Wanita muslim yang menjadi pemimpin di dunia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-karir +karier)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.4
 
(22 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove}}
[[Berkas:Benazir Bhutto.jpg|jmpl|Mantan Perdana Menteri [[Pakistan]] [[Benazir Bhutto]] merupakan pelopor wanita muslim pemimpin dunia di era modern.]]
'''Wanita muslim''' sejak lama telah ikut serta meramaikan perpolitikan dunia dan diantaranya banyak yang berhasil menjadi '''pemimpin''' di berbagai negara di '''dunia'''. Semakin terbukanya kesempatan bagi [[Wanita dalam Islam|wanita muslim]] dalam mengenyam pendidikan lebih tinggi telah mendorong kaum [[muslim]]ah di seluruh dunia untuk semakin terlibat di bidang politik. Hal ini dapat terlihat dari angka partisipasi perempuan muslim di bidang politik yang semakin meningkat.<ref name="Encyclopedia">{{cite web|url=http://go.galegroup.com/ps/retrieve.do?sgHitCountType=None&sort=RELEVANCE&inPS=true&prodId=GVRL&userGroupName=nysl_ce_colgul&tabID=T003&searchId=R1&resultListType=RESULT_LIST&contentSegment=&searchType=AdvancedSearchForm&currentPosition=1&contentSet=GALE%7CCX3403500522&&docId=GALE{{!}}CX3403500522&docType=GALE|title=Encyclopedia of Islam and the Muslim World|last=Martin|first=Richard C.|work=Primary|publisher=Macmillan Reference USA|accessdate=16-11-2017}}</ref>
 
Mayoritas wanita muslim yang menjadi pemimpin di dunia berasal dari negara yang juga mayoritas penduduknya beragama [[Islam]]. Beberapa pemimpin wanita muslim yang terkenal diantaranya adalah mantan Perdana Menteri [[Pakistan]] [[Benazir Bhutto]] yang menjabat antara tahun 1988-1990 dan 1993-1996, mantan Perdana Menteri [[Turki]] [[Tansu Ciller]] yang memerintah pada tahun 1993 hingga 1995, mantan Perdana Menteri [[Senegal]] [[Mame Madior Boye]] yang memimpin [[Senegal|Republik Senegal]] dari tahun 2001 sampai 2002, [[Cissé Mariam Kaïdama Sidibé]] yang terpilih menjadi seorang Presiden [[Mali|Republik]] pada tahun 2011 hingga 2012, lalu [[Atifete Jahjaga]] yang merupakan mantan Presiden [[Kosovo]] pada tahun 2011 hingga 2016, kemudian dua orang mantan Perdana Menteri [[Bangladesh]] adalah perempuan muslim yaitu [[Begum Khaleda Zia]] yang memimpin [[Bangladesh]] dari tahun 1991-1996 dan 2001-2006 dan [[Sheikh Hasina Wajed]] yang menjabat antara tahun 1996 hingga 2001 dan pada tahun 2009 sampai sekarang masih menjabat, lalu mantan Wakil Presiden [[Iran]] [[Masoumeh Ebtekar]] yang menjabat pada tahun 1997 sampai 2005, dan [[Megawati Soekarnoputri]] yang menjabat sebagai Presiden [[Indonesia|Republik Indonesia]] pada tahun 2001 hingga 2004 dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Presiden pada tahun 1999 sampai 2001. https://www.unida.ac.id/artikel/wanita-sebagai-pemimpin--dalam-perspektif-islam
 
Mayoritas pemimpin wanita tersebut menjadi kepala negara atau kepala pemerintahan di negara yang juga mayoritas penduduknya beragama [[Islam]]. Namun, ada beberapa pemimpin wanita [[muslim]] lainnya yang menjadi kepala negara di negara yang penduduknya mayoritas bukan [[Islam]]. Sebagai contoh adalah [[Halimah Yacob]] yang menjadi Presiden [[Singapura]] dimana penduduknya dominan memeluk agama [[Agama Buddha|Buddha]] dan [[Kristen]] dan [[Ameenah Gurib|Bibi Ameenah Firdaus Gurib-Fakim]] Presiden keenam [[Mauritius|Republik Mauritius]], di mana mayoritas penduduk [[Mauritius]] menganut agama [[Hindu]].
 
