Badudus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(15 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Badudus''' adalah ritual mandi untuk mensucikan diri calon pengantin dalam masyarakat [[Banjar]], [[Kalimantan Selatan]], [[Indonesia]].<ref name="
== Latar Belakang ==
▲'''Badudus''' adalah ritual mandi dalam masyarakat [[Banjar]], [[Kalimantan Selatan]].<ref name="Mel"> {{cite web|url= http://www.kabarbanjarmasin.com/posting/bapapai-badudus-bamandi-mandi-penganten-banjar.html| title= ''Bapapai, Badudus, Bamandi-mandi Penganten Banjar''| publisher= kabarbanjarmasin.com| accessdate= 27 Mei 2014.18.00}} </ref> Ritual Badudus biasanya dilangsungkan saat pernikahan, penobatan terhadap seseorang, dan juga saat [[hamil]] tujuh bulan (''tian mandaring'').<ref name="Bangka Pos"> {{cite web|url= http://bangka.tribunnews.com/2011/01/16/badudus-ritual-tradisi-masyarakat-banjar/| title= ''Badudus Ritual Tradisi Masyarakat Banjar''| publisher= Bangka.tribunnews.com| accessdate= 27 mei 2014.18.00}} </ref> Secara umum, makna ritual Badudus adalah pembersihan diri, baik lahir maupun batin.<ref name="Bangka Pos"> </ref> Tradisi Badudus bertujuan untuk membentengi diri dari berbagai masalah kejiwaan yang datang dari luar dan dalam diri seseorang.<ref name="Bangka Pos"> </ref>
Ada tiga jenis peristiwa yang melatarbelakangi pelaksanaan ritual badudus, Antara lain:<ref name="Khasanah">{{cite web| url= http://khasanah.clickborneo.co.id/2014/07/08/tradisi-badudus-tolak-bala-masyarakat-banjar/| title= ''tradisi badudus tolak bala masyarakat banjar ''| publisher= khasanah.clickborneo.co.id| accessdate= 18 Maret 2015.15.10| archive-date= 2015-02-06| archive-url= https://web.archive.org/web/20150206162213/http://khasanah.clickborneo.co.id/2014/07/08/tradisi-badudus-tolak-bala-masyarakat-banjar/| dead-url= yes}}</ref>
'''Pertama''', pada rangkaian upacara perkawinan adat Banjar, yakni mandi pengantin.<ref name="Khasanah"/> Maksudnya supaya nanti kedua mempelai tidak kesurupan saat bersanding di pelaminan dan rumah tangga mereka kelak tidak goyah.<ref name="Khasanah"/> Sebab, siapa tahu ada pihak tertentu yang tak suka pasangan itu hidup rukun, lalu melancarkan gangguan sejenis sihir atau ''guna-guna''.<ref name="Khasanah"/>
== Pelaksanaan ==▼
'''Kedua''', saat kehamilan pertama menginjak usia tujuh bulan.<ref name="Khasanah"/> Acara badudus ini sering pula disebut dengan istilah ''Mandi Tiang Mandaring''. Biasanya calon ibu didudukkan di atas kuali yang diletakkan secara terbalik.<ref name="Khasanah"/> Adapun yang bertugas memandikan dipilih 5-7 perempuan yang telah berusia lanjut.<ref name="Khasanah"/> Mereka ini secara bergiliran menyiram kepala calon ibu dengan air bunga-bungaan yang disediakan. Khusus untuk memandikan ditunjuk orang yang paling dituakan.<ref name="Khasanah"/> Dialah yang dipercaya memegang upung mayang yang masih terkatup dan memukul keras-keras dengan telapak.<ref name="Khasanah"/> Apabila upung itu pecah sekali pukul, dianggap sebagai pertanda baik, bahwa si calon ibu akan melahirkan tanpa hambatan.<ref name="Khasanah"/> Selanjutnya, [[bunga mayang]] dalam [[upung]] segera dikeluarkan kemudian disiramkan dengan air ke kepala sebanyak tiga kali.<ref name="Khasanah"/> Perempuan yang dimandikan tadi juga disiram pakai air yang sudah didoakan. Baru setelah itu ia boleh keluar dari [[pagar mayang]].<ref name="Khasanah"/> Namun sebelum itu ia harus menginjak [[kuali]] dan telur ayam dulu yang diletakkan di dekat pintu keluar.<ref name="Khasanah"/>
Di setiap pelaksanaan Badudus, biasanya selalu disiapkan sesaji atau ''piduduk'' berupa 41 aneka [[kue]], bubur merah, bubur putih, [[kopi]] dan lain sebagainya.<ref name="Bangka Pos"> </ref> Perlengkapan yang diperlukan untuk Badudus antara lain:▼
# mayag pinang yang masih dalam pembungkusnya▼
'''Ketiga''', ketika penobatan raja atau pemberian gelar kebangsawanan.<ref name="Khasanah"/> Menjelang badudus dimulai, terlebih dulu seorang tokoh spiritual [[kerajaan]] atau [[ulama]] yang ditunjuk membaca doa selamat.<ref name="Khasanah"/> Usai itu, hadirin pun dipersilakan menikmati penganan khas Banjar seperti [[wajik]], [[bubur habang]], [[bubur putih]], yang disediakan.<ref name="Khasanah"/> Kemudian disusul dengan pemasangan mahkota kepada calon raja yang hendak dinobatkan.<ref name="Khasanah"/> Setelah itu, calon raja beserta kerabat menuju tempat pagar mayang. Di situ telah dipersiapkan berbagai kelengkapan untuk badudus, termasuk piduduk.<ref name="Khasanah"/> Pelaksanaan ritual badudus pun dimulai, dari luluran, keramas, disiram air bunga, diguyur banyu doa, menepuk [[upung mayang]], lalu [[mayang mengurai]] tadi dicampur air dan disiramkan ke atas kepala, baru dibilas dengan air bersih.<ref name="Khasanah"/> Prosesi siraman tersebut diawali oleh ibunda calon raja, sesepuh agama, hingga para kerabat kerajaan.<ref name="Khasanah"/>
# tempat iar (mangkok, tajau/[[tempayan]])▼
▲== Pelaksanaan ==
▲Di setiap pelaksanaan Badudus, biasanya selalu disiapkan sesaji atau ''piduduk'' berupa 41 aneka [[kue]], bubur merah, bubur putih, [[kopi]] dan lain sebagainya.<ref name="Bangka Pos"
# nyiur anum ([[kelapa]] muda) yang bagian tangkai dan bawah telah dipangkas
# minyak ''likat baboreh'' (minyak khas Banjar)
Baris 14 ⟶ 20:
# ''kasai kuning'' (bedak yang dicampur dengan [[kunyit]] dan [[air]])
# ''piduduk''
# [[cermin]] dan [[lilin]].<ref name="Anak Sultan">
Pengantin yang akan dimandikan duduk bertolak
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Budaya Indonesia]]
[[Kategori:Budaya Kalimantan Selatan]]
|