Imamat dalam Gereja Katolik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(10 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:US Navy 070921-N-6278K-004 Father Joseph Harris, left, a Roman Catholic priest in Trinidad and Tobago, celebrates mass with Lt. Cmdr. Paul Evers.jpg|jmpl|Dua orang imam Katolik sedang merayakan [[misa]]]]
[[Imamat]] adalah jabatan pelayan di bidang keagamaankerohanian yang dikuasakan ([[Penahbisan|ditahbiskan]]) dengan [[imamat kudus|Sakramen Imamat Kudus]] [[Gereja Katolik]]. Secara teknis, para [[Uskup di Gereja Katolik|uskup]] pun adalah imam, tetapi istilah ''imam'' dipahami umat awam sebagai sebutan khusus bagi para [[presbiter]] dan [[pastor]] (imam paroki). Doktrin Gereja Katolik pun adakalanya menyebut seluruh umat ([[Kaum awam|awam]]) ter[[baptis]] sebagai "imamat umum",<ref>''Lumen Gentium 10''</ref><ref>{{cite web|url=https://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P4T.HTM|title=Catechism of the Catholic Church – IntraText|access-date=2 Juli 2016}}</ref> yang dapat saja dirancukan dengan [[pelayan (Kristen)|imamat pelayanan]] rohaniwan tertahbis.
 
Gereja Katolik memiliki tata tertib khusus bagi para imam di [[Gereja Latin]], yang berbeda dari tata tertib bagi para imam di ke-23 [[Gereja-Gereja Katolik Timur|Gereja Katolik Timur]]. Yang paling mencolok adalah keharusan bagi para imam di Gereja Latin untuk mengikrarkan [[Selibasi rohaniwan|kaul selibat]], sementara mayoritas Gereja Katolik Timur memperbolehkan pria beristri ditahbiskan menjadi imam.<ref name=Dragani>{{cite encyclopedia |last= Dragani |first= Anthony |editor-last=Kurian |editor-first= George Thomas |editor-last2= Lamport|editor-first2= Mark A. |encyclopedia= Encyclopedia of Christianity in the United States|title= Eastern Catholic Churches in the United States |url=https://books.google.com/books?id=73xfDQAAQBAJ&q=%22eastern+catholic%22+priesthood&pg=PA746 |access-date= 24 Oktober 2018 |year= 2016 |publisher= Rowman & Littlefield |isbn= 978-1442244320 |pages= 745–746}}</ref> Para diakon adalah laki-laki, dan lazimnya tergolong rohaniwan praja, tetapi tidak seperti hampir semua imam (Katolik Barat) dan semua uskup Katolik Timur maupun Barat, para diakon dibenarkan beristri sebelum ditahbiskan menjadi rohaniwan.<ref>{{cite web|url=https://www.vatican.va/archive/ENG1104/__P1Y.HTM|title=Code of Canon Law – IntraText|access-date=2 Juli 2016}}</ref> Imamat hanya terbuka bagi kaum pria, kaum wanita tidak dibenarkan menjadi imam. Gereja Katolik mengajarkan bahwa bilamana seorang pria mengambil bagian dalam imamat sesudah menerima [[Sakramen]] [[imamat kudus|Imamat Kudus]], ia bertindak ''[[in persona Christi]] Capitiscapitis'', yakni bertindak selaku pribadi Kristus Sang Kepala.<ref>{{cite web|url=http://catholicism.about.com/od/beliefsteachings/f/Women_Priests.htm|title=Can a Woman Be a Priest in the Catholic Church?|access-date=2 Juli 2016|archive-date=31 Mei 2016|archive-url=https://web.archive.org/web/20160531230643/http://catholicism.about.com/od/beliefsteachings/f/Women_Priests.htm|url-status=dead}}</ref>
 
Berbeda dari peristilahan Katolik Indonesia, "kata Latin ''sacerdos'' (imam) dan ''[[sacerdotalisme|sacerdotium]]'' dipakai untuk(imamat) mengacumerujuk secara umum kepada imamat pelayanan yang diemban uskup maupun presbiter., Katasementara kata ''presbyter'' (imam), ''presbyterium'' (majelis imam), dan ''presbyteratus'' mengacu(imamat) kepadamerujuk imamsecara dalamkhusus pengertiankepada presbiter."<ref>Woestman, Wm., ''The Sacrament of Orders and the Clerical State'' St Paul's University Press: Ottawa, 2006, hlm. 8, lih. juga ''De Ordinatione''</ref> Menurut ''[[Annuario Pontificio]]'' tahun 2016, jumlah imam Katolik sedunia per 31 Desember 2014 mencapai angka 415.792, yang mencakup jumlah imam-[[Rohaniwan sekuler|imam praja]] maupun imam-[[Tarekat religius Katolik|imam tarekat]].<ref>Junno Arocho Esteves, [https://www.ncronline.org/news/vatican/vatican-statistics-report-increase-baptized-catholics-worldwide Data statistik Vatikan melaporkan peningkatan jumlah umat Katolik terbaptis di seluruh dunia], [[Catholic News Service]] (7 Maret 2016).</ref>
 
Umat Katolik yang mengamalkan [[hidup bakti]] atau [[monastisisme|kerahiban]] mencakup orang-orang yang ditahbiskan maupun yang tidak ditahbiskan. Yang menjadi anggota [[Tarekat hidup bakti|lembaga hidup bakti]] atau rahib dapat saja diakon, imam, uskup, maupun anggota-anggota [[Tarekat religius Katolik|tarekat religius]] yang tidak ditahbiskan. Anggota-anggota tarekat religius yang tidak ditahbiskan tidak dapat dianggap sebagai umat awam dalam arti sempit, karena mereka mengikrarkan kaul-kaul tertentu dan tidak bebas untuk kawin sesudah mengikrarkan kaul profesi meriah. Semua wanita yang menjadi anggota tarekat religius tidak ditahbiskan. Mereka dapat saja menjadi suster-suster yang hidup berguyub dan berkiprah di tengah masyarakat sampai taraf tertentu, maupun menjadi biarawati yang berkhalwat di biara atau dengan cara lain. Kaum pria anggota tarekat religius yang ditahbiskan menjadi imam atau diakon, baik yang hidup berguyub di biara maupun yang hidup berkhalwat, merupakan golongan yang disebut [[rohaniwan reguler]] (rohaniwan bertata tertib tarekat), berbeda dari golongan [[rohaniwan sekuler|rohaniwan praja]] (rohaniwan [[keuskupan]]). Imam atau diakon yang bukan anggota tarekat religius sering kali ditugaskan berdarma bakti selaku rohaniwan di gereja tertentu, memegang jabatan kepengurusanpengurus di keuskupan tertentu, atau memegang jabatan tertentu di [[Roma]].<ref>Bdk. [https://www.vatican.va/archive/ENG1104/__PX.HTM Kitab Hukum Kanonik, kanon 266]</ref>
 
== Rujukan ==