Lumbanbatu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Putrasitumeang (bicara | kontrib)
Tag: Menghilangkan referensi Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(30 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Lumban Batu''' atau([[Surat seringBatak]]: jugaᯞᯔᯮ᯲ᯅᯉ᯲ ᯅᯖᯮ; disebut juga sebagai '''Marbun Lumbanbatu''') adalah salah satu [[Daftar marga (namaSuku keluarga) dalam suku bangsaBatak|marga]] [[Suku Batak Toba|Batak Toba]] danyang masuk ke dalam rumpunkelompok marga-marga keturunan [[Naipospos]].
 
== Rumpun Keturunanketurunan Naipospos ==
{{Main|Naipospos}}
Dalam [[Tarombo Batak|silsilah Batak]], marga Marbun Lumbanbatu masuk dalam rumpun keturunan [[Naipospos|Raja Naipospos]]. Marbun Lumbanbatu masuk dalam rumpun marga-marga keturunan Raja Naipospos bersama dengan marga [[Sibagariang]], [[Hutauruk]], [[Simanungkalit]], [[Situmeang]], [[Banjar Nahor|Marbun Banjarnahor]], dan [[Lumban Gaol|Marbun Lumbangaol]].
 
Raja Naipospos memiliki lima orang putera yang dilahirkan oleh dua istri sama-sama boru [[Pasaribu]]. Apabila diurutkan dari segi urutan waktu kelahiran para putera si Raja Naipospos, yang pertama lahir adalah [[Sibagariang|Donda Hopol (Sibagariang)]] dari istri pertama, lalu [[Marbun]] lahir dari istri kedua, selanjutnya tiga putera lagi lahir dari istri pertama yakni [[Hutauruk|Donda Ujung (Hutauruk)]], [[Simanungkalit|Ujung Tinumpak (Simanungkalit)]], dan terakhir lahir adalah [[Situmeang|Jamita Mangaraja (Situmeang)]]. Namun, tradisi di kebanyakan daerah di [[Tanah Batak]], selalu mengurutkan keturunan dari istri pertama lalu istri kedua dalam penulisan [[Tarombo Batak|silsilah ''(tarombo)'']] apabila seseorang memiliki keturunan dari beberapa istri. Maka dengan tradisi ini, Marbun menjadi yang bungsu dalam penulisan silsilah Naipospos karena terlahir dari istri kedua.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://tarombo-naipospos.blogspot.com/|title=TAROMBO NAIPOSPOS|last=|first=|date=|website=Kisah Raja Naipospos dan Keturunannya, tulisan Ricardo Parulian Sibagariang|publisher=|access-date=}}</ref>
Menurut para tetua dan tokoh adat marga-marga keturunan Naipospos yang bermukim di daerah [[Dolok Imun]], [[Huta Raja, Sipoholon, Tapanuli Utara|Hutaraja]], dan [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Sipoholon]] sebagai sentral Naipospos, menuturkan bahwa Raja Naipospos mempunyai 2 (dua) orang putera dari 2 (dua) orang isteri yang merupakan kakak-beradik ''(marpariban)'' boru [[Pasaribu]].
 
Berikut ini bagan silsilah keturunan Naipospos sesuai dengan penuturan para tetua dan tokoh adat keturunan Naipospos di [[Dolok Imun]], [[Huta Raja, Sipoholon, Tapanuli Utara|Hutaraja]], sebagai sentral Naipospos.<ref>{{Cite news|url=https://hutaurukbona.wordpress.com/2010/10/01/si-raja-naipospos/|title=Si Raja Naipospos|last=|first=|date=|work=|newspaper=BUKU SAKU MARGA BATAK, tulisan Doangsa P. L. Situmeang tahun 2009|language=|access-date=|via=}}</ref>
Raja Naipospos tidak sabar menunggu keturunan dari isteri pertama boru Pasaribu, sehingga secara diam-diam ia mengambil isteri kedua yang adalah adik kandung isteri pertama. Tanpa diduga isteri pertama dan kedua sama-sama mengandung.
 
{{Silsilah_Naipospos}}
Isteri Kedua lebih dahulu melahirkan putera bagi Raja Naipospos yang kemudian diberi nama [[Marbun]]
 
Kemudian isteri Pertama pun melahirkan putera bagi Raja Naipospos dan diberi nama Martuasame atau bergelar [[Toga Sipoholon]].
 
