Han Siong Kong: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
memperbaiki terjemahan |
||
(32 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Chinese name|[[Han (marga)]]}}
{{Infobox person
| name = Han Siong Kong
| image =
| alt =
| caption = Makam Han Siong Kong di Lasem, diperbaiki pada tahun 1768.
| birth_name =
| birth_date = 1673
| birth_place = Tianbao, [[Zhangzhou]], [[Fujian]], [[
| death_date = 1743
| death_place = Rajegwesi (sekarang [[Bojonegoro]]), [[Jawa]], [[Indonesia]]
Baris 13 ⟶ 15:
| occupation =
| years_active = Awal abad ke-18
| known_for = Pendiri
| notable_works =
| children =
[[Soero Pernollo|Ngabehi Soero Pernollo]]<br/>
[[Han Bwee Kong|Han Bwee Kong, Kapitan Cina]]<br/>
[[Han Tjoe Kong]]<br/>
[[Han Kien Kong]]<br/>
[[Han Hing Kong]]
| family =
[[Adipati Soero Adinegoro]] (cucu)<br/>
Baris 25 ⟶ 30:
}}
'''Han Siong Kong''' ({{zh-all | t=韓松公| s=韩松公| hp=Hánsōnggōng}}, nama setelah meninggal: '''Chundu''')<ref name=":0" /> (1673-1743) dikenal sebagai
== Sejarah ==
Ia dilahirkan di Tianbao, [[Zhangzhou]], Provinsi [[Fujian]], [[
Sekitar tahun [[1700]]an, Han Siong Kong meninggalkan negeri asalnya
Menurut [[Genealogi]] [[Kota Surabaya|Surabaya]], putra sulungnya, Han Tjien Kong, yang ganti nama menjadi [[Soero Pernollo]] adalah seorang [[mualaf]], sementara yang lain, Tjoe Kong, Kien Kong, Hing Kong dan Bwee Kong, mempertahankan agama leluhur mereka. Mereka yang muslim menunjukkan kecenderungan untuk menikahi gadis-gadis Jawa, sementara yang lain mengambil istri dari [[Orang Peranakan|Peranakan]]. Terlepas dari pilihan agama mereka yang berbeda, kelima saudara itu memelihara hubungan dekat satu sama lain. Namun pemecahan terlihat jelas dalam silsilah keluarga mereka. Keluarga muslim, yang cepat bergabung dengan elit lokal, menyusun silsilah mereka sendiri seperti yang dilakukan para [[Priayi|Priyayi]], sementara yang Peranakan masih menggunakan nama-nama Cina, yang terdaftar dalam silsilah yang terpisah.<ref name=":0" />
▲Sekitar tahun 1700, Han Siong Kong meninggalkan negeri asalnya menuju [[Lasem]], sebuah pelabuhan di pantai utara pulau [[Jawa]]. Diduga, istri Han Siong Kong yang tidak disebutkan namanya adalah wanita asal Lasem, bukan keturunan Cina.<ref>{{Cite news|url=http://warungkopi.okezone.com/thread/694840/kutukan-abadi-han-wee-sing-untuk-keturunannya|title=Kutukan Abadi Han Wee Sing Untuk Keturunannya|last=Okezone.com|first=|date=2016|work=|newspaper=warungkopi.okezone.com|access-date=|via=}}</ref> Han memiliki lima putra dan empat putri. Dua putranya, [[Soero Pernollo|Ngabehi Soero Pernollo]] dan [[Han Bwee Kong]], [[Kapitan Cina]], memiliki peranan penting dalam membangun dan memperkuat kekuasaan kolonial [[Belanda]] di [[Jawa Timur]].
=== Kematian
Han Siong Kong meninggal pada tahun 1743 di Rajegwesi (sekarang [[Kabupaten Bojonegoro|Bojonegoro]]) dan dimakamkan di [[Binangun, Cilacap|Binangun]], dekat Lasem.
== Referensi ==
Baris 43 ⟶ 50:
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Hindia Belanda]]
[[Kategori:Keluarga Han dari Lasem]]
|