Moestopo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Panglima Komando Daerah Militer Pattimura menjadi [[:Kategori:Panglima Komando Daerah Militer XVI/Pattimura|Panglima Komando Daerah Militer XVI/Pa...
Yog1948 (bicara | kontrib)
(35 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
{{periksaterjemahan}}
{{Infobox military person
|name = Moestopo
|image = [[Berkas:Prof-Dr-Moestopo1.jpg|250px]]
|birth_date = {{Birth date|df=yes|1913|0706|13}}
|death_date = {{Death date and age|df=yes|1986|09|29|1913|07|13}}
|birth_place = [[Ngadiluwih, Kediri]], [[JawaHindia TimurBelanda]]
|death_place = [[Kota Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
|placeofburial = [[TMP Cikutra]], [[Bandung]], [[Jawa Barat]]
|placeofburial_label =
Baris 13 ⟶ 12:
|birth_name =
|allegiance = Indonesia
|branch = [[Berkas:LambangInsignia of the TNIIndonesian ADArmy.pngsvg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|branch = Tentara, medis
|serviceyears =
|servicenumber =
|rank = [[Berkas:Pdu mayjendtni staf.png|25px]] [[Mayor Jenderal]] [[TNI]]
|branch = [[Berkas:Lambang TNI AD.png|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|unit =
|commands =
Baris 28 ⟶ 26:
}}
 
'''[[Mayor Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Prof. DR. Moestopo''' ({{lahirmati|[[Ngadiluwih, Kediri]], [[Jawa Timur]]|13|76|1913|[[Kota Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat]]|29|9|1986}}) adalah seorang dokter gigi Indonesia, pejuang kemerdekaan, dan pendidik. Dia dinyatakan sebagai [[Pahlawan Nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]] pada tanggal 9 November 2007.
 
Lahir di Kediri, Jawa Timur, Moestopo pindah ke [[Surabaya]] untuk menghadiri Sekolah Kedokteran Gigi di sana. PadaPraktik awalnyadokter menjadigigi seorang praktisi,yang karyanyadimulainya terputus pada tahun 1942 ketika [[pendudukan Jepang di Indonesia|Jepang menduduki Indonesia]] dan Moestopo ditangkap oleh [[Kempeitai]] untukkarena mencariterlihat mencurigakan. Setelah dibebaskan, ia sempat menjadi dokter gigi untuk orang Jepang tetapi akhirnya memutuskan untuk melatihmengikuti sebagai seorangpelatihan perwira tentara. Setelah lulus dengan pujian, Moestopo diberi komando pasukan [[PETAPembela (Indonesia)Tanah Air|PETA]] pasukan di [[Sidoarjo]], ia kemudian dipromosikan menjadi komandan pasukan di Surabaya.
 
Sementara di Surabaya, selama [[IndonesiaRevolusi Nasional Indonesia|Revolusi Nasional]] MoestopoIndonesia, ditanganiMoestopo denganmenghadapi pasukan ekspedisi Inggris yang dipimpin oleh Brigadir [[Aubertin Mallaby|Walter Sothern Mallaby Aubertin]]. Ketika hubungan rusak dan Presiden [[Soekarno]] dipanggil ke Surabaya untuk memperbaiki merekamemperbaikinya, Moestopo ditawari pekerjaan sebagai penasihat tetapi ditolaktidak diterimanya. Selama perang ia menjabat beberapa posisi lainnya, termasuk memimpin satu skuadron tentara reguler, pencopet, dan pelacur untuk menyebarkan kebingungan di jajaran pasukan Belanda musuh. Setelah perang, Moestopo terusmeneruskan bekerja sebagai dokter gigi, dan pada tahun 1961 ia mendirikan [[Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)|Universitas Moestopo]]. Dia meninggal di Bandung pada tahun 1986.
 
