Moestopo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Bagas Chrisara (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Eltha59
Tag: Pengembalian
Yog1948 (bicara | kontrib)
(28 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
{{periksaterjemahan}}
{{Infobox military person
|name = Moestopo
|image = [[Berkas:Prof-Dr-Moestopo1.jpg|250px]]
|birth_date = {{Birth date|df=yes|1913|06|13}}
|death_date = {{Death date and age|df=yes|1986|09|29|1913|07|13}}
|birth_place = [[Ngadiluwih, Kediri]], [[JawaHindia TimurBelanda]]
|death_place = [[Kota Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
|placeofburial = [[TMP Cikutra]], [[Bandung]], [[Jawa Barat]]
|placeofburial_label =
Baris 13 ⟶ 12:
|birth_name =
|allegiance = Indonesia
|branch = [[Berkas:LambangInsignia of the TNIIndonesian ADArmy.pngsvg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|branch = Tentara, medis
|serviceyears =
|servicenumber =
|rank = [[Berkas:Pdu mayjendtni staf.png|25px]] [[Mayor Jenderal]] [[TNI]]
|branch = [[Berkas:Lambang TNI AD.png|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|unit =
|commands =
Baris 28 ⟶ 26:
}}
 
'''[[Mayor Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Prof. DR. Moestopo''' ({{lahirmati|[[Ngadiluwih, Kediri]], [[Jawa Timur]]|13|6|1913|[[Kota Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat]]|29|9|1986}}) adalah seorang dokter gigi Indonesia, pejuang kemerdekaan, dan pendidik. Dia dinyatakan sebagai [[Pahlawan Nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]] pada tanggal 9 November 2007.
 
Lahir di Kediri, Jawa Timur, Moestopo pindah ke [[Surabaya]] untuk menghadiri Sekolah Kedokteran Gigi di sana. PraktekPraktik dokter gigi yang dimulainya terputus pada tahun 1942 ketika [[pendudukan Jepang di Indonesia|Jepang menduduki Indonesia]] dan Moestopo ditangkap oleh [[Kempeitai]] karena terlihat mencurigakan. Setelah dibebaskan, ia sempat menjadi dokter gigi untuk orang Jepang tetapi akhirnya memutuskan untuk mengikuti pelatihan perwira tentara. Setelah lulus dengan pujian, Moestopo diberi komando pasukan [[Pembela Tanah Air|PETA]] di [[Sidoarjo]], ia kemudian dipromosikan menjadi komandan pasukan di Surabaya.
 
Sementara di Surabaya, selama [[Revolusi Nasional Indonesia|Revolusi Nasional]] Indonesia, Moestopo menghadapi pasukan ekspedisi Inggris yang dipimpin oleh Brigadir [[Aubertin Mallaby|Walter Sothern Mallaby Aubertin]]. Ketika hubungan rusak dan Presiden [[Soekarno]] dipanggil ke Surabaya untuk memperbaikinya, Moestopo ditawari pekerjaan sebagai penasihat tetapi tidak diterimanya. Selama perang ia menjabat beberapa posisi lainnya, termasuk memimpin satu skuadron tentara reguler, pencopet, dan pelacur untuk menyebarkan kebingungan di jajaran pasukan Belanda. Setelah perang, Moestopo meneruskan bekerja sebagai dokter gigi, dan pada tahun 1961 ia mendirikan [[Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)|Universitas Moestopo]]. Dia meninggal di Bandung pada tahun 1986.
 
