Dosa besar dalam Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Catatan kaki: (QuickEdit) |
k fix |
||
(4 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{untuk|pengampunan|Pertobatan dalam Islam}}
'''Dosa besar dalam Islam''' adalah segala jenis [[dosa]] yang balasannya adalah siksa di [[neraka]]. Larangan untuk melakukan dosa besar disebutkan dalam [[Al-Qur'an]] pada [[Surah An-Najm]] ayat 32.<ref>{{Cite book|last=Ajahari|date=2018|url=http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2554/1/Ulumul%20Qur%27an%282%29.pdf|title=Ulumul Qur'an (Ilmu-Ilmu Al Qur'an)|location=Sleman|publisher=Aswaja Pressindo|isbn=978-602-6733-53-5|pages=98|url-status=live}}</ref> Di antara dosa-dosa besar, terdapat lima belas dosa yang paling besar, yaitu syirik menyekutukan Allah, durhaka terhadap orang tua, sihir, pembunuhan yang diharamkan, riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri dari peperangan, memberikan tuduhan atau berbuat zina kepada wanita mukmin, Meminum khamar, bersumpah palsu dan bersaksi palsu, berbohong, meninggalkan salat, memutuskan hubungan silaturahim, bergunjing dan bermaksiat karena lalai.{{Sfn|Saproni|2015|p=15}}▼
▲'''Dosa besar dalam Islam''' adalah segala jenis [[dosa]] yang balasannya adalah siksa di [[neraka]]. Larangan untuk melakukan dosa besar disebutkan dalam [[Al-Qur'an]] pada [[Surah An-Najm]] ayat 32.<ref>{{Cite book|last=Ajahari|date=2018|url=http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2554/1/Ulumul%20Qur%27an%282%29.pdf|title=Ulumul Qur'an (Ilmu-Ilmu Al Qur'an)|location=Sleman|publisher=Aswaja Pressindo|isbn=978-602-6733-53-5|pages=98|url-status=live}}</ref> Di antara dosa-dosa besar, terdapat lima belas dosa yang paling besar, yaitu [[syirik]] menyekutukan Allah, durhaka terhadap orang tua, [[Sihir dalam Islam|sihir]], [[Pembunuhan dalam Islam|pembunuhan yang diharamkan]], [[riba]], memakan harta anak yatim, melarikan diri dari peperangan, [[Fitnah|memberikan tuduhan]] atau berbuat [[Perzinaan dalam Islam|zina]] kepada wanita mukmin, Meminum [[khamar]], bersumpah palsu dan bersaksi palsu, [[Kebohongan|berbohong]], meninggalkan salat, memutuskan hubungan silaturahim, bergunjing dan
== Pandangan sahabat Nabi ==
Baris 7 ⟶ 9:
=== Syirik menyekutukan Allah===
[[Syirik]] merupakan dosa besar yang paling besar di antara dosa-dosa besar lainnya. Dosa akibat perbuatan syirik ini tidak memperoleh ampunan dari [[Allah (Islam)|Allah]]. Tidak terampuninya dosa syirik disebutkan di dalam [[Surah An-
Salah satu penyebab terjadinya kesyirikan adalah [[syirik|menjadikan tokoh-tokoh tertentu sebagai pelindung selain Allah]]. Praktik ini umumnya terjadi pada para tokoh ulama yang telah meninggal dunia. Pelaku syirik mendatangi kuburan para tokoh ini untuk melakukan penyembahan. Tujuan kedatangan mereka untuk meminta ampunan atau memohonkan agar segala keinginan yang mereka pinta dapat dikabulkan oleh kuburan tersebut. Kegiatan syirik ini biasanya terjadi pada tokoh yang kuburannya dianggap keramat oleh pelaku syirik.{{Sfn|Jauzi|2020|p=24}}
Penyebab perbuatan syirik ini disebutkan dalam [[Surah An-Najm]] ayat 53. Dalam ayat ini, Allah melarang orang-orang [[musyrik]] untuk menyembah Lata dan Uzza. Dalam riwayat Abdullah bin Abbas, Mujahid dan Abu Shalih diketahui bahwa Lata merupakan orang saleh yang sering membagi-bagikan tepung pada musim haji kepada para jemaah. Banyak orang yang datang ke kuburannya untuk menyembah kuburan Lata setelah ia meninggal dunia.{{Sfn|Jauzi|2020|p=24-25}} Sedangkan Uzza merupakan nama sebuah pohon yang disembah oleh masyarakat Arab pada masa jahiliah. Informasi penyembahan pohon ini berasal dari hadits yang diriwayatkan dari Mujahid. Nabi Muhammad akhirnya memerintahkan pohon ini untuk ditebang oleh [[Khalid bin Walid]].{{Sfn|Jauzi|2020|p=25}}
