Stasiun Tuban: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Dwiartha Lestari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(18 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{hatnote|Singkatan stasiun kereta api bukan berarti [[Taman nasional]].}}
{{infobox stasiun
| image = Stasiun Tuban, 2020.jpg
| caption = TampakFasad depanperspektif Stasiun Tuban yang tertutupsudah tertutupi pagar, 2020.
| name = Tuban
| prov = Jawa Timur
| kabupaten = Tuban
| kecamatan kabupaten = Tuban
| kelurahan kabupaten = Doromukti
| kodepos = 62316
| open = 1 Agustus 1920
| close = 5 Desember 1990
| oldname = ''Toeban''
| kode = TN
| class = I
| close_type = PJKA
| tinggi = +7 m
| line =- Tidak ada layanan.
| operator = [[Daerah Operasi VIII Surabaya]]
| letak = * km 37+498 lintas [[Stasiun Babat|Babat]]–''Tuban''<br>
|class=I
|letak=* km 37+498 lintas [[Stasiun Babat|Babat]]–''Tuban''<br>
*km 0+000 cabang ''Tuban''-''Pabrik Kapur Tuban''
| nomor = 4303
}}
[[Berkas: Gapura Stasiun Tuban.jpeg|jmpl|300px|Gapura atau gerbang/pintu masuk utamautamanya stasiun yang menjadimenjadikan saksi bisumembisu kejayaan Stasiun Tuban ketika masih beroperasi.]]
'''Stasiun Tuban (TN)''' adalah stasiun kereta api nonaktif yang beradaterletak di [[Doromukti, Tuban, Tuban]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +7 meter ini termasuk dalam [[Daerah Operasi VIII Surabaya|Wilayah Aset VIII Surabaya]].
 
Steven Anne Reitsma menyebutkan bahwa stasiun dan jalur kereta apinya merupakan bagian dari program kerja NIS agar masyarakat Tuban dapat menikmati moda kereta api. Oleh karenanya, setelah sukses dengan [[jalur kereta api Gambringan–Surabaya Pasarturi]], dibangunlah jalur-jalur cabangnya, yaitu dari [[Jalur kereta api Rembang–Bojonegoro|Bojonegoro menuju Jatirogo]] dan Babat menuju Merak-Oerak (Merakurak). Jalur Merakurak–Babat panjangnya 46&nbsp;km dan diresmikan pada tanggal 1 Agustus 1920.<ref>{{cite book|title=Indische spoorweg-politiek|last=Reitsma|first=Steven Anne|publisher=Landsdrukkerij|year=1920|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB02:100002593}}</ref><ref>{{citeweb|title=Trains in Dutch East-Indies[1], a fascination.pdf|last=Teeuwen|first=Dirk|url=http://www.indonesia-dutchcolonialheritage.nl/Special%20Subjects/Railroads.html/trains-dutch-east-indies[1].pdf|website=www.indonesia-dutchcolonialheritage.nl|access-date=2018-09-03}}{{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite book|title=Memori Serah Jabatan, 1921-1930: Jawa Tengah|last=Arsip Nasional RI|first=|publisher=Arsip Nasional RI|year=1977|isbn=|location=Jakarta|pages=85}}</ref> Dahulu, perjalanan kereta apinya diformat dua kali pergi pulang sehari baik dari Babat ke Tuban maupun dari Tuban ke Babat. Awalnya lokomotif yang dijalankan untuk melayani kereta itu menggunakan [[lokomotif uap]]. Namun, memasuki tahun 1970-an, peran lokomotif uap digantikan oleh lokomotif [[diesel hidraulik]] seperti [[Lokomotif D300|D300]] atau [[Lokomotif D301|D301]]. Karena kalah bersaing dengan moda transportasi lainnya dan juga karena prasarana yang sudah tua, maka stasiun dan jalurnya ditutup pada tahun 1990.
 
