Aksi Bela Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(32 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Aksi Bela Islam''' adalah rangkaian aksi [[unjuk rasa]] yang diadakan di [[Indonesia]], terutama di kota [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] sebagai reaksi atas pernyataan [[gubernur]] Jakarta]], [[Basuki Tjahaja Purnama]] yang mengeluarkan pernyataaan yang dianggap menistakan agama dalam kunjungan kerjanya ke [[Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu|Kepulauan Seribu]].<ref>{{Cite news|url=http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-37996601|title=Pidato di Kepulauan Seribu dan hari-hari hingga Ahok menjadi tersangka|date=2016-11-17|newspaper=BBC Indonesia|language=en-GB|access-date=2016-11-22}}</ref>
{{recent}}
'''Aksi Bela Islam''' adalah rangkaian aksi [[unjuk rasa]] yang diadakan di [[Indonesia]], terutama di kota [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] sebagai reaksi atas pernyataan [[gubernur]] Jakarta, [[Basuki Tjahaja Purnama]] yang mengeluarkan pernyataaan yang dianggap menistakan agama dalam kunjungan kerjanya ke [[Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu|Kepulauan Seribu]].<ref>{{Cite news|url=http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-37996601|title=Pidato di Kepulauan Seribu dan hari-hari hingga Ahok menjadi tersangka|date=2016-11-17|newspaper=BBC Indonesia|language=en-GB|access-date=2016-11-22}}</ref>
 
== Latar Belakang ==
Pada 27 September 2016, [[Gubernur]] [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]], [[Basuki Tjahaja Purnama]] melakukan kunjungan kerja ke [[pulauPulau Pramuka]] yang berlokasi di [[Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu|Kepulauan Seribu]]. Kunjungan ini dilakukan untuk melakukan peninjauan serta pengarahan terkait program pemberdayaan budi daya ikan kerapu yang ia adakan. Dalam pernyataannya Basuki berusaha meyakinkan warga bahwa programnya akan terus berjalan meski ia tidak terpilih sebagai Gubernur pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang akan berlangsung pada Februari 2017. Sebagaimana kebiasaan dalam rapat dan kunjungan kerja, video aktivitas Basuki ini pun diunggah melalui akun Youtube pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
 
Pada 6 Oktober 2016, seorang netizen bernama Buni Yani mengunggah ulang di halaman Facebooknya kutipan video yang berjudul 'Penistaan Terhadap Agama?'. Video ini merupakan editan dari video kunjungan kerja Basuki dengan lebih menonjolkan pernyataan yang mengandung unsur penistaan terhadap agama Islam.<ref>"Kan bisa saja dalam hati kecil Bapak Ibu, nggak pilih saya karena dibohongi pakai Surat Al Maidah 51 macam-macam itu. Itu hak Bapak Ibu. Kalau Bapak Ibu merasa nggak bisa pilih karena takut masuk neraka, dibodohin, begitu, oh  ''nggak''  apa-apa, karena ini panggilan pribadi Bapak Ibu" - Basuki Tjahaja Purnama</ref>
 
Video ini akhirnya ditonton oleh banyak orang dan menyulut emosi umat [[Islam]] yang tidak sudi kitab suci dan ulamanya dihina. Sebagai respon dari video ini, banyak dari ormas Islam di penjuru Indonesia mengirimkan pengaduan kepada kepolisian agar segera menindak lanjuti pernyataan Basuki tersebut.
Baris 13 ⟶ 12:
== Aksi Bela Islam I ==
{{main|Aksi 14 Oktober}}
Pada 14 Oktober 2016, seusai shalat Jumat, ribuan ormas Islam yang dikomandoi oleh [[FPI]] melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta. Dalam aksinya, mereka menuntut agar penyelidikan atas kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama segera dilakukan. [[Habib Rizieq Shihab]] yang juga pimpinan FPI mengecam akan melakukan aksi yang lebih besar jika tidak kunjung merespon kasus ini dalam 3 Minggu berikutnya.<ref>{{Cite news|url=http://www.suara.com/news/2016/10/14/172957/demo-ormas-islam-bubar-sebelum-pergi-rizieq-keluarkan-ancaman|title=Demo Ormas Islam Bubar, Sebelum Pergi, Rizieq Keluarkan Ancaman|last=Suara.comSiswanto|newspaperwork=suaraSuara.com|access-date=2016-11-21|date=2016-10-14}}</ref>
 