=== Sihir ===
Sihir dalam Islam merupakan salah satu [[dosa]] besar. Ini dikarenakan perbuatan penyihir sama dengan orang yang [[kafir]].{{Sfn|Jauzi|2020|p=46}} Dalil tentang sihir terdapat pada [[Surah Al-Baqarah]] ayat 102. Dalam ayat ini disebutkan bahwa sihir merupakan perbuatan [[setan]]. Manusia mengetahui tentang sihir karena diajarkan oleh setan. Tujuan setan mengajarkan sihir kepada manusia untuk membuat manusia melakukan syirik. Praktik sihir telah ada sejak masa pewahyuan kitab Taurat. Informasi ini disampaikan dalam [[Surah An-Nisa']] ayat 51. Pada masa ini, sihir dilakukan oleh peramal yang disebut Jibt dan penyihir yang disebut Thagut.{{Sfn|Jauzi|2020|p=46-47}}
Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa sihir termasuk salah satu dari tujuh perbuatan yang merusak. Hukuman bagi para pelaku sihir adalah hukuman mati. Pemberian hukuman mati dilakukan karena sihir merupakan bentuk kekafiran kepada [[Allah]].{{Sfn|Jauzi|2020|p=48}} Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa jenis hukuman mati yang diberikan atas penyihir adalah pemenggalan dengan memakai pedang.{{Sfn|Jauzi|2020|p=49}}
== Dosa terhadap diri sendiri ==
=== Meminum khamar ===
Meminum [[khamar]] termasuk dalam dosa besar karena menghilangkan akal manusia dan memabukkan. Kehilangan akal berakibat kepada kehilangan kesadaran yang baik sehingga dapat bertindak secara tidak baik. Khamar juga termasuk minuman yang memabukkan, sehingga hukumnya menjadi [[haram]] untuk diminum. Keharaman meminum khamar berlaku dalam jumlah sedikit maupun banyak. Dalilnya adalah
Meminum khamar termasuk dalam dosa besar sesuai dengan firman Allah dalam [[Surah Al-Baqarah]] ayat 219. Dalam ayat ini disebutkan dua jenis dosa besar, yaitu meminum khamar dan berjudi. Ayat ini membandingkan antara manfaat dan dosa yang ditimbulkan akibat meminum khamar dan berjudi. Disebutkan bahwa dosanya lebih besar dibandingkan dengan manfaatnya.{{Sfn|Sholihah, dkk.|2020|p=117}}
=== Bersumpah palsu dan bersaksi palsu ===
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Bakar Ash-Shiddiq, disebutkan bahwa Nabi Muhammad menyebutkan beberapa dosa-dosa yang paling besar. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad menyebutkan dua dosa pertama hanya sekali, yaitu syirik kepada Allah dan durhaka kepada [[orang tua]]. Sedangkan dosa ketiga diulangnya beberapa kali. Dosa ini yaitu bersumpah palsu dan bersaksi palsu. Bersumpah dengan adanya dusta di dalam sumpah hukumnya [[haram]].{{Sfn|Sholihah, dkk.|2020|p=108}}
=== Berbohong ===
Berbohong merupakan dosa besar secara umum. Dalam ajaran Islam, berbohong merupakan perbuatan yang tercela. Dalam [[Surah An-Nahl]] ayat 105, disebutkan bahwa Allah menyatakan kedudukan seseorang yang sering berdusta sebagai orang yang tidak beriman. Orang yang sering berbohong diebut sebagai pendusta oleh Allah.{{Sfn|Sholihah, dkk.|2020|p=119-120}}
=== Meninggalkan
Meninggalkan [[
=== Bunuh diri ===
Bunuh diri termasuk dalam dosa besar. Dalam kondisi ini, Allah menghendaki seseorang bunuh diri, tetapi bunuh diri tidak dikehendaki oleh Allah. Perihal bunuh diri disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim. Dalam hadits ini disebutkan bahwa pelaku bunuh diri akan dimasukkan ke dalam neraka [[Jahanam|
=== Riya' ===
Baris 42 ⟶ 44:
Dalam [[Surah Al-Ma'un]] ayat 1–7 disebutkan mengenai ciri-ciri orang yang mendustakan agama. Salah satu diantaranya adalah orang yang berbuat riya'.<ref>{{Cite book|last=Rohmansyah|date=2018|url=http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/25550/Buku%20Ajar%20Kemuhammadiyahan-ok.pdf|title=Kuliah Kemuhammadiyahan|location=Bantul|publisher=Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta|isbn=978-602-5450-06-8|pages=96-97|url-status=live}}</ref> Riya' termasuk dalam jenis syirik kecil. Dalilnya pada ''[[Musnad Ahmad]]'' yang diriwayatkan oleh [[Ahmad bin Hanbal|Imam Ahmad]].{{Sfn|Bakhtiar|2018|p=76}} Riya' menghapuskan amalan yang telah dikerjakan oleh pelakunya. Penghapusan amal ini terjadi karena perbuatan baik itu dilakukan tidak secara ikhlas kepada Allah.{{Sfn|Bakhtiar|2018|p=77}}
Dalam ''[[Shahih Muslim]]'', disebutkan bahwa riya' menjadi penyebab berkobarnya api [[neraka]]. Jenis riya' ini dilakukan oleh tiga golongan, yaitu pembaca Al-Qur'an, mujahid dan orang dermawan. Ketiganya menjadi makhluk ciptaan Allah yang pertama kali membuat api neraka berkobar. Ini terjadi kepada mereka yang berbuat riya'. Mereka hanya ingin dipuji karena bacaan
=== Durhaka terhadap orang tua ===
Durhaka terhadap [[orang tua]] adalah salah satu dari dosa besar. Diriwayatkan bahwa Allah melaknat siapapun yang menyakiti hati orang tuanya. termasuk orang tua kandung baik dari istri ataupun suami. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Durhaka adalah Ingkar terhadap perintah Tuhan, Orang Tua. Sebagaimana dalam firman Allah pada Surah [[Surah Al-
=== Zina ===
[[Zina]] adalah suatu perbuatan yang dilarang keras oleh Allah. Zina tidak sebatas melakukan hubungan persetubuhan lelaki dengan perempuan atau sebaliknya, tetapi juga perbuatan-perbuatan yang membangkitkan syahwat lawan jenis yang bukan mahram juga termasuk zina. Allah berfirman dalam [[Surah Al-Isra']] ayat 32 bahwa mendekati zina adalah perbuatan [[Haram|terlarang]], karena sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh oleh seseorang).<ref>https://www.merdeka.com/jatim/3-macam-zina-dalam-islam-ketahui-bahaya-dan-balasannya-kln.html</ref>
=== Harta Haram
Harta Haram. Seorang manusia yang hidup di masa modern saat ini, di tuntut untuk mengumpulkan, dan menumpuk harta sebanyak-banyaknya agar bisa hidup layak serta memiliki ketenangan dalam menghadapi masa depan diri sendiri, Anak dan cucu. Saat ini sebagian orang-orang tidak lagi memperdulikan dari mana dengan cara apa harta itu di dapatkan. Apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram, Seperti yang terdapat dalam H.R Al-
=== Memutuskan Tali Silaturahim ===
Silaturahmi adalah jalinan kasih sayang dan [[persaudaraan]], baik dengan kerabat maupun orang lain.<ref>{{Cite journal|last=Busro|first=Busro|date=2022|title=Takhrij Hadith the Importance of Silaturahmi in the Islamic World|url=https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jth/article/view/19890|journal=Journal of Takhrij Al-Hadith|volume=1|issue=1|pages=29-36|doi=10.15575/jth.v1i1.19890}}</ref> Di dalam Islam sangat dianjurkan
=== Bergunjing ===
Bergunjing adalah menyebut sesuatu yang terdapat dalam [[saudara]] sedarahnya ketika dengan sesuatu yang benar akan tetapi tidak disukainya. [[Surah Al-Hujurat]] ayat 12 menyatakan perintah kepada orang-orang yang beriman untuk menjauhi kebanyakan prasangka karena sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa. Janganlah kamu sekalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sekalian berghibah (menggunjing) satu sama lain. Dosa akibat bergunjing disamakan dengan kondisi menjijikkan dimana seseorang yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati. Perumpaan ini diberikan agar manusia bertakwalah kepada Allah yang maha penerima taubat lagi maha penyayang.<ref>https://muhammadiyah.or.id/dilarang-bergunjing-ghibah/</ref>