== Biografi ==
Baris 38 ⟶ 36:
=== Kehidupan awal dan kedokteran gigi ===
 
Moestopo lahir di Ngadiluwih, [[Kabupaten Kediri|Kediri]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]] pada tanggal 13 Juli 1913. Dia adalah anak keenam dari delapan anak Raden Koesoemowinoto. Setelah sekolah dasar nya, Moestopo pergi ke Sekolah Kedokteran Gigi (STOVIT) di Surabaya. Pendidikannya awalnya dibayar oleh kakak-kakaknya, Moestopo kemudian berjualan beras untuk membiayai pendidikan universitas. Setelah mengambil pendidikan lanjutan di Surabaya dan Yogyakarta, pada tahun 1937 ia menjadi asisten dokter gigi di Surabaya. Pada tahun 1941-1942, ia menjadi asisten direktur STOVIT.
 
=== Pendudukan Jepang ===
Baris 47 ⟶ 45:
 
=== Revolusi Nasional ===
====Pertempuran Surabaya====
 
{{Main|Pertempuran Surabaya}}
Setelah akhir Perang Dunia II, pada 17 Agustus 1945 Indonesia [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|memproklamirkan]] kemerdekaannya, Moestopo mengendalikan kekuatan [[Tentara Nasional Indonesia|militer]] yang baru di Surabaya dan melucuti pasukan Jepang dengan hanya dipersenjatai bambu runcing. Pada bulan Oktober tahun itu ia menyatakan dirinya sebagai pejabat sementara Menteri Pertahanan. Pada tanggal 25 Oktober tahun itu, [[49 India Brigade Infanteri|Brigade Infanteri]] [[49 India Brigade Infanteri|India]] ke-49 di bawah komando Brigadir [[Aubertin Mallaby|Aubertin Walter Sothern Mallaby]] tiba di Surabaya. Mallaby mengirim petugas intelijennya, Kapten Macdonald, untuk bertemu dengan Moestopo. Menurut laporan Macdonald, Moestopo sangat keberatan atas kedatangan pasukan Inggris di Surabaya.
 
Ketika pihak Inggris kemudian menemui Gubernur Jawa Timur [[Ario Soerjo|Soerjo]] untuk mencari respon yang lebih positif. Para utusan Inggris, yaitu Macdonald dan seorang perwira angkatan laut, mengabarkan bahwa Moestopo menginginkan mereka ditembak saat mereka datang. Akan tetapi, Soeryo menerima deklarasi Inggris bahwa mereka datang dalam damai, ia hanya menolak menemui Mallaby di kapal HMS Waveney. Pasukan Inggris mendarat di Surabaya pada sore hari itu, kemudian Moestopo bertemu dengan Kolonel Pugh. Pugh menekankan bahwa Inggris tidak berniat untuk mengembalikan kekuasaan Belanda, dan Moestopo setuju untuk bertemu dengan Mallaby keesokan harinya.
 
Pada pertemuan tersebut, Moestopo dengan enggan menyetujui pelucutan pasukan Indonesia di Surabaya. Namun, suasana segera memburuk. Sore itu, Moestopo mungkin telah dipaksa Mallaby membebaskan kapten Belanda Huijer. Pada tanggal 27 Oktober, pesawat [[Douglas C-47 Skytrain]] dari ibukotaibu kota [[Jakarta|Batavia]] (saat ini Jakarta) menjatuhkan serangkaian pamflet yang ditandatangani oleh Jenderal Douglas Hawthorn yang menuntut pasukan Indonesia menyerahkan senjata mereka dalam waktu 48 jam atau dieksekusi. Karena ini bertentangan dengan kesepakatan dengan Mallaby, Moestopo dan sekutu-sekutunya tersinggung dengan tuntutan tersebut dan menolak untuk mengikuti permintaan Inggris. Pertempuran pecah pada tanggal 28-30 Oktober setelah Moestopo mengatakan kepada pasukannya bahwa Inggris akan berusaha untuk melucuti paksa mereka, puncak pertempuran ditandai dengan kematian Mallaby.
 