Berbagai macam respon muncul menanggapi unjuk rasa ini, mulai dari yang mendukung sampai yang kontra. Basuki sendiri menyoroti kerusakan taman yang dinyatakan akibat ulah para pengunjuk rasa.<ref>{{Cite news|url=https://metro.tempo.co/read/news/2016/10/17/231812719/taman-balai-kota-rusak-akibat-demo-ahok-ampunilah-mereka|title=Taman Balai Kota Rusak Akibat Demo, Ahok: Ampunilah Mereka {{!}} Tempo Metro|newspaperwork=[[Tempo Metro.co]]|access-date=2016-11-21|editor-last=Widisatuti|editor-first=Rina|date=2016-10-17}}</ref>
 
== Aksi Bela Islam II ==
Baris 22 ⟶ 21:
Proses penyelidikan yang dianggap berjalan sangat lamban membuat ormas Islam kembali menghimpun massa dalam jumlah yang lebih besar. Berbagai pesan disebarkan melalui media sosial untuk mengundang masyarakat hadir dan turut serta dalam unjuk rasa Aksi Bela Islam II yang nantinya lebih dikenal dengan '<nowiki/>'''Aksi 4 November'''<nowiki/>' atau ''''Aksi Damai 411'''<nowiki/>'.
 
Pada awal November 2016, para pengunjuk rasa yang berasal dari luar daerah mulai berduyun-duyun datang menuju DKI Jakarta untuk menghadiri aksi ini.<ref>{{Cite news|url=http://metro.sindonews.com/read/1152260/171/demo-4-november-massa-dari-luar-kota-mulai-berdatangan-ke-jakarta-1478101576|title=Demo 4 November, Massa dari Luar Kota Mulai Berdatangan ke Jakarta|date=2016-11-02|newspaperwork=SINDOnews[[Sindonews.com]]|access-date=2016-11-22|last=Murti|first=Ari Sandita}}</ref>
 
Pada 4 November 2016, aksi unjuk rasa ini kembali diadakan dengan jumlah massa yang sangat besar sekitar ratusan ribu orang. Aksi ini dimulai usai shalat Jumat dan menjadikan posisi di depan [[Istana Negara]] sebagai pusatnya. Kali ini para pengunjuk rasa berusaha agar tidak melakukan pengrusakan dan menjaga kebersihan agar tidak dikritik sebagaimana demo sebelumnya.<ref>{{Cite news|url=http://news.detik.com/berita/3336110/koordinator-aksi-4-november-minta-massa-bawa-kantong-untuk-tampung-sampah|title=Koordinator Aksi 4 November Minta Massa Bawa Kantong untuk Tampung Sampah|newspaperwork=detiknews[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2016-11-22|last=Putra|first=Wisnu Prasetiyo Adi|date=2016-11-03}}</ref> Selain di Jakarta, aksi serupa juga diadakan di beberapa kota lainnya di Indonesia. <ref>{{Cite news|url=http://www.cnnindonesia.com/nasional/20161104160100-20-170328/selain-jakarta-sejumlah-daerah-juga-gelar-aksi-tolak-ahok/|title=Selain Jakarta, Sejumlah Daerah Juga Gelar Aksi Tolak Ahok|newspaperwork=[[CNN Indonesia]]|access-date=2016-11-22|last=Antara|first=Damar Sinuko &|date=2016-11-04}}</ref>
 
