Suara Kirana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.4 |
||
(16 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox film
| name = Suara Kirana
| image =
| alt =
| caption = Poster Film Suara Kirana
| image size =
| director = Andrew Kose
| producer = Evi Cecilia, Idzan A. Hasan, Jeslyne Anggi
| writer = Andrew Kose
| story =
| based on =
| starring = [[Laras Sardi]], [[Jourdy Pranata]], [[Dhea Seto]], [[Irna Juffe]], [[Hari Prasetyo]], [[Joshua Pandelaki]]
| music =
| cinematography =
Baris 16:
| studio = [[Pasar Malam Films]]
| distributor = Yayasan Plan International Indonesia
| released =
| runtime = 29 menit
| country =
| language = [[Bahasa Indonesia]]
| budget =
| gross =
| Star =
}}
[[Kategori:Film Pendek Indonesia]]▼
== Latar Belakang ==
Film ini dibuat khusus oleh perwakilan lembaga swadaya [[Plan International]] di Indonesia yakni Yayasan Plan International Indonesia yang aktif dalam advokasi kepentingan perempuan dan anak. Sebagai bagian dari proyek kampanye Yes I Do, Plan kemudian menggaet rumah produksi Pasar Malam Films untuk memproduksi film yang akan dijadikan bahan pembelajaran dan sarana edukasi bagi remaja di Indonesia akan dampak negatif yang ditimbulkan dalam perkawinan di usia dini.<ref>{{Cite web|url=https://kompas.id/baca/humaniora/dikbud/2020/05/12/suara-kirana-film-yang-mengusung-kampanye-stop-perkawinan-anak/|title=”Suara Kirana”, Film yang Mengusung Kampanye Stop Perkawinan Anak|date=2020-05-12|website=Kompas.id|language=en-US|access-date=2020-06-24|archive-date=2020-06-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20200615064451/https://kompas.id/baca/humaniora/dikbud/2020/05/12/suara-kirana-film-yang-mengusung-kampanye-stop-perkawinan-anak/|dead-url=yes}}</ref>
Menurut Yayasan Plan International Indonesia, [[Indonesia]] menempati urutan kedua dalam hal pernikahan anak di antara negara-negara [[Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara]], dan yang kedelapan secara keseluruhan di dunia. Pada tahun 2018, 1 dari 9 (11,21%) anak perempuan di Indonesia menikah sebelum usia 18 tahun. Bahkan 0,56% atau sekitar 6.838 anak perempuan di Indonesia menikah sebelum usia 15 tahun.<ref name=":1" />
Oleh sebab itu, kesepakatan [[Mahkamah Agung Republik Indonesia|Mahkamah Agung]] dan [[DPR]] yang membatasi usia pernikahan menjadi minimal 19 tahun baik bagi laki-laki maupun perempuan dalam UU No. 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas UU 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menjadi momentum yang tepat bagi Plan untuk terjun bersama pemerintah menjalankan misi edukasi untuk menekan perkawinan usia dini yang marak terjadi.<ref name=":0">{{Cite news|url=https://seleb.tempo.co/read/1340730/suara-kirana-film-pendek-bertema-stop-perkawinan-anak|title=Suara Kirana, Film Pendek Bertema Stop Perkawinan Anak|last=Marvela|date=2020-05-10|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2020-06-24|editor-last=Nurhayati|editor-first=Nunuy}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.thejakartapost.com/life/2020/05/13/short-film-on-child-marriage-prevention-launched-on-youtube.html|title=Short film on child marriage prevention launched on YouTube|last=Post|first=The Jakarta|website=The Jakarta Post|language=en|access-date=2020-06-24}}</ref>
Film kemudian dirilis pada Mei 2020. Diunggah melalui akun Youtube Plan Indonesia Official Channel, film ini dapat secara bebas ditonton umum, menurut Plan film Suara Kirana sangat penting untuk membuka ruang diskusi bagi remaja terkait isu perkawinan anak, misalnya soal keputusan menikah di usia anak dan dampak buruknya terutama bagi anak perempuan karena akan melanggengkan kemiskinan.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://plan-international.or.id/plan-indonesia-produksi-film-stop-perkawinan-anak/|title=Plan International Indonesia Produksi Film Stop Perkawinan Anak – Yayasan Plan International Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-06-24}}</ref>
== Plot ==
Dua remaja Sekolah Menengah Atas, Anggi dan Indra yang mencari temannya bernama Kirana lantaran mendadak hilang begitu saja. Kabar yang berhembus di antara teman-temannya mengaitkan hilangnya Kirana karena hal-hal berbau mistis. Pencarian Anggi dan Indra pun berlanjut hingga ke daerah [[Sukabumi]], [[Jawa Barat]]. Di sana, kedua sahabat ini kaget bukan kepalang ketika menemukan Kirana di [[Pantai Cisolok]], Sukabumi, Jawa Barat. Kirana ditemukan bersama dengan cita-citanya yang kandas karena menikah saat belajar di bangku SMA.<ref>{{Cite news|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/GbmYMReb-film-suara-kirana-bawa-misi-perlawanan-terhadap-pernikahan-anak|title=Film Suara Kirana Bawa Misi Perlawanan terhadap Pernikahan Anak|last=Yanuar|first=Elang Riki|date=2020-05-10|work=[[Medcom.id]]|language=id|access-date=2020-06-24}}</ref>
== Pemain ==
* Laras Sardi sebagai Anggi
* [[Jourdy Pranata]] sebagai Indra
* [[Joshua Pandelaki]] sebagai Pak Toto
* Irna Juffe sebagai Ibu Dini
* Kalef sebagai Anak Ibu Dini
* Hari Prasetyo sebagai Penjual suvenir
* Mba Imah sebagai Imah
* [[Dhea Seto]] sebagai Kirana
* Anna sebagai Fitri
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Film pendek]]
|