Pertempuran di Surabaya pecah pada tanggal 28-30 Oktober setelah Moestopo mengatakan kepada pasukannya bahwa Inggris akan berusaha untuk melucuti paksa mereka, puncak pertempuran ditandai dengan kematian Jendral Mallaby. Pihak Inggris kemudian meminta Presiden [[Soekarno]] untuk menengahi. Presiden Soekarno mengangkat Moestopo sebagai penasihat dan memerintahkan pasukan Indonesia untuk menghentikan pertempuran. Moestopo yang tidak mau melepaskan kendali atas pasukannya, memilih untuk pergi ke Gresik. Jadi, ketika [[Pertempuran Surabaya]] terus berlanjut, Moestopo tidak lagi mengomandani pasukan di Surabaya. Pada Februari 1946, ketika tentara Belanda telah kembali ke Jawa, ia pergi ke [[Yogyakarta]] untuk bekerja sebagai pendidik militer, ia mengajar beberapa saat di akademi militer di sana.
 
====Pasukan Terate====
Pada Februari 1946, ketika tentara Belanda telah kembali ke Jawa, ia pergi ke [[Yogyakarta]] untuk bekerja sebagai pendidik militer, ia mengajar beberapa saat di akademi militer di sana. Pada pertengahan 1946 Moestopo dikirim ke [[Kabupaten Subang|Subang]], di mana dia memimpin Pasukan Terate. Selain dari pasukan militer reguler, Pasukan Terate di bawah Moestopo juga beranggotakan legiun pencopet dan pelacur yang diberi tugas menyebarkan kebingungan dan mengadakan pasokan dari belakang garis Belanda. Moestopo juga menjabat sebagai pendidik politik bagi pasukan militer di Subang. Pada Mei 1947, setelah menjalani periode sebagai kepala Biro Perjuangan di Jakarta, ia dipindahkan ke Jawa Timur setelah terluka dalam pertempuran dengan pasukan Belanda.
 