== Biografi ==
 
=== AwalKehidupan kehidupanawal dan kedokteran gigi ===
 
Moestopo lahir di Ngadiluwih, [[Kabupaten Kediri|Kediri]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]] pada tanggal 13 Juli 1913. Dia adalah anak keenam dari delapan bersaudara yang lahiranak Raden Koesoemowinoto. Setelah sekolah dasar nya, Moestopo pergi ke Sekolah Kedokteran Gigi (STOVIT) di Surabaya. Pendidikannya awalnya dibayar oleh saudara tuanyakakak-kakaknya, Moestopo kemudian mengambil untuk menjualberjualan beras untuk mendapatkanmembiayai jalan melaluipendidikan universitas. MengambilSetelah mengambil pendidikan lanjutan di lapangan di Surabaya dan Yogyakarta, pada tahun 1937 ia menjadi asisten dokter gigi di Surabaya. DariPada tahun 1941-1942, ia menjadi asisten direktur STOVIT.
 
=== PekerjaanPendudukan Jepang ===
 
SetelahKetika [[pendudukan Jepang di Indonesia|Jepang menduduki Indonesia]] pada tahun 1942 Moestopo ditangkap oleh [[Kempeitai]] karena dicurigai sebagai tersangkaorang [[IndoOrang orangIndo|Indo]] (orang campuran Eropa dan warisan Indonesia); kecurigaan ini didasarkan pada bingkaiperawakan besar Moestopo itu. Namun, ia segera dibebaskan, dan, setelah sebelumnya menjabatmelayani sebagai dokter gigi militer bagi Jepang, ia menerima pelatihan militer di [[Bogor]]. SeiringSatu angkatan dengan jenderalcalon masa depanjenderal [[Sudirman]] dan [[Gatot Soebroto]], ia selesai terbaik di bagian atas kelasnya. Selama pelatihan, ia menulis sebuah makalah tentang aplikasipenerapan militer senjata bambu runcing berujungyang dengandiberi kotoran kuda, didari manamakalah diaini Moestopo menerima nilai tinggi.
 
Setelah lulus, Moestopo diberi komando pasukan komando [[PETAPembela (Indonesia)Tanah Air|PETA]] pasukan di [[Sidoarjo]]. Segera setelah itu, ia dipromosikan menjadi komandan pasukan pribumi melindungi [[Gresik]] dan Surabaya, ia adalah salah satu dari hanya lima orang Indonesia untukyang menerima promosi tersebut. SementaraSaat di Surabaya, ia bekerja dimenanggulangi menghilangkannaiknya tingkat pengangguran naik dengan mendirikan workshopbengkel untuk menghasilkanpenghasil sabun dan sikat gigi. danIa sempat dilaporkan mendorongmenyuruh anak buahnya untuk menempatkanmemberi pupuk kandangkotoran kuda di bambu runcing untuk menyebarkan tetanus dan juga menyuruh mereka makan kucing untuk nightmendapatkan penglihatan visionmalam yang lebih baik - konon kabarnya sisa-sisa dimakan kucing dikatakanyang telahdimakan dimakamkantersebut kemudian dikubur di pemakaman pahlawan mereka sendiri '.
 
=== Revolusi Nasional ===
====Pertempuran Surabaya====
{{Main|Pertempuran Surabaya}}
Setelah akhir Perang Dunia II, pada 17 Agustus 1945 Indonesia [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|memproklamirkan]] kemerdekaannya, Moestopo mempertahankanmengendalikan kontrol baru lahirkekuatan [[Tentara Nasional Indonesia|militer]] kekuatanyang baru di Surabaya dan secara paksa melucuti pasukan Jepang sementaradengan hanya dipersenjatai dengan bambu runcing. Pada bulan Oktober tahun itu ia menyatakan dirinya Menterisebagai interimpejabat sementara Menteri Pertahanan. Pada tanggal 25 Oktober tahun itu, [[49 India Brigade Infanteri|Brigade Infanteri]] [[49 India Brigade Infanteri|India]] ke-49 di bawah komando Brigadir [[Aubertin Mallaby|Aubertin Walter Sothern Mallaby Aubertin]], tiba di kota itu,Surabaya. Mallaby mengirim kecerdasannya petugas intelijennya, Kapten Macdonald, untuk bertemu dengan Moestopo. Menurut laporan Macdonald, Moestopo adalahsangat beratkeberatan terhadapatas kedatangan pasukan Inggris di Surabaya.
 