Dalam [[sejarah Islam]] terdapat banyak kisah kepemimpinan dan peranan wanita. Tokoh muslimah penting diawal peradaban [[Islam]] antara lain adalah [[Siti Khadijah]] istri pertama [[Nabi Muhammad]]. Di dalam [[hadis]] sahih dikisahkan bahawa Siti Khadijah adalah penasihat utama [[Nabi Muhammad]] dan sekaligus donatur utama dalam seluruh kerja [[dakwah]] sang suami.<ref name="Khadijah">https://haji.okezone.com/read/2017/09/14/599/1775557/pendakian-terjal-dan-kesetiaan-siti-khadijah-yang-melekat-di-gua-hira. Diakses tanggal 18-11-2017</ref> Istri ketiga [[Nabi Muhammad]], [[Aisyah]] binti [[Abu Bakar Ash-Shiddiq]] berperan penting sebagai komandan saat terjadinya peristiwa [[Perang Jamal]] di padang [[Basra]], [[Irak]]. [[Lembaga Fatwa Mesir]] (bahasa [[Bahasa Arab|Arab]]: '''دار الإفتاء المصرية''' ''Dar al-Ifta al-Mishriyyah''), institusi keagamaan di [[Mesir]] yang didirikan untuk mewakili umat Islam dan pusat penelitian hukum Islam, mengeluarkan [[fatwa]] untuk membolehkan seorang perempuan untuk menjadi pemimpin dan atau pengadil.<ref name="fatwa">http://eng.dar-alifta.org/foreign/f.aspx?ID=882435 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171107015426/http://eng.dar-alifta.org/foreign/f.aspx?ID=882435 |date=2017-11-07 }}. Diakses tanggal 16-11-2017</ref>
 
Meskipun banyak kisah sejarah mengenai keterlibatan perempuan muslim sebagai seorang pemimpin, generasi awal [[Islam]] banyak salah mengartikan tentang peranan wanita. Seiring perkembangan zaman dan teknologi, kesempatan bagi wanita muslim mengenyam pendidikan tinggi semakin terbuka lebar. Meskipun begitu masih terdapat pandangan sebagian orang yang menganggap bahwa idealnya seorang wanita hanya berperan sebagai seorang Istri dan Ibu.<ref name="Encyclopedia" /> Namun, banyak juga aktivis perempuan muslim yang memperjuangkan hak-haknya.
Baris 22:
 
=== Pandangan yang mengharamkan pemimpin wanita ===
Ulama yang mengharamkan seorang pemimpin berjenis kelamin wanita mengambil [[dalil]] dari [[Alquran]] [[Surah]] [[An-Nisa|An Nisa]] 4:34 dan hadis sahih riwayat [[Bukhari]] dari Abu Bakrah. Dari kedua dalil tersebut para ulama dan ahli [[fikih]] dari empat [[mazhab]] besar Islam berpendapat bahwa seorang imam haruslah seorang laki-laki dan tidak boleh dipegang oleh seorang wanita.<ref name="fatih"/> Didalam kitabnya [[Ibnu Katsir]] menafsirkan [[Alquran]] [[Surah]] [[An-Nisa|An Nisa]] 4:34 sebagai berikut :
 
'''الرجل قيم على المرأة، أي هو رئيسها وكبيرها والحاكم عليها ومؤدبها إذا اعوجت. “بما فضَّل اللّه بعضهم على بعض” أي: لأن الرجال أفضل من النساء، والرجل خير من المرأة، ولهذا كانت النبوة مختصة بالرجال، وكذلك المُلك الأعظم؛ لقوله _صلى اللّه عليه وسلم: “لن يفلح قوم ولَّو أمرهم امرأة” رواه البخاري، وكذا منصب القضاء وغير ذلك “وبما أنفقوا من أموالهم” أي: من المهور والنفقات… فناسب أن يكون قيماً عليها كما قال اللّه _تعالى_: “وللرجال عليهن درجة” الآية، وقال ابن عباس: “الرجال قوامون على النساء” يعني أمراء عليهن، أي تطيعه فيما أمرها اللّه به من طاعته'''…)
Baris 28:
''Laki-laki adalah pemimpin wanita … karena laki-laki lebih utama dari perempuan. Itulab sebabnya kenabian dikhususkan bagi laki-laki begitu juga raja yang agung; … begitu juga posisi jabatan hakim dan lainnya… Ibnu Abbas berkata “Laki-laki pemimpin wanita” maksudnya sebagai amir yang harus ditaati oleh wanita''<ref name="ibnu katsir">Ibnu Katsir. ''Kitab Tafsir Ibnu Katsir''. Tafsir terhadap Alquran Surah An-Nisa ayat 34.</ref>
 