Emplasemen stasiun ini sekarang telah menjadi permukiman padat penduduk namun tanahnya masih dikuasai oleh [[PT KAI]]. Sedangkan untuk bangunan Stasiun Tuban sendiri disewa untuk dijadikan bengkel las. Stasiun ini juga memiliki subdiposubdepo lokomotif yang masih asli sejak zaman Belanda, terletak di timur stasiun setelah melewati perlintasan kereta yang sekarang berlokasi di Gang Ikhlas, [[Kebonsari, Tuban, Tuban]] yang sekarang menjadi rumah tinggal. Namun, banyak sarana dan prasarana di subdiposubdepo itu yang hilang tak berbekas karena dirobohkan. Stasiun Tuban juga dilengkapi menara air yang dahulu berfungsi mengisi air lokomotif uap.
 
Dari stasiun ini dulunya terdapat percabangan rel kereta api menuju eks-pabrik pengolahan batu kapur yang bernama Pabrik Kapur Ronggolawe. Sedangkan eks Pabrik Kapur Ronggolawe sendiri telah ditutup oleh Pemerintah Kabupaten Tuban pada kisaran tahun 1989, karena dianggap sebagai salah satu sumber polusi udara dan tidak cocok dengan perkembangan kota. Meski demikian lahan tersebut masih ada dan dikuasai oleh pemerintah kabupaten Tuban yang saat ini digunakan untuk hutan kota.
 
Saat ini Jalur kereta api Babat–Merakurak sedang dipertimbangkan untuk direaktivasi. Perencanaan ini dilakukan untuk menunjang kilang ''Grass Root Refinery'' (GRR) Tuban milik perusahaan Indonesia-Rusia PT Pertamina Rosneft, yang akan beroperasi pada 2027. Selain direaktivasi, direncanakan pula perpanjangan trase menuju Jenu.<ref>{{Cite web|title=Revitalisasi Jalur Kereta Bersejarah, GRR Tuban Bangun Konektivitas ke Industri|url=https://kumparan.com/kumparanbisnis/revitalisasi-jalur-kereta-bersejarah-grr-tuban-bangun-konektivitas-ke-industri-1wZTelV6oLM|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2021-10-01}}</ref>
Pada masanya, dulu di era DKA klasifikasi stasiun ini di golongkan sebagai stasiun kelas IV dibuktikan dengan adanya surat keputusan DDKA No.20493/BB/54. tertanggal 16 Maret 1954.<ref name=":0">{{Citebook|title=Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 2|last1=Nusantara|first1=Tim Telaga Bakti|first2=(APKA)|last2=Asosiasi Pakar Perkeretaapian|publisher=CV. Angkasa|year=1997|isbn=|location=Bandung|pages=215-220}}</ref>
 
== Reaktivasi ==
Berdasarkan Perpres No. 80 Tahun 2019, [[Jalur kereta api Merakurak–Babat]] rencananya akan diaktifkan kembali guna mendukung pemerataan dan percepatan pembangunan di sekitar wilayah Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan).<ref>Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 80 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto, Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, Serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan</ref> Selain itu, rencana reaktivasi jalur ini juga tercantum dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional tahun 2018.<ref>{{Citebook|title=Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2018|url=http://djka.dephub.go.id/uploads/201907/RIPNAS_Siap_Cetak-dikompresi.pdf|year=2018|publisher=Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan}}</ref>
 
== Galeri ==
 
<gallery>
Depot lokomotif Tuban.jpeg|Panorama [[depo lokomotif]] di stasiun Tuban.
Stasiun Tuban.jpeg|Fasad perspektif Stasiun Tuban{{br}} (kredit: Zelfis Hamdhani)
Plakat aset di Depot lokomotif Tuban.jpeg|PanoramaPlakat aset yang ada di [[Depot lokomotif|Dipodepo lokomotif]] Stasiunstasiun Tuban.
PlakatPatok asetNIS di Depotdekat lokomotifStasiun Tuban.jpeg|PlakatPatok aset yang adaNIS di Jalan [[DepotAbdul lokomotifWahid Hasyim|DipoWachid lokomotifHasyim]] Stasiundekat di stasiun Tuban.
Patok NIS di dekat Stasiun Tuban.jpeg|Patok NIS di Jalan Wachid Hasyim dekat Stasiun Tuban.
</gallery>
 
Baris 58 ⟶ 54:
[[Kategori:Tuban, Tuban]]
 
 
{{stasiun-Jatim-stub}}