Siti Bariyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.4 |
|||
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Siti Bariyah''' (lahir di [[Kauman, Yogyakarta]] tahun 1905 - meninggal tidak diketahui) adalah salah satu murid perempuan K.H. Ahmad Dahlan.<ref>Pimpinan Pusat Aisyiyah (t. t.), ''Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Aisyiyah'', Yogyakarta: Pimpinan Pusat Aisyiyah Seksie Khusus Penerbitan dan Publikasi, hlm. 26.</ref> Ia merupakan putri dari Lurah Haji Hasyim. Secara khusus, ia diminta oleh K.H. Ahmad Dahlan untuk belajar di sekolah Belanda.
== Riwayat Hidup ==
Baris 5:
== Pernikahan ==
Siti Bariyah menikah dengan Muhammad Wasim, putra [[K.H. Ibrahim]] yang masih merupakan adik [[Nyai Ahmad Dahlan]] atau ipar dari K.H. Ahmad Dahlan.<ref>{{Cite web|url=http://www.aisyiyah.or.id/id/page/tokoh.html|title=Siti Bariyah|last=|first=|date=|website=|access-date=27 Mei 2020}}</ref> Pernikahan endogami merupakan kebiasaan yang lumrah di masyarakat [[Kauman]] saat itu. Seperti halnya penduduk Kauman yang lain, Muhammad Wasim juga merupakan pengusaha batik. Usaha ini merupakan warisan dari ayahnya. Oleh karena itu tidak mengeherankan jika Siti Bariyah Wasim juga dikenal sebagai pedagang batik. Siti Bariyah memiliki tiga orang anak yaitu Siti Antaroch, Ichtanon, dan Fuad.
== Pendidikan ==
Baris 14:
== Menjadi Ketua Aisyiyah ==
Keterlibatan Siti Bariyah dalam Muhammadiyah dimulai ketika K.H. Ahmad Dahlan mengadakan rapat pembentukan Bagian Aisyiyah (Sapa Tresna) yang dihadiri oleh putri-putri Kauman. Selain K.H. Ahmad Dahlan, turut hadir pula H. Fachrodin, H. Mochtar, Ki Bagus Hadikusumo, Siti Dawimah, Siti Dalalah, Siti Busyro, Siti Wadingsih dan Siti Badilah. Dalam rapat ini diputuskan untuk memilih Siti Bariyah sebagai ketua Bagian Aisyiyah yang pertama.<ref>Ahmad Adaby Darban, 2011,''Sejarah Kauman: Menguak Identitas Kampung Muhammadiyah'', Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, hlm. 56
== Menulis Tafsir Muhammadiyah ==
Baris 51:
'''Jurnal ilmiah'''
* {{Cite journal|last=Rohman|first=Fandy Aprianto|year=Agustus 2019|title=K.H. Sangidu, Penghulu Penemu Nama Muhammadiyah|url=https://patrawidya.kemdikbud.go.id/index.php/patrawidya/article/view/155|journal=Patra Widya|volume=20|issue=2|pages=|doi=|issn=2598-4209|ref={{sfnref|Rohman|2019}}|access-date=2021-01-11|archive-date=2021-01-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20210113125838/https://patrawidya.kemdikbud.go.id/index.php/patrawidya/article/view/155|dead-url=yes}}
* {{Cite journal|last=Seniwati|first=|last2=Lestari|first2=Tuti Dwi|year=Desember 2019|title=Sikap Hidup Wanita Muslim Kauman: Kajian Peranan Aisyiyah dalam Kebangkitan Wanita di Yogyakarta Tahun 1914–1928|url=https://jurnalwalasuji.kemdikbud.go.id/index.php/walasuji/article/view/11|journal=Walasuji|volume=10|issue=2|pages=|doi=|issn=2502-2229|ref={{sfnref|Seniwati|Lestari|2019}}|access-date=2021-05-15|archive-date=2020-12-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20201216190043/https://jurnalwalasuji.kemdikbud.go.id/index.php/walasuji/article/view/11|dead-url=yes}}
{{refend}}
[[Kategori:Aisyiyah]]
[[Kategori:Tokoh Aisyiyah]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]
|