Ketika pihak Inggris kemudian pergi kemenemui Gubernur Jawa Timur Soeryo[[Ario Soerjo|Soerjo]] untuk mencari respon yang lebih positif,. MoestopoPara dikabarkanutusan ingin para utusanInggris, yaitu Macdonald dan seorang perwira angkatan laut, ditembakmengabarkan padabahwa Moestopo menginginkan mereka ditembak saat kedatanganmereka datang. Soeryo,Akan bagaimanapuntetapi, terbukti setujuSoeryo denganmenerima deklarasi Inggris bahwa mereka datang dalam damai, ia hanya menolak bertemumenemui Mallaby padadi kapal HMS' Waveney. setelah Moestopo menolak untuk mengakui menerima Inggris.Pasukan Inggris mendarat di Surabaya pada sore hari itu, setelahkemudian Moestopo bertemu dengan Kolonel Pugh,. Pugh menekankan bahwa Inggris tidak berniat untuk mengembalikan kekuasaan Belanda, dan Moestopo setuju untuk bertemu dengan Mallaby keesokan harinya.
Setelah akhir Perang Dunia II, pada 17 Agustus 1945 Indonesia [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|memproklamirkan]] kemerdekaannya, Moestopo mempertahankan kontrol baru lahir [[Tentara Nasional Indonesia|militer]] kekuatan di Surabaya dan secara paksa melucuti pasukan Jepang sementara dipersenjatai dengan bambu runcing. Pada bulan Oktober tahun itu ia menyatakan dirinya Menteri interim Pertahanan. Pada tanggal 25 Oktober tahun itu, [[49 India Brigade Infanteri]] di bawah komando Brigadir [[Walter Sothern Mallaby Aubertin]], tiba di kota itu, Mallaby mengirim kecerdasannya petugas Kapten Macdonald untuk bertemu dengan Moestopo. Menurut laporan Macdonald, Moestopo adalah berat terhadap kedatangan pasukan Inggris.
 
Pada pertemuan tersebut, Moestopo dengan enggan setujumenyetujui untuk melucutipelucutan pasukan Indonesia di kotaSurabaya. Namun, perasaansuasana segera memburuk segera. Sore itu, Moestopo mungkin telah dipaksa untuk membantu Mallaby dalam menyelamatkanmembebaskan kapten Belanda Huijer,. dan padaPada tanggal 27 Oktober, pesawat [[Douglas C-47 Skytrain]] dari ibukotaibu dikota [[Jakarta|Batavia]] (harisaat modernini Jakarta) menjatuhkan serangkaian pamflet yang ditandatangani oleh Jenderal Douglas Hawthorn yang menuntut bahwapasukan Indonesia menyerahkan senjata mereka dalam waktu 48 jam atau dieksekusi. Karena ini bertentangan dengan kesepakatan dengan Mallaby, Moestopo dan sekutu-sekutunya tersinggung dengan tuntutan tersebut dan menolak untuk menghiburmengikuti permintaan Inggris. Pertempuran antara pasukan berlangsung 28-30 Oktober setelah Moestopo mengatakan kepada pasukannya bahwa Inggris akan berusaha untuk melucuti paksa mereka, pertempuran memuncak dengan kematian Mallaby itu.
Ketika Inggris kemudian pergi ke Gubernur Jawa Timur Soeryo mencari respon yang lebih positif, Moestopo dikabarkan ingin para utusan, Macdonald dan seorang perwira angkatan laut, ditembak pada saat kedatangan. Soeryo, bagaimanapun, terbukti setuju dengan deklarasi Inggris bahwa mereka datang dalam damai, ia hanya menolak bertemu Mallaby pada HMS' Waveney setelah Moestopo menolak untuk mengakui menerima Inggris. Inggris mendarat di Surabaya sore itu, setelah Moestopo bertemu dengan Kolonel Pugh, Pugh menekankan bahwa Inggris tidak berniat untuk mengembalikan kekuasaan Belanda, dan Moestopo setuju untuk bertemu dengan Mallaby keesokan harinya.
 
