Margonda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
foto tidak punya keterkaitan yang signifikan terhadap artikel |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(42 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Person
|name = Margonda
|image =
|image_size =
|caption =
|birth_date =
[[Kabupaten Bogor|Bogor]], [[Jawa Barat]]<ref name="Raditya">{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N.|title=Sejarah Jalan Margonda Raya Depok & Gugurnya Sang Pejuang Muda|url=https://tirto.id/sejarah-jalan-margonda-raya-depok-gugurnya-sang-pejuang-muda-dlCU|website=tirto.id|language=id|access-date=2022-03-29}}</ref>
|known_for = Pejuang [[Kemerdekaan Indonesia]]
|death_date = {{death
|death_place = [[Kota Depok|Depok]], [[Jawa Barat]]<ref name="Fakhri">{{Cite news|last=Fakhri|date=|title=Mengenal Margonda, Pejuang Gedoran Depok yang Gugur di Usia Muda|url=https://nasional.okezone.com/read/2021/02/06/337/2357783/mengenal-margonda-pejuang-gedoran-depok-yang-gugur-di-usia-muda|work=[[Okezone.com]]|language=|access-date=2022-03-29|first=Fakhrizal}}</ref>
|spouse = Maemunah
|children = Jopiatini
}}
'''Margonda''' (
== Riwayat hidup ==
Margonda lahir dan besar di [[Kota Bogor|Bogor]], pada usia 2 tahun ia dan keluarganya pindah dari [[Jonggol, Bogor|Jonggol]] untuk tinggal di Jalan Ardio (sekarang [[Bogor Tengah, Bogor|Bogor Tengah]]). Waktu masih sekolah, Margonda terkenal sebagai atlet berprestasi. Nama aslinya adalah Margana. Dia menikah dengan Maemunah, keponakan [[Mohammad Syafa'at Mintaredja|M.
Margonda adalah nama seorang pemuda yang belajar sebagai
Memasuki paruh pertama tahun [[1940]]-an, Margonda mengikuti pelatihan penerbang cadangan di ''Luchtvaart Afdeeling'', atau Departemen Penerbangan
== Perjuangan ==
Saat Jepang takluk dengan [[Serangan bom atom
Margonda masuk anggota BKR di Bogor. Setelah mengikuti [[Militer|pendidikan kemiliteran]] secara singkat, ia dimasukkan ke
== Gedoran Depok ==
Peristiwa terjadinya Gedoran Depok tak lepas dari sejarah awal berdirinya Depok oleh [[Cornelis Chastelein]]
Cornelis Chastelein mewariskan seluruh tanahnya kepada 12 [[marga]] budaknya yang berasal dari berbagai [[Suku bangsa di Indonesia|suku di Indonesia]] dan memerdekakan mereka dalam wasiat yang dibuatnya sebelum meninggal. Meski bermuka pribumi dan berkulit coklat, 12 marga dan keturunan mereka bergaya hidup seperti orang [[Eropa]], buah didikan sang tuan. Mereka inilah yang disebut sebagai ''Belanda Depok''. Sehari-hari mereka menggunakan [[bahasa Belanda]].
Sejarah juga menyebut, Depok sudah lebih dulu merdeka sejak [[28 Juni]] [[1714]]. Mereka punya tatanan pemerintahan sendiri yakni ''[[Gemeente
[[Berkas:Depok.jpg|jmpl|250px]]
Tak ayal jika mereka enggan bergabung dengan republik baru bernama Indonesia, Mengingat mereka sudah merdeka dan sudah punya Presiden sebelum Proklamasi [[17 Agustus 1945]] yang dikumandangkan oleh [[Soekarno-Hatta]].<ref name="Gedoran Depok">[http://megapolitan.kompas.com/read/2011/11/08/23245050/Gedoran.Depok Tentang.Revolusi.Sosial Gedoran Depokl] megapolitan.kompas.com, Diakses 8 Nopember 2011</ref>▼
Pimpinannya seorang presiden yang dipilih tiga tahun sekali melalui [[pemilihan umum]]. [[Hindia Belanda|Pemerintah Belanda]] di ''[[Batavia]]'' menyetujui pemerintahan [[Cornelis Chastelein|Chastelein]] ini dan menjadikannya sebagai [[kepala negara]] Depok yang pertama.
