Margonda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JassenMarang17 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(45 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Person
|name = Margonda
|image = [[File:Margonda Kota Depok.jpg|thumb|Margonda dari Bogor]]
|image_size = 280px
|caption =
|birth_date = [[Bogor]],{{birth [[Jawa Barat]]date|1918|03|01|mf=y}}<br>
[[Kabupaten Bogor|Bogor]], [[Jawa Barat]]<ref name="Raditya">{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N.|title=Sejarah Jalan Margonda Raya Depok & Gugurnya Sang Pejuang Muda|url=https://tirto.id/sejarah-jalan-margonda-raya-depok-gugurnya-sang-pejuang-muda-dlCU|website=tirto.id|language=id|access-date=2022-03-29}}</ref>
|known_for = Pejuang [[Kemerdekaan Indonesia]]
|death_date = {{death [[16date November]]and [[age|1945]]|11|16|1918|03|01|mf=y}}
|death_place = [[Kota Depok|Depok]], [[Jawa Barat]]<ref name="Fakhri">{{Cite news|last=Fakhri|date=|title=Mengenal Margonda, Pejuang Gedoran Depok yang Gugur di Usia Muda|url=https://nasional.okezone.com/read/2021/02/06/337/2357783/mengenal-margonda-pejuang-gedoran-depok-yang-gugur-di-usia-muda|work=[[Okezone.com]]|language=|access-date=2022-03-29|first=Fakhrizal}}</ref>
|death_place = [[Kota Depok]]
|spouse = Maemunah
|children = Jopiatini
}}
'''Margonda''' (lahir di {{lahirmati|[[Bogor]], [[Jawa Barat]]|01|03|1918|[[Depok]], [[Jawa Barat,]]|16|11|1945}})<ref name="Raditya">{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N.|title=Sejarah Jalan Margonda Raya Depok & Gugurnya Sang Pejuang Muda|url=https://tirto.id/sejarah-jalan-margonda-raya-depok-gugurnya-sang-pejuang-muda-dlCU|website=tirto.id|language=id|access-date=2022-03-29}}</ref>, meninggal di usia 27 tahun dalam pertempuran ketika pasukannya menyerang tentara [[Inggris]] di Kali Bata pada [[16 November]] [[1945]])<ref name="Fakhri">{{Cite news|last=Fakhri|date=|title=Mengenal Margonda, Pejuang Gedoran Depok yang Gugur di Usia Muda|url=https://nasional.okezone.com/read/2021/02/06/337/2357783/mengenal-margonda-pejuang-gedoran-depok-yang-gugur-di-usia-muda|work=[[Okezone.com]]|language=|access-date=2022-03-29|first=Fakhrizal}}</ref> adalah salah seorang pejuang [[kemerdekaan]]. Namanya diabadikan sebagai nama jalan utama di [[Kota Depok]] yaitu [[Jalan Margonda Raya]].<ref name="Margonda">[http://depokgo.com/11875/margonda-margana-pahlawan-kota-depok.html# Margonda Pahlawan Kota Depok] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140520221049/http://depokgo.com/11875/margonda-margana-pahlawan-kota-depok.html |date=2014-05-20 }} depokgo.com,18 Desember 2013</ref>
 
== Riwayat hidup ==
Margonda lahir dan besar di [[Kota Bogor|Bogor]], pada usia 2 tahun ia dan keluarganya pindah dari [[Jonggol, Bogor|Jonggol]] untuk tinggal di Jalan Ardio (sekarang [[Bogor Tengah, Bogor|Bogor Tengah]]). Waktu masih sekolah, Margonda terkenal sebagai atlet berprestasi. Nama aslinya adalah Margana. Dia menikah dengan Maemunah, keponakan [[Mohammad Syafa'at Mintaredja|M. S. Mintaredja]] yang pernah menjadi [[menteriDaftar Menteri Sosial Indonesia|menteri sosial]] dalam kabinet kepresidenan [[Presiden SuhartoSoeharto]] sekaligus ketua umum [[Partai Persatuan Pembangunan]].<ref>{{Cite web|last=Ahsan|first=Ivan Aulia|title=Sejarah Hidup Margonda, Pejuang yang Mati Muda di Front Kalibata|url=https://tirto.id/sejarah-hidup-margonda-pejuang-yang-mati-muda-di-front-kalibata-bVlt|website=tirto.id|language=id|access-date=2022-03-29}}</ref>
 
Margonda adalah nama seorang pemuda yang belajar sebagai analis[[Kimia analisis|analisis kimia]] dari Balai Penyelidikan [[Kimia]] Bogor. Lembaga ini dulunya bernama Analysten Cursus (Sekarangsekarang [[SMK-SMAK Bogor|SMK - SMAKSMK–SMAK Bogor]]). Didirikan sejak permulaan [[Perang Dunia Pertama|perang dunia pertamaI]] oleh ''Indonesiche Chemische Vereniging'', perusahaan milik [[Belanda]].
 
