Malaikat jatuh: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(118 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
[[File:"The Fallen Angels" by Albano IMG 3886.JPG|thumb|''Malaikat-Malaikat Jatuh'' (1893) karya [[Salvatore Albano (pematung)|Salvatore Albano]] di [[Museum Brooklyn]] [[Kota New York]]]]
 
Dalam'''Malaikat jatuh''' dalam istilah [[agama Abrahamik|agama-agama ibrahimi]], '''malaikat jatuh''' adalah [[malaikat]] yang terusir dari surga. Istilah literal "malaikat jatuh" tidak terdapat di dalam [[Alkitab]] maupun kitab suci agama-agama ibrahimiAbrahamik lainnyamana pun, tetapi digunakan untuk menyifatkanmenggambarkan malaikat-malaikat yang tersingkir dari surga<ref name="ReferenceY">"Mehdi {{harvnb|Azaiez, [[Gabriel Said |Reynolds]], Tommaso |Tesei, Hamza M. |Zafer ''The Qur'an Seminar Commentary / Le Qur'an Seminar: A Collaborative Study of 50 Qur'anic Passages / Commentaire collaboratif de 50 passages coraniques'' Walter de Gruyter GmbH & Co KG {{ISBN|978-31104454592016|p=72}} Q 72</ref> atau malaikat-malaikat ber[[dosa|berdosa]]. Malaikat-malaikat semacam ituini kerap menggoda umat manusia untuk berbuat dosa.
 
Gagasan malaikat jatuh berasal dari [[Kitab Henokh]], sebuah [[Pseudepigrafa#Ilmu-ilmu klasika dan Alkitab|pseudopigraf]] Yahudi, maupundan dari asumsi bahwa "[[anak-anak Allah]]" ({{lang-he|בני האלוהים}}, ''bənê haĕlōhîm'') yang disebutkan dalam {{Alkitab|Kejadian 6:1–41-4}} adalah malaikat-malaikat. Pada kurun waktu menjelang penyusunan kitab suci [[Perjanjian Baru]], beberapa sekte [[agama Yahudi|Yahudi]] dan banyak [[bapaBapa Gereja]], menafsirkan frasa "anak-anak Allah" di dalam Kejadian 6:1–41-4 sebagai malaikat-malaikat jatuh. Para pemuka agama [[Yahudi RabaniRabinik]] maupun agama Kristen selepas abad ke-3 menolak kitab-kitab Henokh maupun anggapan bahwa perkawinan menyimpang di antara malaikat-malaikat dan anak-anak perempuan manusia menghasilkan para raksasa. Dokrin Kristen menandaskan bahwa dosa malaikat-malaikat jatuh sudah berdosa sebelum manusia diciptakan. Oleh karena itu, malaikat-malaikat jatuh diidentikkan dengan malaikat-malaikat pengikut [[Setan]] yang memberontak melawan Allah, dan dianggap sama dengan [[demon|roh-roh jahat]]. Meskipun demikian, menjelang berakhirnyaakhir [[zamanPeriode HaikalBait Suci Kedua]], roh-roh jahat dianggap bukan malaikat-malaikat jatuh melainkan arwah raksasa-raksasa keturunan mereka. Menurut alur penafsiran ini, malaikat-malaikat jatuh menghampirmenghampiri anak-anak perempuan manusia, sehingga lahirlah suatu kaum yang disebut "[[Nefilim|orang-orang raksasa]]" di dalam Alkitab. Untuk membersihkan dunia dari makluk-makhluk hibridahasil tersebutpersilangan itu, Allah menurunkan [[Airair Bahbah]] yang membinasakan jasadtubuh mereka. Meskipun jasadnyatubuh mereka sudah binasa, arwahnyaarwah mereka terus bergentayangan sebagai roh-roh jahat.
 
Bukti-bukti kepercayaan akantentang adanya malaikat-malaikat jatuh di kalangan umat Islam dapat dirunut sampai pada riwayat-riwayat yang dinisbatkan kepada [[sahabat Nabi|para sahabat]] [[Muhammad]], misalnya [[Ibnu Abbas]] (619–687) dan [[Abdullah bin Mas'ud]] (594–653).<ref>Mahmoud Ayoub ''The Qur'an and Its Interpreters, Jilid 1'' SUNY Press 1984 {{ISBNsfn|978-0873957274Ayoub|1984|p=74}} hlm. 74</ref> Meskipun demikian, sejumlah ulama Islam menentang gagasan malaikat jatuh dengan menegaskan bahwa menurut ayat-ayat Alquran, malaikat adalah makhluk-makhluk yang saleh, misalnya ayat ke-49 Surah An Nahl dan ayat ke-6 Surah At Tahrim, meskipun tidak ada ayat yang menandaskan bahwa para malaikat kebal terhadap dosa.<ref name="ReferenceZ">Valerie Hoffman ''The Essentials of Ibadi Islam'' Syracuse University Press 2012 {{ISBNharvnb|978-0815650843Hoffman|2012|p=189}} hlm. 189</ref> Salah seorang penentang pertama gagasan malaikat jatuh adalah [[Hasan al-Bashri|Hasan Albasri]] (642–728), [[asketisme|zahid Muslim]] yang berpengaruh. DalilIa yang ia gunakan untuk mendukung doktrin infalibilitas para malaikat adalahmenjadikan ayat-ayat Alquran yang menandaskan kesalehan para malaikat, dansebagai dalamdalil waktupendukung yangdoktrin infalibilitas para malaikat, samasekaligus menafsir ulang ayat-ayat yang menyiratkan keberadaan malaikat-malaikat jatuh. Oleh karena itu, ia membaca kata ''mala'ikah'' (malaikat) yang digunakan sebagai sebutan untuk [[Harut dan Marut]] di dalam ayat ke-102 Surah Al Baqarah, menjadi ''malikayni ''(dua raja) bukannya ''malākaynimalakayni'' (dua malaikat). Dengan demikian, Hasan Albasri menyifatkan Harut dan Marut sebagai manusia-manusia biasa. Ia juga menganjurkan keyakinan bahwa [[Iblis]] tergolong bangsa [[jin]], bukan mantan malaikat.<ref>Al-Saïd Muhammad Badawi ''Arabic–English Dictionary of Qurʾanic Usage'' M. A. Abdel Haleem {{ISBNsfn|978-9-004-14948-9Badawi|Haleem|2008|p=864}}, hlm.Tingkat 864</ref> Tingkatfalibilitas yang pasti dari falibilitas para malaikat pun tidak jelas, bahkan di kalangan para ulama yang menerima gagasan malaikat jatuh. Menurut salah satu pendapat yang umum, impekabilitas hanya berlaku pada malaikat-malaikat yang diutus, atau selama mereka tetap menjadi malaikat.<ref>Fr. Edmund {{sfn|Teuma ''The Nature of "Ibli$h in the Qur'an as Interpreted by the Commentators'', Universitas Malta hlmn. |1980|p=15–16</ref><!--}}
 
Para akademisi sudah mendiskusikan benar tidaknya jin dalam Alquran identik dengan malaikat jatuh dalam Alkitab. Meskipun berbagai macam roh yang disebutkan di dalam Alquran kadang-kadang sukar dibedakan, tampaknya jin dalam tradisi-tradisi Islam tidak sama dengan malaikat-malaikat jatuh, jika menilik karakteristik-karakteristik utamanya.<ref name="ReferenceY" />{{efn|Di dalam tradisi-tradisi Islam, jin seringkali dianggap sebagai ras yang mendiami bumi [[Pra-Adamit|sebelum Bani Adam]].{{sfn|El-Zein|2009|p=39}} Meskipun demikian, jasad jin yang tidak teraba menjadikannya mirip dengan malaikat jatuh dalam gagasan Kristen, sehingga memungkinkan mereka untuk naik mencuri pengetahuan dari surga, kemudian membocorkan informasi rahasia tersebut kepada para peramal, mirip dengan gagasan tentang [[Daimon]] di dalam kepercayaan bangsa Yunani Kuno. Alquran juga menyinggung tentang ''jin'' yang berusaha naik ke surga. Sebagaimana yang ditunjukkan [[Patricia Crone]], salah satu karakteristik ''malaikat jatuh'' adalah jatuh dari surga, bukan berusaha kembali ke surga.<ref name="ReferenceY" />}}
Academic scholars have discussed whether or not the Quranic jinn are identical to the Biblical fallen angels. Although the different types of spirits in the Quran are sometimes hard to distinguish, the jinn in Islamic traditions seem to differ in their major characteristics from fallen angels.<ref name="ReferenceY" />{{efn|In classical Islamic traditions, the jinn are often thought of as a race of [[Pre-Adamite]]s,<ref>Amira El-Zein ''Islam, Arabs, and Intelligent World of the Jinn'' Syracuse University Press 2009 {{ISBN|978-0815650706}} p. 39</ref> who dwelt on earth. However, their ethereal body, similar to the Christian notion of fallen angels, would allow them to climb up to heaven to obtain knowledge, thus passing secret information to soothsayers, a concept corresponding with the Greek [[Daimon]]. The Quran also refers to the belief of ''jinn'', trying to climb up to heaven. As [[Patricia Crone]] points out, one of the characteristics of ''fallen angels'' is, that they fall from heaven, not that they try to get back to it.<ref name="ReferenceY" />}}-->
 
== Periode Bait Suci Kedua ==
Konsep malaikat yang jatuh sebagian besar berasal dari karya-karya periode Bait Suci Kedua antara tahun 530 SM dan 70 M: dalam [[Kitab Henokh]], [[Kitab Yobel]], dan [[Kitab Raksasa]] [[Qumran]]; dan mungkin juga dalam {{Alkitab|Kejadian 6:1-4}}.<ref name=Grabbe>{{harvnb|Grabbe|1996|p=101}}</ref> Sebuah rujukan kepada makhluk-makhluk surgawi yang disebut "[[Penjaga (malaikat)|Penjaga]]" berasal dari [[Daniel 4]], di mana terdapat tiga kali penyebutan, dua kali dalam bentuk tunggal (ay. 13, 23), satu kali dalam bentuk jamak (ay. 17), tentang "para penjaga, yang kudus". Kata [[Bahasa Yunani Kuno|Yunani Kuno]] untuk penjaga adalah {{lang|grc|ἐγρήγοροι}} ({{transl|grc|egrḗgoroi}} bentuk jamak dari {{transl|grc|egrḗgoros}}), yang secara harfiah diterjemahkan sebagai "waspada".{{sfn|Liddell|Scott|1940|p=474}} Beberapa ahli menganggap bahwa kemungkinan besar tradisi Yahudi tentang malaikat yang jatuh telah mendahului, bahkan dalam bentuk tertulis, penulisan Kej. 6:1-4.{{sfn|Grabbe|2004|p=344}}{{sfn|Black|1985|p=14}} Dalam [[Kitab Henokh]], para Penjaga ini "jatuh" setelah mereka "terpikat" oleh wanita manusia. [[2 Henokh|Kitab Henokh Kedua (Henokh Slavia)]] mengacu pada makhluk yang sama dari Kitab Henokh (Pertama), yang sekarang disebut Grigori dalam transkripsi Yunani.{{sfn|Orlov|2011|p=164}} Dibandingkan dengan Kitab Henokh yang lain, malaikat yang jatuh memainkan peran yang tidak terlalu signifikan dalam [[3 Henokh]]. 3 Henokh hanya menyebutkan tiga malaikat yang jatuh yang disebut Azazel, Azza dan Uzza. Mirip dengan Kitab Henokh yang pertama, mereka mengajarkan ilmu sihir di bumi, menyebabkan kerusakan.{{sfn|Reed|2005|pp=256}} Tidak seperti Kitab Henokh yang pertama, tidak disebutkan alasan kejatuhan mereka, dan, menurut 3 Henokh 4.6, mereka juga kemudian muncul di surga untuk menolak kehadiran Henokh.
 