Pertempuran di Surabaya pecah pada tanggal 28-30 Oktober setelah Moestopo mengatakan kepada pasukannya bahwa Inggris akan berusaha untuk melucuti paksa mereka, puncak pertempuran ditandai dengan kematian Jendral Mallaby. Pihak Inggris kemudian meminta Presiden [[Soekarno]] untuk menengahi. Presiden Soekarno mengangkat Moestopo sebagai penasihat dan memerintahkan pasukan Indonesia untuk menghentikan pertempuran. Moestopo yang tidak mau melepaskan kendali atas pasukannya, memilih untuk pergi ke Gresik.
Pada pertemuan tersebut, Moestopo enggan setuju untuk melucuti pasukan Indonesia di kota. Namun, perasaan memburuk segera. Sore itu, Moestopo mungkin telah dipaksa untuk membantu Mallaby dalam menyelamatkan kapten Belanda Huijer, dan pada tanggal 27 Oktober, [[Douglas C-47 Skytrain]] dari ibukota di [[Jakarta|Batavia]] (hari modern Jakarta) menjatuhkan serangkaian pamflet ditandatangani oleh Jenderal Douglas Hawthorn menuntut bahwa Indonesia menyerahkan senjata mereka dalam waktu 48 jam atau dieksekusi. Karena ini bertentangan dengan kesepakatan dengan Mallaby, Moestopo dan sekutu-sekutunya tersinggung dengan tuntutan dan menolak untuk menghibur permintaan Inggris. Pertempuran antara pasukan berlangsung 28-30 Oktober setelah Moestopo mengatakan kepada pasukannya bahwa Inggris akan berusaha untuk melucuti paksa mereka, pertempuran memuncak dengan kematian Mallaby itu.
 
====Pasukan Terate====
Ketika pasukan Inggris meminta Presiden [[Soekarno]] mengganggu, Presiden mengambil Moestopo sebagai penasihat dan mengatakan pasukan Indonesia untuk menghentikan pertempuran. Moestopo, tidak mau melepaskan perintah-Nya, memilih untuk pergi ke Gresik sebagai gantinya. Jadi, ketika [[Pertempuran Surabaya]] lanjutan, Moestopo tidak lagi berkuasa. Dengan Februari 1946, ketika tentara Belanda telah kembali ke Jawa, ia pergi ke [[Yogyakarta]] untuk bekerja sebagai pendidik militer, mengajar untuk waktu di akademi militer di sana.
Pada Februari 1946, ketika tentara Belanda telah kembali ke Jawa, ia pergi ke [[Yogyakarta]] untuk bekerja sebagai pendidik militer, ia mengajar beberapa saat di akademi militer di sana. Pada pertengahan 1946 Moestopo dikirim ke [[Kabupaten Subang|Subang]], di mana dia memimpin Pasukan Terate. Selain dari pasukan militer reguler, anggota Pasukan Terate di bawah Moestopo yang menyuruh juga termasukberanggotakan legiun pencopet dan pelacur yang bertugasdiberi tugas menyebarkan kebingungan dalam pengadaan dan mengadakan pasokan dari belakang garis Belanda. Moestopo juga menjabat sebagai pendidik politik bagi pasukan militer di Subang. Pada Mei 1947, setelah menjalani periode sebagai kepala Biro Perjuangan di Jakarta, ia dipindahkan ke Jawa Timur setelah terluka dalam pertempuran dengan pasukan Belanda.
 
=== Kehidupan lanjut ===
Pada pertengahan 1946 Moestopo dikirim ke [[Kabupaten Subang|Subang]], di mana dia memimpin Pasukan Terate. Selain dari pasukan militer reguler, anggota Pasukan Terate bawah Moestopo yang menyuruh juga termasuk legiun pencopet dan pelacur yang bertugas menyebarkan kebingungan dalam pengadaan dan pasokan dari belakang garis Belanda. Moestopo juga menjabat sebagai pendidik politik bagi pasukan militer di Subang. Pada Mei 1947, setelah menjalani periode sebagai kepala Biro Perjuangan di Jakarta, ia dipindahkan ke Jawa Timur setelah terluka dalam pertempuran dengan pasukan Belanda.
 
