Larantuka, Flores Timur: Perbedaan antara revisi

|nama =Larantuka

|luasdati2 =75,91 km²=Kabupaten

|kepadatanluas =59975,5991 jiwa/km²

'''Larantuka''' adalah sebuah [[kecamatan]] yang berada di [[Kabupaten Flores Timur]], [[provinsi]] [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]], dan sekaligus sebagai [[ibukota]] dari [[Kabupaten Flores Timur]].<ref>[https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160326191225-269-119833/larantuka-kota-tur-religi-di-pesisir-pantai-timur-flores"Larantuka, Kota Tur Religi di Pesisir Pantai Timur Flores"]. ''cnnindonesia.com''. diakses tanggal 27 Oktober 2018.</ref> Larantuka dikenal sebagai tujuan wisata rohani bagi umat [[Katolik]], khususnya bagi warga Nusa Tenggara Timur. Kota kecil yang terletak di kaki gunung[[Gunung Ile Mandiri]] ini, memiliki tradisi peninggalan [[Portugis]].<ref name="TRADISI">{{cite web|url=https://larantuka.com/2013/05/jadikan-larantuka-kota-wisata-rohani-internasional/|title=Jadikan Larantuka Kota Wisata Rohani Internasional|website=www.larantuka.com|accessdate=16 November 2020|archive-date=2022-07-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220707064546/https://larantuka.com/2013/05/jadikan-larantuka-kota-wisata-rohani-internasional/|dead-url=yes}}</ref> Luas wilayah Larantuka 75,91 &nbsp;km², dengan jumlah penduduk tahun [[2020]] sekitar 45.515 [[jiwa]].<ref name="NTT">{{cite web|url=https://florestimurkab.bps.go.id/publication/2020/09/28/b6b8d820eb50d1bcb228f349/kecamatan-larantuka-dalam-angka-2020.html|title=Kecamatan Larantuka Dalam Angka 2020|website=www.florestimurkab.bps.go.id|accessdate=16 November 2020|format=pdf}}</ref>

Mitos dalam ceritera rakyat menyebutkan bahwa kerajaan Larantuka semula didirikan oleh seorang tokoh perempuan bernama Watowele bersama suaminya Pati Golo Arakian yang berasal dari keturunan bangsawan dari pulau Timor dari kerajaan WehaleManuaman Lakaan merupakan tokoh peranakan perempuan bangsawan Jawa danjugadan juga bangsawan kerajaan WehaleManuaman Lakaan Fialaran. Kerajaan itu semula lebih dikenal dengani kerajaan Ata Jawa sebelum akhirnya bernama Larantuka.<ref name="SEJARAH"/>

Kerajaan Larantuka merupakan sebuah kerajaan yang berada di Nusa Nipa yang berarti Pulau Naga dalam bahasa lokal, sedangkan dalam bahasa Portugis disebut ''Cabo de Flores'' yang sekarang disebut sebagai Pulau Flores. Dalam buku "[[Kakawin Nagarakretagama|Nāgarakṛtāgama]]" dikatakan sebagai Galiyao yang disebut sebagai penghasil kayu cendana. Wilayah kekuasaannya hingga mencapai [[Pulau Adonara|Adonara]]. dengan raja pertama yaitu bernama Lorenzo I.<ref name="SEJARAH"/>

{{col-css3-begin|23}}

Mayoritas penduduk Larantuka memeluk agama [[Kekristenan]] yakni 80,87%, dimana pemeluk agama [[Katolik]] sebanyak 74,65% dan [[Protestan]] 6,22%. Kemudian penduduk yang memeluk agama [[Islam]] sebanyak 18,92%, dan sebagian kecil memeluk agama [[Hindu]] 0,21%.<ref name="AGAMA">{{cite web|url= https://florestimurkab.bps.go.id/indicator/154/38/1/agama.html|title=Pemeluk Agama di Kabupaten Flores Timur|website=www.florestimurkab.bps.go.id|accessdate=16 November 2020}}</ref>

Salah satu ''event''kegiatan keagamaan yang berada di Larantuka adalah ritual [[Semana Santa]] atau Sesta Vera. Pada puncak ritual Sesta Vera atau [[Jumat Agung]], pintu kapel Tuan Ma dan juga kapel Tuan Ana (Patung Bunda Maria dan Patung Yesus Kristus) akan dibuka untuk umum sejak pukul 10 pagi, dan umat Katolik mulai berdatangan untuk berdoa mengenang Yesus.<ref name="EVENT">{{citeCite webnews|url= https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180329180455-269-286926/jumat-agung-di-larantuka-jadi-agenda-wisata-rohani|title=Jumat Agung di Larantuka jadiJadi Agenda Wisata Rohani|websitework=www.cnnindonesia.com[[CNN Indonesia]]|accessdate=16 November 2020}}</ref> Kegiatan ini telah menjadi kegiatan tahunan yang diadakan pada Jumat Agung, yang juga menjadi menjadi program wisata rohani unggulan di Nusa Tenggara Timur, dan di Flores Timur secara khusus.<ref name="EVENT"/>