=== 1 Henokh ===
[[File:P. Chester Beatty XII, leaf 3, verso.jpg|thumb|right|200px|''[[Chester Beatty]] XII'', Manuskrip Yunani dari Kitab Henokh, abad ke-4]]
Berdasarkan 1 Henokh 7.2, para Penjaga menjadi "terpikat" dengan wanita manusia{{sfn|Loader|2007|p=57}} dan melakukan hubungan seksual dengan mereka. Keturunan dari persetubuhan ini, dan pengetahuan yang mereka berikan, merusak manusia dan bumi (1 Henokh 10.11-12).{{sfn|Loader|2007|p=13}} Yang menonjol di antara para malaikat ini adalah Shemyaza, pemimpin mereka, dan Azazel. Seperti banyak malaikat yang jatuh lainnya yang disebutkan dalam 1 Henokh 8.1-9, [[Azazil|Azazel]] memperkenalkan manusia pada "seni terlarang", dan Azazel-lah yang ditegur oleh [[Henokh (leluhur Nuh)|Henokh]] sendiri karena pengajaran yang terlarang, seperti yang dinyatakan dalam 1 Henokh 13.1.{{sfn|Boustan|Reed|2004|p=60}} Menurut 1 Henokh 10.6, Tuhan mengutus penghulu malaikat Rafael untuk membelenggu Azazel di padang gurun Dudael sebagai hukuman. Selanjutnya, Azazel dipersalahkan atas kerusakan bumi:<blockquote>'''1 Henokh 10:12''': "Seluruh bumi telah rusak karena pengaruh ajaran Azazel. Oleh karena itu, kepadanya ditimpakan seluruh kejahatan itu."</blockquote>Penafsiran [[Etiologi|etiologis]] dari 1 Henokh membahas tentang asal mula kejahatan. Dengan mengalihkan asal mula dosa dan kesalahan manusia kepada pengajaran malaikat yang jatuh, kejahatan dikaitkan dengan sesuatu yang supernatural dari luar. Motif ini, dalam 1 Henokh, berbeda dengan [[teologi]] Yahudi dan Kristen di kemudian hari; dalam teologi Kristen, kejahatan adalah sesuatu yang berasal dari dalam.{{sfn|Reed|2005|pp=6}} Menurut penafsiran [[Paradigma|paradigmatik]], 1 Henokh mungkin membahas tentang pernikahan terlarang antara para imam dengan perempuan. Seperti yang terlihat dalam [[Imamat 21]]:1-15, para imam dilarang untuk menikahi wanita yang tidak murni. Oleh karena itu, para malaikat yang jatuh dalam 1 Henokh adalah pasangan para imam, yang mencemarkan diri mereka sendiri melalui pernikahan. Sama seperti para malaikat yang diusir dari surga, para imam juga dikeluarkan dari pelayanan mereka di mezbah. Tidak seperti kebanyakan [[Sastra apokaliptik|tulisan apokaliptik]] lainnya, 1 Henokh mencerminkan ketidakpuasan yang semakin besar terhadap institusi keimaman di Yerusalem pada abad ke-3 SM. Penafsiran paradigmatiknya sejajar dengan [[Adam dan Hawa|mitos Adam]] dalam hal asal mula kejahatan: Dalam kedua kasus tersebut, melampaui keterbatasan diri sendiri yang melekat pada sifat alamiahnya, menyebabkan kejatuhannya. Hal ini berbeda dengan penafsiran etiologis, yang menyiratkan adanya kekuatan lain selain Tuhan, di surga. Oleh karena itu, solusi yang terakhir ini kurang cocok dengan pemikiran [[monoteistik]].{{sfn|Suter|1979|p=115–35}} Sebaliknya, pengenalan terhadap pengetahuan yang terlarang mungkin mencerminkan penolakan terhadap budaya [[Helenistik]] asing. Oleh karena itu, malaikat yang jatuh mewakili makhluk [[mitologi Yunani]], yang memperkenalkan seni terlarang, yang digunakan oleh raja-raja dan jenderal Helenistik, yang mengakibatkan penindasan terhadap orang Yahudi.{{sfn|Nickelsburg|1977|p=383–405}}
 
=== 2 Henokh ===
Konsep malaikat jatuh juga terdapat dalam Kitab [[2 Henokh]]. Buku ini menceritakan tentang pendakian [[Henokh (leluhur Nuh)|Henokh]] melalui lapisan-lapisan surga. Selama perjalanannya, dia bertemu dengan malaikat yang jatuh yang dipenjara di surga kedua. Pada awalnya, dia memutuskan untuk berdoa bagi mereka, tetapi kemudian memutuskan untuk tidak melakukannya, karena dia sendiri sebagai manusia biasa, tidak layak untuk mendoakan para malaikat. Namun, di surga ke-5, ia bertemu dengan malaikat pemberontak lainnya, yang di sini disebut [[Penjaga (malaikat)|Grigori]], yang tetap dalam kesedihan, tidak bergabung dengan bala tentara surga dalam nyanyian. Henokh mencoba menghibur mereka dengan menceritakan tentang doa-doanya untuk sesama malaikat dan kemudian mereka bergabung dalam liturgi surgawi.{{sfn|Reed|2005|pp=103–104}}
 
Menariknya, teks tersebut merujuk kepada pemimpin Grigori sebagai Satanail dan bukan sebagai Azael atau Shemyaza, seperti dalam Kitab Henokh yang lain.<ref name="Orlov 2012">{{harvnb|Orlov|Boccaccini|2012|p=150, 164}}</ref> Namun, Grigori dihubungkan dengan para penjaga dalam 1 Henokh.<ref name="Orlov,164">{{harvnb|Orlov|2011|p=164}}</ref><ref>{{harvnb|Anderson|2000|p=64}}</ref>
 
Narasi tentang Grigori dalam 2 Henokh 18:1-7, yang turun ke bumi, menikahi perempuan dan " mencemari bumi dengan perbuatan-perbuatan mereka", yang mengakibatkan mereka dikurung di bawah bumi, menunjukkan bahwa penulis 2 Henokh mengetahui tentang kisah-kisah dalam 1 Henokh.<ref name="Orlov 2012" /> Pengulangan yang lebih panjang dari 2 Henokh, pasal 29 merujuk kepada malaikat-malaikat yang "terlempar dari ketinggian" ketika pemimpin mereka mencoba untuk menyamai kuasa Tuhan (2 Henokh 29:1-4), sebuah ide yang mungkin diambil dari [[Agama Kanaan|agama Kanaan Kuno]] mengenai [[Attar]] yang mencoba untuk menguasai takhta [[Ba'al|Baal]]. Kesamaan antara malaikat yang disebut Satanail dengan dewa yang mencoba merebut tahta dewa yang lebih tinggi, juga diadaptasi oleh orang Kristen di kemudian hari sehubungan dengan kejatuhan Setan.{{sfn|Schwartz|2006|p=108}}
 
=== Kitab Yobel ===
[[Kitab Yobel]], sebuah karya religius Yahudi kuno, yang diterima sebagai kitab kanonik oleh [[Gereja Tewahedo Ortodoks Etiopia|Gereja Ortodoks Ethiopia]] dan [[Beta Israel]], merujuk kepada para Penjaga, yang termasuk di antara para malaikat yang diciptakan pada hari pertama.<ref>{{Cite web|url=http://www.sacred-texts.com/bib/bep/bep02.htm|title=The Book of Enoch the Prophet: Chapter I-XX|website=www.sacred-texts.com}}</ref><ref>{{harvnb|Hanneken|2012|p=57}}</ref> Namun, tidak seperti Kitab Henokh (yang pertama), para Penjaga diperintahkan oleh Tuhan untuk turun ke bumi dan memberi petunjuk kepada umat manusia.<ref>{{harvnb|Hanneken|2012|p=59}}</ref>{{sfn|Reed|2005|pp=90}} Hanya setelah mereka bersetubuh dengan wanita manusia, barulah mereka melanggar hukum-hukum Tuhan.<ref name="ReferenceB">{{harvnb|Pierce|2011|p=112}}</ref> Perkawinan terlarang ini menghasilkan keturunan iblis, yang saling berperang satu sama lain hingga mereka mati, sementara para Penjaga diikat di kedalaman bumi sebagai hukuman.<ref>{{harvnb|Russell|1995|p=193}}</ref> Dalam Yobel 10:1, seorang malaikat lain yang disebut Mastema muncul sebagai pemimpin roh-roh jahat.<ref name="ReferenceB"/> Dia meminta Tuhan untuk menyisakan beberapa iblis, agar dia dapat menggunakan bantuan mereka untuk membawa manusia ke dalam dosa. Setelah itu, ia menjadi pemimpin mereka:<ref name="ReferenceB"/> {{quotation|Tuhan, Sang Pencipta, biarlah sebagian dari mereka tetap tinggal di hadapan-Ku, dan biarlah mereka mendengarkan suaraku, dan melakukan segala sesuatu yang akan kukatakan kepada mereka, karena jika sebagian dari mereka tidak ditinggalkan bagiku, maka aku tidak akan dapat melaksanakan kuasa kehendakku atas anak-anak manusia, karena mereka telah merusak dan menyesatkan di hadapan keputusanku, karena besarlah kejahatan anak-anak manusia. (10:8)}}
 
Baik Kitab Henokh (pertama) maupun Kitab Yobel menyertakan motif malaikat yang memperkenalkan kejahatan kepada manusia. Namun, tidak seperti Kitab Henokh, Kitab Yobel tidak menyatakan bahwa kejahatan disebabkan oleh kejatuhan para malaikat sejak awal, meskipun pengenalan mereka terhadap dosa ditegaskan. Terlebih lagi, sementara para malaikat yang jatuh dalam Kitab Henokh bertindak melawan kehendak Allah, para malaikat dan iblis yang jatuh dalam Kitab Yobel tampaknya tidak memiliki kuasa yang terpisah dari Allah, tetapi hanya bertindak di dalam kuasa-Nya.<ref>{{harvnb|Hanneken|2012|p=60}}</ref>
 
== Yahudi Rabinik ==
 
=== Literatur Rabinik Awal ===
Meskipun konsep malaikat jatuh berkembang dari [[Yahudi Bait Kedua|Yudaisme selama periode Bait Suci Kedua]], para rabi dari abad kedua dan seterusnya berbalik menentang [[Kitab Henokh (disambiguasi)|tulisan-tulisan Henokh]], mungkin untuk mencegah sesama orang Yahudi menyembah dan memuja malaikat. Jadi, meskipun banyak malaikat yang diindividualisasikan dan kadang-kadang dihormati selama periode Bait Suci Kedua, status malaikat direndahkan menjadi kelas makhluk yang setingkat dengan manusia, sehingga menekankan [[Mahahadir|kemahahadiran]] Allah. Rabi abad ke-2, [[Shimon bar Yochai]], mengutuk semua orang yang menjelaskan istilah anak-anak Allah sebagai malaikat. Dia menyatakan bahwa anak-anak Allah sebenarnya adalah anak-anak hakim atau anak-anak bangsawan. Kejahatan tidak lagi dikaitkan dengan kekuatan surgawi, sekarang kejahatan dianggap sebagai "kecenderungan jahat" (''yetzer hara'') dalam diri manusia.{{sfn|Crone|2016|p=6}} Dalam beberapa karya [[Midras|Midrash]], "kecenderungan jahat" dikaitkan dengan [[Samael]], yang bertanggung jawab atas beberapa setan untuk menguji manusia.{{sfn|Dennis|2016|p=376, 477}}{{sfn|Stoyanov|2000|p=83}} Namun demikian, para malaikat ini masih berada di bawah Allah. Penerimaan kembali ide malaikat pemberontak dalam pemikiran Midrash merupakan hal yang belakangan dan kemungkinan dipengaruhi oleh peran malaikat yang jatuh dalam ajaran Islam dan Kristen.{{sfn|Reed|2005|p=266}}
 
=== Talmud Babilonia ===
Namun, ada beberapa petunjuk yang tersebar di seluruh [[Talmud Babilonia]] yang menjadi saksi akan pengetahuan para rabbi tentang mitos malaikat jatuh:
 
# Pertama, Talmud meneruskan kata "[[Azazil|Azazel]]", nama salah satu pemimpin malaikat. Dalam banyak kasus (Yoma 37a, 62a-b, 67b, dan Hullin 11b) kata ini digunakan sebagai toponim belaka, sebuah nama tebing tempat si kambing hitam seharusnya dijatuhkan. Sekali, dalam Yoma 67b, para rabbi mengungkapkan bahwa tempat itu disebut "Azazel" karena tempat itu menebus perbuatan "Uzza dan Azael", malaikat jahat yang dikenal dari Kitab 3 Henokh (3 Henokh 5) yang mengajarkan sihir kepada generasi Henokh.
# Kedua, Niddah 61a menjelaskan bahwa [[Og]], panglima perang orang Refaim yang memiliki tinggi dan kekuatan raksasa (Ulangan 3:11) adalah cucu dari [[Samyaza|Shamhazai]], pemimpin malaikat jatuh yang dikenal dari Kitab 1 Henokh (1 En 6:1-8; 8:1-3), [[Targum Pseudo-Yonatan]] hingga Kejadian 6:4, dan [[Gulungan Laut Mati]] (4Q201 3:6; 4Q202 2:5, dan 4Q530 2:3-23).
# Ketiga, menurut Eruvin 18b setelah menyaksikan pembunuhan Kain, Adam memutuskan untuk tidak hidup bersama dengan Hawa agar tidak melahirkan keturunan yang berpotensi menjadi jahat. Keputusan ini terbukti hanya berhasil sebagian karena dia mengalami ejakulasi yang menyebabkan terbentuknya setan. Teks ini tidak menjelaskan siapa ibu dari makhluk-makhluk ini, tetapi menurut versi tradisi yang ditransmisikan dalam midrash [[Genesis Rabba|Genesis Rabbah]] 20:11, pasangan pertama digoda oleh roh-roh jahat dan melahirkan lebih banyak setan.
# Keempat, menurut Sanhedrin 109a, para arsitek Menara Babel berubah menjadi setan dan dari karya-karya kontekstual, baik Rabinik (mis., [[Genesis Rabba|Genesis Rabbah]] 31:12, [[Deuteronomy Rabbah]] 184) dan Kristen (mis., [[Praeparatio Evangelica]] 9.17.2-3, 9.8.12), jelas bahwa para pengrajin ini dapat ditafsirkan sebagai raksasa. Dari perspektif ini, metamorfosis para pembangun Babel menjadi setan sejajar dengan motif mayat para raksasa yang berubah menjadi roh-roh jahat (mis. 1 Henokh 15:8-12 dan [[Perjanjian Salomo]] 70-71).
 
