Bollangi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Oemar Sabri (bicara | kontrib) merubah isi |
k fix |
||
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Bollangi'''
# Melalui Jalan Bollangi, yaitu poros Kecamatan Pattallassang ke Kecamatan Bontomarannu.
Baris 6:
[[Berkas:Gunung Bollangi, Gowa.jpg|jmpl|Gunung Bollangi tampak dari Dusun Teamate Desa Pallantikang]]
Dusun Bollangi merupakan daerah di lereng Gunung Bollangi dengan ketinggian sekirar 1000-1500 meter di atas permukaan laut. Dengan kondisi alam yang berada di lereng bukit, maka sebahagian besar penduduknya lebih mengandalkan hasil tanah sebagai sumber penghidupan yaitu bertani dan berkebun. Pekerjaan pertanian sawah mereka merupakan sawah tadah hujan sehingga praktis dalam setahun penduduk Dusun Bollangi hanya memperoleh hasil pertanian sawah sekirta 1 sampai 2 kali saja. Sedangkan untuk hasil perkebunan mereka mengandalkan hasil membuat gula merah yang berbahan nira enau, selain itu mereka juga mengadalkan buah-buah musiman seperti buah Dukuh, Langsat dan Rambutan.<ref name=":2">{{Cite web|url=http://portalriset.uin-alauddin.ac.id/|title=Potret Masyarakat Suku Bugis di Dusun Bollangi Desa Timbuseng|last=Muslim|first=Asrul|date=28 Oktober 2013|website=Potret Masyarakat Suku Bugis|access-date=05 Januari 2020}}</ref> Bollangi didiami oleh Orang Bugis yang merupakan masyarakat [[urban]] yang berasal dari Kabupaten Bone. Dulunya Bollangi ini di khususkan untuk orang Bugis Bone tapi sekarang sudah ada juga orang Makassar yang tinggal di daerah ini bahkan sudah banyak orang Bugis yang menikah dengan orang Makassar sehingga disini bisa menggunakan bahasa Bugis, dan bisa juga pakai bahasa Makassar.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://ojs.unm.ac.id/PSN-HSIS/article/view/2746|title=INTEGRASI ORANG BUGIS DI KABUPATEN GOWA (Studi Sosiologi terhadap Orang Bugis Bone di Bollangi)|last=Ridha|first=Muh. Rasyid|date=2017|website=INTEGRASI ORANG BUGIS DI KABUPATEN GOWA (Studi Sosiologi terhadap Orang Bugis Bone di Bollangi)|access-date=08 Januari 2020}}</ref>
== Asal usul bugis di Bollangi ==
Ketika Raja Gowa XI [[I Taji Barani Daeng Marompa Karaeng Data Tunibatta]] menjadi raja pada tahun 1565 menggantikan saudaranya [[Karaeng Tunipallanga Ulaweng]].
Raja Gowa
Akibat ketegangan yang terjadi di dua kerajaan tersebut, mayat [[Sombaya]] (I Taji Barani Daeng Marompa Karaeng Data Tunibatta) yang masih berada di Bone akhirnya diantar ke Gowa oleh [[Kajao Lalido]] bersama kelima arung dengan menggunakan tandu dari sarung.
Baris 17:
[[I Manggorai Daeng Mameta]] adalah anak dari Raja Gowa IX I Taji Barani Daeng Marompa Karaeng Data Tunibatta yang menggantikannya mengucapkan terima kasih atas sudinya orang Bone mengembalikan jenasah tersebut.