Di Jakarta, perwakilan dari pengunjuk rasa diberikan kesempatan untuk bertemu dengan Menkopolhukam, [[Wiranto]] dan Wakil Presiden Republik Indonesia, [[Muhammad Jusuf Kalla|Jusuf Kalla]] untuk mendiskusikan jalan keluar terkait kasus penistaan agama yang melibatkan Basuki.<ref>{{Cite news|url=http://news.detik.com/berita/d-3337818/wapres-jk-bertemu-perwakilan-massa-demo-4-november|title=Wapres JK Bertemu Perwakilan Massa Demo 4 November|newspaperwork=detiknews[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2016-11-22|last=Iqbal|first=M|last2=Taufiqqurahman|first2=Muhammad|date=2016-11-04}}</ref> Pengunjuk rasa juga menuntut untuk bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, [[Joko Widodo]] dan meminta agar Presiden tidak mengintervensi penyelidikan kasus ini. Pada saat itu, Presiden sendiri sedang tidak berada di istana negara dengan alasan kunjungan untuk meninjau pembangunan stasiun kereta api di bandara Soekarno-Hatta.<ref>{{Cite news|url=http://ekbis.sindonews.com/read/1152698/34/demo-4-november-jokowi-pilih-tinjau-proyek-kereta-bandara-1478238406|title=Demo 4 November, Jokowi Pilih Tinjau Proyek Kereta Bandara|date=2016-11-04|newspaperwork=SINDOnews[[Sindonews.com]]|access-date=2016-11-22|last=Fajriah|first=Lily Rusna}}</ref>
 
=== Kericuhan ===
Aparat meminta para pengunjuk rasa agar dapat membubarkan diri pada pukul 18.00 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]] sesuai dengan aturan yang berlaku, namuntetapi para pengunjuk rasa bersikeras untuk tetap bertahan sampai tuntutan mereka dipenuhi. Sehingga puncaknya seusai kumandang adzanazan Isya, suasana memanas. Di dekat barikade polisi, sekelompok massa yang dihasut oleh oknum yang tidak bertanggung jawab mulai melakukan penyerangan kepada para aparat yang berjaga. Para pendemo lainnya berusaha untuk menghadang kelompok yang ricuh, namuntetapi terpaksa berhenti karena jumlah mereka lebih sedikit.<ref>{{Cite news|url=http://news.detik.com/berita/d-3339694/kronologi-demo-4-november-dari-damai-hingga-berakhir-ricuh|title=Kronologi Demo 4 November: dari Damai hingga Berakhir Ricuh|newspaperwork=detiknews[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2016-11-22|last=R|first=Mei Amelia|date=2016-11-07}}</ref>
 
Untuk menstabilkan kondisi pihak keamanan mulai menembakkan gas air mata kepada para pengunjuk rasa. Kondisi mulai kacau, para pengunjuk rasa mulai berlarian agar terhindar dari gas. Beberapa di antara pengunjuk rasa dan pihak keamanan mulai dilarikan dengan mobil ambulans untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Kapolri, [[Tito Karnavian]] dan Panglima TNI, [[Gatot Nurmantyo]] memerintahkan anak buahnya untuk berhenti melemparkan gas air mata, namuntetapi perintah mereka berdua kurang mendapatkan respon dari aparat yang berjaga. Beberapa oknum juga melakukan pembakaran terhadap mobil kepolisian yang diparkir di sekitar lokasi unjuk rasa.
 
Akibat dari kericuhan ini, seorang pengunjuk rasa meninggal dunia akibat tidak tahan menghirup gas air mata.<ref>{{Cite news|url=http://news.detik.com/berita/d-3338360/ustaz-bachtiar-nasir-yang-meninggal-demo-4-november-bukan-karena-asma|title=Ustaz Bachtiar Nasir: Yang Meninggal Demo 4 November Bukan karena Asma|newspaperwork=detiknews[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2016-11-22|last=Haq|first=Muhammad Fida Ul|date=2016-11-05}}</ref>
 