Ahli tafsir Fakh Ar-Razi memiliki pandangan yang sama dengan [[Ibnu Katsir]], Pendapat Fakh Ar-Razi dalam kitab Tafsir Mafatihul Ghaib berbunyi :
 
'''واعلم أن فضل الرجل على النساء حاصل من وجوه كثيرة، بعضها صفات حقيقة، وبعضها أحكام شرعية وفيهم الإمامة الكبرى والصغرى والجهاد والأذان والخطبة والاعتكاف والشهادة في الحدود والقصاص بالاتفاق'''
Baris 36:
[[Wahbah Al-Zuhaili]] berpendapat di dalam kitab ''Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu ''mengambil [[ijmak]] para ulama yang menyatakan bahwa salah satu syarat menjadi imam adalah harus seorang laki-laki ''(dzukuroh):''
 
'''وأما الذكورة فلأن عبء المنصب يتطلب قدرة كبيرة لا تتحملها المرأة عادة، ولا تتحمل المسؤولية المترتبة على هذه الوظيفة في السلم والحرب والظروف الخطيرة، قال صلّى الله عليه وسلم : «لن يفلح قوم ولوا أمرهم امرأة» (2) لذا أجمع الفقهاء على كون الإمام ذكراً.'''
 
''Adapun laki-laki (sebagai syarat jabatan al-imam) karena beban pekerjaan menuntut kemampuan besar yang umumnya tidak dapat ditanggung wanita. Wanita juga tidak sanggup mengemban tanggung jawab yang timbul atas jabatan ini dalam masa damai atau perang dan situasi berbahaya. Nabi bersabda: ‘Tidak akan berjaya suatu kaum yang menyerahkan kepemimpinannya pada wanita’ Oleh karena itu, ulama fikih sepakat bahwa jabatan Imam harus laki-laki''<ref name="wahbah">Wahbah Al-Zuhaili. ''Kitab Fikih Islam Wa Adillatahu''.</ref>
 
Istilah ''al-imam ''di dalam tafsir sini bermakna ''al-imam al-udzma ''atau ''al-khalifah al-ammah'' yang merupakan pemimpin umat [[Islam]] seluruh dunia.
 
Namun, [[Wahbah Al-Zuhaili]] juga berpendapat bahwa dalam hal posisi jabatan sebagai ''qadhi ''atau [[hakim]] beberapa ahli fikih memiliki perbedaan pendapat. Berikut pernyataan [[Wahab Zuhaili]] dalam kitab ''[[Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu]]'' :
 
'''اتفق أئمة المذاهب على أن القاضي يشترط فيه أن يكون عاقلاً بالغاً حراً مسلماً سميعاً بصيراً ناطقاً، واختلفوا في اشتراط العدالة، والذكورة'''
Baris 48:
''Imam madzhab sepakat bahwa syarat bagi qadhi adalah berakal sehat, baligh, merdeka, muslim, tidak tuli, tidak buta, tidak bisu. Mereka berbeda pendapat dalam syarat adil dan laki-laki''<ref name="wahbah"/>
 
[[Ulama]] yang membolehkan wanita memegang jabatan ''qadhi'' atau [[hakim]], yaitu [[Abu Hanifah]], [[Ibnu Hazm]] dan [[Ibnu Jarir ath-Thabari|Ibnu Jarir at-Tabari]]. [[Ibnu Rusyd]] juga memilik pendapat mengenai hal ini. Berikut pernyataan [[Ibnu Rusyd]] dalam kitab ''[[Bidayatul Mujtahid]] :''
 
'''وكذلك اختلفوا في اشتراط الذكورة: فقال الجمهور: هي شرط في صحة الحكم، وقال أبو حنيفة يجوز أن تكون المرأة قاضيا في الأموال. قال الطبري : يجوز أن تكون المرأة حاكماعلى الإطلاق في كل شيء'''
 