Raja I Manggorai Daeng Mameta meminta kepada suruhan Kerajaan Bone agar dapat tinggal di tanah Gowa sebagai balas jasa yang telah mereka lakukan dengan berkata ''"Rierokku sareko Pakrasangang naniya tonja Pakrasangannu. Rierokku sareko tau naniya tonja taunnu. Naiya jiya punna lammorengasengmaki ri Butta Bigisi, Riniakku, Kusampakiki Arung Teko Ammantang ri Butta Gowa Nakipisakringi Tongi banbang dinginna butta Gowa"'' (Keinginanku memberikan wilayah/kampung, namun engkau juga memilikinya, keinginanku untuk memberikan orang/rakyat, namun engkau juga memilikinya. Namun demikian, sekiranya kalian semua ingin kembali ketanah Bugis, ku ingin agar Arung Teko sudi kiranya untuk menetap tinggal di Tanah Gowa untuk merasakan panas dinginnya tanah Gowa). Suruhan Kerajaan Bone (Arung Teko) menerima titah raja tersebut dengan mengajukan tiga syarat yaitu:
# ''Ku erokang erokku, Kugaukang gaukku'',
# ''Tanisussung Pasarakku, Tani alle baratuku''.
# ''Tani Pokai Uyung kayuku, tani alle jangang ganaku''.
Selain tiga persyaratan tadi mereka juga menunjuk gunung Mallawi sebagai tempat tinggal mereka. Karena sebagian besar pengikut berasal dari daerah [[Wollo Langi]]
Jenasah I Taji Barani Daeng Marompa Karaeng Data Tunibatta kemudian dimakamkan di Bukit Tamalate. Salah seorang pembesar dari Bone yang hadir adalah [[Arung La Moncong]]. Ia berpesan kepada pembesar dan rakyat Gowa kiranya besok lusa dia wafat agar dikubur disamping I Taji Barani Daeng Marompa Karaeng Data Tunibatta . Betul, setelah Arung La Moncong meninggal dia di kubur di dekat makam I Taji Barani Daeng Marompa Karaeng Data Tunibatta.<ref name=":1" />
== Mempertahankan kesukuan ==
Mempertahankan eksistensi keberadaan mereka dalam bidang pendidikan adalah dengan memberikan pelajaran-pelajaran tentang tata bahasa Bugis dalam keluarga mereka. Hal tersebut sangat memungkinkan karena bahasa ibu mereka adalah [[bahasa Bugis]]. Penuturan yang mereka lakukan dalam keseharian mereka adalah bahasa Bugis. Akan tetapi orang-orang Bollangi jika telah bergaul dengan orang luar Bollangi atau telah bersekolah setingkat SMA, mereka telah pandai berbahasa Makassar, begitupula dengan orang-orang tua sudah pandai menggunakan [[bahasa Makassar]]. Selain bahasa yang menjadi unsur utama dalam sebuah kebudayaan, maka unsur budaya lain yang menjadi identitas sebuah suku adalah upacara-upacara adat. Dalam tatanan masyarakat suku Bugis di dusun Bollangi berbagai macam upacara adat senantiasa diselenggarakan sebagai upaya untuk mendekatkan kembali masyarakat terhadap adat keBugisan mereka seperti Apaenre Nanre. Adat istiadat ini merupakan tradisi ini yang turun temurun dari nenek moyang di masyarakat Bollangi, tradisi ini dilakukan oleh sebagian besar warga bahkan orang-orang yang berada di luar pemukiman itupun
== Kekerabatan dan interaksi ==
Hubungan kekerabatan yang terjadi antara masyarakat Bugis dan Makassar di Bollangi
Masyarakat Bugis Bollangi masih bersifat asosiatif dalam berinteraksi, di mana mereka masih saling menyapa antar warga jika bertemu di perjalanan atau pada saat berada dalam acara yang sama. Masyarakat Bugis Bollangi juga masih mengetahui silsilah keturunan keluarga setiap masyarakat yang berada didaerah itu kecuali orang yang memang merupakan pendatang yang menetap didaerah itu. Rasa kepedulian mengetahui silsilah itu merupakan kewajiban setiap masyarakat asli Bollangi agar kekerabatan mereka bertahan hingga anak cucu mereka. Dengan mengetahui silsilah keturunan mereka dapat memudahkan mengetahui seberapa dekat kekeluargaan mereka sehingga sangat mudah untuk kerjasama dalam berbagai bidang.<ref name=":2" />
== Referensi ==
|