Memasuki paruh pertama tahun [[1940]]-an, Margonda mengikuti pelatihan penerbang cadangan di ''Luchtvaart Afdeeling'', atau Departemen Penerbangan [[Belanda]]. Namun tidak berlangsung lama, karena pada tanggal [[5 Maret]] [[1942]] Belanda menyerah kalah, dan bumi Nusantara beralih kekuasaannya ke [[Jepang]].<ref name="Kisah Margonda">[http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/04/15/mlam0y-kisah-margonda-dan-tole-iskandar Kisah Margonda dan Tole Iskandar] republika.co.id,Diakses 15 April 2013</ref>
 
== Perjuangan ==
Saat Jepang takluk dengan [[Serangan bom atom]] [[AmerikaHiroshima Serikatdan Nagasaki|bom atom Amerika]] di [[Nagasaki]] dan [[Hiroshima]] pada tahun [[1945]], Margonda ikut aktif dengan gerakan kepemudaan yang membentuk laskar-laskar. Margonda bersama tokoh-tokoh pemuda lokal di wilayah [[Kota Bogor|Bogor]] dan depok[[Kota Depok|Depok]] mendirikan Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI) yang bermarkas di Jalan Merdeka, Bogor, umur Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI) di bawah pimpinan Margonda relatif singkat. Mereka pecah dan anggotanya bergabung dengan [[Badan Keamanan Rakyat|Badan Keamanan Rakyat (BKR)]], Pesindo,[[Pemuda KRISSSosialis Indonesia]], dan kelompok kecil sejenis lainnya.
 
Margonda masuk anggota BKR di Bogor. Setelah mengikuti [[Militer|pendidikan kemiliteran]] secara singkat, ia dimasukkan ke Batalion[[Batalyon|Batalyon Kota Bogor]] dengan pangkat letnan muda. Dari Bogor, ia naik [[kereta api]] dan bergabung dengan pasukan BatalionBatalyon I di Depok. Ketika gugur di Kali Bata, bersama rekannya [[Sutomo]], jenazahnya dibawa ke Bogor tempat kelahirannya. Keduanya dimakamkan di depan [[stasiun Bogor]]. Makam keduanya kemudian dipindahkan ke [[Taman Makam Pahlawan]] Dreded, Bogor.<ref name="Pejuang Muda">[http://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-margonda-pejuang-muda-yang-jadi-nama-jalan-di-depok.html Kisah Margonda, Pejuang Muda Yang Jadi Nama Jalan di Depok] merdeka.com,Diakses 8 April 2013</ref>
 
== Gedoran Depok ==
Peristiwa terjadinya Gedoran Depok tak lepas dari sejarah awal berdirinya Depok oleh [[Cornelis Chastelein]] ( 1657-1714 ) saudagar ''[[Perusahaan Hindia Timur Belanda|Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC)]]'' generasi awal yang memerdekakan orang Depok. sejakSejak itulah Cornelis Chastelein menjadi tuan tanah, yang kemudian menjadikan Depok memiliki pemerintahan sendiri, lepas dari pengaruh dan campur tangan dari luar.<ref name="Hari Ini">[http://beritagar.com/p/hari-ini-67-tahun-lalu-gedoran-depok-2 Hari Ini 67 Tahun Lalu: Gedoran Depok] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140521032300/http://beritagar.com/p/hari-ini-67-tahun-lalu-gedoran-depok-2 |date=2014-05-21 }} beritagar.com, Diakses 11 oktober 2012</ref>
[[Berkas: Agus Sutondo Foto Dengan Wenri Wanhar Penulis Gedoran Depok.jpg |jmpl|280px|Penulis Gedoran Depok Wenri Wanhar Bersama [[Agus Sutondo]] anggota Panitia Khusus Hari Jadi dan Lambang Kota Depok ]]
 