Karena Depok tidak mengakui [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamasi kemerdekaan]] 17 Agustus 1945, akibatnya wilayah yang berjarak hanya beberapa kilometer dari Jakarta diserbu para pejuang kemerdekaan. Depok dikepung dari seluruh penjuru [[mata angin]], Depok dijarah takluk di bawah todongan senjata, orang Depok dipaksa mengibarkan [[Bendera Merah Putih]] dan Teriak [[Merdeka]], Siapapun yang membangkang kena hantam, Tak sedikit korban berjatuhan.<ref name="Peristiwa Gedoran Depok">[http://sikumbangtenabang.com/?tag=peristiwa-gedoran-depok Peristiwa Gedoran Depok] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140520221058/http://sikumbangtenabang.com/?tag=peristiwa-gedoran-depok |date=2014-05-20 }} sikumbangtenabang.com,Diakses 25 Februari 2014</ref>▼
▲Tak ayal jika mereka enggan bergabung dengan republik baru bernama [[Indonesia
Huru-hara yang meletus pada tanggal [[11 Oktober]] 1945 itu dikenal dengan Peristiwa Gedoran Depok untuk merebut Depok dari penjajah oleh para pejuang kemerdekaan. Namun tak berlangsung lama, [[NICA]] kembali menguasai Depok. pasukan NICA yang datang membonceng [[Sekutu]] menyerbu Depok untuk ‘membebaskan’ orang Depok yang ditawan [[TKR]]. Pejuang berhasil dipukul mundur. Tawanan wanita dan anak-anak Depok dibebaskan, dibawa ke kamp pengungsian di Kedunghalang, Bogor.<ref name="Revolusi Sosial">[http://www.inibuku.com/27922/gedoran-depok-revolusi-sosial-di-tepi-jakarta-1945-1955.html Gedoran Depok: Revolusi Sosial di Tepi Jakarta 1945-1955] inibuku.com</ref>▼
▲Karena Depok tidak mengakui [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamasi kemerdekaan Indonesia]]
Memasuki bulan November, para pejuang yang tercerai-berai kembali menjalin koordinasi dan menyusun kekuatan. Mereka berencana merebut kembali Depok dari tangan NICA. “Para pejuang bersepakat menyerbu Depok tanggal 16 November 1945. Sandi perangnya saat itu Serangan Kilat,”<ref name="Serangan Kilat">[http://www.tokoh-lingkarberita.com/2011/12/cerita-sebuah-gerbang-kota-bernama.html Cerita Sebuah Gerbang Kota Bernama Margonda] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140427041258/http://www.tokoh-lingkarberita.com/2011/12/cerita-sebuah-gerbang-kota-bernama.html |date=2014-04-27 }} tokoh-lingkarberita.com</ref>▼
▲Huru-hara yang meletus pada tanggal [[11 Oktober]] [[1945]] itu dikenal dengan Peristiwa Gedoran Depok untuk merebut [[Kota Depok|Depok]] dari penjajah oleh para pejuang kemerdekaan. Namun tak berlangsung lama, ''[[Pemerintahan Sipil Hindia Belanda|Nederlandsch Indische Civiele Administratie (NICA)]]'' kembali menguasai Depok.
Pada saat itulah Margonda berencana kembali merebut Depok bersama para pejuang lain. Di antara ratusan pejuang yang gugur hari itu, terdapat Margonda, pimpinan AMRI. Margonda gugur [[16 November]] 1945 di Kali Bata Depok. Daerah bersungai di kawasan [[Pancoran Mas, Depok|Pancoran Mas]], Depok dan bermuara di [[Kali Ciliwung]] itu menjadi saksi gugurnya Margonda.▼
▲Semenjak itu, kantor ''Gemeente Bestuur Depok'' yang tadinya dijadikan markas TKR berubah menjadi markas ''NICA''. Memasuki bulan [[November]], para pejuang yang tercerai-berai kembali menjalin koordinasi dan menyusun kekuatan. Mereka berencana merebut kembali Depok dari tangan ''NICA''.
Peristiwa Gedoran Depok ini sering disebut sebagai [[revolusi]] [[sosial]] di pinggiran Jakarta. Melalui peristiwa inilah lahir tokoh-tokoh, seperti Margonda, [[Letnan Dua]] [[Tole Iskandar]], dan Mochtar [[Sawangan, Depok|Sawangan]]. Nama pejuang itu kini diabadikan sebagai nama jalan utama di Kota Depok.<ref name="Jalan Margonda">[http://ronywijaya.com/sejarah-jalan-margonda/ Sejarah Jalan Margonda] roniwijaya.com,Diakses 31 Maret 2012</ref>▼
▲Pada saat itulah Margonda berencana kembali merebut Depok bersama para pejuang lain.
== Lihat pula ==▼
▲Peristiwa Gedoran Depok ini sering disebut sebagai
▲== Lihat pula ==
* [[Margonda Dua]]
* [[Jalan Margonda Raya]]
== Referensi ==
Baris 59 ⟶ 63:
* [http://www.depok.go.id/profil-kota/lambang-dan-identitas Lambang dan Identitas Kota Depok] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140703081716/http://www.depok.go.id/profil-kota/lambang-dan-identitas |date=2014-07-03 }}
* [http://depoknews.com/sejarah-kota-depok/ Sejarah Kota Depok Dari Masa ke Masa]
* [https://historia.id/urban/articles/kisah-cinta-margonda-6m42P Kisah Cinta Margonda]
[[Kategori:Tokoh dari Depok]]
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
[[Kategori:Tanggal kematian 16 November]]
[[Kategori:Kematian 1945]]
|