''Ulama berbeda pendapat tentang disyaratkannya laki-laki sebagai hakim. Jumhur mengatakan: ia menjadi syarat sahnya putusan hukum. Abu Hanifah berkata: boleh wanita menjadi qadhi dalam masalah harta. At-Tabari berkata: Wanita boleh menjadi hakim secara mutlak dalam segala hal''<ref name="rusyd">Ibnu Rusyd. ''Kitab Tafsir Bidayatul Mujtahid''.</ref>
 
[[Ulama]] lain yang mengharamkan kepemimpinan wanita adalah [[Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz]]. Ulama asal [[Arab Saudi]] ini berpendapat bahwa seorang perempuan diharamkan menduduki jabatan politik apapun dalam pemerintahan :
 
'''تولية المرأة واختيارها للرئاسة العامة للمسلمين لا يجوز، وقد دل الكتاب والسنة والإجماع على ذلك ، فمن الكتاب : قوله تعالى : { الرجال قوَّامون على النساء بما فضَّل الله بعضهم على بعض ، والحكم في الآية عام شامل لولاية الرجل وقوامته في أسرته ، وكذا في الرئاسة العامة من باب أولى ، ويؤكد هذا الحكم ورود التعليل في الآية ، وهو أفضلية العقل والرأي وغيرهما من مؤهلات الحكم والرئاسة . ومن السنَّة : قوله صلى الله عليه وسلم لما ولَّى الفرسُ ابنةَ كسرى : ( لن يفلح قومٌ ولَّوا أمرَهم امرأة ) ، رواه البخاري ولا شك أن هذا الحديث يدل على تحريم تولية المرأة لإمرة عامة ، وكذا توليتها إمرة إقليم أو بلد ؛ لأن ذلك كله له صفة العموم ، وقد نفى الرسول صلى الله عليه وسلم الفلاح عمَّن ولاها ، والفلاح هو الظفر والفوز بالخير .'''
 
''Kepemimpinan wanita untuk riasah ammah lil muslimin itu tidak boleh. Quran, hadits dan ijmak sudah menunjukkan hal itu. Dalil dari Al-Quran adalah [[Alquran]] [[Surah An-Nisa’|Surah An-Nisa]] 4:34. Hukum dalam ayat tersebut mencakup kekuasaan laki-laki dan kepemimpinannya dalam keluarga. Apalagi dalam wilayah publik… Adapun dalil hadits adalah sabda Nabi “Suatu kaum tidak akan berjaya apabila diperintah oleh perempuan.” Tidak diragukan lagi bahwa hadits ini menunjukkan haramnya kepemimpinan perempuan pada otoritas umum atau otoritas kawasan khusus. Karena semua itu memiliki sifat yang umum. Rasulullah telah menegasikan kejayaan dalam suatu negara yang dipimpin perempuan''<ref name="Baz">Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baaz. ''FATAWA SYAIKH BIN BAAZ. Pustaka At Tibyan</ref>
Baris 62:
=== Pandangan yang membolehkan wanita menjadi seorang pemimpin ===
[[Berkas:Bilquis.jpg|jmpl|272x272px|Kisah tentang [[Ratu Syeba|Ratu Balqis]] dan [[Nabi Sulaiman]] menjadi acuan bagi para [[ulama]] yang berpendapat membolehkan wanita menjadi seorang pemimpin.]]
Dr. [[Muhammad Sayid Thanthawi]], Syaikh [[Universitas Al-Azhar|Al-Azhar]] dan seorang [[Mufti]] dari [[Mesir]], mengeluarkan [[fatwa]] yang menyatakan bahwa kepemimpinan perempuan dalam posisi jabatan apapun tidak bertentangan dengan [[syariat Islam]].<ref name="fatih">Syuhud, A.Fatih. ''Merajut Rumah Tangga Bahagia''. Pustaka Al-Khoirot. Malang. 2014</ref> Baik itu sebagai kepala negara (''al-wilayah al-udzma'') maupun posisi jabatan di bawahnya. Dalam [[fatwa]]nya yang dikutip majalah ''Ad-Din wal Hayat, ''Dr. [[Muhammad Sayid Thanthawi]] menyatakan :
 