Cornelis Chastelein mewariskan seluruh tanahnya kepada 12 [[marga]] budaknya yang berasal dari berbagai [[Suku bangsa di Indonesia|suku di Indonesia]] dan memerdekakan mereka dalam wasiat yang dibuatnya sebelum meninggal. Meski bermuka pribumi dan berkulit coklat, 12 marga dan keturunan mereka bergaya hidup seperti orang [[Eropa]], buah didikan sang tuan. Mereka inilah yang disebut sebagai ''Belanda Depok''. Sehari-hari mereka menggunakan [[bahasa Belanda]].
Peristiwa terjadinya Gedoran Depok tak lepas dari sejarah awal berdirinya Depok oleh [[Cornelis Chastelein]] ( 1657-1714 ) saudagar [[VOC]] generasi awal yang memerdekakan orang Depok. sejak itulah Cornelis Chastelein menjadi tuan tanah, yang kemudian menjadikan Depok memiliki pemerintahan sendiri, lepas dari pengaruh dan campur tangan dari luar.<ref name="Hari Ini">[http://beritagar.com/p/hari-ini-67-tahun-lalu-gedoran-depok-2 Hari Ini 67 Tahun Lalu: Gedoran Depok] beritagar.com, Diakses 11 oktober 2012</ref>
 
Sejarah juga menyebut, Depok sudah lebih dulu merdeka sejak [[28 Juni]] [[1714]]. Mereka punya tatanan pemerintahan sendiri yakni ''[[Gemeente Depok|Gemeente Bestuur Depok]]'' yang bercorak republik.
Cornelis Chastelein mewariskan seluruh tanahnya kepada 12 marga budaknya yang berasal dari berbagai suku Indonesia dan memerdekakan mereka dalam wasiat yang dibuatnya sebelum meninggal. Meski bermuka pribumi dan berkulit coklat, 12 marga dan keturunan mereka bergaya hidup seperti orang [[Eropa]], buah didikan sang tuan. Mereka inilah yang disebut sebagai 'Belanda Depok'. Sehari-hari mereka menggunakan [[bahasa Belanda]].
 
[[Berkas:Depok.jpg|jmpl|250px]]
Sejarah juga menyebut, Depok sudah lebih dulu merdeka sejak [[28 Juni]] [[1714]]. Mereka punya tatanan pemerintahan sendiri yakni Gemeente Bestuur Depok yang bercorak republik. Pimpinannya seorang presiden yang dipilih tiga tahun sekali melalui [[Pemilu]]. Daerah otonomi Chastelin ini dikenal dengan sebutan Het Gemeente Bestuur Van Het Particuliere Land Depok dan ternyata Pemerintah Belanda di Batavia menyetujui Pemerintahan Chastelin ini dan menjadikannya sebagai [[Kepala negara|Kepala Negara]] Depok yang pertama.
 
Pimpinannya seorang presiden yang dipilih tiga tahun sekali melalui [[pemilihan umum]]. [[Hindia Belanda|Pemerintah Belanda]] di ''[[Batavia]]'' menyetujui pemerintahan [[Cornelis Chastelein|Chastelein]] ini dan menjadikannya sebagai [[kepala negara]] Depok yang pertama.
Tak ayal jika mereka enggan bergabung dengan republik baru bernama Indonesia, Mengingat mereka sudah merdeka dan sudah punya Presiden sebelum Proklamasi [[17 Agustus 1945]] yang dikumandangkan oleh [[Soekarno-Hatta]].<ref name="Gedoran Depok">[http://megapolitan.kompas.com/read/2011/11/08/23245050/Gedoran.Depok Tentang.Revolusi.Sosial Gedoran Depokl] megapolitan.kompas.com, Diakses 8 Nopember 2011</ref>
 
Tak ayal jika mereka enggan bergabung dengan republik baru bernama [[Indonesia,]]. Mengingat mereka sudah merdeka dan sudah punya Presidenpresiden sendiri sebelum Proklamasiproklamasi [[17 Agustus]] [[1945]] yang dikumandangkan oleh [[Soekarno]]-[[Mohammad Hatta|Hatta]].<ref name="Gedoran Depok">[http://megapolitan.kompas.com/read/2011/11/08/23245050/Gedoran.Depok Tentang.Revolusi.Sosial Gedoran Depokl] megapolitan.kompas.com, Diakses 8 Nopember 2011</ref>
Karena Depok tidak mengakui [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamasi kemerdekaan]] 17 Agustus 1945, akibatnya wilayah yang berjarak hanya beberapa kilometer dari Jakarta diserbu para pejuang kemerdekaan. Depok dikepung dari seluruh penjuru [[mata angin]], Depok dijarah takluk di bawah todongan senjata, orang Depok dipaksa mengibarkan [[Bendera Merah Putih]] dan Teriak [[Merdeka]], Siapapun yang membangkang kena hantam, Tak sedikit korban berjatuhan.<ref name="Peristiwa Gedoran Depok">[http://sikumbangtenabang.com/?tag=peristiwa-gedoran-depok Peristiwa Gedoran Depok] sikumbangtenabang.com,Diakses 25 Februari 2014</ref>
 
