Kayu kuning: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k pembersihan kosmetika dasar, replaced: {{Yatim → {{orphan, added uncategorised, deadend tags
k fix
Baris 1:
{{Dead end|date=Februari 2023}}
{{orphan|Oktober 2022}}
'''Kayu kuning'''  (''Arcangelisia flava'' L.) merupakan tumbuhan merambat dari famili Menispermaceae yang sudah tergolong rawan karena terbatasnya penyebaran. Kayu kuning merupakan tumbuhan liar yang umumnya ditemukan tumbuh di pantai berbatu atau di tepi-tepi hutan, pada ketinggian 100 m sampai 800 m di atas permukaan laut. Berbunga pada bulan Juli-September, pengumpulan bahan sebaiknya dilakukan pada musim kemarau. Distribusi/Penyebaran : Kayu kuning dapat dijumpai di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa tenggara dan sebagian di Irian.<ref>{{Cite web|url=http://indoplasma.or.id/|title=Penelaahan terhadap Plasma Nutfah Khusus: Tanaman Obat, Komisi Nasional Sumber Daya Genetik|last=Hasanah|first=M|date=2005|website=|access-date=|archive-date=2020-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20201024141209/http://indoplasma.or.id/|dead-url=yes}}</ref>
 
== Deskripsi ==
Baris 7:
 
== Klasifikasi ==
Kingdom       : Plantae
 
Divisi              : Spermatophyta
 
Sub Divisi           : Angiospermae
 
Kelas       : Dicotyledoneae
 
Ordo       : Ranunculales
 
Famili              : Menispermaceae
 
Genus                : ''Arcanigelisia''
 
Spesies              : ''Arcangelisia flava'' L.
 
Nama Inggris     : ''yellow-fruited moonseed''
 
Nama Indonesia       : Tali Kuning, Daun Bulan, Kayu Kuning
 
Nama Lokal/daerah    : aruey ki koneng (Sunda), oyod sirawanan (Jawa), peron (Jawa) uwas (Minahasa), gumi modoku (Halmahera), Ayu lalahu (Atinggola, Gorontalo)<ref>{{Cite book|title=Kitab Tanaman Obat Nusantara Disertai Indeks Pengobatan|last=Widyaningrum|first=H|date=2011|publisher=MedPress (Anggota IKAPI)|isbn=|location=Yogyakarta|pages=|url-status=live}}</ref>
 
== Kandungan ==
Baris 33:
 
== Manfaat ==
Kayu kuning  (''Arcangelisia flava'' L.) merupakan salah satu tanaman yang secara empiris masyarakat Atinggola menggunakannya untuk mengobati segala penyakit seperti liver, kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Tumbuhan ini merupakan salah satu tanaman asli Indonesia yang biasanya dipergunakan sebagai bahan jamu. Di beberapa daerah di Kalimantan dan Sulawesi, tumbuhan ini biasanya dipergunakan mengobati penyakit demam, diare, hepatitis, kecacingan, gangguan pencernaan, dan seriawan berbentuk rebusan. Sedangkan berdasarkan penelitian, batang dan akar kayu kuning telah terbukti mempunyai aktivitas sebagai antimalaria, antidepresan, antioksidan, antidiabetes, antibakteri, dan juga antikanker. Ekstrak Arcangelisia flava mampu menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan LDL tikus hiperlipidemia. Hasil uji histopatologi terhadap aorta tikus memperlihatkan pemberian ekstrak Arcangelisia flava dapat menurunkan jumlah sel-sel busa dan nilai indeks aterogenik.
 
{{Uncategorized|date=Februari 2023}}