'''<nowiki/>'ان تولي المرأة رئاسة الدولة لا يخالف الشريعة الإسلامية لأن القرآن الكريم أشاد بتولي المرأة لهذا المنصب في الآيات التي ذكرها المولى عز وجل عن ملكة سبأ وأنه إذا كان ذلك يخالف الشريعة الإسلامية لبين القرآن الكريم ذلك في هذه القصة وحول نص حديث رسول الله صلى الله عليه وسلم : (لم يفلح قوم ولو أمرهم امرأة )، قال طنطاوي ان هذا الحديث خاص بواقعة معينة وهي دولة الفرس ولم يذكره الرسول صلى الله عليه وسلم على سبيل التعميم.: فللمرأة أن تتولى رئاسة الدولة والقاضية والوزيرة والسفيرة وان تصبح عضوا في المجالس التشريعية إلا أنه لا يجوز لها مطلقا أن تتولى منصب شيخ الأزهر لأن هذا المنصب خاص بالرجال فقط لأنه يحتم على صاحبه إمامة المسلمين للصلاة وهذا لا يجوز شرعا للمرأة.)''''
 
''Wanita yang menduduki posisi jabatan kepala negara tidaklah bertentangan dengan Syariat karena Al-Quran memuji wanita yang menempati posisi ini dalam sejumlah ayat tentang Ratu Balqis dari Saba. Dan bahwasanya apabila hal itu bertentangan dengan Syariat, maka niscaya Al-Quran akan menjelaskan hal tersebut dalam kisah ini. Adapun tentang sabda Nabi bahwa “Suatu kaum tidak akan berjaya apabila diperintah oleh wanita” Tantawi berkata: bahwa hadits ini khusus untuk peristiwa tertentu yakni kerajaan Farsi dan Nabi tidak menyebutnya secara umum. Oleh karena itu, maka wanita boleh menduduki jabatan sebagai kepala negara, hakim, menteri, duta besar, dan menjadi anggota lembaga legislatif. Hanya saja perempuan tidak boleh menduduki jabatan Syaikh Al-Azhar karena jabatan ini khusus bagi laki-laki saja karena ia berkewajiban menjadi imam salat yang secara Syariat tidak boleh bagi wanita.''<ref name="okaz">Harian ''Okaz'' Arab Saudi, edisi 28 Muharram 1429 halaman 39</ref>
 
[[Fatwa]] Dr. [[Muhammad Sayid Thanthawi]] ini disepakati oleh [[Yusuf Qardhawi]]. Ia menegaskan bahwa wanita berhak memegang jabatan sebagai [[kepala negara]] ''(riasah daulah)'', [[mufti]], [[anggota parlemen]], hak memilih dan dipilih atau posisi apapun dalam pemerintahan ataupun bekerja di sektor swasta karena sikap [[Islam]] dalam soal ini jelas bahwa wanita itu memiliki kemampuan sempurna ''(tamam al ahliyah)''. Menurut [[Yusuf Qardhawi]] tidak ada satupun [[dalil]] dalam [[Alquran]] dan [[hadis]] yang melarang wanita untuk menduduki jabatan apapun dalam pemerintahan. Namun, [[Yusuf Qardhawi]] juga menegaskan bahwa wanita yang bekerja di luar rumah harus menaati aturan yang telah ditentukan oleh [[syariat Islam]], seperti :
# Tidak boleh ada ''khalwat'' (berduaan dalam ruangan tertutup) dengan lawan jenis yang bukan [[mahram]].
# Tidak boleh melupakan tugas utamanya sebagai seorang ibu yang mendidik anak-anaknya.
Baris 78:
 
== Hak bagi wanita muslim dalam memberikan suara ==
Hak pilih bagi wanita telah lama diberikan dalam kurun waktu yang berbeda-beda pada masing-masing negara. Khusus bagi beberapa negara dengan jumlah penduduk beragama mayoritas [[Islam]] memang cenderung lebih lambat memberikan hak pilih bagi kaum perempuan di negaranya. Berikut lini waktu negara-negara [[Islam]] dalam memberikan hak pilih bagi kaum wanita di negaranya :
 
=== 1917 ===
* {{flagicon image|Flag of the Crimean People's Republic 1917.svg}} [[Republik Rakyat Krimea]]<ref>{{cite book|title=The Formation of the Soviet Union: Communism and Nationalism, 1917-1923|last=Pipes|first=Richard|publisher=Harvard University Press|year=1997|isbn=9780674309517|page=81}}</ref>
 