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa para rabi Talmud mengetahui setidaknya beberapa elemen dari mitos malaikat jatuh, namun memodifikasinya agar dapat membedakannya dengan tradisi agama dan budaya lain pada zaman itu.<ref>{{Cite journal |last=Kosior |first=Wojciech |date=2021-01-01 |title="The Affair of Uzza and Azael" (b. Yoma 67b). The Creation of Demons and the Myth of the Fallen Angels in the Babylonian Talmud |url=https://www.academia.edu/83139842 |journal=Henoch. Historical and Textual Studies in Ancient and Medieval Judaism and Christianity}}</ref>
 
=== Karya-Karya Pasca Talmud ===
Ide tentang malaikat pemberontak dalam [[Agama Yahudi|Yudaisme]] muncul kembali dalam karya [[Midras|Midrash]]-[[Aggadah]] oleh [[Pirkei De-Rabbi Eliezer|Pirke De-Rabbi Eliezer]], yang menunjukkan tidak hanya satu, tetapi dua kejatuhan malaikat. Yang pertama dikaitkan dengan Samael, yang menolak untuk menyembah Adam dan keberatan dengan Tuhan yang lebih memilih Adam daripada para malaikat, yang pada akhirnya turun kepada Adam dan Hawa untuk menggoda mereka ke dalam dosa. Hal ini tampaknya berakar pada motif kejatuhan Iblis dalam Al-Quran dan kejatuhan Setan di [[Gua Harta Karun]].{{sfn|Adelman|2009|p=77–80}} Kejatuhan yang kedua menggemakan narasi Henokh. Sekali lagi, "anak-anak Allah" yang disebutkan dalam Kej 6:1-4 digambarkan sebagai malaikat. Selama kejatuhan mereka, "kekuatan dan perawakan mereka menjadi seperti anak-anak manusia" dan sekali lagi, mereka menghasilkan keberadaan para raksasa dengan cara bersetubuh dengan wanita manusia.{{sfn|Adelman|2009|p=77–80}}
 
=== Kabbalah ===
Meskipun bukan malaikat "jatuh", malaikat-malaikat jahat muncul kembali dalam [[Kabala|Kabbalah]]. Beberapa di antaranya dinamai dengan nama-nama malaikat yang diambil dari tulisan-tulisan Henokh, seperti Samael.{{sfn|Grossman|2011|p=651}} Menurut [[Zohar]], sama seperti malaikat yang dapat diciptakan oleh kebajikan, malaikat jahat adalah inkarnasi dari sifat buruk manusia, yang berasal dari [[Qliphoth]], representasi dari kekuatan-kekuatan yang tidak murni.{{sfn|Ginsburg|2015|p=109}}
 
Namun, Zohar juga menceritakan sebuah narasi tentang dua malaikat jatuh yang disebut [[Samyaza|Aza]] dan [[Azazil|Azael]].{{sfn|Laitman|2007|p=327}} Kedua malaikat ini diusir dari surga setelah tidak mempercayai Adam karena kecenderungan Adam terhadap dosa.{{sfn|Laitman|2007|p=333}} Begitu tiba di Bumi, mereka menggenapi narasi Henokh dengan mengajarkan sihir kepada manusia dan menghasilkan keturunan bersama mereka, serta bersetubuh dengan [[Lilith]] (yang dijuluki "si pendosa"). Dalam narasi tersebut, Zohar menegaskan namun secara bersamaan melarang praktik-praktik sihir.{{sfn|Wineman|1998|p=48}} Sebagai hukumannya, Tuhan merantai para malaikat, namun mereka tetap bersetubuh dengan iblis [[Naama (Kejadian)|Naamah]], yang melahirkan setan, roh-roh jahat, dan penyihir.{{sfn|Laitman|2007|p=333}}
 
== Kekristenan ==
<gallery mode="packed" heights="230">
File:William de Brailes - The Fall of the Rebel Angels (Apocryphal) - Walters W10624R - Full Page.jpg|Kejatuhan Malaikat-Malaikat Pemberontak (Apokrifa) (c. 1250), oleh [[William de Brailes]]. [[Allah (Kristen)|Allah]] duduk di atas takhta di dalam [[mandorla]]. Para malaikat pemberontak digambarkan jatuh dari surga dan masuk ke dalam neraka, dalam bentuk mulut. Saat jatuh, para malaikat itu menjadi iblis.
File:Paradise Lost 1.jpg|[[Mikhael]] mengusir para malaikat pemberontak. Ilustrasi oleh [[Gustave Doré]] untuk [[Paradise Lost]] (1866) karya [[John Milton]]
File:Paradise_Lost_24.jpg|Para malaikat bertempur melawan malaikat jatuh selama Perang di Surga. Ilustrasi oleh [[Gustave Doré]] untuk [[Paradise Lost]] (1866) karya [[John Milton]]
</gallery>
 
=== Alkitab ===
{{Alkitab|Lukas 10:18}} menyebutkan "Iblis jatuh dari langit" dan {{Alkitab|Matius 25:41}} menyebutkan "Iblis dan malaikat-malaikatnya", yang akan dilemparkan ke neraka. Semua [[Injil Sinoptik]] menyebutkan [[Iblis]] sebagai pemimpin setan-setan.<ref name="jstor.org">{{harvnb|Martin|2010|p= 657–677}}</ref> [[Paulus dari Tarsus|Rasul Paulus]] (sekitar tahun 5 - sekitar tahun 64 atau 67) menyatakan dalam {{Alkitab|1 Korintus 6:3}} bahwa ada malaikat-malaikat yang akan dihakimi, yang mengimplikasikan adanya malaikat-malaikat jahat.<ref name="jstor.org"/> {{Alkitab|2 Petrus 2:4}} dan {{Alkitab|Yudas 1:6}} secara paralel merujuk kepada malaikat-malaikat yang telah berdosa terhadap Tuhan dan menantikan penghukuman di [[Hari Penghakiman]].{{sfn|Charles|2005|p=39–48}} {{Alkitab|Wahyu 12:4}} berbicara tentang Iblis sebagai naga merah yang sangat besar yang "ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke bumi." Dalam {{Alkitab|Wahyu 12:7-9}}, Iblis dikalahkan dalam Perang Surga melawan [[Mikhael]] dan para malaikat: "Naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya." Di dalam tulisan-tulisan [[Perjanjian Baru]], tidak ditemukan penyebutan malaikat jatuh sebagai iblis,<ref name="jstor.org"/> namun dengan menggabungkan referensi tentang Iblis, setan, dan malaikat, para penafsir Kristen mula-mula menyamakan malaikat-malaikat yang telah jatuh dengan iblis, yang mana Iblis dianggap sebagai pemimpinnya.<ref name="jstor.org"/><ref>{{harvnb|Packer|2001|p=70}}</ref>
 
[[Origenes]] dan penulis Kristen lainnya mengaitkan [[Bintang Timur|bintang timur]] yang jatuh dalam {{Alkitab|Yesaya 14:12}} dengan pernyataan Yesus dalam {{Alkitab|Lukas 10:18}} bahwa ia "melihat Iblis jatuh bagaikan kilat dari langit", dan juga sebuah ayat tentang kejatuhan Iblis dalam {{Alkitab|Wahyu 12:8-9}}.<ref>{{harvnb|Oswalt|1986|p=320}}</ref> Kata Latin ''lucifer'', seperti yang diperkenalkan dalam [[Vulgata]] akhir abad ke-4 Masehi, memunculkan nama bagi malaikat yang jatuh.{{sfn|Kohler|2013|p=5}}
 
Tradisi Kristen telah mengaitkan Iblis tidak hanya dengan gambaran bintang timur dalam {{Alkitab|Yesaya 14:12}}, tetapi juga dengan celaan dalam {{Alkitab|Yehezkiel 28:11-19}} terhadap raja [[Tirus]], yang dikatakan sebagai "[[kerub]]". [[Bapa-Bapa Gereja]] melihat kedua bagian ini dalam beberapa hal paralel, sebuah penafsiran yang juga disaksikan dalam karya-karya apokrifa dan pseudepigrafa.<ref>{{harvnb|Patmore|2012|p=76–78}}</ref> Namun demikian, "tidak ada tafsiran Injili modern tentang Yesaya atau Yehezkiel yang melihat {{Alkitab|Yesaya 14}} atau {{Alkitab|Yehezkiel 28}} sebagai memberikan informasi tentang kejatuhan Iblis."<ref>{{harvnb|Petersen|2013|p=246}}</ref>
 
=== Kekristenan Mula-Mula ===
Selama periode sebelum berkembangnya agama Kristen, hubungan seksual antara para [[Penjaga (malaikat)|Penjaga]] dan wanita manusia sering dilihat sebagai kejatuhan pertama para malaikat.<ref>{{harvnb|Boyd|2014|p=138}}</ref> Kekristenan menerima tulisan-tulisan Henokh setidaknya sampai abad ketiga.<ref name="Patricia Crone page 4" /> Banyak [[Bapa Gereja]] seperti [[Ireneus|Irenaeus]], [[Yustinus Martir]], [[Klemens dari Aleksandria]], dan [[Lactantius]]<ref name="Reed 2005 14, 15">{{harvnb|Reed|2005|pp=14, 15}}</ref>{{sfn|Reed|2005|pp=149}} menerima hubungan antara mitos turunnya malaikat dengan anak-anak Allah dalam {{Alkitab|Kejadian 6:1-4}}.<ref name="Reed 2005 14, 15" /> Akan tetapi, beberapa [[Asketisme|asketis]], seperti [[Origenes]] (sekitar tahun 184 - 253),{{sfn|Bradnick|2017|p=30}} menolak penafsiran tersebut. Menurut para Bapa Gereja yang menolak doktrin Origenes, para malaikat ini bersalah karena telah melampaui batas-batas natur mereka dan ingin meninggalkan kediaman surgawi mereka untuk mengalami pengalaman sensual.{{sfn|Reed|2005|pp=163}} Irenaeus menyebutkan para malaikat yang jatuh sebagai yang murtad, yang akan dihukum dengan api yang kekal. [[Yustinus Martir]] (sekitar tahun 100 - 165) mengidentifikasi [[Paganisme|dewa-dewa kafir]] sebagai malaikat yang jatuh atau keturunan iblis yang menyamar. Yustinus juga menganggap mereka bertanggung jawab atas penganiayaan terhadap orang Kristen selama abad-abad pertama.{{sfn|Reed|2005|pp=62}} [[Tertulianus]] dan Origenes juga menyebut malaikat-malaikat yang jatuh sebagai guru-guru [[astrologi]].<ref>{{harvnb|Hegedus|2007|p=127}}</ref>
 
Origen mungkin adalah yang pertama kali mengidentifikasikan raja [[Babilonia|Babel]], yang digambarkan sebagai "bintang timur" yang jatuh dalam {{Alkitab|Yesaya 14:1-17}}, sebagai malaikat yang jatuh.<ref>{{harvnb|Russell|1987|p=130}}</ref>{{sfn|Almond|2016|p=42}} Gambaran ini ditafsirkan secara [[Tipologi (teologi)|tipologis]] sebagai baik malaikat maupun raja manusia. Dengan demikian, gambaran bintang timur atau malaikat yang jatuh digunakan untuk menggambarkan Iblis oleh para penulis Kristen mula-mula,<ref>{{harvnb|Charlesworth|2010|p=149}}</ref><ref>{{harvnb|Schwartz|2004|p=108}}</ref> mengikuti persamaan [[Lucifer]] dengan Iblis pada abad pra-Kristen.<ref>{{cite web|url=http://jewishencyclopedia.com/articles/10177-lucifer |title=Lucifer |publisher=Jewish Encyclopedia |access-date=2014-03-11}}</ref>
 
=== Gereja Katolik Roma ===
[[File:Detail-Isenheim-Altarpiece-Gruenewald.jpg|thumb|[[Meja altar Isenheim]] (c. 1512-1616), oleh [[Matthias Grünewald]]. Konser para malaikat (detail), dengan [[Lucifer]] dan malaikat jatuh di latar belakang]]
[[File:Innichen Pfarrkirche St.Michael 3 - Deckenfresco Engelssturz.jpg|thumb|Fresco menggambarkan kejatuhan malaikat yang memberontak (1760), oleh Christoph Anton Mayr. Gereja Paroki St. Michael, Innichen, [[Tyrol|Tyrol Selatan]]]]
 
Tema mengenai malaikat jatuh dibahas dalam sejumlah [[katekismus]], termasuk katekismus Uskup [[George Hay]] yang menjawab pertanyaan "Dosa apa yang menyebabkan mereka jatuh?": "Dosa itu adalah kecongkakan, yang muncul dari keindahan dan anugerah agung yang telah Allah anugerahkan kepada mereka. Karena melihat diri mereka sendiri sebagai makhluk yang begitu mulia, mereka jatuh cinta pada diri mereka sendiri, dan, melupakan Allah yang menciptakan mereka, ingin menjadi setara dengan Pencipta mereka." Akibat dari kejatuhan ini adalah, "mereka segera kehilangan semua anugerah supranatural dan keindahan surgawi mereka: mereka diubah dari malaikat yang mulia menjadi iblis yang mengerikan; mereka diusir dari surga, dan dihukum ke dalam siksaan neraka, yang telah dipersiapkan untuk mereka."<ref>{{cite book|chapter=[[s:Works of the Right Rev. Bishop Hay of Edinburgh/Volume 1/Chapter 4|Chapter 4: On The Creation And Fall Of The Angels]]|title=Works of the Right Rev. Bishop Hay of Edinburgh|year=1871|publisher=William Blackwood and Sons|first=Rev. George|last=Hay|author-link=George Hay (uskup)}}</ref>
 
