Bulue, Marioriawa, Soppeng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Tempat menarik: clean up, removed stub tag
k fix
 
Baris 24:
Desa Bulue yang merupakan desa pegunungan dan terluas di Kabupaten Soppeng serta terjauh dari pusat Kabupaten/Kota kira± 8 km dari ibukota Kecamatan. ±36 km dari ibukota Kabupaten dan ±212 km dari ibu kota provinsi via Sidrap Pare-Pare mengandung makna tersendiri dimana desa bulue adalah basis para pejuang Veteran di kecamatan Marioriawa terbukti dimana desa Bulue adalah yang terbanyak pejuang Veterannya di Kecamatan Marioriawa.
 
Desa Bulue secara resmi terbentuk di Kabupaten Soppeng dengan Pemerintahan definitive di Kecamatan Marioriawa yaitu Pada Tahun 1965 yang mana pada saat itu Kecamatan Marioriawa hanya memiliki 4 Wilayah Kelurahan/Desa yaitu ; Desa Manorang Salo, Desa Attang Salo, Desa Panincong dan Desa Bulue, sedangkan sebelum  Kemerdekaan sampai dengan tahun 1964 Desa bulue dipimpin oleh seorang '''Pabbicara''' dengan istilah '''''Pabbicara Bulu.''''' Dan desa Bulue pernah dikuasai oleh DI/TII, pada saat itu desa Bulue dipimpin Oleh seorang KD yang bernama LA TAMBANG dengan pusat pemerintahan Poro salah satu RW yang jauh hanya dapat dijangkau dengan jalan kaki dan naik motor. Pada masa pemerintahan DI/TII ada beberapa sekolah dasar yang dibangun oleh pemerintah yang mengajarkan baca tulis aksara Bugis (Lontara) dan dasar Islam
 
Masyarakat Desa Bulue yang terdiri dari 3104 Jiwa adalah mayarakat yang hampir dominan Petani yang menurut data bahwa hanya 2 % masyarakat Bulue sebagai Pegawai dan Pengusaha 2 % dan petani sekitar 90 %. Kemudian masyarakat Bulue lebih banyak berdomisili di dalam Kawasan hutan sehingga masyarakat petani tersebut sangat-sangat hati-hati dalam melaksanakan tugas mata pencahariannya, dan telah berdomisili pada kampung tersebut sudah lebih ratusan tahun dimana terbukti dengan adanya bukti sejarah seperti Makam Datu Kajuara di Kajuara, Pekuburan Loci-locie di Wawogalunge, Pekuburan Lacanraka dan Losie di Lejja, Pekuburan Cellengengnge di Gellenge, Pekuburan Matareng dan Pajalele di Datae dan Pekuburan Poro.
Baris 30:
== Tempat menarik ==
* Pemandian Air Panas Wae Bebbae Lejja
Tempat wisata   Pemandian Air Panas Wae Bebbae Lejja dan biasa hanya di kenal dengan nama Permandian Air Panas Lejja saja. Di lokasi ini    ada permandian air panas   mengandung belerang dan memiliki suhu sekitar 65 derajat C dan kandungan Sulfur 1,5% yang berkhasiat menyembuhkan penyakit rematik dan gatal-gatal,
 
Asal mula penamaan Lejja dan mitos yang menyelimutinya disebabkan dengan adanya kebiasaan masyarakat Marioriawa terutama para keturunan Datu Marioriawa dan Keturunan Datu Kajuara yang gemar merantau.