Setelah perang, Moestopo pindah ke Jakarta, di mana dia menjabat sebagai Kepala Bagian Bedah Rahang di Rumah Sakit Angkatan Darat (sekarang RSPAD Gatot Subroto Militer). Pada tahun 1952, Moestopo mulai pelatihanmelatih dokter gigi lain di offrumahnya waktusaat daritidak rumahnya,bertugas. Ia memberikan pelatihan dasar dalam kebersihan, gizi, dan anatomi. SementaraDi itusaat yang sama, ia berada di bawah pertimbangandipertimbangkan untuk menjabat posisi Menteri Pertahanan untukdalam Kabinet [[Wilopo Kabinet Wilopo|Wilopo]], tetapi akhirnya ia tidak dipilihterpilih, melainkan,bahkan ia memimpin serangkaian demonstrasi menentang sistem parlementer.
=== Kemudian Kehidupan ===
 
Moestopo diformalkanmelegalkan sajakursus kedokteran gigi rumahnya pada tahun 1957, dan pada tahun 1958 - setelah pelatihan di Amerika Serikat - ia mendirikan Dr Moestopo GigiDental College, yang ia terus mengembangkannyadikembangkannya sampai menjadi sebuah universitas pada 15 Februari 1961. Pada tahun yang sama, ia menerima gelar doktor dari [[Universitas Indonesia]].
Setelah perang, Moestopo pindah ke Jakarta, di mana dia menjabat sebagai Kepala Bagian Bedah Rahang di Rumah Sakit Angkatan Darat (sekarang RSPAD Gatot Subroto Militer). Pada tahun 1952, Moestopo mulai pelatihan dokter gigi lain di off waktu dari rumahnya, memberikan pelatihan dasar dalam kebersihan, gizi, dan anatomi. Sementara itu, ia berada di bawah pertimbangan untuk posisi Menteri Pertahanan untuk [[Wilopo Kabinet]], tetapi akhirnya tidak dipilih, melainkan, ia memimpin serangkaian demonstrasi menentang sistem parlementer.
 
Moestopo meninggal dunia pada 29 September 1986 dan dimakamkan di Pemakaman Cikutra, [[Bandung]].
Moestopo diformalkan saja kedokteran gigi rumahnya pada tahun 1957, dan pada tahun 1958 - setelah pelatihan di Amerika Serikat - ia mendirikan Dr Moestopo Gigi College, yang ia terus mengembangkannya sampai menjadi sebuah universitas pada 15 Februari 1961. Pada tahun yang sama, ia menerima gelar doktor dari [[Universitas Indonesia]].
 
Moestopo meninggal pada 29 September 1986 dan dimakamkan di Pemakaman Cikutra, [[Bandung]].
 
== Penghargaan ==
 
Pada tanggal 9 November 2007, Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] memberi Moestopo judulgelar [[Pahlawan Nasional dari Indonesia]];. Moestopo mendapat predikat ini bersama dengan [[Adnan Kapau Gani]], [[Ida Anak Agung Gde Agung]], dan [[Ignatius Slamet Riyadi]] berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 66/2007 TK. Pada tahun yang sama ia dianugerahi Bintang Mahaputera Adipradana.
 