=== 1918 ===
Baris 91:
 
=== 1921 ===
* {{Flag|Republik Sosialis Soviet Azerbaijan}}<ref name="about">{{cite web|url=http://womenshistory.about.com/od/suffrage/a/intl_timeline.htm|title=International Woman Suffrage Timeline|last=Lewis|first=Jone Johnson|publisher=About.com|accessdate=16-11-2017|archive-date=2016-08-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20160823111624/http://womenshistory.about.com/od/suffrage/a/intl_timeline.htm|dead-url=yes}}</ref> ([[Republik Soviet]])
 
=== 1924 ===
Baris 117:
=== 1946 ===
* {{Flag|Palestina}}<ref name="about" />
* {{Flagicon|France}} [[Somaliland PerancisPrancis]]<ref name="about" />
 
=== 1947 ===
Baris 217:
 
== Daftar wanita muslim kepala negara dan kepala pemerintahan ==
Berikut ini adalah daftar nama-nama wanita muslim yang pernah dan sedang menjabat sebagai [[Kepala Negara]] dan atau [[Kepala Pemerintahan]] di berbagai negara di dunia :
{{legend|#9BDDFF|Pejabat [[petahana]] kepala negara dan atau kepala pemerintahan.|border=black}}
 
Baris 253:
|-
|[[Tansu Çiller]]
|[[Berkas:Turkish prime minister Tansu Çiller 2015in (Cropped)Brussels.jpg|80px]]
|{{flag|Turki}}
|[[Perdana Menteri]]
Baris 372:
 
== Pimpinan politik ==
Selain menjadi [[Kepala negara|Kepala Negara]] dan atau [[Kepala pemerintahan]], para muslimah di abad modern juga banyak memegang peranan penting sebagai pimpinan politik di banyak negara di dunia. Kaum wanita muslim ini banyak yang menjadi [[kepala daerah]], pimpinan [[partai politik]], [[anggota parlemen]], [[Sekretaris Negara|sekretaris negara]], menteri, hingga menjadi seorang [[wakil presiden]]. Berikut tokoh-tokoh politik wanita muslim dibeberapa negara di dunia :
=== Afganistan ===
'''Kubra Nurzai'''
Baris 384:
'''Azra Jafari'''
 
Salah satu dari 200 orang perempuan yang berpartisipasi pada [[loya jirga]] setelah tergulingnya kekuasaan [[Taliban]] pada tahun 2002. [[Azra Jafari]] merupakan wali kota perempuan pertama di [[Afganistan]]. Azra Jafari adalah [[wali kota]] [[Nili]], sebuah kota kecil di [[Provinsi]] [[Daykundi]], [[Afganistan]].<ref name="azra">http://www.mtholyoke.edu/~carve22r/classweb/eightwomen/azbiography.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140122015405/http://www.mtholyoke.edu/~carve22r/classweb/eightwomen/azbiography.html |date=2014-01-22 }}. Diakses tanggal 17-11-2017</ref>
 
[[Berkas:Hillary Clinton with Afghan female politicians in 2011.jpg|jmpl|[[Menteri Luar Negeri Amerika Serikat]] [[Hillary Clinton]] bersanding dengan politisi perempuan Afganistan, [[Fauzia Koofi]] di sisi kanan dan [[Sima Samar]] di sebelah kanan.]]
 
'''Fawzia Koofi'''
Pada tahun 2014 Fawzia Koofi menjadi calon presiden [[Afganistan]] setelah beliau terpilih sebagai Wakil Presiden ''[[National Assembly of Afghanistan|]]''National Assembly of Afghanistan'']] pada tahun 2005. Fawzia Koofi juga merupakan perempuan pertama yang memegang jabatan sebagai Wakil Kedua Juru Bicara Parlemen Afganistan.<ref name="fawzia">https://fawziakoofi.org/. Diakses tanggal 17-11-2017</ref>
 
'''Sima Samar'''
 
Sima Samar menjabat sebagai Menteri Urusan Wanita dari tahun 2001 hingga 2003.<ref name="sima">http://shuhada.org.af/?p=62 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171118222311/http://shuhada.org.af/?p=62 |date=2017-11-18 }}. Diakses tanggal 17-11-2017</ref>
 