Dalam hal sejarah, teologi malaikat jatuh diperkirakan berakar pada [[Kitab Henokh (disambiguasi)|literatur Henokh]], yang mulai ditolak oleh orang Kristen pada abad ketiga. Anak-anak Allah kemudian diidentikkan hanya dengan orang-orang saleh, lebih tepatnya dengan keturunan Set yang telah digoda oleh wanita-wanita keturunan Kain. Penyebab kejahatan digeser dari kekuatan superior malaikat, ke manusia itu sendiri, dan ke awal sejarah: pengusiran Setan dan para malaikatnya di satu sisi dan dosa asal manusia di sisi lain.<ref name="Patricia Crone page 4">{{harvnb|Crone|2016|p=4}}</ref><ref>{{harvnb|Reed|2005|p=218}}</ref> Namun, Kitab Para Penjaga, yang mengidentifikasikan anak-anak Allah sebagai malaikat jatuh, tidak ditolak oleh orang [[Kekristenan Suriah|Kristen Syria]] atau [[Gereja Tewahedo Ortodoks Etiopia]].<ref name="Patricia Crone page 5">{{harvnb|Crone|2016|p=5}}</ref> Karya [[Agustinus dari Hippo]], [[de Civitate Dei]] (abad ke-5), menjadi pendapat utama [[demonologi]] Barat dan [[Gereja Katolik Roma|Gereja Katolik]].<ref name="ReferenceC">{{harvnb|Bradnick|2017|p=39}}</ref> Dia menolak tulisan-tulisan Henokh dan menyatakan bahwa satu-satunya asal mula malaikat yang jatuh adalah pemberontakan Setan.<ref name="Heinz Schreckenberg 1992">{{harvnb|Schreckenberg|Schubert|1992|p=253}}</ref><ref name="ReferenceD">{{harvnb|Bradnick|2017|p=42}}</ref> Akibatnya, malaikat yang jatuh disamakan dengan setan dan digambarkan sebagai entitas spiritual non-seksual.<ref name="ReferenceE">{{harvnb|Raymond|2010|p=77}}</ref> Sifat persis dari tubuh spiritual mereka menjadi topik perdebatan selama [[Abad Pertengahan]].<ref name="ReferenceC"/> Agustinus mendasarkan deskripsinya tentang setan pada persepsinya tentang [[Daimon]] Yunani.<ref name="ReferenceC"/> Daimon dianggap sebagai makhluk spiritual, yang terdiri dari materi halus, sebuah gagasan yang juga digunakan untuk malaikat yang jatuh oleh Agustinus.<ref name="ReferenceF">{{harvnb|Bradnick|2017|p=40}}</ref> Namun, para malaikat ini menerima tubuh halus mereka hanya setelah kejatuhan mereka.<ref name="ReferenceF" /> Para sarjana di kemudian hari mencoba menjelaskan rincian sifat spiritual mereka, dengan menyatakan bahwa tubuh halus itu merupakan campuran api dan udara, tetapi mereka masih terdiri dari unsur-unsur material. Yang lain menyangkal adanya hubungan fisik dengan unsur-unsur material, menggambarkan malaikat yang jatuh sebagai entitas spiritual murni.<ref>{{harvnb|Bradnick|2017|p=49}}</ref> Tetapi bahkan mereka yang percaya bahwa malaikat yang jatuh memiliki tubuh halus tidak percaya bahwa mereka dapat menghasilkan keturunan.<ref>{{harvnb|Russell|1987|p=210}}</ref><ref>{{harvnb|Bradnick|2017|p=45}}</ref>
 
[[Agustinus]], dalam karyanya [[de Civitate Dei]] menggambarkan dua kota (Civitates) yang berbeda dan berlawanan satu sama lain seperti terang dan kegelapan.<ref name="ReferenceG">{{harvnb|Horn|1997|p=158}}</ref> Kota duniawi disebabkan oleh tindakan pemberontakan para malaikat yang jatuh dan dihuni oleh orang-orang jahat dan setan (malaikat yang jatuh) yang dipimpin oleh Iblis. Di sisi lain, kota surgawi dihuni oleh orang-orang benar dan para malaikat yang dipimpin oleh Tuhan.<ref name="ReferenceG" /> Meskipun, pembagian [[Ontologi|ontologisnya]] ke dalam dua kerajaan yang berbeda menunjukkan kemiripan dengan dualisme [[Maniisme|Manichean]], Agustinus berbeda dalam hal asal-usul dan kuasa kejahatan. Dalam karya-karya Agustinus, kejahatan berasal dari [[kehendak bebas]]. Agustinus selalu menekankan [[kedaulatan Allah]] atas para malaikat jatuh.{{sfn|Forsyth|2020|p=405}} Oleh karena itu, penduduk kota duniawi hanya dapat beroperasi dalam kerangka kerja yang diberikan Tuhan.<ref name="ReferenceD" /> Pemberontakan para malaikat juga merupakan akibat dari [[Kehendak bebas|kebebasan memilih]] yang diberikan Tuhan. Malaikat yang taat diberikan anugerah, yang memberi mereka pemahaman yang lebih dalam tentang sifat Allah dan tatanan dunia. Diterangi oleh anugerah yang Tuhan berikan, mereka menjadi tidak mampu merasakan keinginan untuk berbuat dosa. Akan tetapi, malaikat-malaikat lain tidak diberkati dengan anugerah itu, sehingga mereka tetap mampu berbuat dosa. Setelah para malaikat ini memutuskan untuk berbuat dosa, mereka jatuh dari surga dan menjadi setan.<ref>{{harvnb|Russell|1987|p=211}}</ref> Dalam pandangan Agustinus tentang malaikat, mereka tidak dapat bersalah karena keinginan daging karena mereka tidak memiliki daging, tetapi mereka dapat bersalah karena dosa-dosa yang berakar pada roh dan akal budi seperti [[kesombongan]] dan [[Iri|iri hati]].<ref>{{harvnb|Bradnick|2017|p=47}}</ref> Akan tetapi, setelah mereka mengambil keputusan untuk memberontak kepada Allah, mereka tidak dapat berbalik.<ref>{{harvnb|Raymond|2010|p=72}}</ref><ref>{{harvnb|Bradnick|2017|p=44}}</ref> [[Katekismus Gereja Katolik]] tidak mengartikan "kejatuhan para malaikat" secara harfiah, tetapi sebagai penolakan yang radikal dan tidak dapat dibatalkan terhadap Allah dan pemerintahan-Nya oleh beberapa malaikat yang, meskipun diciptakan sebagai makhluk yang baik, dengan bebas memilih yang jahat, dosa mereka tidak dapat diampuni karena karakter yang tidak dapat dibatalkan dari pilihan mereka, bukan karena cacat dalam belas kasihan ilahi yang tak terbatas.<ref>{{cite web|url=https://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P1C.HTM |title=Catechism of the Catholic Church, "The Fall of the Angels" (391–395) |publisher=Vatican.va |access-date=2012-07-03 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20120904224955/https://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P1C.HTM |archive-date=2012-09-04 }}</ref>
 
=== Gereja Ortodoks ===
 
==== Gereja Ortodoks Timur ====
Seperti ajaran Katolik, [[Gereja Ortodoks Timur]] juga memiliki keyakinan dasar tentang malaikat jatuh sebagai makhluk rohani yang memberontak terhadap Tuhan. Namun, tidak seperti agama Katolik, tidak ada doktrin yang mapan tentang sifat malaikat jatuh yang sebenarnya, tetapi Kristen Ortodoks Timur dengan suara bulat setuju bahwa kekuatan malaikat jatuh selalu lebih rendah daripada Tuhan. Oleh karena itu, kepercayaan terhadap malaikat jatuh selalu dapat diasimilasi dengan pengetahuan lokal, selama tidak melanggar prinsip-prinsip dasar dan sejalan dengan Alkitab.{{sfn|Stewart|2016|p=141}} Secara historis, beberapa teolog bahkan cenderung menyatakan bahwa malaikat jatuh dapat direhabilitasi di [[dunia yang akan datang]].{{sfn|Benz|2017|p=52}} Malaikat jatuh, seperti halnya malaikat, memainkan peran penting dalam kehidupan rohani orang percaya. Seperti dalam ajaran Katolik, malaikat jatuh menggoda dan menghasut orang untuk berbuat dosa, tetapi penyakit mental juga dikaitkan dengan malaikat jatuh.<ref name="ReferenceJ">{{harvnb|Bulgakov|1988|p=128}}</ref> Mereka yang telah mencapai tingkat kerohanian yang lebih tinggi bahkan dianggap dapat membayangkannya.<ref name="ReferenceJ" /> [[Ritual]] dan [[sakramen]] yang dilakukan oleh Ortodoksi Timur dianggap dapat melemahkan pengaruh setan tersebut.{{sfn|Stewart|2016|p=147}}
 
==== Gereja Etiopia ====
Tidak seperti kebanyakan Gereja lainnya, [[Gereja Tewahedo Ortodoks Etiopia|Gereja Etiopia]] menerima [[Kitab Henokh|1 Henokh]] dan [[Kitab Yobel]] sebagai kitab kanonik.{{sfn|Stuckenbruck|Boccaccini|2016|p=133}} Akibatnya, Gereja percaya bahwa dosa manusia tidak berasal dari pelanggaran Adam saja, tetapi juga dari Iblis dan para malaikat yang telah jatuh ke dalam dosa. Bersama-sama dengan setan, mereka terus menyebabkan dosa dan kerusakan di bumi.{{sfn|Charlesworth|2016|p=10}}
 
=== Protestanisme ===
[[File:John Martin 002.jpg|thumb|''Fallen angels in Hell'' (s. 1841), oleh [[John Martin]]]]
[[File:Alexandre_Cabanel_-_Fallen_Angel.jpg|thumb|''The Fallen Angel'' (1847), oleh [[Alexandre Cabanel]], menggambarkan [[Lucifer]]]]
Seperti ajaran [[Gereja Katolik Roma|Katolik]], [[Protestanisme|Protestantisme]] melanjutkan konsep malaikat yang jatuh sebagai entitas rohani yang tidak berkaitan dengan daging,<ref name="ReferenceE" /> tetapi menolak [[Angelologi Kristen|angelologi]] yang dikembangkan oleh ajaran Katolik. Khotbah-khotbah [[Martin Luther]] (1483-1546) tentang malaikat hanya menceritakan perbuatan-perbuatan para malaikat yang jatuh, dan tidak berurusan dengan hierarki malaikat.{{sfn|Walsham|2006|p=74}} Setan dan para malaikat yang jatuh bertanggung jawab atas beberapa malapetaka di dunia, tetapi Luther selalu percaya bahwa kekuatan para malaikat yang baik melebihi kekuatan para malaikat yang jatuh.{{sfn|Walsham|2006|p=76}} Teolog Protestan Italia, [[Girolamo Zanchi]] (1516-1590), memberikan penjelasan lebih lanjut tentang alasan di balik kejatuhan para malaikat. Menurut Zanchi, para malaikat memberontak ketika inkarnasi Kristus dinyatakan kepada mereka dalam bentuk yang tidak lengkap.<ref name="ReferenceE" /> Sementara Protestan mainline tidak terlalu peduli dengan alasan kejatuhan malaikat, dengan alasan bahwa hal itu tidak berguna dan tidak perlu diketahui, gereja-gereja Protestan lainnya menjadikan kejatuhan para malaikat sebagai fokus utama.<ref name="ReferenceE" />
 
== Islam ==
[[File:Adam honored.jpg|thumb|upright|left|Penggambaran [[Iblis]], muka hitam dan tanpa rambut (bagian atas-kanan gambar). Ia menolak untuk menyembah bersama malaikat lain]]
 
Konsep malaikat jatuh diperdebatkan dalam Islam.{{sfn|Welch|1980|p=756}} Penentangan terhadap kemungkinan adanya malaikat yang berbuat salah dapat dilihat sejak [[Hasan al-Bashri]].{{efn|"Tidak ada kesepakatan di antara para ulama mengenai ketidakberdosaan para malaikat. Mayoritas, tentu saja, berpendapat bahwa mereka tidak berdosa. Mereka mulai dari Al-Quran dan merujuk pada ayat-ayat tertentu yang berbicara tentang hal itu, seperti (66: 6 dan (21:20). Hasan dianggap sebagai salah satu perwakilan pertama dari doktrin ini, tetapi ia jelas terlihat selangkah lebih maju daripada orang-orang sezamannya: ia tidak puas dengan ayat-ayat yang mendukungnya, tetapi mencoba menafsirkan ulang ayat-ayat yang menentangnya secara berbeda." "In der Frage nach der Sündlosigkeit der Engel herrscht keine Einstimmigkeit unter den Gelehrten. Die Mehrheit vertritt freilich, die Ansicht, dass sie sündlos sind. Sie geht vom Koran aus und beruft sich auf einzelne Verse, die dafür sprechen, wie zum Beispiel (66:6 und (21:20). Zu ihnen wird Hasan als einer der ersten Vertreter dieser Lehre gezählt. Er scheint aber offentsichtlich noch einen Schritt weiter mit dieser Frage gekommen zu sein als seine Zeitgenossen. Er begnüngte sich nicht mit den Versen, die dafür sprechen, sondern versuchte, auch die Verse, die gerade dagegen sprechen, anders zu interpretieren."{{sfn|Hamdan|2006|p=291–292}}}} Di sisi lain, [[Abu Hanifah]] (wafat tahun 767 M), pendiri mazhab Hanafi, membedakan malaikat yang taat, malaikat yang tidak taat, dan malaikat kafir, yang juga berbeda dari [[jin]] dan setan.{{sfn|Khan|Iqbal|2005|p=153}} [[Al-Taftazani]] (1322 M -1390 M) berpendapat bahwa malaikat bisa saja tergelincir ke dalam kesalahan dan ditegur, seperti [[Harut dan Marut]], tetapi tidak bisa menjadi kafir, seperti Iblis.{{sfn|Evans|1980|p=135}} Para cendekiawan Muslim kontemporer berpendapat bahwa bahkan jika malaikat jatuh dipertimbangkan, mereka secara konseptual berbeda dengan malaikat yang jatuh dalam Kekristenan, karena mereka tetap melayani Tuhan dan tidak menjadi musuh Tuhan.<ref>Serdar, Murat. "Hıristiyanlık ve İslâm’da Meleklerin Varlık ve Kısımları." Bilimname 2009.2 (2009).
</ref>
 