== Data Pribadi ==
=== Pekerjaan ===
 
* Tahun 1937-1941 : Asisten Dosen Ortodonsiadan Konservasi Gigi Stovit Surabaya
* Tahun 1941 :
# Wakil Dekan Stovit Surabaya
# Kepala Bagian Klinik Gigi CBZ (Rumah Sakit Umum) Surabaya.
* Tahun 1942 :
# Wakil Dekan Ika Daigagu Sikabu (Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi Surabaya pada masa penjajahan Jepang)
# Asisten Dosen Bagian Bedah Mulut Rumah Sakit Tentara Jepang di Surabaya.
# Mengikuti Latihan Kemilitiran Cudanco di Bogor yang tergabung dalam latihan PETA (Pembela Tanah Air)
* Tahun1943-1944 : Bertugas sebagai Cudanco Buduran Sidoardjo.
* Tahun 1944-17 Agustus 1945 : Daidanco (Komandan Batalyon) berkedudukan di Gresik.
* Tanggal, 18 Agustus -18 November 1945, berpangkat Jenderal penuh dengan tugas sebagai berikut :
# Kepala BKR (Badan Keamanan Rakyat)Karesidenan Surabaya.
# Penanggungjawab Revolusi Jawa Timurdan menjabat sebagai Menteri Pertahanan Ad. Interim Republik Indonesia.
* November 1945-1946 :
# Penasihat Agung Militer Presiden Republik Indonesia
# Penasihat Jenderal Sudirman, Panglima Tinggi Angkatan Darat.
# Berpangkat Jenderal Mayor pada Kementrian Pertahanan Republik Indonesia.
# Menjabat Komandan Resimen Siliwangi bandung Utara.
* Tahun 1947 :
# Komandan Resimen Kratibo berkedudukan di Subang
# Wakil Komandan Divisi Siliwangi Utara berkedudukan di Subang dan Bandung Utara.
# Komandan Brigade Jakarta Raya dan Purwakarta.
# Menjabat Panglima Pasukan Penggempur (Stoot Divisi) merangkap Panglima Teritorial Jawa Timur dan Komandan Markas Besar Pertempuran (MBP) Jawa Timur.
* Tahun 1948 : berpangkat Kolonel (akibat rasionalisasi dengan jabatan Panglima Kesatuan Reserve Umum.
* Tahun 1949 :
# Inspektur Infantri MBKD (Markas Besar Komando Djawa)
# Kepala Staf Special Duty MBKD di dalam Perang Gerilya clash II.
# Komandan Kesehatan AD/MBKD.
# Wakil Panglima MBKD.
* Tahun 1951 : Kepala Kesehatan Gigi Angkatan Darat Merangkap sebagai Kepala Bagian Bedah Rahang RSPAD Jakarta.
* Tahun 1957 : Berpangkat Brigadir Jenderal/Wakil Ketua Front Pembebasan Irian Barat dan merangkat sebagai Deputi Special Duty (Tugas Khusus) MBAD (Markas Besar Angkatan Darat).
* Tahun 1957–1958 : Pembantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
* Tahun 1961, berpangkat sebagai Mayor Jenderal dengan jabatan :
# Penasihat Menteri PTIP (Perguruan tinggi dan Ilmu Pengetahuan, sekarang Ditjen Pendidikan Tinggi Depdikbud)
# Pembantu Menteri PTIP.
* Tahun 1961–1968 : Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam – [[Universitas Padjadjaran]] Bandung.
* Tahun 1961–1977 : Guru Besar di Universitas Pajajaran Bandung, [[Universitas Indonesia]] Jakarta, [[Universitas Pasundan]] Bandung dan beberapa akademi di Bandung.
* Lain-lain :
# Pembantu Menteri P&K Letjen. Dr. Sjarief Thayeb.
# Pembantu Khusus Dirjen Pendidikan Tinggi M. Mashuri S.H.
# Pendiri dan Ketua Yayasan Universitas Prof. Dr. Moestopo dan Lembaga-Lembaga Pengabdian Ys. UPDM kepada Pemerintah RI di Jakarta.
# Pendiri dan Ketua Yayasan Pendidikan Prof. Dr. Moestopo di Bandung yang mengelola : Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Tehnik Gigi Menengah Atas, Akademi Perawat Gigi, Balai Kesehatan Gigi/Teknik Gigi, Balai UKGS.
# Guru Besar Tamu pada Osaka Dental University Jepang dan anggota kehormatan Japanese Association of Oral surgery.
# Guru Besar Sejarah Perjuangan Nasional dan Guru Besar Biologi Tepat Guna.
Baris 125:
# Kegiatan lain yang dilakukan olehnya ialah memberikan himbauan kepada negara-negara yang bertikai atau berperang, seperti misalnya;
## Turut serta menghimbau suksesnya perdamaian Camp David.
## Turut serta menghimabaumenghimbau suksesnya perjanjian SALT II antara Amerika Serikat dan Rusia.
## Menghimbau untuk menyatukan Negara-negara Islam di Pertemuan Rabat-Maroko yang dipimpin oleh Raja Hassan.
## MengimbauMenghimbau kepada Iran dan Irak untuk menghentikan perangnya.
 
