Moestopo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Yog1948 (bicara | kontrib)
(6 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
{{periksaterjemahan}}
{{Infobox military person
|name = Moestopo
|image = [[Berkas:Prof-Dr-Moestopo1.jpg|250px]]
|birth_date = {{Birth date|df=yes|1913|06|13}}
|death_date = {{Death date and age|df=yes|1986|09|29|1913|07|13}}
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Ngadiluwih, Kediri]], [[Hindia Belanda]]
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Kota Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
|placeofburial = [[TMP Cikutra]], [[Bandung]], [[Jawa Barat]]
|placeofburial_label =
Baris 37 ⟶ 36:
=== Kehidupan awal dan kedokteran gigi ===
 
Moestopo lahir di Ngadiluwih, [[Kabupaten Kediri|Kediri]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]] pada tanggal 13 Juli 1913. Dia adalah anak keenam dari delapan anak Raden Koesoemowinoto. Setelah sekolah dasar nya, Moestopo pergi ke Sekolah Kedokteran Gigi (STOVIT) di Surabaya. Pendidikannya awalnya dibayar oleh kakak-kakaknya, Moestopo kemudian berjualan beras untuk membiayai pendidikan universitas. Setelah mengambil pendidikan lanjutan di Surabaya dan Yogyakarta, pada tahun 1937 ia menjadi asisten dokter gigi di Surabaya. Pada tahun 1941-1942, ia menjadi asisten direktur STOVIT.
 
=== Pendudukan Jepang ===
Baris 52 ⟶ 51:
Ketika pihak Inggris kemudian menemui Gubernur Jawa Timur [[Ario Soerjo|Soerjo]] untuk mencari respon yang lebih positif. Para utusan Inggris, yaitu Macdonald dan seorang perwira angkatan laut, mengabarkan bahwa Moestopo menginginkan mereka ditembak saat mereka datang. Akan tetapi, Soeryo menerima deklarasi Inggris bahwa mereka datang dalam damai, ia hanya menolak menemui Mallaby di kapal HMS Waveney. Pasukan Inggris mendarat di Surabaya pada sore hari itu, kemudian Moestopo bertemu dengan Kolonel Pugh. Pugh menekankan bahwa Inggris tidak berniat untuk mengembalikan kekuasaan Belanda, dan Moestopo setuju untuk bertemu dengan Mallaby keesokan harinya.
 
Pada pertemuan tersebut, Moestopo dengan enggan menyetujui pelucutan pasukan Indonesia di Surabaya. Namun, suasana segera memburuk. Sore itu, Moestopo mungkin telah dipaksa Mallaby membebaskan kapten Belanda Huijer. Pada tanggal 27 Oktober, pesawat [[Douglas C-47 Skytrain]] dari ibu kota [[Jakarta|Batavia]] (saat ini Jakarta) menjatuhkan serangkaian pamflet yang ditandatangani oleh Jenderal Douglas Hawthorn yang menuntut pasukan Indonesia menyerahkan senjata mereka dalam waktu 48 jam atau dieksekusi. Karena ini bertentangan dengan kesepakatan dengan Mallaby, Moestopo dan sekutu-sekutunya tersinggung dengan tuntutan tersebut dan menolak untuk mengikuti permintaan Inggris.
 
Pertempuran di Surabaya pecah pada tanggal 28-30 Oktober setelah Moestopo mengatakan kepada pasukannya bahwa Inggris akan berusaha untuk melucuti paksa mereka, puncak pertempuran ditandai dengan kematian Jendral Mallaby. Pihak Inggris kemudian meminta Presiden [[Soekarno]] untuk menengahi. Presiden Soekarno mengangkat Moestopo sebagai penasihat dan memerintahkan pasukan Indonesia untuk menghentikan pertempuran. Moestopo yang tidak mau melepaskan kendali atas pasukannya, memilih untuk pergi ke Gresik. Jadi, ketika Pertempuran di Surabaya terus berlanjut, Moestopo tidak lagi mengomandani pasukan.
 
====Pasukan Terate====
Baris 199 ⟶ 198:
 
{{Pahlawan Indonesia}}
 
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
Baris 214:
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sewindu APRI]]