[[File:FallenAngelsHarutandMarut.jpg|thumb|upright|Malaikat [[Harut dan Marut]] dihukum dengan cara digantung di atas sumur, tanpa rambut dan sayap (sekitar 1703)]]
[[Al-Qur'an|Al-Quran]] menyebutkan kejatuhan [[Iblis]] dalam beberapa [[Surah]]. [[Surah al-Anbiya'|Surah Al-Anbiya]] menyatakan bahwa malaikat yang mengklaim kehormatan Ilahi akan dihukum dengan neraka.<ref>T.C. t.c Istanbul Bilimler Enstitütüsü Sosyal Bilimler Enstitüsü Temel Islam bilimeri Anabilim dali yüksek Lisans Tezi Imam Maturidi'nin Te'vilatu'l-Kur'an'da gaybi Konulara Yaklasimi Elif Erdogan 2501171277 Danisman Prof. Dr. Yaşar Düzenli İstanbul 202</ref> Selanjutnya, Surah 2:102 menyiratkan bahwa sepasang malaikat yang jatuh memperkenalkan sihir kepada manusia. Namun, sepasang malaikat ini tidak menemani Iblis. Malaikat jatuh bekerja dengan cara yang sama sekali berbeda dalam Al-Quran dan [[Tafsir]].{{sfn|El-Zein|1995|p=232}} Menurut kitab [[Ismailiyah|Ismaili]] [[Umm al-Kitab (kitab Ismaili)|Umm al-Kitab]], [[Azazil]] membanggakan dirinya lebih unggul daripada Tuhan sehingga ia dibuang ke langit yang lebih rendah dan berakhir di bumi.<ref name="ReferenceA">{{harvnb|Auffarth|Stuckenbruck|2003|p=161}}</ref> Iblis sering digambarkan dirantai di lubang neraka yang paling dalam ([[Sijjin]]) oleh berbagai ulama, termasuk [[Fakhr al-Din al-Razi]] (1150-1210).<ref>Syria in Crusader Times: Conflict and Co-Existence.&nbsp;(2020).&nbsp;Vereinigtes Königreich:&nbsp;Edinburgh University Press.</ref> Menurut [[Al-Tha'alibi]] (961-1038), [[Qisas Al-Anbiya]] memerintahkan pasukannya yang terdiri atas para malaikat pemberontak (shayāṭīn) dan jin yang paling ganas ([[ifrit]]) dari sana.{{sfn|Lebling|2014|p=30}} Dalam sebuah riwayat [[Syiah]] dari [[Ja'far al-Shadiq]] (700 atau 702-765), [[Idris]] ([[Henokh (leluhur Nuh)|Henokh]]) bertemu dengan seorang malaikat, yang kemudian ditimpa murka Allah, dan sayap serta rambutnya dipotong. Setelah Idris berdoa untuknya kepada Allah, sayap dan rambutnya dipulihkan. Sebagai gantinya, mereka berteman dan atas permintaannya, malaikat tersebut membawa Idris ke surga untuk bertemu dengan malaikat maut.<ref>Muham Sakura Dragon ''The Great Tale of Prophet Enoch (Idris) In Islam'' Sakura Dragon SPC {{ISBN|978-1519952370}}</ref> Dalam tradisi Syiah, kerub yang disebut Futrus diusir dari surga dan jatuh ke bumi dalam bentuk seekor ular.<ref>Kohlberg, E. (2020). In Praise of the Few. Studies in Shiʿi Thought and History</ref>
 
Beberapa cendekiawan non-Muslim belakangan berpendapat bahwa [[Uzair]], yang menurut Surah 9:30 disebut sebagai anak Allah oleh orang Yahudi, pada awalnya merujuk pada malaikat yang jatuh.{{sfn|Wasserstrom|1995|p=183}} Meskipun para penafsir hampir seluruhnya sepakat untuk mengidentifikasikan Uzair sebagai [[Ezra]],{{efn|Meski demikian, sebuah riwayat yang dikaitkan dengan [[Ibnu Hazm]] menyatakan bahwa malaikat [[Sandalphon]] menyalahkan orang-orang Yahudi karena memuja Metatron sebagai "anak Tuhan" "10 hari setiap tahun".{{sfn|Lazarus-Yafeh|2004|p=32}}}} tidak ada bukti sejarah bahwa orang Yahudi menyebutnya sebagai anak Allah. Dengan demikian, Al-Quran mungkin merujuk bukan kepada Ezra duniawi, tetapi kepada Ezra surgawi, mengidentifikasikannya dengan Henokh surgawi, yang kemudian diidentifikasikan dengan [[Metatron|malaikat Metatron]] (yang juga disebut YHWH yang lebih rendah) dalam [[Mistisisme Merkabah|mistik merkabah]].{{sfn|Crone|2016|p=16}}
 
=== Iblis ===
Al-Quran berulang kali menceritakan tentang kejatuhan Iblis. Menurut Al-Quran 2:30, para malaikat keberatan dengan niat Allah untuk menciptakan manusia, karena mereka akan menyebabkan kerusakan dan pertumpahan darah,{{sfn|Houtman|Kadari|Poorthuis|Tohar|2016|p=66}} sesuai dengan kisah dalam [[Kitab Henokh]] dan [[Kitab Yobel]]. Hal ini terjadi setelah para malaikat mengamati manusia yang melakukan ketidakbenaran.{{sfn|Houtman|Kadari|Poorthuis|Tohar|2016|p=70}} Namun, setelah Allah memperlihatkan keunggulan pengetahuan [[Adam]] dibandingkan dengan para malaikat, Dia memerintahkan mereka untuk bersujud. Hanya Iblis yang menolak untuk mengikuti perintah tersebut. Ketika Allah menanyakan alasan di balik penolakan Iblis, dia membanggakan dirinya lebih unggul dari Adam, karena dia terbuat dari api. Kemudian Allah mengusirnya dari surga.{{sfn|Waardenburg|2008|p=38}}
 
Pada [[Makiyah|periode Makiyah]] awal, Iblis muncul sebagai malaikat yang direndahkan.{{sfn|Waardenburg|2008|p=38}} Namun karena ia disebut sebagai jin dalam Surah 18:50, beberapa ulama berpendapat bahwa Iblis sebenarnya bukanlah malaikat, melainkan sebuah entitas yang terpisah, dengan menyatakan bahwa ia hanya diperbolehkan bergabung dengan para malaikat sebagai hadiah atas kesalehan sebelumnya. Oleh karena itu, mereka menolak konsep malaikat yang jatuh dan menekankan kemuliaan malaikat dengan mengutip ayat-ayat Al-Quran tertentu seperti 66:6 dan 16:49, yang membedakan antara malaikat yang sempurna dan jin yang dapat berbuat dosa. Namun, pengertian jinni tidak dapat secara jelas mengecualikan Iblis sebagai malaikat.{{sfn|Öztürk|2009|p=136}} Menurut [[Abdullah bin Abbas|Ibnu Abbas]], malaikat yang menjaga [[jinan]] (surga) disebut Jinni, seperti halnya manusia yang berasal dari [[Makkah|Mekah]] disebut Makki, tetapi mereka tidak terkait dengan ras jin.{{sfn|al-Tabari|Madelung|Cooper|Jones|1987|p=239}}{{sfn|Ayoub|1984|p=75}} Para ulama lain menyatakan bahwa jin adalah segala sesuatu yang tersembunyi dari pandangan manusia, baik malaikat maupun makhluk tak kasat mata lainnya, dengan demikian memasukkan Iblis ke dalam kelompok malaikat.{{sfn|Houtman|Kadari|Poorthuis|Tohar|2016|p=71}}
 
Dalam Surah 15:36, Allah mengabulkan permintaan Iblis untuk membuktikan ketidaklayakan manusia. Surah 38:82 juga menegaskan bahwa intrik Iblis untuk menyesatkan manusia diizinkan oleh kuasa Allah.{{sfn|Houtman|Kadari|Poorthuis|Tohar|2016|p=71}} Namun, seperti yang disebutkan dalam Surah 17:65, upaya Iblis untuk menyesatkan hamba-hamba Allah ditakdirkan untuk gagal.{{sfn|Houtman|Kadari|Poorthuis|Tohar|2016|p=71}} Kisah Iblis dalam Al-Quran sejajar dengan kisah malaikat jahat lainnya dalam Kitab Yobel yang terdahulu: Seperti Iblis, [[Mastema]] meminta izin Tuhan untuk menggoda manusia, dan keduanya memiliki kekuatan yang terbatas, yaitu tidak dapat menipu hamba-hamba Tuhan.{{sfn|Houtman|Kadari|Poorthuis|Tohar|2016|p=72}} Namun, motif ketidaktaatan Iblis tidak berasal dari mitologi Penjaga, tetapi dapat ditelusuri kembali ke [[Gua Harta Karun]], sebuah karya yang mungkin menjadi penjelasan standar dalam agama [[Kekristenan proto-ortodoks|Kristen Proto-Ortodoks]] tentang kejatuhan Iblis sebagai malaikat.{{sfn|Houtman|Kadari|Poorthuis|Tohar|2016|p=66}} Menurut penjelasan ini, Iblis menolak untuk bersujud di hadapan Adam, karena dia adalah "api dan roh" dan karenanya Iblis diusir dari surga.{{sfn|Houtman|Kadari|Poorthuis|Tohar|2016|p=66}}{{sfn|van Geest|Poorthuis|Rose|Rouwhorst|2017|p=83}} Tidak seperti pendapat mayoritas dalam agama Kristen, gagasan bahwa Iblis mencoba merebut tahta Tuhan adalah hal yang asing dalam Islam dan tidak terpikirkan oleh Islam yang menganut [[monoteisme]] yang ketat.{{sfn|El-Zein|2007|p=45}}
 
=== Harut dan Marut ===
[[Harut dan Marut]] adalah sepasang malaikat yang disebutkan dalam Surah 2:102 yang mengajarkan sihir. Meskipun alasan di balik keberadaan mereka di bumi tidak disebutkan dalam Al-Quran, narasi berikut ini telah dikanonisasi dalam tradisi Islam.{{sfn|Burge|2015|p=8}} [[Tafsir Al-Qur'an|Penafsir Al-Quran]], [[Tabari|Thabari]], mengaitkan kisah ini dengan [[Ibnu Masud]] dan [[Ibnu Abbas]]{{sfn|El-Zein|2009|p=40}}, dan juga didukung oleh [[Ahmad bin Hanbal]].{{sfn|Reynolds|2009}} Secara ringkas, para malaikat mengeluhkan perilaku buruk manusia dan mengajukan permohonan untuk membinasakan mereka. Oleh karena itu, Allah memberikan sebuah ujian untuk menentukan apakah para malaikat akan berbuat lebih baik atau tidak dalam jangka waktu yang lama. Para malaikat diberikan dorongan yang mirip dengan manusia, dan setan berkuasa atas mereka. Para malaikat memilih dua (atau dalam beberapa kisah tiga) di antara mereka sendiri. Namun, di Bumi, para malaikat ini menghibur dan bertindak berdasarkan hasrat seksual dan menjadi berdosa karena penyembahan berhala, di mana mereka bahkan membunuh saksi atas tindakan mereka yang tidak bersalah. Karena perbuatan mereka, mereka tidak diizinkan untuk naik ke surga lagi.{{sfn|Abdul-Raof|2012|p=155}}
 
Mungkin nama Harut dan Marut berasal dari agama [[Zoroastrianisme|Zoroaster]] dan berasal dari dua orang Amesha yang bernama Haurvatat dan Ameretat.{{sfn|Crone|2016|p=10}} Meskipun Al-Quran memberikan nama-nama Iran kepada para malaikat yang telah jatuh itu, para mufassir mengenalinya sebagai nama-nama yang diambil dari [[Kitab Para Penjaga]]. Sejalan dengan [[3 Henokh]], [[al-Kalbi]] (737 M - 819 M) menamai tiga malaikat yang turun ke bumi, dan dia bahkan memberi mereka nama-nama seperti dalam Kitab Henokh. Dia menjelaskan bahwa salah satu dari mereka kembali ke surga dan dua lainnya berganti nama menjadi Harut dan Marut.{{sfn|Crone|2016|p=10–11}} Namun, seperti dalam kisah Iblis, kisah Harut dan Marut tidak mengandung jejak pemberontakan malaikat. Sebaliknya, kisah-kisah tentang malaikat yang jatuh berkaitan dengan persaingan antara manusia dan malaikat.{{sfn|Crone|2016|p=11}} Seperti yang ditegaskan dalam Al-Quran, Harut dan Marut diutus oleh Allah dan, tidak seperti para [[Penjaga (malaikat)|Penjaga]], mereka hanya mengajari manusia sihir atas seizin Allah{{sfn|Reed|2015|p=6}} seperti halnya Iblis yang hanya dapat menggoda manusia atas seizin Allah.{{sfn|Houtman|Kadari|Poorthuis|Tohar|2016|p=78}}
 