Sekitar pukul 21.00 WIB, kondisi mulai kembali stabil. Massa mulai membubarkan diri, sebagian menuju ke [[masjid Istiqlal]] sedangkan sebagian lainnya menuju [[Kompleks Parlemen Republik Indonesia|gedung DPR]], sebagaimana janji beberapa anggota dewan seperti [[Fadli Zon]] dan [[Fahri Hamzah|Fachri Hamzah]] yang memperbolehkan pengunjuk rasa menggunakan gedung DPR untuk menginap.<ref>{{Cite news|url=http://news.detik.com/berita/d-3337241/fahri-hamzah-izinkan-peserta-demo-4-november-menginap-di-dpr-ini-darurat|title=Fahri Hamzah Izinkan Peserta Demo 4 November Menginap di DPR: Ini Darurat|newspaperwork=detiknews[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2016-11-22|last=Ikhsanudin|first=Arief|date=2016-11-04}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2016/11/04/12110971/fadli.zon.kalau.ada.yang.mau.menginap.silakan.dpr.rumah.rakyat.kok|title=Fadli Zon: Kalau Ada yang Mau Menginap Silakan, DPR Rumah Rakyat Kok - |work=[[Kompas.com]]|access-date=2016-11-22|editor-last=MediaWedhaswary|editor-first=KompasInggried CyberDwi|newspaperfirst=KOMPAS.comNabilla|last=Tashandra|access-date=2016-11-2204}}</ref> Namun ketika sampai di depan pintu gerbang, mereka justru tidak diperbolehkan masuk oleh pihak keamanan DPR sehingga para pengunjuk rasa terpaksa bertahan di depan gerbang dan memblokir jalan.
 
=== Respon Pemerintah ===
Tepat tengah malam tanggal 5 November 2016 pukul 00.00 WIB, Presiden Joko Widodo mengadakan konferensi pers di istana negara dan menyatakan sikapnya terkait kasus penistaan agama atas Basuki Tjahaja Purnama. Ia bersama kepolisian berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini dalam waktu yang cepat dan juga secara transparan mungkin. Ia juga menambahkan bahwa ada aktor politik yang bermain sehingga menimbulkan kericuhan pada aksi kali ini. <ref>{{Cite news|url=http://www.voaindonesia.com/a/jokowi-ada-aktor-politik-tunggangi-demo-/3581778.html|title=Presiden Jokowi: Ada Aktor Politik Tunggangi Demo 4 November|last=Waluyo|first=Andylala|newspaper=VOA Indonesia|access-date=2016-11-22}}</ref>
 
Penyelidikan mulai intensif dilakukan dengan memanggil saksi dari para pelapor dan pihak terlapor. Pada 15 November 2016, dilakukan gelar perkara secara terbuka terbatas untuk menentukan status hukum bagi Basuki Tjahaja Purnama.
 
Pada 16 November 2016, kepolisian menetapkan Basuki sebagai tersangka kasus penistaan agama. Namun berdasarkan sejumlah pertimbangan, diputuskan bahwa Basuki tidak ditahan di penjara, hanya paspornya ditahan sehingga tidak bisa ke luar negeri.<ref>{{Cite news|url=http://news.liputan6.com/read/2656931/kapolri-sebut-2-alasan-ini-penyebab-ahok-tidak-ditahan|title=Kapolri Sebut 2 Alasan Ini Penyebab Ahok Tidak Ditahan|last=Liputan6.comRomadoni|newspaperwork=liputan6[[Liputan6.com]]|access-date=2016-11-22|first=Ahmad|editor-last=Ali|editor-first=Muhammad|editor-last2=Sunariyah|editor-last3=Sary|editor-first3=Hotnida Novita}}</ref> Hal ini membuat geram sejumlah pihak.<ref>{{Cite news|url=http://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2016/11/20/permadi-dulu-dituding-menista-agama-langsung-ditahan-kok-ahok-tidak/|title=Permadi: Dulu Saya Dituding Menista Agama Langsung Ditahan, Kok Ahok Tidak? - Pojok Satu|date=2016-11-20|newspaper=Pojok Satu|language=id-ID|access-date=2016-11-22}}</ref>
 
