'''Aksi 112''' atau yang disebut juga '''Aksi 11 Februari''' dan '''Aksi Bela Islam IV''' merupakan aksi damai lanjutan dari [[Aksi Bela Islam]] [[Aksi Bela Islam I|I]], [[Aksi Bela Islam II|II]], dan [[Aksi Bela Islam III|III]]. Aksi ini dikoordinirdikoordinasi oleh [[Forum Umat Islam]] (FUI) dan juga [[Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia]] (GNPF-MUI). Awalnya, aksi 112 akan dilaksanakan di Lapangan [[Monas]] [[Jakarta]]. Akan tetapi, bentuk acara diubah menjadi dzikirzikir dan tausiah di [[Masjid Istiqlal]] [[Jakarta]] setelah Ketua [[Front Pembela Islam]] (FPI), [[Muhammad Rizieq Shihab]] dan pemimpin GNPF-MUI bertemu dengan Menkopolhukam [[Wiranto]].<ref>{{Cite news|url=http://www.bbc.com/indonesia/38940903|title=Hadiri dzikir di Masjid Istiqlal, massa bawa spanduk ‘wajib pilih pemimpin Muslim’|date=2017-02-11|newspaper=BBC Indonesia|language=en-GB|access-date=2017-02-11}}</ref>. Peserta mulai berdatangan ke lokasi sejak Jum'at malam dan kegiatan dimulai sejak sholatsalat tahajud pukul 02:2.00 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]], [[sholatsalat]] shubuhsubuh berjama’ahberjamaah, sholatsalat dhuhaduha dan kegiatan dzikirzikir bersama dan tausyiahtausiah dari ulama nasional hingga berakhir setelah melaksanakan sholatsalat dzuhurzuhur secara berjama’ahberjamaah. Peserta berjumlah lebih dari 200 ribu jama’ah {{Butuh rujukan}}jamaah,<ref>{{Cite news|url=https://m.tempo.co/read/news/2017/02/11/214845422/begini-kondisi-massa-aksi-112-di-tengah-guyuran-hujan|title=Begini Kondisi Massa Aksi 112 di Tengah Guyuran Hujan {{!}} metro_sudut {{!}} tempo.co|lastwork=[[Tempo.Co|newspaper=Tempo Newsco]]|language=en-USid|access-date=2017-02-11|editor-last=tnr|editor-first=Ninis chairunnisa}}</ref>, karena [[Masjid Istiqlal]] penuh hingga ke pelataran masjid untuk memprotes [[Basukigubernur]] Tjahaja[[DKI Purnama|BasukiJakarta]] "Ahok"nonaktif [[Basuki Tjahaja Purnama]] alias Ahok.
Berbagai isu simpang siur dimunculkan di [[Surat kabar|media massa]] yang memunculkan kesan bahwa aksi 112 akan dibatalkan. Akan tetapi pada tanggal 9 Februari 2017, FUI membuat siaran pers mengenai kegiatan aksi 112 yang berisi bahwa kegiatan Aksiaksi 112 yang awalnya berupa kegiatan ''[[Long march|''long march]]'']] atau jalan sehat diubah menjadi "Dzikir & Tausiyah Nasional untuk Penerapan Surat Al-Maidah 51: Wajib Pilih Pemimpin Muslim & Haram Pilih Pemimpin Kafir".<ref>{{Cite news|url=http://www.belaquran.com/2017/02/pernyataan-pers-forum-umat-islam-fui.html|title=[PRESS RELEASE] Pernyataan Pers Forum Umat Islam (FUI) tentang Aksi 112 Spirit 212|last=belaquran|newspaper=Media Resmi GNPF-MUI|language=en-US |access-date=2017-02-11}}</ref>. Tidak ada pembatalan Aksi 112 karena tidak ada satu Undang-Undang pun yang dilanggar. FUI sudah menyampaikan pemberitahuan sesuai Undang-Undang. Tujuan Aksiaksi 112 ini yaitu memastikan dukungan penduduk Jakarta untuk:Tolakmenolak Penodaanpenodaan Al-Qur'anQuran, Tolakmenolak Kriminalisasikriminalisasi Ulama,dan Tolak Penghinaanpenghinaan terhadap Ulamaulama, Jagamenjaga Pilkadapilkada yang Jujurjujur &dan Adiladil, Wajibdan Pilihmewajibkan Gubernurmemilih Muslimkepala daerah yang muslim.{{cn}}
Pada aksi tersebut, para peserta aksinya juga mengawal pasangan pengantin Asido dan Filicia saat melakukan pernikahan di [[Gereja Katedral Jakarta]].<ref>https://www.liputan6.com/news/read/2853255/kesan-pengantin-dikawal-aksi-112-saat-menikah-di-katedral</ref> Hal tersebut kemudian juga ditampilkan ulang dalam film ''[[212: The Power of Love]]''.<ref>https://tirto.id/212-the-power-of-love-ujung-ujungnya-salah-karl-marx-cKjU</ref>