== Karya sastra ==
[[File:Paradise_Lost_12.jpg|thumb|[[Lucifer]] diusir dari [[surga]], menggambarkan "Kejatuhan Lucifer". Ilustrasi oleh [[Gustave Doré]] untuk karya [[John Milton]], ''[[Paradise Lost]]'' (1866)]]
Dalam [[Komedi Ketuhanan|''La Divina Commedia'']] (1308-1320) karya [[Dante Alighieri]], para malaikat yang jatuh menjaga Kota Dis yang mengelilingi lingkaran neraka yang lebih rendah. Mereka menandai sebuah transisi: Sementara di lingkaran-lingkaran sebelumnya para pendosa dihukum karena dosa-dosa yang tidak dapat mereka hindari, berikutnya lingkaran neraka diisi oleh para pendosa yang memberontak terhadap Tuhan dengan sengaja, seperti malaikat jatuh atau bidat Kristen.{{sfn|Fowlie|1981|p=70}}
 
Dalam puisi epik abad ke-17 karya [[John Milton]], [[Paradise Lost|''Paradise Lost'']], malaikat yang taat dan malaikat yang jatuh memainkan peran penting. Mereka muncul sebagai individu yang rasional:{{sfn|Milner|2017|loc=bab 5}} kepribadian mereka mirip dengan manusia.{{sfn|Ježik|2014|p=4}} Malaikat yang jatuh dinamai berdasarkan entitas dari mitologi Kristen dan Pagan, seperti [[Molokh]], [[Chemosh]], [[Dagon]], [[Belial]], [[Beelzebub|Beelzebul]], dan [[Iblis]] ([[Setan (Kristen)|Setan]]) sendiri.{{sfn|Ježik|2014|p=2}} Mengikuti kisah kanonik Kristen, Iblis meyakinkan para malaikat lain untuk hidup bebas dari hukum-hukum Tuhan, kemudian mereka diusir dari surga.{{sfn|Ježik|2014|p=4}} Puisi epik ini dimulai dengan malaikat jatuh di neraka. Penggambaran pertama tentang Tuhan dalam buku ini diberikan oleh para malaikat jatuh, yang menggambarkan-Nya sebagai seorang tiran yang patut dipertanyakan dan menyalahkan-Nya atas kejatuhan mereka.{{sfn|Myers|2012|p=54, 59}} Diusir dari surga, para malaikat jatuh membangun kerajaan mereka sendiri di kedalaman neraka, dengan ibu kota yang disebut [[Pandæmonium (Paradise Lost)|Pandæmonium]]. Tidak seperti kebanyakan representasi Kristen sebelumnya tentang neraka, neraka bukanlah tempat utama bagi Tuhan untuk menyiksa orang-orang berdosa, melainkan kerajaan para malaikat jatuh. Para malaikat jatuh bahkan membangun istana, bermain musik dan berdebat dengan bebas. Namun demikian, tanpa tuntunan ilahi, para malaikat jatuh itu sendiri yang mengubah neraka menjadi tempat penderitaan.{{sfn|Myers|2012|p=60}}
 
Konsep malaikat jatuh memainkan peran penting dalam berbagai puisi [[Alfred de Vigny]].{{sfn|Bamberger|2010|p=4}} Dalam ''Le Déluge'' (1823),{{sfn|Majewski|1989|p=157}} putra dari seorang malaikat dan seorang wanita belajar dari bintang-bintang tentang banjir besar. Dia mencari perlindungan dengan kekasihnya di [[Gunung Ararat]], berharap ayah malaikatnya akan menyelamatkan mereka. Namun karena dia tidak muncul, mereka terjebak oleh banjir. ''Éloa'' (1824) bercerita tentang seorang malaikat perempuan yang diciptakan oleh air mata Yesus. Dia mendengar tentang seorang malaikat laki-laki yang diusir dari surga, kemudian dia berusaha menghiburnya, tetapi malah mengalami kebinasaan.{{sfn|Bamberger|2010|p=4}}
 
