Masjid Al-Baitul Qadim: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dzhalina memindahkan halaman Masjid Agung Al-Baitul Qadim ke Masjid Al-Baitul Qadim Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(15 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox religious building
'''Masjid Agung Al-Baitul Qadim''' adalah sebuah [[masjid]] yang terletak di [[Kelurahan Airmata, Kelapa Lima, Kupang|Airmata]], [[Kota Kupang]], [[Nusa Tenggara Timur]]. Masjid ini berusia lebih dari 200 tahun, dan merupakan masjid tertua di [[Pulau Timor]].<ref>[http://koran.republika.co.id/berita/77039/Masjid_Agung_Al_Baitul_Qadim_Tertua_di_Timor Republika - Masjid Al-Baitul Qadim tertua di Pulau Timor]</ref>▼
|image =
|building_name = Masjid Agung Al-Baitul Qadim
|location = {{negara|Indonesia}} Kelurahan Airmata, Kelapa Lima, Kupang, Nusa Tenggara Timur
|religious_affiliation = Islam
|website =
|architect = Sya'ban bin Sanga
|architecture_type = Masjid
|architecture_style = Arab
|groundbreaking = 1806
|year_completed = 1812
|construction_cost =
|capacity =
|dome_quantity =
|dome_height_outer =
|dome_dia_outer =
|minaret_quantity =-
|minaret_height =-
}}
▲'''Masjid Agung Al-Baitul Qadim''' adalah sebuah [[masjid]] yang terletak di
Walau usianya telah memasuki dua abad lebih, sebagian ruangan rumah ibadah ini di lantai satu masih menampakkan keasliannya, kecuali dipugar dengan menambahkan menjadi dua lantai.
Baris 7 ⟶ 27:
Pembangunan Masjid Agung Al Baitul Qadim ini berlangsung 6 (enam) tahun lamanya yaitu dimulai pada tahun [[1806]] dan selesai tahun [[1812]].
Sya'ban bin Sanga merupakan Imam yang pertama bagi kaum Muslimin di Pulau Timor.
Sebagai Imam kaum ketika itu Sya'ban bin Sanga memiliki wewenang untuk mengatur segala hal yang menyangkut urusan keagamaan. Dan kemudian pembagian ini dikenal oleh masyarakat Airmata dengan sebutan "Kampung Imam" yang bermakna wilayah kebijakkan Imam. Adapun Sultan Badaruddin mengatur masalah kepemimpinan secara menyeluruh dengan tetap memperhatikan pertimbangan Sya'ban bin Sanga sebagai Imam Kesultanan. Dan wilayah kebijakkan dan kekuasaan Sultan Badaruddin ini dikenal dengan istilah "Kampung Raja". Dalam menjaga kelanggengan hubungan baik antara "Kampung Imam dan Kampung Raja" ini ditetapkanlah sebuah etika oleh Sultan Badarruddin dan Sya'ban bin Sanga yang hingga kini pun masih bisa dilihat pada pelaksanaan ritual-ritual keagamaan di dua Kampung Islam tertua di pulau Timor yaitu Kampung Solor dan Airmata.
Baris 14 ⟶ 34:
Pada tahun [[1984]], oleh Imam Masjid turunan ketujuh, Birando bin Tahir, melakukan pemugaran Masjid Agung Al Baitul Qadim atas persetujuan jemaah setempat, dengan sejumlah alasan diantaranya bertambah pesatnya perkembangan jumlah warga Muslim dam Muslimah.
Pemugaran itu juga didasarkan pada kondisi rumah ibadah tertua ini tidak layak lagi dipandang, karena sebagian dinding dan atap mengalami perapuhan, sehingga perlu direnovasi, tanpa menghilangkan keasliannya yang tetap
diedit oleh Mahmud bin Abdullatief bin Barkah bin Talib bin Bofeiq bin Sya'ban bin Sanga (081325078302). Salatiga, April 2012
== Masjid pemersatu ==
Masjid Agung Al Baitul Qadim ini merupakan simbol pemersatu warga Muslim dengan non-muslim karena dalam pembangunan Masjid ini pun mendapat bantuan dari masyarakat etnis asli setempat
Sehingga masyarakat Tabenu merasa turut serta memiliki tanggungjawab untuk menjaga keberadaan Masjid Agung Al Baitul Qadim. Hal ini terwujud dengan sikap penjagaan yang mereka tunjukkan dan wujudkan dalam pergaulan mereka sehari-hari.
Baris 25 ⟶ 45:
Ikatan Persatuan ini diperkuat dan diperluas dengan adanya hubungan perkawinan dengan berbagai suku setempat membuat Masjid Agung Al Baitul Qadim semakin jelas menjadi sebuah simbol Pemersatu yang mengikat hati-hati setiap warga Timor.
Sehingga dengan keadaan ini masyarakat "Kampung Imam dan Kampung Raja" dapat dengan aman menjalankan beraneka ragam bentuk ritual Keagamaan dengan tenang dan tidak mendapatkan gangguan.
Keragaman bentuk ritual ini sungguh indah terlihat dan nyaman terasa dan semua itu berpusat di Masjid Agung Al Baitul Qadim maka tak ayal lagi hal ini menjadi sebab banyaknya pengunjung dari luar NTT yang berdatangan ke Masjid Agung Al Baitul Qadim hanya untuk mengetahui keberadaan mesjid yang tergolong tertua di wilayah Pulau Timor ini sembari melakukan perjalanan wisata rohani di Kota Kupang.
Baris 32 ⟶ 52:
Bahkan kaum penjajah kala itu mencoba menghancurkan Masjid Agung Al Baitul Qadim tersebut dengan berbagai cara namun Alhamdulillah dengan perlindungan Allah usaha mereka itu selalu berakhir dengan kegagalan.
Masjid Agung Al Baitul Qadim yang unik, kini telah menurunkan tujuh Imam Kepala Pendahulu diantaranya Sya'ban bin Sanga, Birando bin Sya'ban,
== Referensi ==
{{reflist}}
{{DEFAULTSORT:Agung Al-Baitul Qadim}}▼
{{Masjid di Indonesia}}
▲{{DEFAULTSORT:Agung Al-Baitul Qadim}}
[[Kategori:Masjid di Nusa Tenggara Timur]]
[[Kategori:Kota Kupang]]
[[Kategori:Masjid Kesultanan|Agung Al baitul Qadim]]
▲[[jv:Masjid Agung Al-Baitul Qadim]]
|