Buang jung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: semedi → semadi
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(11 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Buang jung''' adalah [[upacara|upacara adat]] padayang dilakukan masyarakat [[Sukusuku Sawang]] di [[Bangka Belitung]]. Buang jung berarti membuang atau melepaskan perahu ke laut. Menurut kepercayaan Sukusuku Sawang, upacara ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan keluarga yang telah tiada serta memohon keselamatan dan kesejahteraan saat melaut. Upacara ini terutama dilakukan oleh Sukusuku Sawang di [[Kabupaten Bangka Selatan]] menjelang datangnya [[Muson|musim Baratbarat]].{{sfn|Fidyan Fajriana|2008}}{{sfn|beritagar.id|28 Juli 2017}}
 
Rangkaian upacara adat ini terdiri dari beberapa ritual, yakni bediker, naik jitun, mancing, numbak, dan campak laut, sebelum tutupditutup dengan buang jung. Perahu kecil atau jung yang dibuat dihiasi daun kelapa dan beberapa macam bahan persembahan di dalamnya.{{sfn|Fidyan Fajriana|2008}} Saat buang jung dilakukan, para nelayan dilarang menangkap ikan dan menebang pohon. Begitu pula, tempat yang akan dijadikan lokasi upacara adat buang jung, ditutup dari aktivitas umum seperti wisata.{{sfn|Utami Evi Riyani|28 Juli 2017}}
 
Pada tahun 2016, [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]] (Kemendikbud) menetapkan upacara adat ini sebagai warisan budaya takbenda Indonesia.{{sfn|beritagar.id|28 Juli 2017}}
 
== Penyelenggaraan ==
Upacara adat buang jong atau buang jung diadakan setahun sekali. Waktu yang dipilih adalah menjelang datangnya [[Muson|musim Barat]] (pancaroba), yakni sekitar akhir bulan Juni sampai Agustus. Hari yang dipilih ketika bulan purnamanpurnama. Penyelenggaraan upacara diadakan di perkampungan Suku[[suku Sekak]] yang berada di sekitar laut, seperti di [[Lepar Pongok, Bangka Selatan|Kecamatan Lepar Pongok]], [[Kabupaten Bangka Selatan]].{{sfn|Utami Evi Riyani|28 Juli 2017}}
 
Upacara ini dilaksanakan 3 hari 3 malam berturut-turut. Upaara ini akan dipimpin oleh seorang dukun. Pelaksanaannya kemudian diikuti oleh semua orang Sawang dari berbagai wilayah di sekitar Pulau Belitung. Upacara buang jung akan diawali dengan tradisi mengambil kayu di hutan oleh masyarakat Sawang. Sementara itu, sang dukun mulai mengadakan penyelidikan di hutan untuk menentukan kayu yang dapat diambil. Ketika dukun sudah memastikan area hutan mana yang dapat diambil kayunya, masyarakat kemudian berduyun-duyun memasuki hutan keesokan harinya diiringi oleh sang dukun.<ref name=":0" />
 
== Perlengkapan ==
Baris 18 ⟶ 20:
 
Adapun tempa merupakan saluran air yang terbuat dari kayu-kayu kecil (anak laras) yang disusun dan dilapisi dengan kain dan tikar. Tempa berfungsi sebagai tempat memandikan para pelaksana buang jung sehabis mereka melaksanakan tugas.{{sfn|Fidyan Fajriana|2008}}
 
Ancak dianggap sebagai tuan rumah dari makhluk halus, roh leluhur, dewa dewi penghuni lautan yang dapat melindungi warga Saweng ketika melaut atas perintah dari Yang Maha Kuasa.{{fact}} Wujud dari rasa syukur atas anugerah yang telah diberikan tersebut disimbolkan ke dalam sesaji, ancak, dan jitun yang dilarung ke lautan.<ref>http://www.tribunnews.com/tribunners/2015/12/14/muang-jong-ritual-sedekah-laut-suku-sawang</ref>
 
== Tahapan ==
Baris 39 ⟶ 43:
* {{cite web|title=Uniknya Ritual Adat Buang Jung, Upacara Istirahatkan Laut di Bangka Selatan|url=https://lifestyle.okezone.com/read/2017/07/28/406/1745458/uniknya-ritual-adat-buang-jung-upacara-istirahatkan-laut-di-bangka-selatan|author=Utami Evi Riyani|work=[[Okezone.com]]|date=28 Juli 2017|ref= {{sfnRef|Utami Evi Riyani|28 Juli 2017}}}}
* {{cite web|title=Ritual Adat Buang Jung|url=http://bangkaselatankab.go.id/content/ritual-adat-buang-jung|publisher=Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan|date=31 Juli 2017|ref= {{sfnRef|Pemkab Bangka Selatan|31 Juli 2017}}}}
* {{cite web|title=Buang Jong, Tradisi Buang Perahu di Belitung|url=https://beritagar.id/artikel/piknik/buang-jong-tradisi-buang-perahu-di-belitung|author=Dian Afrillia|work=beritagar.id|date=28 Juli 2017|ref= {{sfnRef|beritagar.id|28 Juli 2017}}|access-date=2019-03-07|archive-date=2019-03-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20190308004404/https://beritagar.id/artikel/piknik/buang-jong-tradisi-buang-perahu-di-belitung|dead-url=yes}}
* {{cite journal|title=Upacara Adat Buang Jung Pada Masyarakat Suku Sekak di Bangka|url=https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sabda/article/download/13271/10056|author=Fidyan Fajriana|publisher=Jurnal Kajian Kebudayaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro|year=2008|volume=3|issue=2||ref= {{sfnRef|Fidyan Fajriana|2008}}}}
 
[[Kategori:Warisan budaya takbenda Indonesia]]
[[Kategori:Upacara adat di Indonesia]]
[[Kategori:Kabupaten Bangka Selatan]]