=== Karier dan Karyanya ===
 
* Di Bidang Pendidikan :
# Ikut mendirikan “War Correspondence School”
# Ikut mendirikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Trisakti, USU, Fakultas Publisistik (kini Fakultas Ilmu Komunikasi) dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjajaran.
Baris 160:
# Pembantu Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan
# Turut menyusun Undang-undang No. 22 Tahun 1962 tentang Pendidikan Tinggi di Indonesia.
* Di Bidang Sosial : Reklasering merupakan kegiatan merehabilitasi mental,mendidik dan memberikan ketrampilan kepada bekas narapidana, copet,pelacur dan penjahat lainnya. Melalui usaha reklasering ini mereka dibina, diarahkan dan diubah mental serta kepribadiannya sehingga berguna bagi kehidupan dirinya, keluarga, masyarakat, bahkan bagi negara. Usaha reklasering yang dilakukan oleh Prof.Dr.Moestopo, dimulai pada waktu menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan copet-copet, penjahat dan pelacur dibebaskan dari rumah tahanan, kemudian dibentuklah pasukan barisan Terate yang diberi tugas untuk menggempur Belanda, baik secara perang terbuka, gerilya maupun mencuri dokumen-dokumen Belanda. Setelah pengakuan kedaulatan untuk tetap membina barisan Terate, Prof.Dr.Moestopo mendirikan Akademi Reklasering di Yogyakarta dan dari 450 copet , telah berhasil menyelesaikan pendidikanya sebanyak 150 orang yang bekerja di Departemen Kehakiman, Departemen Sosial dan banyak yang telah menjadi perwira TNI. Dari pelacur-pelacur yang dibina oleh Prof. Dr. Moestopo akhirnya telah banyak yang sadar dan menunaikan ibadah haji. Setelah proklamasi kemerdekaan Prof.Dr.Moestopo tetap aktif dalam berbagai usaha kesejahteraan social terutama dibidang kesehatan. Usaha tersebut antara lain memberikan pelayanan kesehatan gigi bagi anggota dan keluarga pejuang yang dipusatkan di Gedung Juang Angkatan, 45, Jl. Menteng Raya Jakarta, serta ia juga sebagai salah satu pendiri dari Yayasan Rumah Sakit Jakarta pada tahun 1953.
 
== Tanda-tanda Penghargaan ==
 
* Dari Pemerintah Republik Indonesia.
# Sebagai Pahlawan Nasional
# [[Bintang Maha PutraMahaputera Utama]] Republik Indonesia.
# [[Bintang Gerilya]]
# [[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia]].
# Satya[[Satyalancana LencanaPerang Kemerdekaan I|Satyalancana Perang Kemerdekaan]] 1945 Republik Indonesia
# Satya Lencana[[Satyalancana Prajurit Setia]] VII.
# Satya Lencana[[Satyalancana Sapta Marga]].
# Satya Lencana[[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]].
# Satya Lencana[[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]].
# Satya[[Satyalancana LencanaG.O.M I|Satyalancana Gerakan Operasi Militer (GOM) I]].
# Satya[[Satyalancana LencanaG.O.M II|Satyalancana Gerakan Operasi Militer (GOM) II]].
# Satya[[Satyalancana LencanaG.O.M III|Satyalancana Gerakan Operasi Militer (GOM) III]]
# Satya[[Satyalancana LencanaG.O.M IV|Satyalancana Gerakan Operasi Militer (GOM) IV]].
# satya[[Satyalancana Lencana DwidjaDwidya Sistha]] dari Menhankam RI.
# Satya LencanaSatyalancana Satya dari UNPAD.
# Bintang Karya Bhakti dari UPDM(B)
# Satya LencanaSatyalancana Badan Keamanan Rakyat.
* Dari Luar Negeri.
# Dari Pemerintah Yugoslavia : Yogoslavenska Narodna Armija (Non Blok)
# Dari Pemerintah Jerman Barat : Um Internationale Fur Verdienste Partnershaft (Liberal).
# Masyarakat Internasional : Lion International (dalam bidang sosial).
 
== Galeri ==
Baris 195:
== Referensi ==
 
* [http://moestopo.ac.id/moestopo-historical-figure/ Profil Moestopo pada situs Resmi Universitas Moestopo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130521003111/http://moestopo.ac.id/moestopo-historical-figure/ |date=2013-05-21 }}
 
{{Pahlawan Indonesia}}
 
[[Kategori:MoestopoPejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Kediri]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI-AD]]
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
[[Kategori:TokohProfesor Jawa TimurIndonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawamiliter Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI-AD]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer XVI/Pattimura]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Kediri]]
[[Kategori:Moestopo| ]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sewindu APRI]]