Rumah Tinggal Hasmo Sugijarto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(82 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox cagar budaya
[[Berkas:Rumah Tinggal Dokter Hasmo Sugiarto.jpg|jmpl|260x260px|Rumah Tinggal Hasmo Sugijarto terletak di Jalan Moh. Yamin No. 4, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.]]▼
| Name = Rumah Tinggal Dokter Hasmo
'''Rumah Tinggal Hasmo Sugijarto''' adalah salah satu bangunan [[cagar budaya]] yang terletak di Jalan Moh. Yamin No. 4, [[Salatiga, Sidorejo, Salatiga|Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga]], [[Jawa Tengah|Provinsi Jawa Tengah]]. Bangunan rumah ini merupakan salah satu bukti fisik dari konsep kota modern yang memperlihatkan ciri arsitektur kolonial. Setidaknya hingga tahun [[2020]], kondisi fisik bangunan rumah tersebut terawat dengan baik.▼
| Image = [[Berkas:Rumah Tinggal Dokter Hasmo Sugiarto (1).jpg|240px]]
| caption =
| Type =
| Criteria = Bangunan
| ID = Belum ada {{br}}(Pengajuan 19 Januari 2016)
▲
| Year =
| ownership = Keluarga Hasmo Sugijarto
| management = Keluarga Hasmo Sugijarto
| Link = http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2016011900008/rumah-tinggal-dr-hasmo
| embedded =
|border=infobox
|| label =
| link =
| coordinates =
}}
▲'''Rumah Tinggal Hasmo Sugijarto''' adalah
== Keadaan bangunan ==
[[Berkas:Keluarga Frederik Bousché (1).jpg|jmpl|260x260px|Frederik Bousché dan Wilhelmina Frederika Kouwenberg bersama keempat anaknya pada 1910.]]
Rumah ini diperkirakan dibangun pada 1919 dengan pemilik awal bernama Frederik Bousché, seorang Indo-Belanda kelahiran [[Delanggu, Klaten]].{{sfnp|Prakosa|2017|p=64|ps=}} Pada awal pendiriannya, seperti mayoritas orang [[Belanda]] lainnya, Bousché menanam berbagai bunga di halaman rumah tersebut dan memilih motif [[tulip]] untuk lantainya.{{sfnp|Supangkat|2019|p=9|ps=}} Bangunan rumah itu berada di Jalan Moh. Yamin (dahulu bernama ''Julianalaan'') No. 4, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah.<ref>{{Cite web|url=https://www.solopos.com/wisata-salatiga-ini-11-benda-cagar-budaya-714261|title=Wisata Salatiga: Ini 11 Benda Cagar Budaya|last=Saputra|first=Imam Yuda|date=27 April 2016|website=Solopos|access-date=12 Maret 2020}}</ref>{{sfnp|Supangkat|2012|p=21|ps=}}''{{sfnp|Harnoko, dkk|2008|p=42|ps=}}'' Pada masa pemerintahan ''gemeente'' ([[kota praja]] dengan otonomi penuh), kawasan tersebut berkembang menjadi pusat kota yang dikenal dengan nama ''Europeesche Wijk.{{sfnp|Anwar|2019|p=147|ps=}}{{sfnp|Rohman|2020|p=124|ps=}}''
Menurut Prakosa, kawasan itu hanya boleh ditempati oleh orang-orang [[Eropa]], [[Asia Timur]], dan masyarakat [[Pribumi-Nusantara|pribumi]] yang memiliki penghasilan setara dengan pegawai Eropa, yaitu kategori golongan gaji A (gaji tertinggi).{{sfnp|Prakosa|2017|p=27|ps=}} Namun, Supangkat menegarai bahwa ruas ''Julianalaan'' menjadi lokasi alternatif pendirian rumah tinggal tersebut karena lahan di sekitar Jalan Diponegoro (dahulu bernama ''Toentangscheweg'') mulai padat.{{sfnp|Supangkat|2012|p=35|ps=}}{{sfnp|Supangkat|2019|p=8|ps=}}
Bangunan ini merupakan salah satu bukti fisik dari konsep kota modern arsitektur kolonial di Kota Salatiga. Secara umum, kondisi fisiknya terawat dengan baik hingga tahun 2023. Selain itu, bentuk bangunannya masih asli dengan estetika gaya ''art deco'' Indo-Eropa dan belum pernah mengalami perubahan desain maupun renovasi.<ref name=":0">{{Cite web|last=Pemerintah Kota Salatiga|first=|date=|title=Bangunan Cagar Budaya|url=http://salatigakota.go.id/PariwisataBcb.php|website=Pemerintah Kota Salatiga|archive-url=https://web.archive.org/web/20190911023151/http://salatigakota.go.id/PariwisataBcb.php|archive-date=11 September 2021|dead-url=yes|access-date=12 Maret 2020}}</ref> Bangunan rumah tersebut terdiri atas bangunan induk, paviliun di sisi kiri, serta ruang keluarga yang menunjukkan bahwa penghuninya banyak.{{sfnp|Supangkat|2019|p=7–8|ps=}}