== Dosa terhadap orang lain ==
=== Riba ===
Riba dalam Islam merupakan dosa besar yang hukumnya haram untuk dikerjakan. Keharaman riba ditetapkan di dalam Al-Qur'an maupun hadits. Larangan riba ini berlaku dalam jumlah sedikit maupun banyak dalam jenis apapun. Menurut [[Muhammad bin Shalih al-Utsaimin]], pengingkaran terhadap riba telah membuat status seorang muslim menjadi murtad dari Islam. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ath-Tabrani dan disahihkan oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, disebutkan bahwa riba termasuk dosa besar karena memiliki 72 cabang dosa. Perbandingan untuk dosa riba yang paling kecil sama dengan dosa oleh seroang anak yang melakukan zina dengan ibu kandung. Sedangkan perbandingan untuk dosa riba yang paling besar adalah sama seperti dosa akibat pelanggaran kehormatan dan harga diri yang dimiliki oleh saudara pelaku riba.<ref>{{Cite book|last=Hardiwinoto|date=2018|url=http://repository.unimus.ac.id/3334/1/Buku%20Hardiwinoto%20%28kontroversi%20produk%20bank%20syariah%29%20cetak.pdf|title=Kontroversi Produk Bank Syari'ah dan Ribanya Bunga Bank|location=Semarang|publisher=Amanda Semarang|isbn=978-602-71607-5-0|pages=9|url-status=live}}</ref>
=== Pembunuhan ===
Baris 69 ⟶ 71:
Dalam Surah Al-Ma'idah ayat 32, Allah memberikan perbandingan mengenai pembunuhan dan pemeliharaan kehidupan bagi [[Bani Israil]]. Ayat ini menjelaskan bahwa pembunuhan yang disengaja tehadap seseorang tanpa alasan yang benar sama dengan melakukan pembunuhan kepada seluruh manusia. Alasan pembenaran pembunuhan di dalam ayat ini adalah seseorang telah membunuh orang lain atau berbuat kerusakan di Bumi. Sedangkan perbandingan bagi pemeliharaan kehidupan bagi seseorang sama dengan memelihara kehidupan semua manusia.{{Sfn|Jauzi|2020|p=35-36}}
Dalam salah satu hadist juga disebutkan bahwa pembunuhan merupakan salah satu perkara yang bersifat merusak.{{Sfn|Jauzi|2020|p=36}} Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa pembunuhan [[anak]] akibat kekhawatiran berkurangnya rezeki berupa [[makanan]] merupakan salah satu bentuk dosa besar. Kedudukan dosa ini dalam hadits ini berada setelah dosa akibat menyekutukan Allah dan berada sebelum dosa akibat berzina dengan istri tetangga.{{Sfn|Jauzi|2020|p=36-37}} Hadits ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah Al-Furqan ayat 68. Dalam ayat ini disebutkan bahwa menyekutukan Allah, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah, dan melakukan zina, termasuk dalam jenis dosa.{{Sfn|Jauzi|2020|p=37}}
Para [[ulama]] [[fikih]], khususnya ulama dari Mazhab Syafi'i dan Mazhab Hambali membagi pembunuhan menjadi tiga jenis. Jenis-jenisnya yaitu pembunuhan disengaja, pembunuhan semi-sengaja dan pembunuhan tersalah. Pembunuhan disengaja merupakan pembunuhan yang dilakukan secara sengaja akibat adanya permusuhan. Pembunuhan disengaja dilakukan menggunakan alat yang dapat menyebabkan kematian secara langsung maupun tidak langsung. Pembunuhan semi-sengaja merupakan pembunuhan yang disengaja tetapi hanya menggunakan peralatan yang tidak bebrahay, tetapi menyebabkan kematian. Sedangkan pembunuhan tersalah adalah pembunuhan yang tidak disengaja, tetapi menimbulkan kematian.{{Sfn|Yusuf|2013|p=3}}
Pembunuhan yang disengaja kepada orang beriman memperoleh balasan berupa azab di neraka [[jahanam]]. Balasan ini disebutkan dalam Surah An-Nisa' ayat 93.{{Sfn|Jauzi|2020|p=35}} Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa pembunuhan yang dilakukan oleh para muslim yang saling membunuh dengan senjata akan memasukkan keduanya ke dalam neraka. Ini berlaku kepada
== Referensi ==
|