Muhammad Syafii Antonio: Perbedaan antara revisi

Syafii Antonio dibesarkan dalam keluarga yang menganut [[Agamaagama Konghucu]]. Ayahnya adalah seorang pendeta Agamaagama Konghucu bernama Nio Sem Nyau.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://tekno.kompas.com/read/2008/10/23/11250431/syafii.antonio.energi.ekonomi.syariah|title=Syafii Antonio, Energi Ekonomi Syariah|last=|first=|date=|website=Kompas.com|language=id|access-date=2020-04-07}}</ref> Ketertarikannya terhadap Agama Islam karena Syafii Antonio memiliki teman-teman pergaulan yang taat menunaikan [[salat]] lima waktu. Meski belum mengucapkan kalimat [[syahadat]], Syafii Antonio ketika itu turut mempelajari dan melaksanakan shalatshlalat.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/pgla8e313|title=Perjalanan Syafii Antonio Memeluk Islam (I)|date=2018-10-15|website=Republika Online|access-date=2020-04-07}}</ref>

Syafii Antonio diberikan kebebasan dalam memeluk agama. Dia sempat memeluk [[Kekristenan|Agamaagama Kristen]] dan namanya berganti menjadi Pilot Sagaran Antonio. Keputusannya memeluk agama Islam dilakukannya setelah Syafii Antonio melakukan kajian komparatif terhadap agama-agama lain, dengan menggunakan tiga pendekatan yakni sejarah, alamiah, dan nalar rasio. Namun, pendekatan kitab suci tidak digunakannya agar hasilnya bisa objektif.<ref name=":0" />

Pada umur 17 tahun, Syafii Antonio akhirnya memutuskan untuk [[Mualaf|memeluk Agamaagama Islam]] di bawah bimbingan KHK.H. [[Abdullah bin Nuh]] al-Ghazali pada tahun 1984. Keluarganya sempat menentang keputusannya untuk memeluk Agamaagama Islam, tetapi disikapinya dengan sabar dan santun. Setelah itu, sang Ibu turut memeluk Agama Islam.<ref name=":0" />

Syafii Antonio memperdalam bahasa Arab di Pesantren an-Nidzom [[Sukabumi]] yang dipimpin oleh KH Abdullah Muchtar, selama tiga tahun. Dia sempat menempuh kuliah di [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB) dan IKIP, lalu pindah ke [[IAIN Syarif Hidayatullah]] dan melanjutkan kuliahnya di [[Universitas YordanYordania]], atas kesempatan dari [[Muhammadiyah]]. Dia sempat ingin melanjutkan kuliahnya ke [[Universitas Manchester]], tetapi batal akibat [[Perang Teluk]], sehingga Syafii Antonio memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya ke [[Universitas Islam Internasional Malaysia]].<ref name=":1">{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/ph259p313|title=Perjalanan Syafii Antonio Memeluk Islam (Habis)|date=2018-10-24|website=Republika Online|access-date=2020-04-07}}</ref>

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Syafii Antonio bergabung dengan [[Bank Muamalat Indonesia]]. Dia juga mendirikan [[Asuransi Takaful Umum|Asuransi Takaful]] dan reksa dana syariah.<ref name=":1" /> Pada tahun 2006, Syafii Antonio diangkat oleh [[Perdana Menteri Malaysia]] sebagai shariah advisory council untuk [[Bank Negara Malaysia]]. Selain itu pada 20 Juni 2008, dia dipercaya menjadi International Shariah Advisor untuk Al-Mawarid Finance, [[Dubai]], dan Komite Ahli Perbankan Syariah untuk [[Uni Emirat Arab]].<ref name=":3" />