menjadi target kritik [[sosialisme revolusioner]], dengan [[Rosa Luxemburg]] mengutuk [[Sosialisme Evolusioner]] Bernstein pada 1900 dalam esainya ''[[Reform or Revolution?|]]''Reform or Revolution?'']].<ref>[http://www.marxists.org/archive/luxemburg/1900/reform-revolution/index.htm Rosa Luxemburg. ''Reform or Revolution'' (1900)]</ref> Ketika Luxemburg meninggal dalam [[Revolusi Jerman]], kaum reformis mulai berhadapan dengan [[Bolshevik]] dan [[partai komunis]] satelit mereka atas dukungan dari kaum intelektual dan [[kelas pekerja]].
 
Pada 1959, [[Godesberg Program]] (disahkan dalam konvensi partai di ibu kota Jerman Barat [[Bad Godesberg]]) menandai pergeseran Partai Sosial Demokrat Jerman (SDP) dari program Marxis untuk mengakhiri kapitalisme, menjadi reformis yang fokus pada reformasi sosial.