=== Perang Opini di Media ===
Sebagaimana aksi sebelumnya, unjuk rasa kali ini mendapatkan respon beragam di media tidak hanya nasional namun juga internasional. <ref>{{Cite news|url=http://international.sindonews.com/read/1152763/40/demo-4-november-jadi-sorotan-media-asing-1478249721|title=Demo 4 November Jadi Sorotan Media Asing|date=2016-11-04|newspaperwork=SINDOnews[[Sindonews.com]]|access-date=2016-11-22|last=Berlianto}}</ref> Beberapa media seperti ABC bahkan mewawancarai Basuki terkait kasus yang menimpa dirinya. Dalam wawancara tersebut Basuki malah menuding para pendemo mendapatkan upah sebesar Rp. 500.000,- untuk hadir dalam aksi tersebut. <ref>{{Cite news|url=http://www.abc.net.au/news/2016-11-16/jakarta-governor-suspect-in-blasphemy-case-indonesian-police/8030406|title=Jakarta Governor suspect in blasphemy case, police say|date=2016-11-16|newspaper=ABC News|language=en-AU|access-date=2016-11-22}}</ref> <ref>{{Cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/16/11/17/ogrksr334-ahok-tuding-pendemo-411-kelompok-garis-keras-dan-dibayar-rp-500-ribu|title=Ahok Tuding Pendemo 4/11 Kelompok Garis Keras dan Dibayar Rp 500 Ribu {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2016-11-22}}</ref> Hal ini menimbulkan persoalan baru karena banyak kalangan terutama para pendemo tidak terima terhadap tuduhan yang dilontarkan Basuki.
 
Di media sosial sendiri, terjadi adu argumen yang lebih hebat antara mereka yang mendukung aksi dan mereka yang mendukung Ahok.<ref>{{Cite web|url=https://www.kiblat.net/2016/11/09/inilah-peta-media-sosial-pasca-aksi-damai-411/|title=Inilah Peta Media Sosial Pasca Aksi Damai 411|date=2016-11-09|website=Kiblat|access-date=2016-11-22|archive-date=2016-11-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20161122221054/https://www.kiblat.net/2016/11/09/inilah-peta-media-sosial-pasca-aksi-damai-411/|dead-url=yes}}</ref>
 
==== Parade Bhinneka Tunggal Ika ====
Baris 56 ⟶ 55:
GNPF MUI selaku penyelenggara Aksi Bela Islam II mengungkapkan akan mengadakan kembali aksi serupa pada tanggal 2 Desember 2016. Habib Rizieq menyampaikan bahwa aksi ini akan berlangsung dengan super damai karena diadakan dalam bentuk ibadah bersama.<ref>{{Cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/11/18/ogtojh382-habib-rizieq-jamin-aksi-bela-islam-iii-berjalan-super-damai|title=Habib Rizieq Jamin Aksi Bela Islam III Berjalan Super Damai {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2016-11-22}}</ref>
 
