CVE-2022-30136: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nonabaik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k fix
 
(6 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''CVE-2022-30136'''<ref>{{Cite merupakanweb|title=Security suatuUpdate softwareGuide atau- firmwareMicrosoft yangSecurity cukupResponse rentanCenter|url=https://msrc.microsoft.com/update-guide/vulnerability/CVE-2022-30136|website=msrc.microsoft.com|access-date=2023-05-06}}</ref> hinggaatau berpotensi''Common mendapatVulnerabilities seranganand siber.Exposures''-2022-30136 Keretananmerupakan inikeretanan dapat''Remote dideteksiCode denganExecution'' melakukan(RCE) pemeriksaan versipada ''Network File System''. untukKerentanan melihat versi terdampak.ini memiliki nilai dampak kritis 9,8 dari skala 10. Kerentanan ini terdapat pada ''Windows Server 2012 R2, Windows Server 2016, Windows Server 2019.''
 
'''== Dampak''' ==
Dampak yang terjadi jika kerentanan ini berhasil diekspolitasi adalah penyerang dapat menjalankan perintah pada sistem terdampak secara jarak jauh atau ''Remote Code Execution (RCE)''.
 
'''== Panduan Mitigasi''' ==
'''Dampak'''
 
Dampak yang terjadi jika kerentanan ini berhasil diekspolitasi adalah penyerang dapat menjalankan perintah pada sistem terdampak
 
secara remote atau ''Remote Code Execution (RCE)''.
 
 
'''Panduan Mitigasi'''
 
Terdapat beberapa cara dalam melakukan mitigasi, diantaranya adalah :
 
# Melakukan ''update'' versi ''NFSV2.0'' atau ''NFSV3.0'' ketika sudah melakukanpada ''Windows Security Update'' di Mei 2022
# Menonaktifkan ''NFSV4.1.''
# Mengimplementasikan ''Windows Security Update'' secara berkala.
 
 
'''== Kategori Sektor Berpotensi Terdampak''' ==
Banyak sektor berpotensi terdampak diantaranya sektor teknologi informasi dan komunikasi, administasi pemerintahan, transportasi, keuangan, pangan, ESDM, kesehatan dan lainnya .  Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi sendiri mendapat presentasi terbesar terdampak hingga 64%, Sektor Administrasi Pemerintah sebesar 10.67%, dan Sektor Lainnya 21.33%, sedangkan sektor yang tidak disebutkan memiliki presentasi terdapak dibawah 1%.<ref>{{Cite book|last=Nurhidayat, S.ST|first=Taufik|date=2022|title=Lanskap Kamsiber Indonesia 2022|location=Jakarta|publisher=Direktorat Operasi Keamanan Siber, Badan Siber Dan Sandi Negara|pages=42|url-status=live}}</ref>
 
== Daftar Referensi ==
Banyak sektor berpotensi terdampak diantaranya sektor teknologi informasi dan komunikasi, administasi pemerintahan, transportasi, keuangan, pangan, ESDM, kesehatan dan lainnya .  Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi sendiri mendapat presentasi terbesar terdampak hingga 64%, Sektor Administrasi Pemerintah sebesar 10.67%, dan Sektor Lainnya 21.33%, sedangkan sektor yang tidak disebutkan memiliki presentasi terdapak dibawah 1%.