=== Kehidupan lanjut ===
Baris 73:
=== Pekerjaan ===
 
* Tahun 1937-1941 : Asisten Dosen Ortodonsiadan Konservasi Gigi Stovit Surabaya
* Tahun 1941 :
# Wakil Dekan Stovit Surabaya
# Kepala Bagian Klinik Gigi CBZ (Rumah Sakit Umum) Surabaya.
* Tahun 1942 :
# Wakil Dekan Ika Daigagu Sikabu (Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi Surabaya pada masa penjajahan Jepang)
# Asisten Dosen Bagian Bedah Mulut Rumah Sakit Tentara Jepang di Surabaya.
# Mengikuti Latihan Kemilitiran Cudanco di Bogor yang tergabung dalam latihan PETA (Pembela Tanah Air)
* Tahun1943-1944 : Bertugas sebagai Cudanco Buduran Sidoardjo.
* Tahun 1944-17 Agustus 1945 : Daidanco (Komandan Batalyon) berkedudukan di Gresik.
* Tanggal, 18 Agustus -18 November 1945, berpangkat Jenderal penuh dengan tugas sebagai berikut :
# Kepala BKR (Badan Keamanan Rakyat)Karesidenan Surabaya.
# Penanggungjawab Revolusi Jawa Timurdan menjabat sebagai Menteri Pertahanan Ad. Interim Republik Indonesia.
* November 1945-1946 :
# Penasihat Agung Militer Presiden Republik Indonesia
# Penasihat Jenderal Sudirman, Panglima Tinggi Angkatan Darat.
# Berpangkat Jenderal Mayor pada Kementrian Pertahanan Republik Indonesia.
# Menjabat Komandan Resimen Siliwangi bandung Utara.
* Tahun 1947 :
# Komandan Resimen Kratibo berkedudukan di Subang
# Wakil Komandan Divisi Siliwangi Utara berkedudukan di Subang dan Bandung Utara.
# Komandan Brigade Jakarta Raya dan Purwakarta.
# Menjabat Panglima Pasukan Penggempur (Stoot Divisi) merangkap Panglima Teritorial Jawa Timur dan Komandan Markas Besar Pertempuran (MBP) Jawa Timur.
* Tahun 1948 : berpangkat Kolonel (akibat rasionalisasi dengan jabatan Panglima Kesatuan Reserve Umum.
* Tahun 1949 :
# Inspektur Infantri MBKD (Markas Besar Komando Djawa)
# Kepala Staf Special Duty MBKD di dalam Perang Gerilya clash II.
# Komandan Kesehatan AD/MBKD.
# Wakil Panglima MBKD.
* Tahun 1951 : Kepala Kesehatan Gigi Angkatan Darat Merangkap sebagai Kepala Bagian Bedah Rahang RSPAD Jakarta.
* Tahun 1957 : Berpangkat Brigadir Jenderal/Wakil Ketua Front Pembebasan Irian Barat dan merangkat sebagai Deputi Special Duty (Tugas Khusus) MBAD (Markas Besar Angkatan Darat).
* Tahun 1957–1958 : Pembantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
* Tahun 1961, berpangkat sebagai Mayor Jenderal dengan jabatan :
# Penasihat Menteri PTIP (Perguruan tinggi dan Ilmu Pengetahuan, sekarang Ditjen Pendidikan Tinggi Depdikbud)
# Pembantu Menteri PTIP.
* Tahun 1961–1968 : Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam – [[Universitas Padjadjaran]] Bandung.
* Tahun 1961–1977 : Guru Besar di Universitas Pajajaran Bandung, [[Universitas Indonesia]] Jakarta, [[Universitas Pasundan]] Bandung dan beberapa akademi di Bandung.
* Lain-lain :
# Pembantu Menteri P&K Letjen. Dr. Sjarief Thayeb.
# Pembantu Khusus Dirjen Pendidikan Tinggi M. Mashuri S.H.
# Pendiri dan Ketua Yayasan Universitas Prof. Dr. Moestopo dan Lembaga-Lembaga Pengabdian Ys. UPDM kepada Pemerintah RI di Jakarta.
# Pendiri dan Ketua Yayasan Pendidikan Prof. Dr. Moestopo di Bandung yang mengelola : Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Tehnik Gigi Menengah Atas, Akademi Perawat Gigi, Balai Kesehatan Gigi/Teknik Gigi, Balai UKGS.
# Guru Besar Tamu pada Osaka Dental University Jepang dan anggota kehormatan Japanese Association of Oral surgery.
# Guru Besar Sejarah Perjuangan Nasional dan Guru Besar Biologi Tepat Guna.
Baris 125:
# Kegiatan lain yang dilakukan olehnya ialah memberikan himbauan kepada negara-negara yang bertikai atau berperang, seperti misalnya;
## Turut serta menghimbau suksesnya perdamaian Camp David.
## Turut serta menghimabaumenghimbau suksesnya perjanjian SALT II antara Amerika Serikat dan Rusia.
## Menghimbau untuk menyatukan Negara-negara Islam di Pertemuan Rabat-Maroko yang dipimpin oleh Raja Hassan.
## MengimbauMenghimbau kepada Iran dan Irak untuk menghentikan perangnya.
 