Karena Depok tidak mengakui [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamasi kemerdekaan Indonesia]] 17 Agustus 1945, akibatnya wilayah yang berjarak hanya beberapa kilometer dari [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] diserbu para pejuang kemerdekaan. Depok dikepung dari seluruh penjuru [[mata angin]],. Depok dijarah takluk di bawah todongan senjata, orang Depok dipaksa mengibarkan [[Bendera MerahIndonesia|bendera Putihmerah putih]] dan Teriakteriak [[Merdekamerdeka]],. Siapapun yang membangkang kena hantam, Taktak sedikit korban berjatuhan.<ref name="Peristiwa Gedoran Depok">[http://sikumbangtenabang.com/?tag=peristiwa-gedoran-depok Peristiwa Gedoran Depok] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140520221058/http://sikumbangtenabang.com/?tag=peristiwa-gedoran-depok |date=2014-05-20 }} sikumbangtenabang.com,Diakses 25 Februari 2014</ref>
Huru-hara yang meletus pada tanggal [[11 Oktober]] 1945 itu dikenal dengan Peristiwa Gedoran Depok untuk merebut Depok dari penjajah oleh para pejuang kemerdekaan. Namun tak berlangsung lama, [[NICA]] kembali menguasai Depok. pasukan NICA yang datang membonceng [[Sekutu]] menyerbu Depok untuk ‘membebaskan’ orang Depok yang ditawan [[TKR]]. Pejuang berhasil dipukul mundur. Tawanan wanita dan anak-anak Depok dibebaskan, dibawa ke kamp pengungsian di Kedunghalang, Bogor.<ref name="Revolusi Sosial">[http://www.inibuku.com/27922/gedoran-depok-revolusi-sosial-di-tepi-jakarta-1945-1955.html Gedoran Depok: Revolusi Sosial di Tepi Jakarta 1945-1955] inibuku.com</ref>
 
Huru-hara yang meletus pada tanggal [[11 Oktober]] [[1945]] itu dikenal dengan Peristiwa Gedoran Depok untuk merebut [[Kota Depok|Depok]] dari penjajah oleh para pejuang kemerdekaan. Namun tak berlangsung lama, ''[[Pemerintahan Sipil Hindia Belanda|Nederlandsch Indische Civiele Administratie (NICA)]]'' kembali menguasai Depok. pasukanPasukan ''NICA'' yang datang membonceng [[Sekutu]]sekutu menyerbu Depok untuk ‘membebaskan’membebaskan orang Depok yang ditawan [[Tentara Keamanan Rakyat|Tentara Keamanan Rakyat (TKR)]]. Pejuang berhasil dipukul mundur. Tawanan wanita dan anak-anak Depok dibebaskan, dibawa ke kampkampung pengungsian di [[Kedunghalang, Bogor Utara, Bogor|Kedunghalang, Bogor]].<ref name="Revolusi Sosial">[http://www.inibuku.com/27922/gedoran-depok-revolusi-sosial-di-tepi-jakarta-1945-1955.html Gedoran Depok: Revolusi Sosial di Tepi Jakarta 1945-1955] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140520215823/http://www.inibuku.com/27922/gedoran-depok-revolusi-sosial-di-tepi-jakarta-1945-1955.html |date=2014-05-20 }} inibuku.com</ref>
“Semenjak itu, kantor Gemeente Bestuur yang tadinya dijadikan markas TKR berubah menjadi markas NICA
Memasuki bulan November, para pejuang yang tercerai-berai kembali menjalin koordinasi dan menyusun kekuatan. Mereka berencana merebut kembali Depok dari tangan NICA. “Para pejuang bersepakat menyerbu Depok tanggal 16 November 1945. Sandi perangnya saat itu Serangan Kilat,”<ref name="Serangan Kilat">[http://www.tokoh-lingkarberita.com/2011/12/cerita-sebuah-gerbang-kota-bernama.html Cerita Sebuah Gerbang Kota Bernama Margonda] tokoh-lingkarberita.com</ref>
 
