Kedisan, Tegallalang, Gianyar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Pranala luar: clean up
k fix
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 30:
Diantara sekian banyak pohon yang ditebang, terdapat pohon Cempaka Putih yang tidak ditebang dan dibiarkan begitu saja, karena pohon itu mempunyai kelainan, dimana batang, daun sampai pucuknya berwarna putih. Pohon cempaka ini selalu dihiasi dengan bunga-bunga berwarna putih yang lebat sekali. Diatas pohon ini, bertengger seekor ''Burung Manuk Ulun'' yang oleh raja di beri nama ''Desa Manuk Tunggal''. Pemerintahan Raja ''I Langlang Tanda Patih'' semakin hari semakin lebar dan mendirikan beberapa pura persembahyangan.
 
Pada tahun 1117  Masehi, Bali diperintah [[Kerajaan Kadiri]]. Karena ada pergantian pemerintahan, ''I Sri Budi'' dari Buahan dan ''I Sri Budi Sara'' dari Abang meminta agar pemerintahan itu tidak berpusat lagi di Desa Manuk Tunggal. Permintaan itu dikabulkan oleh ''Sri Jayaraya''. Mulai saat itu, pusat pemerintahan Manuk Tunggal diganti menjadi ''Desa Kedisan''.<ref>{{Cite web|url= https://kedisan.desa.id/index.php/first/artikel/99 |title= Sejarah Desa |website=Desa Kedisan |access-date=2019-12-12}}</ref>
 
== Demografi ==
Baris 40:
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://gianyarkab.bps.go.id/publication.html BPS Kabupaten Gianyar]
* {{id}} [http://www.prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id/mpublik/ Prodeskel Binapemdes Kemendagri] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220401173302/http://www.prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id/mpublik/ |date=2022-04-01 }}
* {{id}} [https://gianyarkab.go.id/ Situs Resmi Kabupaten Gianyar]
{{Tegallalang, Gianyar}}