=== Karier dan Karyanya ===
 
* Di Bidang Pendidikan :
# Ikut mendirikan “War Correspondence School”
# Ikut mendirikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Trisakti, USU, Fakultas Publisistik (kini Fakultas Ilmu Komunikasi) dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjajaran.
Baris 160:
# Pembantu Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan
# Turut menyusun Undang-undang No. 22 Tahun 1962 tentang Pendidikan Tinggi di Indonesia.
* Di Bidang Sosial : Reklasering merupakan kegiatan merehabilitasi mental,mendidik dan memberikan ketrampilan kepada bekas narapidana, copet,pelacur dan penjahat lainnya. Melalui usaha reklasering ini mereka dibina, diarahkan dan diubah mental serta kepribadiannya sehingga berguna bagi kehidupan dirinya, keluarga, masyarakat, bahkan bagi negara. Usaha reklasering yang dilakukan oleh Prof.Dr.Moestopo, dimulai pada waktu menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan copet-copet, penjahat dan pelacur dibebaskan dari rumah tahanan, kemudian dibentuklah pasukan barisan Terate yang diberi tugas untuk menggempur Belanda, baik secara perang terbuka, gerilya maupun mencuri dokumen-dokumen Belanda. Setelah pengakuan kedaulatan untuk tetap membina barisan Terate, Prof.Dr.Moestopo mendirikan Akademi Reklasering di Yogyakarta dan dari 450 copet , telah berhasil menyelesaikan pendidikanya sebanyak 150 orang yang bekerja di Departemen Kehakiman, Departemen Sosial dan banyak yang telah menjadi perwira TNI. Dari pelacur-pelacur yang dibina oleh Prof. Dr. Moestopo akhirnya telah banyak yang sadar dan menunaikan ibadah haji. Setelah proklamasi kemerdekaan Prof.Dr.Moestopo tetap aktif dalam berbagai usaha kesejahteraan social terutama dibidang kesehatan. Usaha tersebut antara lain memberikan pelayanan kesehatan gigi bagi anggota dan keluarga pejuang yang dipusatkan di Gedung Juang Angkatan, 45, Jl. Menteng Raya Jakarta, serta ia juga sebagai salah satu pendiri dari Yayasan Rumah Sakit Jakarta pada tahun 1953.
 
== Tanda-tanda Penghargaan ==
 
* Dari Pemerintah Republik Indonesia.
# Sebagai Pahlawan Nasional
# [[Bintang Maha PutraMahaputera Utama]] Republik Indonesia.
# [[Bintang Gerilya]]
# [[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia]].
# Satya[[Satyalancana LencanaPerang Kemerdekaan I|Satyalancana Perang Kemerdekaan]] 1945 Republik Indonesia
# Satya Lencana[[Satyalancana Prajurit Setia]] VII.
# Satya Lencana[[Satyalancana Sapta Marga]].
# Satya Lencana[[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]].
# Satya Lencana[[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]].
# Satya[[Satyalancana LencanaG.O.M I|Satyalancana Gerakan Operasi Militer (GOM) I]].
# Satya[[Satyalancana LencanaG.O.M II|Satyalancana Gerakan Operasi Militer (GOM) II]].
# Satya[[Satyalancana LencanaG.O.M III|Satyalancana Gerakan Operasi Militer (GOM) III]]
# Satya[[Satyalancana LencanaG.O.M IV|Satyalancana Gerakan Operasi Militer (GOM) IV]].
# satya[[Satyalancana Lencana DwidjaDwidya Sistha]] dari Menhankam RI.
# Satya LencanaSatyalancana Satya dari UNPAD.
# Bintang Karya Bhakti dari UPDM(B)
# Satya LencanaSatyalancana Badan Keamanan Rakyat.
* Dari Luar Negeri.
# Dari Pemerintah Yugoslavia : Yogoslavenska Narodna Armija (Non Blok)
# Dari Pemerintah Jerman Barat : Um Internationale Fur Verdienste Partnershaft (Liberal).
# Masyarakat Internasional : Lion International (dalam bidang sosial).
 
== Galeri ==
Baris 195:
== Referensi ==
 
* [http://moestopo.ac.id/moestopo-historical-figure/ Profil Moestopo pada situs Resmi Universitas Moestopo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130521003111/http://moestopo.ac.id/moestopo-historical-figure/ |date=2013-05-21 }}
 
{{Pahlawan Indonesia}}
 
[[Kategori:MoestopoPejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Kediri]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI-AD]]
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
[[Kategori:TokohProfesor Jawa TimurIndonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawamiliter Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI-AD]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer XVI/Pattimura]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Kediri]]
[[Kategori:Moestopo| ]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sewindu APRI]]