== Keterangan ==
{{notelist}}
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Kristen-stub}}
== Daftar pustaka ==
{{Refbegin|30em|indent=yes}}
* {{cite book|last1=Adelman|first1=Rachel|title=The Return of the Repressed: Pirqe De-Rabbi Eliezer and the Pseudepigrapha|date=2009|publisher=BRILL|location=Leiden|isbn=978-90-04-17049-0|oclc=1123830324|url=https://books.google.de/books?id=Z7Ue5kAkw20C|language=en|ref={{sfnref|Adelman|2009}}}}
* {{cite book|last1=Abdul-Raof|first1=Hussein|title=Theological Approaches to Qur'anic Exegesis: A Practical Comparative-contrastive Analysis|date=2012|publisher=Routledge|isbn=978-0-415-44958-8|url=https://books.google.de/books?id=HjjcRAZQ1s4C|language=en|ref={{sfnref|Abdul-Raof|2012}}}}
* {{cite book|last1=al-Tabari|first1=Muhammad ibn Jarir|last2=Madelung|first2=Wilferd|last3=Cooper|first3=John|last4=Jones|first4=Alan|authorlink1=Muhammad ibn Jarir al-Tabari|title=The Commentary On The Qur'an: VOLUME I|location=Oxford|publisher=Oxford University Press|date=1987|isbn=978-0-19-920142-6|oclc=769292271|url=https://books.google.de/books?id=pKlLzQEACAAJ|language=en|ref={{sfnref|al-Tabari|Madelung|Cooper|Jones|1987}}}}
* {{cite book|last1=Almond|first1=Philip C.|title=The Devil: A New Biography|date=2016|publisher=I.B.Tauris|location=Luân Đôn|isbn=978-0-85773-488-4|oclc=1124402383|url=https://books.google.de/books?id=jwBgAwAAQBAJ|language=en|ref={{sfnref|Almond|2016}}}}
* {{cite book|editor-last=Anderson|editor-first=Gary|title=Literature on Adam and Eve|year=2000|publisher=Brill|location=Leiden|url=https://books.google.com/books?id=1YoUBBVGBGEC&pg=PA46&dq=2+enoch+18:3&hl=en&sa=X&ei=uVP5T7_9DIqy2QXc24HiBg&ved=0CEAQ6AEwAg#v=onepage&q=2%20enoch%2018%3A3&f=false|oclc=1000873646|isbn=978-9004116009|ref={{sfnref|Anderson|2000}}}}
* {{cite book|last1=Auffarth|first1=Christoph|last2=Stuckenbruck|first2=Loren T.|title=The Fall of the Angels|date=2003|publisher=BRILL|location=Leiden, Boston|isbn=978-90-04-12668-8|oclc=1025492198|url=https://books.google.de/books?id=lhNyGFkT3QYC|language=en|ref={{sfnref|Auffarth|Stuckenbruck|2003}}}}
* {{cite book|last1=Ayoub|first1=Mahmoud M.|title=Qur'an and Its Interpreters, The, Volume 1|date=1984|publisher=SUNY Press|location=Albany|isbn=978-0-7914-9546-9|url=https://books.google.de/books?id=hVpmIJAFVo0C|language=en|oclc=1224370664|ref={{sfnref|Ayoub|1984}}}}
* {{cite book|last1=Azaiez|first1=Mehdi|last2=Reynolds|first2=Gabriel Said|last3=Tesei|first3=Tommaso|last4=Zafer|first4=Hamza M.|title=The Qur'an seminar commentary a collaborative study of 50 Qur'anic passages = Le Qur'an seminar: commentaire collaboratif de 50 passages coraniques|date=2016|publisher=De Gruyter|location=Berlin|isbn=978-3-11-044479-7|oclc=920690876|url=https://books.google.de/books/about/The_Qur_an_Seminar_Commentary_Le_Qur_an.html?id=OyncjgEACAAJ&redir_esc=y|language=en|ref={{sfnref|Azaiez|Reynolds|Tesei|Zafer|2016}}}}
* {{cite book|last1=Badawi|first1=Al-Saïd Muhammad|last2=Haleem|first2=M. A. Abdel|title=Arabic - English Dictionary of Qurʾanic Usage|date=2008|publisher=BRILL|location=Leiden|isbn=978-90-04-14948-9|oclc=1014982289|url=https://books.google.de/books/about/Arabic_English_Dictionary_of_Qur%CA%BEanic_U.html?id=mclrIKdye5QC|language=en|ref={{sfnref|Badawi|Haleem|2008}}}}
* {{cite book|last1=Bamberger|first1=Bernard J.|title=Fallen Angels: Soldiers of Satan's Realm|date=2010|publisher=Jewish Publication Society|isbn=978-0-8276-1047-7|url=https://books.google.de/books?id=3L91qpvMXVUC|language=en|oclc=1020550926|ref={{sfnref|Bamberger|2010}}}}
* {{cite book|last1=Baumann|first1=Rüdeger|title=Interreligiöses Lernen mit Koran und Bibel|date=2018|publisher=BoD – Books on Demand|location=Norderstedt|isbn=978-3-7481-7050-1|url=https://books.google.de/books?id=mHqADwAAQBAJ|language=de|oclc=1081370606|ref={{sfnref|Baumann|2018}}}}
* {{cite book|last1=Benz|first1=Ernst|title=The Eastern Orthodox Church: Its Thought and Life|date=2017|publisher=Routledge|isbn=978-1-351-30475-7|url=https://books.google.de/books?id=aG5QDwAAQBAJ|language=en|ref={{sfnref|Benz|2017}}}}
* {{cite book|last1=Black|first1=Matthew|last2=VanderKam|first2=James C.|title=The Book of Enoch Or I Enoch: A New English Edition|date=1985|publisher=BRILL|location=Leiden|isbn=978-90-04-07100-1|oclc=1000945195|url=https://books.google.de/books?id=joQeAAAAIAAJ|language=en|ref={{sfnref|Black|VanderKam|1985}}}}
* {{cite book|last1=Boustan|first1=Ra'anan S.|last2=Reed|first2=Annette Yoshiko|title=Heavenly Realms and Earthly Realities in Late Antique Religions|date=2004|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge; New York|isbn=978-1-139-45398-1|oclc=1200857894|url=https://books.google.de/books?id=yEdheR2ckmcC|language=en|ref={{sfnref|Boustan|Reed|2004}}}}
* {{cite book|last1=Boyd|first1=Gregory A.|title=God at War: The Bible Spiritual Conflict|date=2014|publisher=InterVarsity Press|location=Downers Grove|isbn=978-0-8308-9830-5|url=https://books.google.de/books?id=EC81DQAAQBAJ|language=en|oclc=1043361236|ref={{sfnref|Boyd|2014}}}}
* {{Cite thesis|last= Ježik |first= Biljana |date= 2014 |title= The Fallen Angels in Milton's Paradise Los |type= luận văn |language= en |publisher= Đại học Josip Juraj Strossmayer |place= Osijek |url= https://zir.nsk.hr/islandora/object/ffos%3A858/datastream/PDF/view |access-date= ngày 7 tháng 1 năm 2021 |ref={{sfnref|Ježik|2014}}}}
* {{cite book|last1=Bradnick|first1=David L.|title=Evil, Spirits, and Possession|date=2017|publisher=BRILL|location=Leiden|isbn=978-90-04-33849-4|oclc=1005350658|url=https://books.google.de/books?id=CyQzDwAAQBAJ|ref={{sfnref|Bradnick|2017}}}}
* {{cite book|last1=Bulgakov|first1=Sergiĭ|title=The Orthodox Church|date=1988|publisher=St Vladimir's Seminary Press|location=Crestwood, New York|isbn=978-0-88141-051-8|oclc=1005501670|url=https://books.google.de/books/about/The_Orthodox_Church.html?id=HAaNyj20KDYC|language=en|ref={{sfnref|Bulgakov|1988}}}}
*{{cite book|last1=Buranelli|first1=Francesco|last2=Dietrick|first2=Robin C.|last3=Bussagli|first3=Marco|last4=Sica|first4=Cecilia|last5=Bernabei|first5=Roberta|title=Between God and Man: Angels in Italian Art|date=2007|publisher=Univ. Press of Mississippi|location=Jackson|isbn=978-1-887422-15-4|page=1110335370|url=https://books.google.de/books?id=OK_DWkHkiUoC|language=en|ref={{sfnref|Buranelli|Dietrick|Bussagli|Sica|Bernabei|2007}}}}
* {{cite book|last1=Burge|first1=Stephen|title=Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik|date=2015|publisher=Routledge|isbn=978-1-136-50473-0|url=https://books.google.de/books?id=IDZACwAAQBAJ|language=en|ref={{sfnref|Burge|2015}}}}
* {{Cite magazine|last1=Charles|first1=J. Daryl|title=The Angels under Reserve in 2 Peter and Jude|journal=Bulletin for Biblical Research|date=2005|volume=15|issue=1|jstor=26422750|url=https://www.semanticscholar.org/paper/The-Angels-under-Reserve-in-2-Peter-and-Charles/f3e8b1ec707064e657480124741417c49253f75f|publisher=Penn State University Press|language=en|pages=39–48|ref={{sfnref|Charles|2005}}}}
* {{cite book|last1=Charlesworth|first1=James H.|title=The Old Testament Pseudepigrapha|date=2016|publisher=Hendrickson Publishers|location=Peabody, Mass.|isbn=978-1-59856-491-4|oclc=1038642634|url=https://books.google.de/books?id=Z8cyt_SM7voC|language=en|ref={{sfnref|Charlesworth|2016}}}}
* {{cite book|last1=Crone|first1=Patricia|title=The Qurʾānic Pagans and Related Matters: Collected Studies in Three Volumes, Volume 1|date=2016|publisher=BRILL|location=Leiden, Boston|isbn=978-90-04-31928-8|url=https://books.google.de/books?id=_wpRDAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=The+Qur%CA%BE%C4%81nic+Pagans+and+Related+Matters&hl=vi&sa=X&ved=2ahUKEwjln5nH2ozuAhXbwAIHHVZpBi8Q6AEwAHoECAEQAg#v=onepage&q=The%20Qur%CA%BE%C4%81nic%20Pagans%20and%20Related%20Matters&f=false|language=en|chapter=The Book of Watchers in the Qurʾān|doi=10.1163/9789004319288_008|oclc=1006742375|ref={{sfnref|Crone|2016}}}}
* {{cite web|author1=Đại học Tự do Berlin|title=Der Teufel in der Kunst|url=https://www.geisteswissenschaften.fu-berlin.de/v/littheo/teufel/kunst/index.html|website=www.geisteswissenschaften.fu-berlin.de|location=Berlin|language=de|date=ngày 12 tháng 2 năm 2007}}
* {{cite book|last1=Dennis|first1=Geoffrey W.|title=The Encyclopedia of Jewish Myth, Magic and Mysticism: Second Edition|date=2016|publisher=Llewellyn Worldwide|location=Woodbury, MN|isbn=978-0-7387-4814-6|oclc=905419477|url=https://books.google.de/books?id=WlDzCwAAQBAJ|language=en|ref={{sfnref|Dennis|2016}}}}
* {{cite book|last1=El-Zein|first1=Amira|title=Islam, Arabs, and the Intelligent World of the Jinn|date=2009|publisher=Syracuse University Press|location=Syracuse, New York|isbn=978-0-8156-5070-6|url=https://books.google.de/books?id=JjTctEZXHCQC|language=en|oclc=1027043707|ref={{sfnref|El-Zein|2009}}}}
* {{Cite thesis|last1=El-Zein|first1=Amira|title=The evolution of the concept of the Jinn from pre-Islam to Islam|type=PhD|date=1995|publisher=Đại học Georgetown|location=Washington, D.C.|url=https://de.scribd.com/doc/32732591/The-Evolution-of-the-Concept-of-the-Jinn|ref={{sfnref|El-Zein|1995}}}}
* {{cite book|first=Austin P.|last=Evans|title=A commentary on the Creed of Islam|publisher=Columbia University Press|location=New York|date=1980|ref={{sfnref|Evans|1980}}}}
* {{cite book|last1=Flinn|first1=Frank K.|title=Encyclopedia of Catholicism|date=2007|publisher=Infobase Publishing|location=New York|isbn=978-0-8160-7565-2|oclc=191044725|url=https://books.google.de/books?id=gxEONS0FFlsC|language=en|ref={{sfnref|Flinn|2007}}}}
* {{cite book|last1=Forsyth|first1=Neil|title=The Old Enemy: Satan and the Combat Myth|date=2020|publisher=Princeton University Press|location=Princeton|isbn=978-0-691-21460-3|oclc=1159167110|url=https://books.google.de/books?id=E9PgDwAAQBAJ|language=en|ref={{sfnref|Forsyth|2020}}}}
* {{cite book|last1=Fowlie|first1=Wallace|title=A Reading of Dante's Inferno|date=1981|publisher=University of Chicago Press|location=[[Chicago]], [[Amerika Serikat]]|isbn=978-0-226-25888-1|url=https://books.google.de/books?id=MLeDrZBn2ncC|language=en|oclc=1108239112|ref={{sfnref|Fowlie|1981}}}}
* {{cite book|last1=Ginsburg|first1=Christian D.|title=The Kabbalah (Routledge Revivals): Its Doctrines, Development, and Literature|publisher=Routledge|isbn=978-1-317-58888-7|url=https://books.google.de/books?id=yh_ICQAAQBAJ|language=en|date=2015|ref={{sfnref|Ginsburg|2015}}}}
* {{cite book|last1=Grabbe|first1=Lester L.|title=An Introduction to First Century Judaism: Jewish Religion and History in the Second Temple Period|date=1996|publisher=A&C Black|location=Edinburgh|isbn=978-0-567-08506-1|oclc=1167907568|url=https://books.google.de/books?id=DO6kT5RPuxgC|language=en|ref={{sfnref|Grabbe|1996}}}}
* {{cite book|last1=Grabbe|first1=Lester L.|title=A History of the Jews and Judaism in the Second Temple Period, Volume 2: The Coming of the Greeks: The Early Hellenistic Period (335-175 BCE)|date=2008|publisher=A&C Black|location=Luân Đôn|isbn=978-0-567-38988-6|oclc=1119455013|url=https://books.google.de/books?id=qQNlslA72SkC|language=en|ref={{sfnref|Grabbe|2008}}}}
* {{cite book|last1=Grossman|first1=Maxine|title=The Oxford Dictionary of the Jewish Religion|date=2011|publisher=Oxford University Press|location=New York|isbn=978-0-19-973004-9|oclc=1026332541|url=https://books.google.de/books?id=hKAaJXvUaUoC|language=en|ref={{sfnref|Grossman|2011}}}}
* {{cite book|last1=Hamdan|first1=Omar|title=Studien zur Kanonisierung des Korantextes: al-Ḥasan al-Baṣrīs Beiträge zur Geschichte des Korans|date=2006|publisher=Otto Harrassowitz Verlag|location=Wiesbaden|isbn=978-3-447-05349-5|url=https://books.google.de/books?id=xdxEYelyFVQC|language=de|oclc=180956294|ref={{sfnref|Hamdan|2006}}}}
* {{cite book|last1=Hanneken|first1=Todd R.|title=The Subversion of the Apocalypses in the Book of Jubilees|date=2012|publisher=Society of Biblical Lit|location=Michigan|isbn=978-1-58983-643-3|oclc=1020550763|url=https://books.google.de/books?id=2D8EKSCmxjoC|language=en|ref={{sfnref|Hanneken|2012}}}}
* {{cite book|last1=Hegedus|first1=Tim|title=Early Christianity and Ancient Astrology|date=2007|publisher=Peter Lang|location=New York, Washington DC, Baltimore, Bern, Frankfurt am Main, Berlin, Brussels, Vienna, Oxford|isbn=978-0-8204-7257-7|oclc=180739702|url=https://books.google.de/books?id=USa7FTxP-okC|language=en|ref={{sfnref|Hegedus|2007}}}}
* {{cite book|last1=Hoffman|first1=Valerie J.|title=The Essentials of Ibadi Islam|date=2012|publisher=Syracuse University Press|location=Syracuse, New York|isbn=978-0-8156-5084-3|oclc=1097088611|jstor=j.ctt1j5d7rj|url=https://books.google.de/books?id=JNxvMRJM3EAC|language=en|ref={{sfnref|Hoffman|2012}}}}
* {{cite book|last1=Horn|first1=Christoph|title=Augustinus, De civitate dei|date=1997|publisher=Oldenbourg Verlag|location=Berlin|isbn=978-3-05-005040-9|oclc=871856089|url=https://books.google.de/books?id=S26z-iMwW7AC|language=de|ref={{sfnref|Horn|1997}}}}
* {{cite book|last1=Houtman|first1=Alberdina|last2=Kadari|first2=Tamar|last3=Poorthuis|first3=Marcel|last4=Tohar|first4=Vered|title=Religious Stories in Transformation: Conflict, Revision and Reception|date=2016|publisher=BRILL|isbn=978-90-04-33481-6|url=https://books.google.de/books?id=31pFDQAAQBAJ|language=en|oclc=1047614304|ref={{sfnref|Houtman|Kadari|Poorthuis|Tohar|2016}}}}
* {{cite book|last1=Khan|first1=Masood Ali|last2=Iqbal|first2=Shaikh Azhar|title=Encyclopaedia of Islam: Religious doctrine of Islam|date=2005|publisher=Commonwealth|location=New Delhi|url=https://books.google.de/books?id=YF0kAQAAIAAJ|language=en|oclc=65180621|ref={{sfnref|Khan|Iqbal|2005}}}}
* {{cite book|last1=Kohler|first1=Kaufmann|title=Heaven and Hell in Comparative Religion: With Special Reference to Dante's Divine Comedy|date=2013|publisher=Literary Licensing, LLC|isbn=978-1-258-87087-4|url=https://books.google.de/books?id=RGn1ngEACAAJ|language=en|ref={{sfnref|Kohler|2013}}}}
* {{cite book|last1=Laitman|first1=Michael|title=The Zohar|date=2007|publisher=Laitman Kabbalah Publishers|location=Toronto, ON; Brooklyn, N.Y|isbn=978-1-897448-09-0|oclc=1034911357|url=https://books.google.de/books?id=AXuv2wKr4NoC|language=en|ref={{sfnref|Laitman|2007}}}}
* {{cite book|last1=Lazarus-Yafeh|first1=Hava|title=Intertwined Worlds: Medieval Islam and Bible Criticism|date=2004|publisher=Princeton University Press|isbn=978-1-4008-6273-3|url=https://books.google.de/books?id=mzQABAAAQBAJ|language=en|oclc=1091419578|ref={{sfnref|Lazarus-Yafeh|2004}}}}