Semenjak itu, kantor ''Gemeente Bestuur Depok'' yang tadinya dijadikan markas TKR berubah menjadi markas ''NICA''. Memasuki bulan [[November]], para pejuang yang tercerai-berai kembali menjalin koordinasi dan menyusun kekuatan. Mereka berencana merebut kembali Depok dari tangan ''NICA''. “ParaPara pejuang bersepakat menyerbu Depok tanggal [[16 November]] [[1945]]. Sandi perangnya saat itu Seranganserangan Kilat,”kilat.<ref name="Serangan Kilat">[http://www.tokoh-lingkarberita.com/2011/12/cerita-sebuah-gerbang-kota-bernama.html Cerita Sebuah Gerbang Kota Bernama Margonda] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140427041258/http://www.tokoh-lingkarberita.com/2011/12/cerita-sebuah-gerbang-kota-bernama.html |date=2014-04-27 }} tokoh-lingkarberita.com</ref>
Pada saat itulah Margonda berencana kembali merebut Depok bersama para pejuang lain. Di antara ratusan pejuang yang gugur hari itu, terdapat Margonda, pimpinan AMRI. Margonda gugur [[16 November]] 1945 di Kali Bata Depok. Daerah bersungai di kawasan [[Pancoran Mas, Depok|Pancoran Mas]], Depok dan bermuara di [[Kali Ciliwung]] itu menjadi saksi gugurnya Margonda.
 
Pada saat itulah Margonda berencana kembali merebut Depok bersama para pejuang lain. Di antaraDiantara ratusan pejuang yang gugur hari itu, terdapat Margonda, pimpinan tentara Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI). Margonda gugur [[16 November]] [[1945]] di Kali Bata Depok. Daerah bersungai di kawasan [[Pancoran Mas, Depok|Pancoran Mas]], Depok dan bermuara di [[Ci Liwung|Kali Ciliwung]] itu menjadi saksi gugurnya Margonda.
Peristiwa Gedoran Depok ini sering disebut sebagai [[revolusi]] [[sosial]] di pinggiran Jakarta. Melalui peristiwa inilah lahir tokoh-tokoh, seperti Margonda, [[Letnan Dua]] [[Tole Iskandar]], dan Mochtar [[Sawangan, Depok|Sawangan]]. Nama pejuang itu kini diabadikan sebagai nama jalan utama di Kota Depok.<ref name="Jalan Margonda">[http://ronywijaya.com/sejarah-jalan-margonda/ Sejarah Jalan Margonda] roniwijaya.com,Diakses 31 Maret 2012</ref>
 
Peristiwa Gedoran Depok ini sering disebut sebagai [[revolusi]] [[sosial]] di pinggiran Jakarta. Melalui peristiwa inilah lahir tokoh-tokoh, seperti Margonda, [[Letnan Dua]] [[Tole Iskandar]], dan Mochtar [[Sawangan, Depok|Sawangan]]. Nama pejuang itu kini diabadikan sebagai nama jalan utama di Kota Depok.<ref name="Jalan Margonda">[http://ronywijaya.com/sejarah-jalan-margonda/ Sejarah Jalan Margonda] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140521032343/http://ronywijaya.com/sejarah-jalan-margonda/ |date=2014-05-21 }} roniwijaya.com,Diakses 31 Maret 2012</ref>
== Lihat pula ==
 
== Lihat pula ==
* [[Margonda Dua]]
* [[Jalan Margonda Raya]]
 
== Referensi ==
Baris 61 ⟶ 63:
* [http://www.depok.go.id/profil-kota/lambang-dan-identitas Lambang dan Identitas Kota Depok] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140703081716/http://www.depok.go.id/profil-kota/lambang-dan-identitas |date=2014-07-03 }}
* [http://depoknews.com/sejarah-kota-depok/ Sejarah Kota Depok Dari Masa ke Masa]
* [https://historia.id/urban/articles/kisah-cinta-margonda-6m42P Kisah Cinta Margonda]
 
[[Kategori:Tokoh dari Depok]]
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
[[Kategori:Tanggal kematian 16 November]]
[[Kategori:Kematian 1945]]