Pernyataan ini mendapatkan tanggapan beragam. Ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR RI]], [[Ade Komarudin|Ade Komaruddin]] memilih untuk tidak menanggapi aksi tersebut dan meminta wartawan untuk bertanya langsung kepada para penyelenggara.<ref>{{Cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/16/11/21/ogyage330-ketua-dpr-enggan-tanggapi-rencana-aksi-bela-islam-jilid-iii|title=Ketua DPR Enggan Tanggapi Rencana Aksi Bela Islam Jilid III {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2016-11-22}}</ref> Sedangkan Kapolri, Tito Karnavian mengancam tidak akan mengeluarkan izin untuk aksi tersebut karena khawatir akan ditunggangi.<ref>{{Cite news|url=http://nasional.news.viva.co.id/news/read/850311-kata-kapolri-soal-aksi-bela-islam-iii|title=Kata Kapolri Soal Aksi Bela Islam III|last=VIVA.co.idPriliawito|first=PT. VIVA MEDIA BARU -Eko|access-date=2016-11-22|work=[[VIVA.co.id]]|date=2016-11-21}}</ref> Setelah terjadi kesepakatan antara pihak penyelenggara dan kepolisian, maka aksi ini dapat berlangsung dengan kegiatan yang berupa berdoa dan melakukan salat Jumat bersama. Presiden [[Joko Widodo]] hadir dalam acara ini dan disambut hangat oleh para peserta aksi.<ref name="news.okezone.com_TeriakanTakbirS">{{Cite web news|title=Teriakan Takbir Sambut Presiden Jokowi di Monas |author= |work=news.okezone[[Okezone.com]] |date= |accessdate={{date|2016-12-02}} |url=http://news.okezone.com/read/2016/12/02/337/1557039/teriakan-takbir-sambut-presiden-jokowi-di-monas |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no|last=Kusuma|first=Hendra}}</ref><ref name="news.okezone.com_JalanKakikeMona">{{Cite web news|title=Jalan Kaki ke Monas, Jokowi Salat Jumat Bersama Massa Aksi Damai 212 |author= |work=news.okezone[[Okezone.com]] |date= |accessdate={{date|2016-12-02}} |url=http://news.okezone.com/read/2016/12/02/337/1557026/jalan-kaki-ke-monas-jokowi-salat-jumat-bersama-massa-aksi-damai-212 |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no|last=Lestari|first=Reni}}</ref>
 
== Aksi Bela Islam IV ==
Baris 63 ⟶ 62:
== Aksi Bela Islam V ==
{{main|Aksi 21 Februari}}
 
== Aksi Bela Islam VI ==
{{main|Aksi 31 Maret}}
 
== Aksi Bela Islam VII ==
{{main|Aksi 5 Mei}}
 
== Dampak dan warisan ==
 
Ahok kalah dengan pasangan [[Anies Baswedan]] dan [[Sandiaga Uno]] dalam [[pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017]].
 
Pada 9 Mei 2017, Basuki divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara karena [[Kontroversi yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama#Kasus surat Al Maidah 51|kasus penodaan agama]].<ref>{{Cite news| title=Ahok Divonis Dua Tahun Penjara |work=[[CNN Indonesia]] | date=2017-05-09 | url=http://www.cnnindonesia.com/nasional/20170509080949-12-213328/ahok-divonis-dua-tahun-penjara/ | accessdate=9 Mei 2017| last=Pratiwi | first=Priska Sari }}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.theguardian.com/world/2017/may/09/jakarta-governor-ahok-found-guilty-of-blasphemy-jailed-for-two-years|title=Jakarta governor Ahok found guilty of blasphemy, jailed for two years|publisher=theguardian.com|date=9 Mei 2017|accessdate=9 Mei 2017|}}</ref>
 
Para pendukung Ahok pun mengadakan unjuk rasa penentangan keputusan pengadilan dan acara menyalakan lilin sebagai tanda belasungkawa terhadap Ahok. Salah satu acara tugur lilin di [[Yogyakarta]] berakhir dengan dibubarkan oleh Forum Umat Islam (FUI) pimpinan [[Muhammad Fuad Andreago]].<ref>[http://jogja.sorot.co/berita-47996--ini-kata-fui-diy-soal-kisruh-aksi-lilin-di-kawasan-tugu.html Ini Kata FUI DIY Soal Kisruh Aksi Lilin di Kawasan Tugu]</ref>
 
Para bekas anggota aksi tersebut membentuk [[Presidium Alumni 212]]. Adapula beberapa bekas anggotanya yang membentuk [[Partai Syariah 212]].
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
{{Basuki Tjahaja Purnama}}
{{DEFAULTSORT:Bela Islam, Aksi}}
[[Kategori:Unjuk rasa]]
[[Kategori:Peristiwa terkini]]
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 2016]]