Jadi, putera Raja Naipospos adalah sebanyak 2 (dua) orang, yaitu:
 
Putra Tertua yakni Toga Marbun, yang kemudian memiliki 3 (tiga) putera yang merupakan cikal-bakal 3 (tiga) marga, yakni:
# Lumban Batu, yang merupakan cikal-bakal marga [[Lumbanbatu]]
# Banjar Nahor, yang merupakan cikal-bakal marga [[Banjarnahor]]
# Lumban Gaol, yang merupakan cikal-bakal marga [[Lumban Gaol]]
 
Putra Kedua adalah Martuasame atau Toga Sipoholon, yang kemudian memiliki 4 (empat) putera yang merupakan cikal-bakal 4 (empat) marga, yakni :
# Donda Hopol, yang merupakan cikal-bakal marga [[Sibagariang]]
# Donda Ujung, yang merupakan cikal-bakal marga [[Hutauruk]]
# Ujung Tinumpak, yang merupakan cikal-bakal marga [[Simanungkalit]]
# Jamita Mangaraja, yang merupakan cikal-bakal marga [[Situmeang]]
 
== Toga Marbun ==
Baris 33 ⟶ 18:
 
Marbun memiliki satu istri boru [[Pasaribu]] yang melahirkan tiga orang putera, yakni:
# [[Lumban Batu]]
# [[Banjar Nahor]]
# [[Lumban Gaol]]
 
== Lumban Batu ==
Lumban Batu adalah puteraputra sulung [[Marbun]].
 
Dalam catatan sejarah, hingga kini nama asli tiga orang puteraputra Marbun kurang dapat diketahui pasti, termasuk nama asli Lumban Batu. Karena dalam [[Bahasa Batak Toba|bahasa Batak]], penyebutan ''lumban'' adalah penyebutan lain nama perkampungan tradisional masyarakat [[Suku Batak|Batak]] dahulu kala. Istilah ''huta, lumban, banjar,'' dan ''sosor'' merupakan tingkatan perkampungan dalam sistem sosial masyarakat Batak sebagaimana kelurahan, desa, maupun dusun pada zaman sekarang.<ref>{{Cite web|url=http://haposanbakara.blogspot.com/2011/03/huta-lumban-sosor-dan-huta-pagaran.html|title=Huta, Lumban, Sosor, dan Huta Pagaran|last=|first=|date=|website=tulisan Haposan Bakara|access-date=|archive-date=2021-10-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20211019065205/http://haposanbakara.blogspot.com/2011/03/huta-lumban-sosor-dan-huta-pagaran.html|dead-url=yes}}</ref>
 
Ada indikasi bahwa perkampungan yang ditempati oleh nenek moyang pewaris marga Lumban Batu merupakan daerah bebatuan sehingga digelari Lumban Batu.
Baris 48 ⟶ 33:
{{Silsilah_Lumbanbatu}}
 
== Pendapat Lainlain ==
Dalam beberapa literatur yang beredar dan yang diyakini sebagian keturunan Marbun, menyebutkan bahwa Raja Naipospos memiliki dua orang puteraputra yang dilahirkan oleh dua istri. Istri kedua lebih dahulu melahirkan satu orang putera yang diberi nama Marbun. Kemudian istri pertama melahirkan satu orang putera dan diberi nama [[Toga Sipoholon|Sipoholon]] atau [[Martuasame]]. Bagi keturunan Marbun yang meyakini pendapat ini, sering berbeda pendapat mengenai siapa yang sulung dan bungsu antara Marbun atau Sipoholon. Sebagian meyakini Sipoholon (Martuasame) adalah yang sulung karena dilahirkan istri pertama, sedangkan yang lain mengatakan Marbun adalah yang sulung karena yang pertama kali lahir adalah Marbun daripada Sipoholon.<ref>{{Cite web|url=http://lumbangaol.org/silsilah-naipospos/|title=SILSILAH NAIPOSPOS : Pomparan ni Raja Lumban Gaol|last=|first=|date=|website=lumbangaol.org|publisher=|access-date=|archive-date=2021-10-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20211019065205/http://lumbangaol.org/silsilah-naipospos/|dead-url=yes}}</ref>
 
Di lain pihak, para tetua Naipospos yang tinggal di [[Dolok Imun]] dan [[Huta Raja, Sipoholon, Tapanuli Utara|Hutaraja]] termasuk yang ada di [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Sipoholon]], tidak menyetujui nama Sipoholon atau pun nama Martuasame sebagai salah satu putera Raja Naipospos.<ref>{{Cite web|url=http://toga-sipoholon.blogspot.com/|title=Toga Sipoholon bukanlah putera Naipospos|last=|first=|date=|website=tulisan Ricardo Parulian Sibagariang|publisher=|access-date=}}</ref>
Baris 58 ⟶ 43:
<references />
{{Marga Naipospos}}
 
[[Kategori:Marga Batak]]
[[Kategori:Marga Batak Toba]]
[[Kategori:Naipospos]]
[[Kategori:Marga Marbun]]
[[Kategori:Marga Lumban Batu]]
 
{{Suku-Batak-stub}}