* {{cite book|last1=Lebling|first1=Robert W.|title=Legends of the Fire Spirits: Jinn and Genies from Arabia to Zanzibar|date=2014|publisher=Bloomsbury Publishing Plc|oclc=1023208075|isbn=978-1-78076-904-2|url=https://books.google.de/books?id=KDcgngEACAAJ|language=en|ref={{sfnref|Lebling|2014}}}}
* {{cite book|last1=Liddell|first1=Henry George|last2=Scott|first2=Robert|title=A Greek-English Lexicon|date=1940|publisher=At the Clarendon Press, sold by Macmillan and Company [etc.] London|location=Oxford|oclc=1071397516|url=https://books.google.de/books?id=LHmQvAr8wrsC|language=en|others=direvisi dan ditambah secara keseluruhan oleh Sir Henry Stuart Jones dengan bantuan Roderick McKenzie|ref={{sfnref|Liddell|1940}}}}
* {{cite book|last1=Loader|first1=William|title=Enoch, Levi, and Jubilees on Sexuality: Attitudes Towards Sexuality in the Early Enoch Literature, the Aramaic Levi Document, and the Book of Jubilees|date=2007|publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing|location=Grand Rapids, Michigan|isbn=978-0-8028-2583-4|page=1044512177|url=https://books.google.de/books?id=v7NjVIFAvxYC|language=en|ref={{sfnref|Loader|2007}}}}
* {{cite book|last1=Majewski|first1=Henry F.|title=Paradigm & Parody: Images of Creativity in French Romanticism--Vigny, Hugo, Balzac, Gautier, Musset|date=1989|publisher=University of Virginia Press|location=[[Charlottesville, Virginia|Charlottesville]]|isbn=978-0-8139-1177-9|url=https://books.google.de/books?id=xe-sgVNFkNsC|language=en|oclc=1036752342|ref={{sfnref|Majewski|1989}}}}
*{{cite book|last1=Marsh|first1=Charles|title=Licht in het duister: het leven van Dietrich Bonhoeffer|date=2015|publisher=VBK Media|location=Utrecht|isbn=978-90-435-2406-3|oclc=1048632867|url=https://books.google.de/books?id=JoAeBAAAQBAJ|language=de|ref={{sfnref|Marsh|2015}}}}
* {{cite book|last1=Walsham|first1=Alexandra|title=Angels in the Early Modern World|date=2006|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge, Vương quốc Anh; New York|isbn=978-0-521-84332-4|oclc=1023186182|url=https://books.google.de/books?id=UvZNzngArGQC|language=en|ref={{sfnref|Walsham|2006}}}}
* {{Cite magazine|last1=Martin|first1=Dale Basil|title=When Did Angels Become Demons?|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-biblical-literature_winter-2010_129_4/page/657|journal=Journal of Biblical Literature|date=2010|volume=129|issue=4|pages=657–677|doi=10.2307/25765960|jstor=25765960|publisher=The Society of Biblical Literature|language=en|ref={{sfnref|Martin|2010}}}}
* {{cite book|last1=Milner|first1=Andrew|title=Literature, Culture and Society|date=2017|publisher=Routledge|isbn=978-1-134-94950-2|url=https://books.google.de/books?id=ano2DwAAQBAJ|language=en|ref={{sfnref|Milner|2017}}}}
* {{cite book|last1=Myers|first1=Benjamin|title=Milton's Theology of Freedom|date=2012|publisher=Walter de Gruyter|isbn=978-3-11-091937-0|url=https://books.google.de/books?id=ylyHWJgjQbcC|language=en|oclc=1036752342|ref={{sfnref|Myers|2012}}}}
* {{Cite magazine|last1=Nickelsburg|first1=George W. E.|title=Apocalyptic and Myth in 1 Enoch 6-11|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-biblical-literature_1977-09_96_3/page/383|journal=Journal of Biblical Literature|date=1977|volume=96|issue=3|doi=10.2307/3266192|jstor=3266192|publisher=The Society of Biblical Literature|language=en|issn=0021-9231|ref={{sfnref|Nickelsburg|1977}}}}
* {{cite book|last1=Orlov|first1=Andrei A.|title=Dark Mirrors: Azazel and Satanael in Early Jewish Demonology|date=2011|publisher=SUNY Press|location=Albany|isbn=978-1-4384-3953-2|oclc=1012835533|url=https://books.google.de/books?id=H5pbK3uXL5cC|language=en|ref={{sfnref|Orlov|2011}}}}
* {{cite book|last1=Orlov|first1=Andrei A.|last2=Boccaccini|first2=Gabriele|editor1-last=Zurawski|editor1-first=Jason|title=New Perspectives on 2 Enoch: No Longer Slavonic Only|date=2012|publisher=Brill|location=Leiden|isbn=978-90-04-23014-9|url=https://books.google.de/books?id=hK8q4fdU-JsC|language=en|oclc=1000811968|ref={{sfnref|Orlov|2012}}}}
* {{cite book|last1=Oswalt|first1=John N.|title=Google Books|date=1986|publisher=William B. Eerdmans Publishing Company|location=Grand Rapids, Michigan|isbn=9780802825292|oclc=1080886851|url=https://books.google.de/books/about/The_Book_of_Isaiah_Chapters_1_39.html|ref={{sfnref|Oswalt|1986}}}}
* {{Cite magazine|last1=Öztürk|first1=Mustafa|title=The Tragic Story of Iblis (Satan) in the Qur'an|journal=Journal of Islamic Research|date=2009-12|volume=2|issue=2|url=https://www.semanticscholar.org/paper/The-Tragic-Story-of-Iblis-(Satan)-in-the-Qur'an-%C3%96zt%C3%BCrk/71870792fc08b5da6b04f2461655c282c44dde18|trans-title=Câu chuyện bi thương của Iblis (Satan) trong Qur'an|publisher=Islamic University of Europa|language=en|ref={{sfnref|Öztürk|2009}}}}
* {{cite book|last=Packer|first=J.I.|title=Concise theology: a guide to historic Christian beliefs|year=2011|publisher=Tyndale House|location=Carol Stream, Ill.|isbn=978-0-8423-3960-5|chapter=Satan: Fallen angels have a leader|chapter-url=https://books.google.com/books?id=rXmOrt8mVJkC&pg=PT70#v=onepage|oclc=1098477712|ref={{sfnref|Packer|2011}}}}
* {{cite book|last1=Patmore|first1=Hector M.|title=Adam, Satan, and the King of Tyre: The Interpretation of Ezekiel 28:11-19 in Late Antiquity|date=2012|publisher=BRILL|location=Leiden, Boston|isbn=978-90-04-20722-6|oclc=1000697039|url=https://books.google.de/books?id=smxPS7QRR5MC|language=en|ref={{sfnref|Patmore|2012}}}}
* {{cite book|last1=Petersen|first1=Paul|editor1-last=Cole|editor1-first=Ross|title=Hermeneutics, Intertextuality and the Contemporary Meaning of Scripture|date=2013|publisher=Avondale Academic Press|isbn=978-1-921817-97-7|oclc=1023347996|url=https://books.google.de/books?id=2PY_AwAAQBAJ|language=en|ref={{sfnref|Petersen|2013}}}}
* {{cite book|last1=Pierce|first1=Chad T.|title=Spirits and the Proclamation of Christ: 1 Peter 3:18-22 in Light of Sin and Punishment Traditions in Early Jewish and Christian Literature|date=2011|publisher=Mohr Siebeck|location=Tübingen|isbn=978-3-16-150858-5|oclc=741557819|url=https://books.google.de/books?id=gOsIzJsp6fcC|language=en|ref={{sfnref|Pierce|2011}}}}
*{{Cite magazine|last1=Potter|first1=Polyxeni|title=Awake, Arise, or Be for Ever Fall'n|journal=Emerging Infectious Diseases|date=2009-07|volume=15|issue=7|doi=10.3201/eid1507.000000|pmid=19624953|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2744258/|publisher=Centers for Disease Control and Prevention|location=Atlanta, Georgia|language=en|pmc=2744258|ref={{sfnref|Potter|2009}}}}
* {{cite book|last1=Raymond|first1=Joad|title=Milton's Angels: The Early-Modern Imagination|date=2010|publisher=OUP Oxford|isbn=978-0-19-160975-6|url=https://books.google.de/books?id=EMKzBJQWPecC|language=en|ref={{sfnref|Raymond|2010}}}}
* {{cite book|last1=Reed|first1=Annette Yoshiko|title=Fallen Angels and the History of Judaism and Christianity: The Reception of Enochic Literature|date=2005|publisher=Cambridge University Press|location=New York, Cambridge|isbn=978-0-521-85378-1|url=https://books.google.de/books?id=f2JSVOf6iGwC|language=en|oclc=1172360872|ref={{sfnref|Reed|2005}}}}
* {{cite book|last1=Reed|first1=Annette Yoshiko|title=Fallen Angels and the Afterlives of Enochic Traditions in Early Islam|date=2015|publisher=Đại học Pennsylvania|url=http://www.almuslih.org/Library/Reed,%20A%20-%20Fallen%20Angels.pdf|language=en|access-date=2021-01-08|archive-date=2021-05-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20210512232347/https://almuslih.org/Library/Reed,%20A%20-%20Fallen%20Angels.pdf|ref={{sfnref|Reed|2015}}}}
* {{cite book|last1=Reynolds|chapter=Angels|first1=Gabriel Said|editor1-last=Fleet|editor1-first=Kate|editor2-last=Krämer|editor2-first=Gudrun|editor3-last=Matringe|editor3-first=Denis|editor4-last=Nawas|editor4-first=John|editor5-last=Rowson|editor5-first=Everett|title=Encyclopaedia of Islam, THREE|date=2009|url=https://books.google.de/books?id=Crl5AQAACAAJ|language=en|doi=10.1163/1573-3912_ei3_COM_23204|publisher=Brill|isbn=978-90-04-30578-6|oclc=1129592459|location=Leiden|ref={{sfnref|Reynolds|2009}}}}
* {{cite book|last1=Russell|first1=Jeffrey Burton|title=Satan: The Early Christian Tradition|date=1987|publisher=Cornell University Press|location=Ithaca|isbn=978-0-8014-9413-0|oclc=1007888094|url=https://books.google.de/books?id=gxwR74_cpx4C|language=en|ref={{sfnref|Russell|1987}}}}
* {{cite book|last1=Russell|first1=Jeffrey Burton|title=The Devil: Perceptions of Evil from Antiquity to Primitive Christianity|date=1995|publisher=Cornell University Press|location=Luân Đôn|isbn=978-0-8014-9409-3|oclc=1042837967|url=https://books.google.de/books?id=D2-Na937xRYC|language=en|ref={{sfnref|Russell|1995}}}}
* {{cite book|last1=Schreckenberg|first1=Heinz|last2=Schubert|first2=Kurt|title=Jewish Historiography and Iconography in Early and Medieval Christianity|date=1992|publisher=Uitgeverij Van Gorcum|location=Assen|isbn=978-90-232-2653-6|oclc=1109642106|url=https://books.google.de/books?id=z60oURWxvJMC|language=en|ref={{sfnref|Schreckenberg|Schubert|1992}}}}
*{{cite web|last1=Schulz|first1=Roland|title=Roland Schulz über den »Höllensturz der Verdammten« von Peter Paul Rubens|url=https://sz-magazin.sueddeutsche.de/reise/vier-tage-in-der-hoelle-83605|website=SZ Magazin|publisher=Süddeutscher Verlag|location=München|language=de|date=ngày 9 Mei 2017|ref={{sfnref|Schulz|2017}}}}
* {{cite book|last1=Schwartz|first1=Howard|last2=Loebel-Fried|first2=Caren|last3=Ginsburg|first3=Elliot K|title=Tree of Souls: the Mythology of Judaism.|date=2004|publisher=Oxford University Press|location=Cary|isbn=978-0-19-535870-4|url=https://books.google.de/books/about/Tree_of_Souls.html?id=60iVk1p8Y9IC|language=en|oclc=1048618483|ref={{sfnref|Schwartz|Loebel-Fried|Ginsburg|2004}}}}
*{{Cite magazine|last1=Silver|first1=Larry|title=Jheronimus Bosch and the Origins of Evil|journal=Journal of Historians of Netherlandish Art|date=30 Juni 2009|volume=1|issue=1|doi=10.5092/jhna.2009.1.1.5|url=https://jhna.org/articles/jheronimus-bosch-issue-of-origins/|language=en|ref={{sfnref|Silver|2009}}}}
* {{cite book|last1=Stewart|first1=Charles|title=Demons and the Devil: Moral Imagination in Modern Greek Culture|date=2016|publisher=Princeton University Press|isbn=978-1-4008-8439-1|oclc=1030351896|jstor=/j.ctt1dxg867|url=https://books.google.de/books?id=5QjfDAAAQBAJ|language=en|ref={{sfnref|Stewart|2016}}}}
* {{cite book|last1=Stuckenbruck|first1=Loren T.|last2=Boccaccini|first2=Gabriele|title=Enoch and the Synoptic Gospels: Reminiscences, Allusions, Intertextuality|date=2016|publisher=SBL Press|location=Atlanta, Georgia|isbn=978-0-88414-118-1|url=https://books.google.de/books?id=eeMPDQAAQBAJ|language=en|ref={{sfnref|Stuckenbruck|Boccaccini|2016}}}}
* {{cite book|last1=Stoyanov|first1=Yuri|title=The Other God: Dualist Religions from Antiquity to the Cathar Heresy|date=2000|publisher=Yale University Press|location=New Haven, CT; Luân Đôn|isbn=978-0-300-08253-1|page=1000829970|url=https://books.google.de/books?id=Bco_AQAAQBAJ|language=en|ref={{sfnref|Stoyanov|2000}}}}
* {{Cite magazine|last1=Suter|first1=David|title=Fallen Angel, Fallen Priest: The Problem of Family Purity in I Enoch 6-16|journal=Hebrew Union College annual|date=1979|volume=50|jstor=23503354|url=https://ixtheo.de/Record/1650130074|publisher=Hebrew Union College Press|language=en|issn=0360-9049|ref={{sfnref|Suter|1979}}}}
* {{Cite magazine|last1=Teuma|first1=Edmund|title=The nature of "Iblis" in the Qur’an as interpreted by the commentators|journal=Melita Theologica|date=1980|volume=31|issue=2|pages=10–21|location=[[Malta]]|publisher=Đại học Malta. Khoa Thần học|language=en|ref={{sfnref|Teuma|1980}}}}
* {{cite book|last1=van Geest|first1=Paul|last2=Poorthuis|first2=Marcel|last3=Rose|first3=Els|last4=Rouwhorst|first4=Gerard|title=Sanctifying Texts, Transforming Rituals: Encounters in Liturgical Studies|date=2017|publisher=BRILL|location=Leiden, Boston|isbn=978-90-04-34708-3|url=https://books.google.de/books?id=XwEtDwAAQBAJ|language=en|oclc=1011413060|ref={{sfnref|van Geest|Poorthuis|Rose|Rouwhorst|2017}}}}
* {{cite book|last1=Waardenburg|first1=Jacques|title=Islam: Historical, Social, and Political Perspectives|date=2008|publisher=Walter de Gruyter|location=Berlin|isbn=978-3-11-020094-2|url=https://books.google.de/books?id=9CHqVy8NpvkC|language=en|oclc=1033777787|ref={{sfnref|Waardenburg|2008}}}}
* {{cite book|last1=Wasserstrom|first1=Steven M.|title=Between Muslim and Jew: The Problem of Symbiosis under Early Islam|date=1995|publisher=Princeton University Press|location=Princeton, New Jersey|isbn=978-1-4008-6413-3|url=https://books.google.de/books?id=I0oABAAAQBAJ|language=en|oclc=1013944070|ref={{sfnref|Wasserstrom|1995}}}}
* {{cite book|last1=Welch|first1=Alford T.|title=Studies in Qur'an and Tafsir|date=1980|publisher=American Academy of Religion|location=Chico, California|isbn=978-0-89130-678-8|url=https://books.google.de/books?id=d7eKAAAAMAAJ|language=en|oclc=1080800240|ref={{sfnref|Welch|1980}}}}
*{{cite book|last1=Wessels|first1=Anton|title=The Grand Finale: The Apocalypse in the Tanakh, the Gospel, and the Qur'an|date=2020|publisher=Wipf and Stock Publishers|location=Eugene, Oregon|isbn=978-1-7252-7599-7|oclc=1184237269|url=https://books.google.de/books?id=pCn4DwAAQBAJ|language=en|ref={{sfnref|Wessels|2020}}}}
* {{cite book|last1=Wineman|first1=Aryeh|title=Mystic Tales from the Zohar|date=1998|publisher=Princeton University Press|location=Princeton, N.J.|isbn=978-0-691-05833-7|oclc=38016661|url=https://books.google.de/books?id=uhfR9zhOA30C|language=en|ref={{sfnref|Wineman|1998}}}}
{{Refend}}
 
== Bacaan tambahan ==
* {{cite book|last=Ashley|first=Leonard R.N.|author-link=Leonard R. N. Ashley|title=The complete book of devils and demons|url=https://archive.org/details/completebookofde0000ashl|publisher=[[Skyhorse Pub.]]|location=New York|isbn=978-1616083335|date=September 2011}}
 
== Pranala luar ==
{{Commons|Fallen angels}}
* [http://www.newadvent.org/cathen/01476d.htm Catholic Encyclopedia: Angels], lihat bagian "The Evil Angels"
* [http://jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=24&letter=F&search=Fallen%20angel Jewish Encyclopedia: Fall of Angels]
 
[[Kategori:Malaikat]]