'''Frozan Fana'''
Baris 401:
'''Shahla Atta'''
 
Shahla Atta pernah maju sebagai calon presiden Afganistan pada Pemilihan Presiden Afganistan tahun 2009. <ref name="shahla">https://www.rferl.org/a/shahla-atta-foiund-dead-in-kabul/26896427.html. Diakses tanggal 17-11-2017</ref>
 
=== Azerbaijan ===
Baris 428:
'''Leyla Yunus'''
 
[[Leyla Yunus]] adalah aktifis [[hak asasi manusia]] yang berasal dari [[Azerbaijan]]. Leyla menjabat sebagai direktur sebuah organisasi hak asasi manusia bernama Institut Perdamaian dan Demokrasi. Leyla Yunus dikenal luas karena kiprahnya menolong masyarakat korban pengusiran paksa di [[Baku]].<ref name="www">{{cite web|url=http://www.tt-ipd.info/institute-of-peace-and-democracy/|title=Authorized biography at the website of IPD|access-date=2017-11-17|archive-date=2012-02-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20120222021424/http://www.tt-ipd.info/institute-of-peace-and-democracy/|dead-url=yes}}</ref> Leyla Yunus adalah seorang [[sejarawan]] dengan [[disertasi]] yang berjudul ''English-Russian Rivalry on the Caspian Sea and Azerbaijan in the First Part of the 18th Century''. Di akhir masa pemerintahan [[Uni Soviet]], [[Leyla Yunus]] adalah aktifis pro reformasi pada saat itu.<ref name="DeWaal_ResponsibilityPol">{{cite news|url=http://www.esiweb.org/rumeliobserver/2014/10/14/thomas-de-waal-on-leyla-yunus-and-the-heirs-of-andrei-sakharov/|title=The Responsibility of a Politician: Leyla Yunus and the Heirs of Andrei Sakharov|last1=De Waal|first1=Thomas|date=October 11, 2014|agency=European Stability Initiative|accessdate=16-11-2017|archive-date=2017-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20171117122320/http://www.esiweb.org/rumeliobserver/2014/10/14/thomas-de-waal-on-leyla-yunus-and-the-heirs-of-andrei-sakharov/|dead-url=yes}}</ref>
 
'''Ganira Pashayeva'''
Baris 469:
'''Khaleda Zia'''
 
[[Khaleda Zia]] adalah Perdana Menteri [[Bangladesh]] pada tahun 1991 hingga 1996 dan 2001 hingga 2006. Ketika terpilih menjadi perdana menteri pada tahun 1991 [[Khaleda Zia]] menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai perdana menteri di [[Bangladesh]] dan merupakan perempuan muslim pemimpin negara kedua setelah [[Benazir Bhutto]].<ref name="forbes.com">{{cite web|url=https://www.forbes.com/lists/2006/11/06women_Khaleda-Zia_JSK7.html|title=#33 Khaleda Zia - Forbes.com|website=www.forbes.com}}</ref> Khaleda Zia juga merupakan ketua umum [[Partai Nasionalis Bangladesh]]. Majalah [[Majalah forbes|Forbes]] mencatatkan nama Khaleda Zia kedalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia.<ref name="forbes.com" /><ref>{{cite web|url=https://web.archive.org/web/20120614063040/http://www.forbes.com/finance/lists/11/2004/LIR.jhtml?passListId=11&passYear=2004&passListType=Person&uniqueId=JSK7&datatype=Person|title=Forbes.com: Forbes 100 Most Powerful Women in the World 2004|date=17-11-2017|publisher=|access-date=2017-11-16|archive-date=2012-06-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20120614063040/http://www.forbes.com/finance/lists/11/2004/LIR.jhtml?passListId=11&passYear=2004&passListType=Person&uniqueId=JSK7&datatype=Person|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.forbes.com/lists/2005/11/JSK7.html|title=Khaleda Zia, The Most Powerful Women - Forbes.com|website=www.forbes.com}}</ref>
 
=== Mesir ===
Baris 484:
'''Megawati Soekarnoputri'''
 