Menurut Supangkat, [[Fondasi (arsitektur)|fondasi]] yang dipakai di rumah itu adalah batu kali besar dan tinggi untuk menghindari resapan air yang dapat merusak tembok, sedangkan atapnya berbentuk perisai ganda tiga dengan pendopo berbentuk [[gazebo]] di sudut bangunan. Bangunan rumah dan pekarangan yang luasnya hingga Jalan Margosari tersebut mulai ditempati oleh keluarga Hasmo Sugijarto sejak tahun 1950. Sugijarto sendiri memiliki istri yang berprofesi sebagai [[bidan]] dan delapan orang anak yang semuanya perempuan. Hal inilah yang menyebabkan bangunan rumah ini pernah dijadikan sebagai klinik bersalin.''{{sfnp|Rahardjo, dkk|2013|p=245–246|ps=}}{{sfnp|Supangkat|2019|p=10|ps=}}''
== Kompensasi pelestarian ==
Rumah tinggal yang berdekatan dengan [[Kantor Pos Salatiga]] tersebut
Kompensasi tersebut diserahkan kepada Sri Kadarinah selaku pemilik dan pengelola bangunan. == Lihat pula ==
* [[Gedung Pakuwon]]
* [[Rumah Tinggal Notosoegondo]]
* [[Toko Aneka Jaya]]
▲Berkas:Istana Djoen Eng.jpg|[[Istana Djoen Eng]]
▲Berkas:Rumah Dinas Wali Kota Salatiga (2).jpg|[[Rumah Dinas Wali Kota Salatiga]]
▲Berkas:Tugu Jam Tamansari.jpg|[[Tugu Jam Tamansari]]
▲Berkas:Wisma BCA Salatiga (2).jpg|[[Wisma BCA Salatiga]]
== Keterangan ==
Baris 35 ⟶ 55:
'''Buku'''
* {{Cite book|title=
* {{Cite
* {{Cite book|title=
* {{Cite book|title=Sejarah Bangunan Cagar Budaya Kota Salatiga|last=Rahardjo, Slamet, dkk|first=|publisher=Pemerintah Daerah Kota Salatiga|year=2013|isbn=|location=Salatiga|pages=|ref={{sfnref|Rahardjo, dkk|2013}}}}
* {{Cite book|title=Gedung-Gedung Tua yang Melewati Lorong Waktu Salatiga|last=Supangkat|first=Eddy|publisher=Griya Media|year=2019|isbn=|location=Salatiga|pages=|ref={{sfnref|Supangkat|2019}}}}
* {{Cite book|title=Salatiga: Sketsa Kota Lama|last=Supangkat|first=Eddy|date=|publisher=Griya Media|year=2012|isbn=|location=Salatiga|page=|pages=|ref={{sfnref|Supangkat|2012}}}}
'''Jurnal
* {{Cite journal|last=Anwar|first=Muhammad Khoirul|year=Agustus 2019|title=Rekonstrusi Kota Kolonial Salatiga dan Kontribusi Teknologi ''Geographical Information System''|url=https://jurnal.ugm.ac.id/sasdayajournal/article/view/50349/25831|journal=Sasdaya (Gadjah Mada Journal of Humanities)|volume=3|issue=2|pages=|doi=|issn=2549-3884|ref={{sfnref|Anwar|2019}}}}
* {{Cite journal|last=Rohman|first=Fandy Aprianto|year=Juni 2020|title=Administrasi Pemerintahan ''Gemeente'' di Salatiga 1917–1942|url=https://jurnalwalasuji.kemdikbud.go.id/index.php/walasuji/article/view/64|journal=Walasuji|volume=11|issue=1|pages=|doi=|issn=2502-2229|ref={{sfnref|Rohman|2020}}|access-date=2020-06-18|archive-date=2020-06-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20200618142759/https://jurnalwalasuji.kemdikbud.go.id/index.php/walasuji/article/view/64|dead-url=yes}}
'''
* {{Cite book|title=Otonomi Daerah di Hindia-Belanda (1903–1940)|last=Darmiati|first=dkk|publisher=CV. Sejahtera|year=1999|isbn=|location=Jakarta|pages=|page=|url-status=live|ref={{sfnref|Darmiati, dkk|1999}}}}
* {{Cite book|title=Riwayat Kota Salatiga|last=Handjojo|first=M.S.|publisher=Sechan Press|year=1978|isbn=|location=Salatiga|pages=|page=|url-status=live|ref={{sfnref|Handjojo|1978}}}}
* {{Cite book|title=Hari Jadi Kota Salatiga 24 Juli 750|last=Kartoatmadja|first=dkk|publisher=Pemerintah Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga|year=1995|isbn=|location=Salatiga|pages=|page=|url-status=live|ref={{sfnref|Kartoatmadja, dkk|1995}}}}
* {{Cite book|title=Sedjarah Daerah Jawa Tengah|last=Oemar|first=Mohammad, dkk|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|year=1978|isbn=|location=Jakarta|pages=|page=|url-status=live|ref={{sfnref|Oemar, dkk|1978}}}}
* {{Cite book|title=Kajian Pemekaran Kota Salatiga|last=Purnomo|first=Daru, dkk|publisher=Pusat Kajian Kependudukan dan Pemukiman Fakultas Ilmu Sosial dan Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana|year=2015|isbn=|location=Salatiga|pages=|page=|url-status=live|ref={{sfnref|Purnomo, dkk|2015}}}}
{{refend}}
== Pranala luar ==
{{commons category|Rumah Tinggal Hasmo Sugijarto}}
* [https://
* [
* [https://regional.kompas.com/read/2014/10/05/07334171/Dilema.Pelestarian.Benda.Cagar.Budaya.di.Salatiga.1.?page=all Dilema Pelestarian Benda Cagar Budaya di Salatiga]
▲* [https://regional.kompas.com/read/2014/10/05/07334171/Dilema.Pelestarian.Benda.Cagar.Budaya.di.Salatiga.1.?page=all Dilema Pelestarian Benda Cagar Budaya di Salatiga].
{{Salatiga-stub}}▼
[[Kategori:Kota Salatiga]]
[[Kategori:Cagar budaya di Indonesia]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Salatiga]]
|