[[Megawati Soekarnoputri]] adalah [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia]] kelima dan merupakan presiden wanita pertama di [[Indonesia]]. Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai presiden antara tahun 2001 hingga 2004. Sebelum diangkat menjadi presiden, Megawati adalah [[Wakil Presiden Indonesia]] mendampingi Presiden [[Abdurrahman Wahid]].<ref>{{cite news | url=http://www.time.com/time/pow/printout/0,8816,169130,00.html | work=Time | title=Megawati: The Princess Who Settled for the Presidency | date=2001-07-27 | accessdate=2010-05-02 | archive-date=2012-12-04 | archive-url=https://archive.today/20121204142909/www.time.com/time/pow/printout/0,8816,169130,00.html | dead-url=yes }}
Gerlach, Ricarda: 'Mega' Expectations: Indonesia's Democratic Transition and First Female President. In: Derichs, Claudia/Mark R. Thompson (eds.): Dynasties and Female Political Leaders in Asia. Berlin et al.: LIT, p. 247-290.</ref>
 
Baris 494:
'''Roza Otunbayeva'''
 
[[Roza Otunbayeva]] adalah presiden wanita pertama di [[Kirgizstan]]. Meskipun memimpin di negara berpenduduk mayoritas muslim, [[Roza Otunbayeva]] mengakui dirinya adalah seorang penganut [[ateisme]].<ref name="roza">http://wiisglobal.org/2013/12/19/shaking-trees-women-politics-economics-in-kyrgyzstan/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151127024443/http://wiisglobal.org/2013/12/19/shaking-trees-women-politics-economics-in-kyrgyzstan/ |date=2015-11-27 }}. Diakses tanggal 17-11-2017</ref>
 
=== Kosovo ===
Baris 516:
'''Benazir Bhutto'''
 
Pada tahun 1982 [[Benazir Bhutto]] terpilih menjadi perempuan pertama di [[Pakistan]] yang memimpin sebuah [[partai politik]]. Ayahnya, [[Zulfiqar Ali Bhutto]], adalah pendiri Partai Rakyat Pakistan pada tahun 1968.<ref name=Oxford2 >{{cite web|last=Hussain|first=Syed Rifaat|title=The Oxford Encyclopedia of the Islamic World|url=http://www.oxfordislamicstudies.com/article/opr/t236/e0997?_hi=0&_pos=1|publisher=Oxford University Press|accessdate=17-11-2017}}</ref> Benazir menjabat sebagai Perdana Menteri Pakistan sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 1988-1990 dan 1992-1996. Terpilihnya Benazir sebagai Perdana Menteri Pakistan menjadi tonggak sejarah bagi perempuan muslim menjadi kepala pemerintahan di suatu negara. [[Benazir Bhutto]] dibunuh pada tahun 2008 saat dia sedang menjadi kandidat perdana menteri. <ref>Ali A. Mazrui, [http://taylorandfrancis.metapress.com/link.asp?id=knr8eal315k6y5y3 Pretender to Universalism: Western Culture in a Globalizing Age,] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160529161818/http://taylorandfrancis.metapress.com/link.asp?id=knr8eal315k6y5y3 |date=2016-05-29 }} ''Journal of Muslim Minority Affairs'', Volume 21, Number 1, April 2001</ref>
 
=== Rumania ===
Baris 540:
'''Tansu Çiller'''
 
[[Tansu Çiller]] terpilih menjadi [[Daftar Perdana Menteri Turki|Perdana Menteri Turki]] pada tahun 1993. Jika beberapa negara muslim lainnya dipimpin oleh wanita yang mendapatkan jabatan karena suksesi dari sang ayah, suami, ataupun yang lain, maka [[Tansu Çiller]] meraih kursi perdana menteri berkat usahanya sendiri.<ref name="time">{{cite journal|last=Beyer|first=Lisa|title=The Women of Islam|journal=Time|date=25 November 2001|url=http://www.wsfcs.k12.nc.us/cms/lib/NC01001395/Centricity/Domain/7655/Women%20in%20Islam.pdf|accessdate=17-11-2017|archive-date=2014-05-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20140502002623/http://www.wsfcs.k12.nc.us/cms/lib/NC01001395/Centricity/Domain/7655/Women%20in%20Islam.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Yordania ===
Baris 560:
 
[[Kategori:Wanita pemimpin]]
[[Kategori:TokohWanita wanita muslimIslam|*]]
[[Kategori:Wanita muslim di politik]]
[[Kategori:Wanita dalam Islam]]